YUSIANA VIDHIASTUTIK
DEFINISI
Pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terkontaminasi dengan Human
Immunodeficiency Virus.
Menggunakan peralatan tato (termasuk tinta) dan tindik (body piercing) yang tidak disterilkan dan
pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore. Virus HIV akan sangat
mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
Ibu hamil pengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus aktif kepada bayinya (sebelum atau selama
kelahiran) dan saat menyusui.
Namun, jangan salah sangka. Anda TIDAK dapat tertular virus Human
Immunodeficiency Virus melalui kontak sehari-hari seperti:
Bersentuhan
Berjabat tangan
Bergandengan
Berpelukan
Cipika-cipiki
Batuk dan bersin
Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi lewat jalur yang aman
Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama
Berbagi sprei
Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama
Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya
Komplikasi
1. Infeksi
Infeksi kuman lain bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan.
Adapun berbagai infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi
sitomegalovirus, kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, dan
cryptosporidiosis.
2. Kanker
Orang yang mengalami AIDS juga bisa terkena penyakit kanker dengan mudah.
Jenis kanker yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma,
dan sarkoma Kaposi.
3. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul
saat seseorang mengidap HIV.
Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena
virus.
Oleh sebab itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di
antara orang dengan HIV/AIDS.
4. Sitomegalovirus
Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam
bentuk cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air
susu ibu.
Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan membuat virus tidak aktif.
4. Candidiasis
Candidiasis adalah infeksi yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih
dan tebal pada selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan, atau
vagina.
5. Kriptokokus meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem saraf umum pusat yang
bisa didapat oleh orang dengan penyakit HIV/AIDS.
Kriptokokus yang disebabkan oleh jamur di dalam tanah.
6. Toksoplasmosis
Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit
yang menyebar terutama melalui kucing, Kucing yang terinfeksi
biasanya memiliki parasit di dalam tinjanya.
Tanpa disadari, parasit ini kemudian dapat menyebar ke hewan lain
dan manusia.
Jika orang dengan HIV/AIDS mengalami toksoplasmosis dan tidak
segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi otak serius
seperti ensefalitis.
7. Cryptosporidiosis
Infeksi ini terjadi disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan
pada hewan.
Biasanya seseorang bisa terkena parasit ini cryptosporidiosis ketika
Anda menelan makanan atau air yang terkontaminasi.
Obat & pengobatan
HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan karena tidak ada obatnya.
Namun, gejala penyakit bisa dikendalikan dan sistem imun bisa
ditingkatkan dengan pemberian terapi antiretoviral (ARV).
Obat ARV tidak dapat menyembuhkan, tetapi bisa membantu orang
dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat.
Selain itu, ARV juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.
Terapi ARV adalah sekumpulan obat yang biasanya digunakan untuk
mengobati infeksi akibat penyakit HIV.
Tujuan utama obat ARV adalah mencegah dan mengurangi jumlah
Human Immunodeficiency Virus dalam tubuh dan menghambat virus
dalam memperbanyak diri. Dengan begitu, jumlah virusnya di dalam
tubuh tidak terus bertambah.
Saat terdeteksi infeksi Human Immunodeficiency Virus, Anda biasanya
diminta untuk minum obat ART sesegera mungkin. Apalagi jika Anda
sedang dalam kondisi berikut:
Hamil
Memiliki infeksi oportunistik (infeksi penyakit lain bersamaan
dengan HIV)
Memiliki gejala yang parah
Jumlah sel CD4 di bawah 350
Memiliki penyakit ginjal akibat HIV
Sedang dirawat karena hepatitis B atau C
Pengobatan di rumah
Berikut gaya hidup, pengobatan rumahan, serta pencegahan yang dapat membantu Anda
mengatasi infeksi virus HIV/AIDS:
Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein
tanpa lemak.
Cukup istirahat.
Rutin berolahraga.
Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.
Berhenti merokok.
Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan peliharaan.
Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan laut
mentah.
Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.
TERIMA KASIH