Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KONSEP DIRI

GEVI MELLIYA SARI


Kesehatan Jiwa ???

Manusia adalah mahluk yang holistic, terdiri tidak hanya


fisik tapi juga mental dan social yang tidak dapat dipisahkan.
Hubungan antara kesehatan fisik dengan mental dapat
dibuktikan oleh Hall dan Goldberg tahun 1984
(Notosoedirjo, 2005), bahwa pasien yang sakit secara fisik
menunjukkan adanya gangguan mental seperti depresi,
kecemasan, sindroma otak organik, dan lain-lain.
DEFINISI
Konsep diri merupakan semua ide,
pikiran, kepercayaan, serta pendirian yang
diketahui inividu tentang dirinya dan
memengaruhi individu dalam berhubungan
dengan orang lain (Stuart, 2013).
Konsep diri bukan merupakan bawaan dari
lahir namun mulai berkembang secara
bertahap
RENTANG RESPONS
KONSEP DIRI
Rentang Respon Konsep Diri

• Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang


konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman yang nyata yang sukses dan diterima.
• Konsep diri positif apabila individu memiliki
pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.
• Harga diri rendah adalah transisi antara respon
konsep diri adaptif dengan konsep diri maladaptif.
Lanjutan Rentang Respon Konsep Diri
• Identitas kacau adalah kegagalan individu
mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak ke dalam kematangan aspek
psikisosial kepribadian pada masa dewasa
yang harmonis.
• Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak
realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan
serta tidak dapat membedakan dirinya dengan
orang lain.
KOMPONEN KONSEP DIRI
CITRA
TUBUH

IDEAL DIRI HARGA


DIRI
KONSEP
DIRI

PERAN
IDENTITAS
DIRI
CITRA TUBUH
Merupakan Kumpulan sikap individu baik yang disadari
maupun tidak disadari terhadap tubuhnya, termasuk
mengenai ukuran, fungsi, keterbatasan, makna, dan
objek dan potensi tubuh yang kontak secara terus –
menerus baik masa lalu maupun sekarang.
Stressor yang terjadi pada citra tubuh
1) Perubahan ukuran tubuh: Penurunan BB
2) Perubahan bentuk tubuh : Tindakan infasif
(operasi, daerah pemasangan infus).
3) Perubahan fungsi tubuh: beberapa penyakit yang
dapat merubah sisa tubuh.
MANIFESTASI KLINIS
1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang
berubah
2. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi /
akan terjadi
3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
4. Persepsi negatif pada tubuh
5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
6. Mengungkapkan keputusasaaan
7. Mengungkapkan ketakutan
IDEAL DIRI
Persepsi individu tentang seharusnya berperilaku
berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai yang
diyakininya.
Ideal diri menimbulkan harapan diri berdasarkan norma –
norma masyarakat yang dicoba dalam upaya
menyesuikan diri.
 Ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung respek
terhadap diri tetapi tidak terlalu tinggi, terlalu menuntut,
serta samar-samar atau kabur. Ideal diri akan melahirkan
harapan individu terhadap dirinya saat berada di tengah
masyarakat dengan norma tertentu.

 Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu


individu mempertahankan kemampuannya menghadapi
konflik atau kondisi yang membuat bingung. Ideal diri penting
untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan
mental.
Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh kebudayaan,
keluarga, ambisi, keinginan, dan kemampuan
individu dalam menyesuaikan diri dengan norma
serta prestasi masyarakat setempat.

