BRONKOPNEUMENIA
Tugas ini memenuhi mata kulia : Kepewatan Anak III
Dosen pengampul : Wahyu Anjas Sari, SST., M.Kes.
DISUSUN OLEH :
ONA BERAE
2019030075
Puji syukur kehadirat tuhan yang telah memberikan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung saya sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Saya menyadari, bahwa Makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga Makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH....................................................................................................5
TUJUAN PENILITIAN......................................................................................................5
MANFAAT PENILITIAN..................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
PENGERTIAN ................................................................................................................7
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN...........................................................7
KLAFIKASI ................................................................................................................14
ETIOLOGI ................................................................................................................14
PATOFISILOGI ................................................................................................................15
PATWAY BRONKOPNEUMENIA...................................................................................18
TANDA DAN GEJALA.....................................................................................................19
PEMERIKSAAN PENUNJANG........................................................................................19
KOMPLIKASI ................................................................................................................20
PENATALAKSANAAN.....................................................................................................20
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KONSEP DAN KASUS...................................22
BAB IV PENUTUP............................................................................................................82
KESIMPULAN ................................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................85
BAB I
PENDAHULUAN
depan bangsa yang baik harus dipastikan tumbuh kembang dan kesehatan
anak juga baik. Anak berada dalam suatu rentang pertumbuhan dan
perkembangan,
Kesehatan seorang anak dimulai dari pola hidup yang sehat. Pola
hidup sehat dapat diterapkan dari yang terkecil mulai dari menjaga kebersihan
diri, lingkungan hingga pola makan yang sehat dan teratur (Praditya, 2016).
mencegah dan melawan zat asing yang membahayakan tubuh. Sistem imun
yang melemah akan menyebabkan bakteri atau virus sangat mudah untuk
Penyakit infeksi yang sering diderita oleh anak yaitu diare, infeksi saluran
bagian bawah dari parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkiolus
1
bakteri, virus, jamur dan benda asing (Samuel, 2015). Faktor resiko yang
di negara berkembang yaitu 30-45% per 1000 anak dibawah usia 5 tahun, 16-
22% per 1000 anak pada usia 5-9 tahun, dan 7-16% per 1000 anak pada anak
yang lebih tua (Anggraini & Rahmanoe, 2015). Menurut South East Asian
RI, 2018).
2
Kasus bronkopneumonia pada balita di provinsi Lampung pada tahun
2018 yaitu 2.373 kasus (<1 tahun), 5.698 kasus (1-4 tahun), 505 kasus
bronkopneumonia berat dengan 254 kasus (<1 tahun) dan 251 kasus (1-4
sedangkan untuk provinsi Kalimantan Timur yaitu 1.874 kasus (<1 tahun),
3.853 kasus (1-4 tahun), 133 kasus untuk bronkopneumonia berat dengan 53
kasus (<1 tahun) dan 80 kasus (1-4 tahun), jumlah keseluruhan yaitu 5.860
proses infeksi, anoreksia yang berhubungan dengan toksin bakteri bau dan
3
Pada masalah keperawatan diatas, penatalaksanaan yang dapat
4
hipoksemia, menurunkan usaha untuk bernapas, dan mengurangi kerja
studi kasus penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak
B. Rumusan Masalah
dengan bronkopneumonia?”
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
proses keperawatan.
b. Tujuan Khusus
bronkopneumonia.
5
ii. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan pada klien anak dengan
bronkopneumonia.
bronkopneumonia.
bronkopneumonia.
bronkopneumonia.
D. Manfaat Penelitian
a. Peneliti
b. Tempat Penelitian
dengan bronkopneumonia.
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing yang ditandai
dengan gejala demam tinggi, gelisah, dispnea, nafas cepat dan dangkal
(terdengar adanya ronchi basah), muntah, diare, batuk kering dan produktif
(Samuel, 2015).
sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing yang di tandai
dengan gejala panas tinggi, gelisah, dipsnea, napas cepat dan dangkal,
7
Gambar 2.1
Anatomi Sistem Pernapasan
Sumber: (Torwoto & Ayani, 2009)
8
b. Faring
(tekak)
suara.
yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang
suara percakapan.
c. Laring
9
d. Trakea
udara pernapasan.
Terdapat dua bronkus, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus
kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri, terdiri dari 6-
8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih
ramping dari yang kanan, terdiri dari 9-12 cincin dan mempunyai 2
cabang.
udara yang menjadi tempat pengolahan udara. Di organ ini, udara kotor
10
f. Paru-paru (Pulmo)
hidung.
11
Mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu :
a. Pernapasan dada
1) Fase Inspirasi
keluar.
b. Pernapasan Perut
1) Fase Inspirasi
2) Fase Ekspirasi
dari paru-paru.
13
3. Klasifikasi
2010) :
tidak sanggup minum, maka anak harus dirawat di rumah sakit dan
diberi antibiotik.
masih sanggup minum, maka anak harus dirawat di rumah sakit dan
diberi antibiotik.
yang cepat yakni >60 x/menit pada anak usia kurang dari dua bulan;
>50 x/menit pada anak usia 2 bulan-1 tahun; >40 x/menit pada anak
seperti di atas, tidak perlu dirawat dan tidak perlu diberi antibiotik.
4. Etiologi
pernafasan yang terdiri atas: reflek glottis dan batuk, adanya lapisan
mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan
14
Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri virus dan
Klebsiela.
paru.
5. Patofisiologi
pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh. Reaksi ini
semakin sempit dan pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul
menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat
15
membuat flora normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul
masalah gastrointestinal.
permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal ini
mediator peradangan dari sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun dan
16
b. Stadium II (48 jam berikutnya)
sel darah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu
dan cairan, sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan
seperti hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau sangat
mulai diresorasi, lobus masih tetap padat karena berisi kapiler darah
imun dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis
strukturnya semula.
17
6. Pathway Bronkopneumonia
Peningkatan
Akumulasi sekret Peningkatan flora Eksudat masuk suhu tubuh
di bronkus normal di usus ke alveoli
Hipertermia
Peningkatan (D.0130)
Bersihan Jalan Mukus di bronkus peristaltik usus Gangguan difusi gas
Nafas Tidak
Efektif
(D.0001)
Bau mulut tidak Suplai O2
sedap Malabsorpsi Gangguan menurun
Pertukaran Gas
(D.0003)
Anoreksia Hipoksia
Diare
Resiko
Intake kurang Ketidakseimbangan Fatique
Elektrolit
(D.0037)
Bagan 2.1
Pathway Bronkopneumonia
Sumber: (Anggraeni, 2019; PPNI, 2017)
18
7. Tanda dan Gejala
(Wijayaningsih, 2013) :
tinggi
serius.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan sputum
4) Kultur darah
19
5) Sampel darah, sputum, dan urin
b. Pemeriksaan radiologi
1) Rontgenogram thoraks
2) Laringoskopi/bronkoskopi
9. Komplikasi
(Wijayaningsih, 2013) :
instrinsic.
c. Abses paru, adalah penumpukan pus (nanah) dalam paru yang meradang.
d. Infeksi sitemik.
10. Penatalaksanaan
lpm.
20
b. Kebutuhan istirahat
makanan yang kurang. Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari
e. Pengobatan
Akan tetapi, karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi
seperti Ampisilin.
makan dan hipoksia, maka dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil
fowler 45 derajat.
suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan bersifat humanistik, dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi
klien serta dilandasi kode etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang dan
akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu
respon individu.
a. Keluhan Utama
selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39o C-40o C dan
22
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat
Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun lingkungan dengan anggota
f. Imunisasi
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit
infeksi saluran pernapasan atas atau bawah karena sistem pertahanan tubuh yang tidak
h. Nutrisi
i. Pemeriksaan fisik
distensi abdomen, batuk semula non produktif menjadi produktif, serta nyeri dada pada
23
Palpasi: Hati mungkin membesar, fremitus raba mungkin meningkat pada sisi yang
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
(PPNI, 2017) :
1) Definisi
2) Penyebab Fisiologis :
24
e) Proses infeksi
Situasional :
a) Merokok aktif
b) Merokok pasif
c) Terpajan polutan
Obyektif :
a) Dispnea
b) Sulit bicara
c) Ortopnea
Obyektif :
a) Gelisah
b) Sianosis
25
b. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
1) Definisi
membrane alveolus-kapiler.
2) Penyebab
a) Dispnea
Obyektif :
a)
PCO2 meningkat/menurun
b)
PCO2 menurun
c)
Takikardia
d)
pH arteri meningkat/menurun
e)
Bunyi nafas tambahan
a) Pusing
b) Penglihatan
kabur Obyektif :
a) Sianosis
b) Gelisah
26
d) Pola napas abnormal (cepat/lambat, regular/iraguler, dalam/dangkal)
f) Kesadaran menurun
c. Hipertermia (D.0130)
1) Definisi
2) Penyebab
Obyektif :
Obyektif :
a) Kulit merah
b) Kejang
c) Takikardi
d) Takipnea
27
d. Defisit Nutrisi (D.0019)
1) Definisi
2) Penyebab
Objektif :
Objektif :
1) Definisi
2) Penyebab
b) Kelemahan
28
3) Gejala dan Tanda Mayor Subyektif :
a) Mengeluh
lelah Obyektif :
c) Merasa
lemah Obyektif :
b) Sianosis
1) Definisi
2) Faktor resiko
b) Diare
29
Adapun intervensi dan luaran yang sesuai dengan penyakit bronkopneumonia adalah
a. Dx : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas,
hipersekresi jalan nafas, benda asing dalam jalan nafas, sekresi yang tertahan dan
proses infeksi.
a) Batuk efektif
c) Wheezing menurun
d) Dispnea menurun
e) Sianosis menurum
f) Gelisah menurun
30
Terapeutik :
perlu Edukasi :
c) Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi :
kapiler.
b) Dispnea menurun
d) Gelisah menurun
f) PCO2 membaik
31
g) PO2 membaik
h) Takikardia menaik
i) pH arteri membaik
oksigen Terapeutik :
ditransportasi Kolaborasi :
32
c. Dx : Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi).
a) Menggigil menurun
c) Kejang menurun
d) Pucat menurun
e) Takikardi menurun
f) Takipnea menurun
g) Bradikardi menurun
h) Hipoksia menurun
33
Terapeutik :
g) Lakukan pendinginan eksternal (mis. kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila
Edukasi :
Kolaborasi :
34
f) Frekuensi makan membaik
d) Monitor berat
badan Terapeutik :
d) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi :
a) Anjurkan orang tua atau keluarga membantu memberi makan kepada pasien
Kolaborasi :
a) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
35
b) Kolaborasi pemberian antiemetil sebelum makan, jika perlu
g) Sianosis menurun
Terapeutik :
36
b) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
c) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi :
dan diare.
hasil :
a) Mual menurun
b) Muntah menurun
c) Dispepsia menurun
37
b) Monitor mual, muntah, dan diare
Terapeutik :
perlu Edukasi :
difenoksilat)
hari ke hari yang harus dilakukan dan didokumentasikan dengan cermat. Perawat
menilai perkembangan pasien terhadap pencapaian tujuan atau hasil yang diharapkan.
Bagian dari pengumpulan data ini mempraksarai tahap evaluasi proses keperawatan.
Pada tahap ini, perawat harus melakukan melaksanakan tindakan keperawatan yang ada
dalam rencana keperawatan. Tindakan dan respon pasien tersebut langsung dicatat
38
15. Evaluasi Keperawatan
data diatas. Evaluasi ini disebut juga evaluasi proses.semua itu dicatat pada
a. Pengkajian
1) Anamnesis
Tabel 4.1
Hasil Anamnesis Klien Anak dengan Bronkopneumonia
No. Identitas Klien Klien 1 Klien 2
1 Nama Pasien An. R An. H
10 Agustus 29 Juli 2017/3
2 Tanggal Lahir/Umur
2017/1,8 tahun bulan Palembang
3 Suku/Bangsa Agama Dayak/Indonesia Islam Perempuan
4 Jenis Kelamin Kristen Jl. Wiralaga,
5 Laki-laki Kecamatan Mesuji
Alamat Tanggal MRS
Jl. Asrama Brimob 24 Oktober 2017
6 Tanggal Pengkajian
Samarinda
Ruang Rawat Inap 25 Oktober 2017
7 Seberang 09 April
8 2019 Ruang Alamanda
No. Registrasi
Diagnosa Medis 12 April 2019 Ruang Tidak ada data
9
Perawatan Anak Bronkopneumonia
Nama Orang Tua
10 00.07.22.xx
Ayah
11 Bronkopneumonia
Ibu
12 Tn. A Tn. R
Ny. R Ny. T
13 Suku Bangsa Orang
Dayak Palembang
Tua
Kristen Islam
14 Agama Orang Tua
Pendidikan Orang
SMA SMA
Tua
SMK
15 - Ayah
- Ibu Polisi Wiraswasta
Pekerjaan Orang Tua IRT
16 - Ayah Jl. Asrama Brimob Jl. Wiralaga,
- Ibu Samarinda Seberang Kecamatan Mesuji
17 Alamat Orang Tua Ibu klien Sesak
mengatakan An. R
18 Keluhan Utama sesak tapi sudah
berkurang, batuk
berdahak, demam,
nafsu makan
menurun.
Orang tua Ibu klien
mengatakan mengatakan
19 Riwayat Penyakit awalnya anaknya sebelum masuk di
Sekarang sempat tersedak ruang alamanda
saat makan dirumah anaknya dirawat di
sekitar 2 hari RS Mesuji selama 4
kemudian anak hari dengan
batuk berdahak ±2 keluhan sesak,
hari dan demam kejang, dan batuk.
kemudian pada Klien mempunyai
tanggal 09 april riwayat ISPA. Pada
2019 orang tua tanggal 24 Oktober
mengatakan 2017 pukul 00.10
anaknya dibawa WIB dibawa ke
keklinik lalu IGD RSUD Dr.H.
mendapat terapi Abdul Moeloek
uap, siangnya anak oleh keluarganya
sesak dan langsung dikarenakan sesak
dibawa keIGD semakin bertambah
SMC, ibu dan tidak ada
mengatakan anak perubahan.
memiliki alergi Pada saat dilakukan
terhadap debu. pengkajian tanggal
25 oktober 2017
klien sesak
dikarenakan
terdapat sekret yang
sulit dikeluarkan,
sesak terjadi
dibagian lapang
dada terdapat
retraksi dinding
dada. Klien sesak
setiap saat dan
berkurang setelah
diberikan ventolin,
klien sesak sejak
satu minggu yang
lalu. Pada
pemeriksaan
didapatkan RR : 50
x/menit, suhu:
38,30c , nadi : 160
x/menit.
20 Riwayat Kehamilan Ibu mengatakan Ibu klien
dan Kelahiran hamil An. R selama mengatakan selama
39 Minggu dan An. hamil an. H tidak
R merupakan anak ada keluhan
- Pre Natal
ke 2 kehamilan dan gizi
terpenuhi ibu klien
mengatakan selalu
rutin memeriksakan
kehamilannya ke
bidan.
- Intra Natal Ibu mengatakan Ibu klien
selama hamil An. R mengatakan an. H
pernah mengalami lahir dalam usia
Tekanan Darah kandungan 9 bulan,
Tinggi dibidan dekat
rumah nya secraa
normal dengan bb
2800 gram dan
panjang 50 cm.
klien langsung
menangis spontan.
Klien merupakan
anak dari 2
bersaudra
- Postnatal Ibu mengatakan Ibu klien
melahirkan An. R mengatakan an. H
secara caesar lahir dalam keadaan
dengan berat badan sehat, tidak ada
3600 gram kelainan. Klien
lahir langsung
menangis dan klien
berikan ASI oleh
ibunya. Klien dapat
miring ke kanan
dan ke kiri.
21 Riwayat Penyakit Ibu klien Ibu klien
Dahulu mengatakan saat mengatakan klien
berusia 5 bulan An. memiliki riwayat
R pernah dirawat di ISPA sejak usia 1
RS SMC karna bulan serta batuk
sakit asma. Klien pilek. Ibu klien
memiliki riwayat mengatakan klien
alergi debu, tidak pernah dirawat di
memiliki riwayat rumah sakit dengan
penyakit menular/ keluhan asma dan
kronik, penggunaan batuk pilek sejak 1
obat, dan operasi minggu yang lalu.
riwayat imunisasi Ibu klien
lengkap. mengatakan bahwa
klien tidak
memiliki riwayat
alergi makanan,
oabat-obatan
22 Riwayat Penyakit Ibu klien Ibu klien
Keluarga mengatakan mengatakan bahwa
memiliki penyakit keluarganya tidak
asma dan menurun ada yang memiliki
pada An. R riwayat penyakit
menular (TBC,
hepatitis).
23 Riwayat Tumbuh BB An. R sebelum BB 3900 gram, TB
Kembang- sakit dan sesudah 50 cm
Antropometri BB sakit tidak
(sebelum dan sesudah mengalami
sakit),TB,LK,LD,LILA penurunan berat
badan 11 Kg, TB
An. R 70,7 cm, LK
48 cm, LD 52 cm,
LILA 15,7 cm.
Interpretasi hasil
KPSP jumlah
jawaban “ya” = 10,
perkembangan anak
sesuai dengan tahap
perkembangannya
- Personal Sosial An. R dapat Klien terlihat rewel
menunjukkkan apa dan gelisah
yang diinginkannya
tanpa menangis
atau merengek
- Motorik Kasar An. R mampu Klien belum
berdiri sendiri tanpa mampu merangkak
berpegangan selama ataupun berdiri.
30 detik Klien hanya
mampu miring ke
kiri dan kekanan.
Menggerakkan kai
dan tangan saat
berbaring,
mengangkat
kepala Saat
telungkup.
- Bahasa An. R dapat Klien belum
mengatakan “papa” mampu berbicara
ketika ia dengan jelas.klien
melihat/memanggil hanya bisa
ayahnya dan menangis
mengatakan
“mama” saat
melihat/memanggil
ibunya
- Motorik Halus Saat diberikan bola Klien belum
An. R dapat mampu memegang
menggelindingkan mainan, belum
dan melempar mampu memegang
kembali bola erat tangan yang
menggandengnya,
reflek menghisap
baik. Klien sering
memasukan
tangganya ke dalam
mulut, klien sering
menekuk jari
tangganya.
Reflek babinski (+),
reflek moro(+).
24 Pola Kesehatan Sehari- Ibu mengatakan An. Klien saat ini hanya
hari, Pola Nutrisi dan R memakan semua minum susu untuk
Metabolik makanan yang memenuhi
diberikan, namun kebutuhan nutrisi
kurang menyukai via NGT 10 cc/3
sayuran. Tidak ada jam ASI, klien
pantangan makanan, tidak muntah
makanan yang
disukai An. R
adalah belut.
Semenjak sakit, ibu
mengatakan nafsu
makan An. R
menurun anak
hanya makan ikan
yang disediakan
namun tidak mau
memakan nasinya.
- Pola Aktivitas dan Ibu mengatakan An. Ibu klien
latihan R adalah anak yang mengatakan An. H
aktif, lebih sering sangat aktif saat
bermain di dalam dirumah.
rumah bersama ayah
ataupun saudaranya.
Ibu mengatakan An. Ibu klien
- Pola Tidur R selama di rumah mengatakan tidak
tidur siang ± 3 jam ada kebiasaan
dan tidur malam ± 8 khusus saat tidur
jam, sedangkan di
rumah sakit tidur
siamg ± 1-2 jam dan
tidur malam ± 5
jam. Anak sering
terbangun dimalam
hari karena
batuknya.
Ibu mengatakan Ibu klien
- Pola Eliminasi selama di rumah mengatakan klien
dan dirumah sakit BAK 8 kali/hari
An. R untuk BAB 3x/hari
BAB/BAK dan
BAB 1x/hari, BAK
± 3-4x/hari.
- Pola Kebesihan Ibu mengatakan Ibu klien
Diri An. R selama mengatakan An. H
dirumah sakit dimandikan 2x
mandi 1x/hari sehari dengan
gosok gigi 1x/hari menggunakan
dan cuci rambut waslap
setiap mandi
Sumber: Chairunisa (2019) & Ariska (2018)
Berdasarkan tabel diatas, klien 1 berjenis kelamin laki-laki,
lauk yang disediakan namun tidak mau memakan nasi dan tidak ada
menggunakan waslap.
2) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.2
Hasil Pemeriksaan Fisik Klien Anak dengan Bronkopneumonia
No. Identitas Klien Klien 1 Klien 2
1 Keadaan Umum Sedang Lemah
2 Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis
E4M6V5 E4M6V5
3 Pemeriksaan Tanda- S : 37,8 S : 38,3
Tanda Vital N : 97 x/menit N : 160 x/menit.
RR : 35 x/menit RR : 50 x/menit
4 Pemeriksaan Kepala Kepala : Kepala :
Muka simetris, Bentuk kepala
rambut berwarna mesochepal tidak
hitam dan sulit terdapat lesi ataupun
dicabut, ubun ubun nyeri tekan,kulit
besar menutup kepala baersih
Telinga : Telinga :
Telinga tidak Tidak ada data
terdapat serumen, Mata:
bersih Bentuk dan letak
Mata: mata simetris, tidak
Sklera putih, tidak ada gangguan
cekung, pupil isokor, penglihatan, Sklera
refleks cahaya (+), anikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva anemis,
anemis reflex cahaya (+)
Hidung : Hidung :
Tidak terdapat rinorea, Terdapat
tidak terdapat penyumbatan jalan
pernafasan cuping nafas karena
hidung produksi sekret yang
Rongga Mulut dan berlebih, tidak ada
Lidah : polip, terpasang NGT
Bibir tidak kering, dan terpasang
tidak pucat, Lidah oksigen 4 liter
tidak tremor /kotor, sungkup
gigi tidak mengalami Rongga Mulut dan
caries, ukuran tonsil Lidah :
normal Kebersihan mulut
kurang, warna bibir
sianosis, mukosa
bibir kering
5 Pemeriksaan Leher Kelenjar getah bening Tidak ada data
teraba, tiroid tidak
teraba, posisi trakea
letak ditengah tidak
ada kelainan
6 Pemeriksaan Thoraks Inspeksi : Inspeksi :
Bentuk dada Simetris antara kanan
simetris, frekuensi dan kiri,
nafas 35x/menit, pengembangan paru
irama nafas tidak maksimal,
teratur, cepat dan hiperventilasi,
dangkal, pernafasan terdapat retraksi
cuping hidung tidak dinding dada saat
ada, penggunaan otot bernafas
bantu nafas , An. R
Palpasi :
terpasang nasal kanul
1 lpm Thoraks kanan kiri
simetris
Palpasi :
Perkusi :
Tidak ada nyeri
tekan, saat Tidak ada data
mengembang paru Auskultasi :
kiri lebih rendah, Suara nafas
getaran lemah pada tambahan ronkhi
paru kiri paru kanan dan paru
Perkusi : kiri
Redup pada paru
sinistra
Auskultasi :
Suara nafas ronkhi
7 Pemeriksaan Jantung Inspeksi Inspeksi
- Tidak terlihat - CRT < 3 detik
adanya pulsasi - Simetris kanan dan
iktus kordis kiri
- CRT < 2 detik Palpasi
- Tidak ada sianosis - Tidak ada nyeri
Palpasi tekan
- Ictus Kordis Perkusi
teraba di ICS 5 - Tidak dilakukan
- Akral Hangat pemeriksaan
Perkusi Auskultasi
- Batas atas : ICS II - Bunyi jantung
line sternal reguler terdengar
dekstra
lupdup, tidak ada
- Batas bawah : ICS
V line midclavicula bunyi mur-mur.
sinistra
- Batas kanan : ICS
III line sternal
dekstra
- Batas kiri : ICS III
line sternal
sinistra
Auskultasi
- BJ II Aorta :
Dub, reguler dan
intensitas kuat
- BJ II Pulmonal :
Dub, reguler
dan intensitas
kuat
- BJ I Trikuspid :
Lub, reguler dan
intensitas kuat
BJ I Mitral :
Lub, reguler dan
intensitas kuat
- Tidak ada bunyi
jantung tambahan
8 Pemeriksaan Sistem - Tidak ada kelainan Inspeksi :
Pencernaan Inspeksi : Tidak terdapat
Bentuk perut datar, pembesaran di perut
mengikuti gerak saat Auskultasi :
bernafas, tidak Bising usus 13 x/menit
terdapat bekas luka
Palpasi :
operasi
Perut tidak kembung,
Auskultasi
tidak teraba
Peristaltik usus pembesaran hati atau
8x/menit limfa, tidak ada nyeri
Palpasi : tekan
Tidak terdapat massa Perkusi :
ataupun juga tumor, Timpani
nyeri tekan tidak ada
Perkusi :
Timpani, tidak
9 Pemeriksaa ada nyeri ketuk Orientasi terhadap
n ginjal orang asing baik, bayi
Persyarafan An. R tidak mulai memberikan
mengalami gangguan senyuman dan tertawa.
pandangan, gangguan Klien belum mampu
pendengaran, dan memegang mainan,
gangguan penciuman peka terhadap
rangsangan tajam
tumpul.
Klien tampak lemah
10 Pemeriksaan Kekuatan otot
Muskuloskeletal dan An. R Pergerakan 5 5
Integumen sendi bebas, tidak ada
kelainan ekstermitas, 5 5
tidak ada kelainan
tulang belakang, kulit
normal, turgor kulit
baik.
Kekuatan otot :
5 5 Tampak bersih, tidak
11 Pemeriksaan Genetalia- 5 5 tampak kemerahan
Anus An. R kebersihan pada anus dan tidak
genetalia bersih, tidak ada hemoroid
mengalami kelainan
pada alat kelamin dan
kelainan anus
Sumber: Chairunisa (2019) & Ariska (2018)
Berdasarkan tabel diatas, keadaan umum klien 1 sedang
48
Tabel 4.3
Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty Klien Anak
dengan Bronkopneumonia
Klien 1 Klien 2
Parameter Kriteria Nilai
(Skor) (Skor) Tidak
< 3 Tahun 4 dilakukan
3-7 Tahun 3 pemeriksaa
Usia
4 n
7-13 Tahun 2
≥ 13 Tahun 1
resiko jatuh
50
3) Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.4
Hasil Pemeriksaan Penunjang Klien Anak dengan Bronkopneumonia
Tindakan Klien 1Klien 2
Pemeriksaa Jenis pemeriksaan :Jenis pemeriksaan :
n penunjang Morfologi Darah TepiLaboratorium
tanggal : 11 April 2019tanggal : 26 Oktober 2017
Result : Leukosit 14.500 ut
Eritrosit 3,3 dula/ul
Eritrosit : normokrom normositer
Hemoglobin 9,3 g/dL
Leukosit : kesan jumlah meningkat
Hematokrit 28
Trombosit : kesan jumlah meningkat
Trombosit 72.000 ut
MCV 86 Fl
MCH 28 Pg
MCHC 33 g/dL
Jenis pemeriksaan : Segmen 72
Limfosit 20
Thorax AP/PA Monosit 8
tanggal : 11 April 2019
Kesan : Bronkopneumonia Jenis Pemeriksaan :
sinsitra Rontgen
Pulmo : tampak bercak-
bercak infiltrat parahilus
kanan dan kiri
Kesan :
bronkopneumonia
14.500 ut, Eritrosit 3,3 dula/ul, Hemoglobin 9,3 g/dL, Hematokrit 28,
kesan bronkopneumonia.
51
b. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.5
Daftar Diagnosa Keperawatan Klien Anak dengan Bronkopneumonia
Anak 1 Anak 2
No
Tanggal Tanggal
Diagnosa Kep Diagnosa Kep
ditemukan ditemukan
1 12/ 04 /2019 (D.0001) Bersihan Bersihan jalan nafas
jalan nafas tidak tidak efektif b.d
efektif b.d hipersekresi jalan nafas
peningkatan produksi DS : -
sputum DO :
DS :
• Klien tampak
• Ibu klien gelisah
mengatakan
anaknya • RR 50 x/menit
mengalami sesak • Suara nafas ronkhi
nafas basah
• Ibu mengatakan • Batuk produktif,
anaknya masih reflex batuk kurang
batuk • Terpasang O2
• Ibu mengatakan simple mask 4 liter
An. R batuk tapi • Terdapat retraksi
tidak bisa dinding dada
mengeluarkan
dahaknya • Foto thoraks hasil
DO : bronkopneumonia
• Suara nafas
ronkhi pada paru
kiri
• Pernafasan cepat
dan dangkal
• Anak tidak
mampu
mengeluarkan
dahaknya secara
mandiri
• Frekuensi nafas
35x/menit
2 12/04/2019 (D.0003) Gangguan Peningkatan suhu tubuh
pertukaran gas b.d b.d proses penyakit
membrane alveolus (infeksi)
kapiler DS : -
DS : DO :
• Ibu mengatakan • Klien tampak lemah
An. R • Suhu 38,30C
mengalami sesak • Klien teraba panas
nafas • Mukosa bibir kering
DO : • Leukosit 14.500/ul
• Terdengar bunyi • Terpasang IVFD
• Terpasang selang
ronkhi pada paru
NGT
kiri
• Pola nafas
cepat dan
dangkal
• Kesadaran
composmentis
(E4V5M6)
• Warna kulit
kemerahan
Ibu pasien
mengatakan An. R
nafsu makannya
menurun
Ibu pasien
mengatakan An. R
hanya makan lauk
(ikan) tapi tidak
mau menghabiskan
nasinya.
DO :
A : BB = 11kg, TB=
70,7cm, LILA=
15,7cm
B : terjadi
peningkatan
jumlah leukosit dan
trombosit
C:
Tidak ada
penurunan berat
badan
Tidak ada
tandatanda
dehidrasi
Rambut hitam
mengkilat
D : MLTKTP
yang ditegakkan sama pada klien 1 dan 2 yaitu bersihan jalan nafas
c. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.6
Intervensi Keperawatan Klien Anak dengan Bronkopneumonia
No. Tanggal
Diagnosa Kep. Tujuan Dan Intervensi Kep.
Ditemukan
Hasil
Klien 1
1 12/04/2019 (D.0001) Setelah dilakukan 1.1 Monitor status
Bersihan jalan tindakan oksigen pasien
nafas tidak keperawatan 3 x 1.2 Monitor status
efektif 24 jam diharapkan respirasi
berhubungan jalan nafas pasien (frekuensi,irama
dengan paten dengan nafas)
peningkatan kriteria hasil: 1.3 Auskultasi suara
produksi sputum nafas catat jika
1. Suara nafas
bersih, tidak ada suara nafas
ada dypsnoe, tambahan
1.4 Atur poisi pasien
untuk
dan tanda memaksimalkan
tanda sianosis ventilasi
2. Jalan nafas 1.5 Lakukan
bersih, pasien fisioterapi dada
tidak merasa jika perlu
tercekik 1.6 Ajarkan teknik
3. Irama nafas batuk efektif
teratur, untuk
frekuensi mengeluarkan
nafas dalam secret
rentang 1.7 Kolaborasi
normal (20- pemberian O2
30x/menit) 1.8 Kolaborasi
pemberian terapi
nebulizer
1.9 Kolaborasi
pemberian
antibiotik
Klien 2
1 Bersihan jalan Tujuan: Setelah 1.1 Kaji bersihan
nafas tidak dilakukan tindakan jalan nafas,
efektif keperawatan kedalaman,
berhubungan selama 1x 24 jam frekuensi nafas
dengan diharapkan jalan 1.2 Pantau tanda-
hipersekresi nafas efektif tanda sianosis
jalan nafas dengan 1.3 Pantau reflek
Kriteria hasil: batuk
1. Klien 1.4 Auskultasi bunyi
tampak nafas
tenang 1.5 Ukur tanda-tanda
vital
2. RR dalam
1.6 Kolaborasi dalam
batas normal
pemberian
30-45
oksigen
x/menit)
1.7 Kolaborasi
3. Suara nafas pemberian
vesikuler fisioterapi dada
1.8 Kolaborasi dalam
pemberian
inhalasi nebulizer
2 Peningkatan Tujuan : Setelah 2.1 Pantau tanda-tanda
suhu tubuh dilakukan tindakan infeksi
berhubungan keperawatan
dengan proses 2.2 Ukur suhu tubuh
selama 1x 24 jam
penyakit 2.3 Anjurkan ibu cuci
diharapkan suhu
(infeksi) tubuh dalam batas tangan 6 langkah
normal (36,5 oC- sebelum dan
37 OC) dengan sesudah
Kriteria hasil : memberikan ASI
1. Klien tampak 2.4 Lakukan
bugar perawatan Iv Line
2. Suhu tubuh 2.5 Berikan kompres
36,50C-37,50C hangat
3. Leukosit dalam 2.6 Anjurkan ibu
batas normal
untuk memakaikan
4.800-10.800 u
4. Infus tidak pakaian yang tipis
flebitis 2.7 Pertahankan suhu
lingkungan tetap
sejuk
2.8 Kolaborasi dalam
pemberian
antipiretik
3 Ansietas 3.1 Kaji tingkat
Tujuan : Setelah
berhubungan
dilakukan tindakan kecemasan
dengan kurang
keperawatan 3.2 Berikan
terpapar
selama 1x 24 jam pendidikan
informasi
diharapkan cemas
kesehatan tentang
berkurang dengan
penyakit
Kriteria hasil :
bronkopneumonia
1. Keluarga
3.3 Memberikan
tampak tenang
support dan
2. Ibu mengerti
tentang dukungan kepada
penyakit keluarga
anaknya 3.4 Anjurkan keluarga
untuk berobat atau
kontrol kesehatan
secara rutin di
pelayanan
kesehatan terdekat
kedua klien
60
sudah menggunakan buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
d. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.7
Implementasi Keperawatan Klien Anak dengan Bronkopneumonia
Tanggal/
No Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf
Klien 1
1 12/4/2019 7.1 Mencuci tangan - Mencuci tangan 6
08:03 sebelum kontak langkah
dengan anak - Tangan tampak bersih
Klien 2
1 25/10/2017 1.1 Mengkaji bersihan - Klien gelisah
09:00 jalan nafas, - Batuk produktif
kedalaman, dan - Terdapat retraksi dinding
frekuensi nafas dada
- T: 38,30C
10 25/10/2017 2.2 Mengukur suhu tubuh
11:25
11 25/10/2017 2.3 Mengajarkan ibu cuci - Ibu melakukan cuci
11:40 tangan 6 langkah sebelum
tangan 6 langkah
dan sesudah memberikan
sebelum dan sesudah
ASI
memberikan ASI
12 25/10/2017 2.4 Melakukan perawatan - IVFD dan NGT dalam
12:05 kondisi baik
Iv Line
13 25/10/2017 2.5 Memberikan kompres - Kompres hangat telah
12:10 diberikan
hangat
14 25/10/2017 2.6 Menganjurkan ibu - Klien terlihat tidak
12:20 memakai pakaian tebal
untuk memakaikan
pakaian yang tipis
- Suhu lingkungan baik
15 25/10/2017 2.7 Mempertahankan suhu
12:35 (tidak panas, tidak dingin)
lingkungan tetap
sejuk
16 25/10/2017 2.8 Memberikan - PCT injeksi 4 mg/6 jam
13:00 telah diberikan
antipiretik
17 25/10/2017 3.1 Mengkaji tingkat - Ibu klien cemas anaknya
13:10 sesak terus
kecemasan
18 25/10/2017 3.2 Memberikan - Ibu klien mengerti dan
13:20 memahami apa itu
pendidikan kesehatan
bronkopneumonia
tentang
bronkopneumonia
19 25/10/2017 3.3 Memberikan support - Keluarga tampak tenang
13:35 dan dukungan kepada
keluarga
26/10/2017
9 2.2 Mengukur suhu tubuh
11:10 - T: 370C
26/10/2017
10 2.3 Mengajarkan ibu cuci
- Ibu melakukan cuci
11:25 tangan 6 langkah sebelum
tangan 6 langkah
dan sesudah memberikan
sebelum dan sesudah
ASI
memberikan ASI
26/10/2017
11 2.4 Melakukan perawatan
- IVFD D5 6 tetes/menit
11:40 (micro) diberikan
Iv Line
- Cairan infus telah masuk
melalui iv
12 2.5 Memberikan kompres
26/10/2017 - Kompres hangat telah
12:10 hangat
diberikan
13 26/10/2017
2.8 Memberikan - PCT injeksi 4 mg/6 jam
12:25 telah diberikan
antipiretik
127/10/2017 1.2 Mengkaji bersihan -Nafas klien terlihat
09:00 jalan nafas, tenang
kedalaman, -
Tidak terdapat retraksi
dan frekuensi dinding dada
nafas - Batuk produktif
berkurang
227/10/2017 1.3 Memantau reflek - Adanya reflek batuk
09:15batuk
2017
67
e. Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.8
Evaluasi Keperawatan Klien Anak dengan Bronkopneumonia
Hari/ Diagnosa
Evaluasi ( SOAP ) Paraf
Jam Keperawata
Klien 1 n
Hari Dx 1 Bersihan S : - Ibu mengatakan An. R masih sulit
ke 1 jalan nafas bernafas
tidak Ibu mengatakan An. R masih batuk
15:00 efektif berdahak
Ibu mengatakan anak tidak bisa
mengeluarkan dahaknya
O : - Auskultasi bunyi nafas ronki pada paru
kiri
68
- RR : 35x/menit
- SpO2 : 98%
- Ada otot bantu pernafasan
dada A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Monitor status oksigenasi pasien
1.2 Monitor status respirasi
(irama,frekuensi)
1.3 Auskultasi suara nafas catat jika ada
suara nafas tambahan
1.4 Atur posisi pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
1.5 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
1.7 Kolaborasi pemberian O
2
1.8
Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
1.9
Kolaborasi pemberian antibiotic
15.35 Dx 7 S:-
Resiko infeksi O : - Terpasang IVFD ditangan sebelah kiri
- Balutan baru diganti
- Balutan tampak bersih
- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak
pada daerah tangan yang diinfus
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
7.2 Batasi pengunjung bila perlu
7.3 Monitor tanda dan gejala sistematik
dan lokal
7.4 Lakukan perawatan infus
7.7 Kolaborasi pemberian antibiotik
15.40 Dx 7 S:-
Resiko infeksi O : - Terpasang IVFD ditangan sebelah kiri
- Balutan baru diganti
- Balutan tampak bersih
- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak
pada daerah tangan yang diinfus
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
7.2 Batasi pengunjung bila perlu
7.3 Monitor tanda dan gejala sistematik
dan lokal
7.4 Lakukan perawatan infus
7.7 Kolaborasi pemberian antibiotik
15.35 Dx 7 S:-
Resiko infeksi O : - Terpasang IVFD ditangan sebelah kiri
- Balutan baru diganti
- Balutan tampak bersih
- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak
pada daerah tangan yang diinfus
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
7.1 Cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan
7.2 Batasi pengunjung bila perlu
7.3 Monitor tanda dan gejala sistematik
dan lokal
7.4 Lakukan perawatan infus
7.7 Kolaborasi pemberian antibiotik
15.10 Dx 6 S:-
Resiko jatuh O : - Tidak ada kejadian jatuh
- Side rail telah terpasang
- Skor humpty dumpty 13 (resiko tinggi)
- Tempat tidur dalam posisi yang tidak
terlalu tinggi
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
6.1 Mengidentifikasi perilaku dan faktor
yang mempengaruhi resiko jatuh
6.2 Mengidentifikasi karakteristik
lingkungan yang dapat meningkatkan
potensi untuk jatuh
6.3 Memasang pagar pengaman tempat
tidur
6.4 Merendahkan posisi tempat tidur
15.15 Dx 7 S:-
Resiko Infeksi O : - Infus telah dilepas
- Pembekuan darah baik
- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak
pada daerah tangan yang diinfus
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
7.2 Batasi pengunjung bila perlu
7.3 Monitor tanda dan gejala sistematik
dan lokal
7.4 Lakukan perawatan infus
7.7 Kolaborasi pemberian antibiotic
Klien 2
Hari
Dx 1 S:-
ke 1
Bersihan jalan O : - Klien tampak gelisah
nafas tidak - RR 50 x/menit
11.00
efektif - Suara nafas ronkhi basah +/+
- Batuk produktif
- Reflek batuk berkurang
- Terpasang O2 simple mask 4 liter/menit
- Terdapat retraksi dinding dada
- CRT <3 detik
- Bibir tampak sianosis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Kaji bersihan jalan nafas, kedalaman,
frekuensi nafas
1.2 Pantau tanda-tanda sianosis
1.3 Pantau reflek batuk
1.4 Auskultasi bunyi nafas
1.5 Ukur tanda-tanda vital
1.6 Kolaborasi dalam pemberian oksigen
1.7 Kolaborasi pemberian fisioterapi dada
1.8 Kolaborasi dalam pemberian inhalasi
nebulizer
13.30 Dx 2 S:-
Peningkatan O : - Klien tampak lemah
suhu tubuh - T: 38,30C
- Badan klien teraba hangat
- Terpasang selang NGT dan IVFD
- Leukosit 14.500 u/
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2.1 Pantau tanda-tanda infeksi
2.2 Ukur suhu tubuh
2.3 Anjurkan ibu cuci tangan 6 langkah
sebelum dan sesudah memberikan ASI
2.4 Lakukan perawatan Iv Line
2.5 Berikan kompres hangat
2.6 Anjurkan ibu untuk memakaikan
pakaian yang tipis
2.7 Pertahankan suhu lingkungan tetap
sejuk
2.8 Kolaborasi dalam pemberian
antipiretik
13.35 Dx 3 S : - Ibu klien mengatakan sudah mengetahui
Ansietas penyakit yang di derita anaknya
O : - Keluarga terlihat tenang
- Ibu klien mengerti tentang penyakit
anaknya
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Hari Dx 1 S:-
ke 3
Bersihan jalan O : - Nafas klien terlihat tenang
nafas tidak - RR: 40 x/menit
09.00 efektif - Suara nafas vesikuler
- Batuk produktif berkurang
- Reflek batuk (+)
- Tidak terdapat retraksi dinding dada
- Bibir terlihat kemerahan
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
11.15 Dx 2 S:-
Peningkatan O : - Klien tampak bugar
suhu tubuh - T: 370C
- Badan klien teraba hangat
- Mukosa bibir lembab
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
81
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
82
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
83
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
teratasi.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Pencegahan
Penyakit Pneumonia Di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu.
Anggraini, Octaria & Rahmanoe, Murdoyo. (2015). Three Month Baby With
Bronchopneumonia.
Chairunisa, Yoanita. (2019). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Anak dengan
Bronkopneumonia di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra.
https://www.scribd.com/document/442918059/ASKEP- BRONCHOPNEUMONIA-pdf
85