2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah
laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang
yang diinginkan/disukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal
diri akan mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma-
norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri.
Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individu
mempertahankan kemampuan menghadapi konflik atau kondisi yang membuat
bingung. Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan
mental. Pembentukan ideal diri dimulai pada masa anak-anak dipengaruhi oleh
orang yang dekat dengan dirinya yang memberikan harapan atau tuntunan
tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu individu menginternalisasikan
harapan tersebut dan akan membentuk dari dasar ideal diri. Pada usia remaja,
ideal diri akan terbentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru dan
teman. Pada usia yang lebih tua dilakukan penyesuaian yang merefleksikan
berkurangnya kekuatan fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu : dicintai, dihormati dan
dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil
dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan merasa dirinya negative,
relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak
diterima di lingkungannya (Keliat BA, 2005). Harga diri dibentuk sejak kecil dari
adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan
meningkatnya usia. Harga diri akan sangat mengancam pada saat pubertas,
karena pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak keputusan
yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri.
4. Peran
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial.
Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi
pada tiap waktu sepanjang daur kehidupannya. Harga diri yang tinggi merupakan
hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu
dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda
dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat
akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya.
Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan
berkembangnya konsep diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan
percaya diri, respek terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri dan
menerima diri.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna, Dkk. 2005 . Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi
2. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Stuart, Gail & Sundeen, Sandra. 2005. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: EGC
A. Pengkajian
1. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistik
Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai
dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai dengan
kebudayaa
Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak percaya
pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur social yang berubah
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari
luar individu ( internal or eksternal sources ), yang dibagi 5 ( lima ) kategori :
a. Ketegangan peran, adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang
dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan seperti konsep
berikut ini :
b. Konflik peran : ketidaksesuaian peran antar yang dijalankan dengan yang
diinginkan
c. Peran yang tidak jelas: kurangnya pengetahuan individu tentang peran
yang dilakukannya
d. Peran berlebihan : kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan
seperangkat peran yang kompleks
e. Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan
nilai untuk menyesuaikan diri
Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting
dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
Transisi peran sehat – sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat
atau keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan :
a. Kehilangan bagian tubuh
b. Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
c. Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
d. Prosedur pengobatan dan perawatan
Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan bio
– kimia, gangguan penggunaan obat, alkoholdan zat.
3. Perilaku
Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang
obyektif dan dapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang
rendaha ( Stuart dan Sundeen, 1995 ) yaitu identitas kacau dan depersonalisasi
dapat dilihat pada tabel berikut.
4. Mekanisme Koping
Jangka Pendek Jangka Panjang
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari 1. Menutup Identitas :
sementara dari krisis : pemakaian obat Terlalu cepat mengadopsi identitas
– obatan, kerja keras, nonton TV terus yang disenangi dari orang – orang
menerus yang berarti, tanpa mengindahkan
hasrat, aspirasi atau potensi diri
sendiri
2. Kegiatan mengganti identitas 2. Identitas Negatif :
sementara : Asumsi yang bertentangan dengan
(ikut kelompok social, keagamaan, nilai dan harapan masyarakat
politik )
3. Kegiatan yang memberi dukungan
sementara : (kompetisi olah raga
kontes popularitas )
4. Kegiatan mencoba menghilangkan
anti identitas sementara :
(penyalahgunaan obat – obat)
B. Masalah Keperawatan
Masalah gangguan konsep diri berhubungan dengan rasa bersalah sering
menimbulkan kekacauan dan mengakibatkan respon koping yang maladaptive.
Respon ini dapat dilihat bervariasi pada berbagai individu, yang mengalami ancaman
integritas diri atau harga diri. Masalah keperawatan dan contoh diagnosa
keperawatan lengkap yang berkaitan dengan gangguan konsep diri, lihat tabel berikut
ini.