Individu cenderung menyusun tujuan yang sesuai


dengan kemampuannya, kultur, realita,
menghindari kegagalan dan rasa cemas, serta
inferiority
HARGA DIRI
 Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan menganalisis
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.
 Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
 Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan
perhatian.
Harga diri akan meningkat sesuai meningkatnya
usia dan sangat terancam pada masa pubertas.
Coopersmith dalam buku Stuart dan Sundeen
(2002) menyatakan bahwa ada empat hal yang
dapat meningkatkan harga diri anak, yaitu:
1. Memberi kesempatan untuk berhasil,
2.Mendukung aspirasi/ide,
3. Membantu membentuk koping.
PERAN

Definisi
Serangkaian pola sikap, perilaku, nilai, dan tujuan
yang diharapkan oleh masyarakat sesuai posisinya di
masyarakat/kelompok sosialnya.
Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam
kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji
identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti.
IDENTITAS DIRI
Identitas Diri
 Identitas adalah kesadaran tentang “diri sendiri” yang dapat diperoleh
individu dari observasi dan penilaian terhadap dirinya, serta menyadari
individu bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
 Pengertian identitas adalah sintesis dari semua gambaran utuh dirinya, serta
tidak dipengaruhi oleh pencapaian tujuan, atribut/jabatan, dan peran.
 Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, hormat
terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri, dan menerima diri.
Ciri individu dengan identitas diri yang positif adalah sebagai berikut.
1. Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari orang lain.
2. Mengakui jenis kelamin sendiri.
3. Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan.
4. Menilai diri sesuai penilaian masyarakat.
5. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
6. Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari.
ASUHAN KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
• Pengkajian
– Faktor predisposisi
– Faktor presipitasi
– Perilaku
– Mekanisme koping
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi Keperawatan
Pengkajian
• Faktor Predisposisi (Pendukung)
– Faktor yg mempengaruhi HD --> penolakan ortu,
harapan ortu yg tdk realistis, tergantung pd org
lain & ideal diri yg tdk realistis.
– Faktor yg mempengaruhi penampilan peran
--> peran yg sesuai dg jenis kelamin, peran dlm
pekerjaan/yg sesuai dg kebudayaan.
– Faktor yg mempengaruhi identitas diri --> ortu yg
tdk percaya pd anak, tekanan teman sebaya &
kultur sosial yg berubah.
Pengkajian Lanjutan…

Faktor Presipitasi Terdapat 5 Kategori:


Ketegangan peran --> konflik peran, peran yg tdk jelas, peran
berlebihan.
Perkembangan transisi --> perub norma yg berkaitan dg individu
termasuk keluarga & norma kebudayaan, nilai-2 u/
menyesuaikan diri.
Situasi transisi peran --> bertambah /berkurangnya org yg
penting dlm kehidupan individu melalui kelahiran/kematian org
yg berarti.
Transisi peran sehat-sakit --> kehilangan bagian tubuh, perub
ukuran & bentuk (penampilanl fgs tubuh), perubahan fisik yg
berkaitan dg pertukem, prosedur pengobatan & perawatan.
Ancaman fisik --> pemakaian 02, kelelahan, ketdkseimbangan
bio-kimia, gg penggunaan NAPZA.
Pengkajian Lanjutan…

Perilaku
Perilaku b/d HD rendah --> kritik diri sendiri /org
lain, produktivitas menurun, destruktif pd org lain,
rasa bersalah, pandangan hidup yg pesimis,
keluhan-2 fisik, mengejek diri sendiri, merusak diri,
isolasi sosial, kawatir, menarik diri dari realitas, dll
Perilaku dg identitas kacau --> tdk mengindahkan
moral, mengurangi hubungan interpersonal,
perasaan kekosongan, kecemasan yg tinggi, tdk
mampu berempati dg org lain, kurang keyakinan
diri, cinta diri sendiri yg patologis, masalah dlm hub
intim, perasaan ttg diri sendiri yg berubah-2.
Pengkajian
Ciri individu yang berkepribadian sehat antara lain
sebagai berikut.

1. Citra tubuh positif dan sesuai.


2. Ideal diri realistis.
3. Harga diri tinggi.
4. Penampilan peran memuaskan.
5. Identitas jelas.
Jadilah Pribadi yang lebih open
minded dan selalu bersyukur untuk
mempertahankan jiwa yang sehat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai