Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN
GANGGUAN KONSEP
DIRI
Syukur Julianto Gulo, S.Kep., Ns., MKM.
NIDN : 0130079102
Pengertian Konsep Diri

Konsep diri
Menurut Surnayo didefinisikan sebagai
(2017), Konsep Diri Menurut Muhith semua pikiran,
adalah semua ide, (2015), Konsep diri keyakinan, dan
pikiran, perasaan, adalah mereflesikan kepercayaan yang
kepercayaan, serta pengalam interaksi merupakan
pendirian yang diketahui sosial, sensasinya juga pengetahuan individu
individu tentang dirinya di dasarkan bagaimana tentang dirinya dan
dan mempengaruhi orang lain memengaruhi
individu dalam memandangnya. hubungannya dengan
berhubungan dengan   oranglain. Stuart
orang lain. (2013)
KOMPONEN KONSEP DIRI
1. Citra Tubuh

2. Ideal Diri

3. Peran

4. Harga Diri

5. Identitas Diri

Yusuf, dkk (2015)


Pola Meruba
Kritik h
Kegagalan Depresi konsep
asuh
r an gt ua internal diri
o

PENYEBAB GANGGUAN KONSEP DIRI

Stuart & Sunden (1995) dalam Muhith (2015)


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

a). The Significant others, yaitu orang lain yang kita anggap penting
atau biasa, dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan
pengalaman dengan oranglain,
b). Reference group, Kelompok yang dipakai sebagai acuan.
Kelompok tersebut memberi arahan dan pedoman agar kita mengikuti
perilaku yang sesuai dengan norma
c). Teori perkembangan, Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian
berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan oranglain.
d). Self Perception (persepsi diri sendir), yaitu persepsi individu
terhadap dirinya sendiri dan penilaiannya,

Stuart & Sunden (1995) dalam Muhith (2015)


Managemen treatmen/ Pengobatan
Individu Keluarga
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek 1. Diskusi dengan keluarga
positif yang masih dimiliki pasien. kemampuan yang dimiliki
2. Membantu pasien dapat menilai pasien.
kemampuan yang dapat digunakan. 2. Anjurkan memotivasi pasien
Yusuf, (2015) agar menunjukkan kemampuan
3. Membantu pasien dapat yang dimiliki.
memilih/menetapkan kegiatan sesuai 3. Anjurkan keluarga untuk
dengan kemampuan. memotivasi pasien dalam
4. Melatih kegiatan pasien yang sudah melakukan kegiatan yang
dipilih sesuai kemampuan. sudah dilatihkan pasien dengan
5. Membantu pasien dapat merencanakan perawat.
kegiatan sesuai kemampuannya. 4. Ajarkan keluarga cara
6. Terapi aktifitas kelompok untuk stimulasi mengamati perkembangan
meningkatkan harga diri menjadi postif. perubahan perilaku pasien.
Yusuf (2017)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a. Identitas ; Nama lengkap klien, nama panggilan klien, usia, alamat, dan pekerjaan klien.
b. Alasan masuk ; Tanyakan kepada klien/keluarga :
 Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke rumah sakit ?
 Bagaimana gambarang gejala yang ditunjukkan klien?
c. Faktor Predisposisi
 Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini (perilaku yang berhubungan
dengan gannguan konsep diri; harga diri rendah, kerancuan identitas, dll).
 Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.

 Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orang tua,


tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur sosial.
 Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masal ini?

 Bagaimana hasilnya?
d. Faktor presipitasi PSIKOSOSIAL KONSEP DIRI
 Tanyakan kepada klien/keluarga
apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa di masa lalu.
 Tanyakan apakah klien pernah Gangguan Gambaran diri
mengalami gangguan fisik/penyakit
termasuk gangguan pertumbuhan
 
dan perkembangan. Tanda gejala yang dapat dikaji pada klien :
 Tanyakan apakah ada ketegangan 1. Klien menolak melihat dan menyentuh
peran hubungan dengan peran atau bagian tubuh yang berubah
posisi yang diharapkan. 2. Tidak menerima perubahan tubuh yang
 Tanyakan pada klien apakah klien telah terjadi/akan terjadi
pernah melakukan dan atau 3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
mengalami dan atau menyaksikan 4. Persepsi negatif pada tubuh
penganiayaan
fisik,seksual,penolakan dari 5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang
lingkungan, kekerasan dalam hilang
keluarga, dan tindakan kriminal 6. Mengungkapkan keputusasaan
ataupun kejadian yang mengancam 7. Mengungkapkan ketakutan
kehidupan.
Gangguan ideal diri Gangguan harga diri
 
Tanda gejala yang dapat dikaji : Tanda gejala yang dapat dikaji :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri
1. Mengungkapkan keputusasaan
akibat penyakit dan akibat tindakan
akibat penyakitnya, misalnya; terhadap penyakit
saya tidak bisa lagi jadi 2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
peragawati karena bekas 3. Merendahkan martabat. Misalnya;
operasi dimuka saya, kaki saya saya tidak bisa, saya tidak mampu dan
yang dioperasi membuat saya sebagainya
4. Gangguan hubungan sosial, seperti
tidak bisa main bola
menarik diri
2. Mengungkapkan keinginan 5. Percaya diri kurang
yang terlalu tinggi yang 6. Mencederai diri. Akibat HDR disertai
kenyataannya tidak dapat harapan yang suram, sehingga klien
tercapai ingin mengakhiri hidupnya
LANJUTAN…

Gangguan peran Gangguan identitas


   
Tanda gejala yang dapat dikaji : Tanda dan gejala yang dapat
1. Mengingkari ketidakmampuan dikaji :
menjalankan peran Tidak percaya diri
2. Ketidakpuasan peran Sukar mengambil keputusan
3. Kegagalan menjalankan peran Ketergantungan
yang baru Masalah dalam hubungan
4. Ketegangan menjalankan peran interpersonal
yang baru Ragu/tidak yakin terhadap
5. Kurang tanggung jawab keinginannya
6. Apatis/bosan/jenuh dan putus Projeksi (menyalahkan orang
asa lain)
   
SUMBER KOPING
1. Aktifitas olahraga dan aktifitas lain
diluar rumah MEKANISME
2. Hobby dan kerajinan tangan KOPING
3. Seni yang ekspresif 1. Pertahanan koping
4. Kesehatan dan perawatan diri dalam jangka pendek
5. Pekerjaan dan posisi
6. Bakat tertentu
2. Pertahanan koping
7. Kecerdasan dalam jangka panjang
8. Imajinasi dan kreativitas 3. Mekanisme ego
9. Hubungan interpersonal
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan


gangguan citra tubuh
2. Keputusasaan berhubungan dengan harga diri rendah
3. Gangguan harga diri, harga diri rendah berhubungan
dengan ideal diri tidak realistis
4. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga
diri rendah
5. Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga
diri rendah
INTERVENSI KEPERAWATAN
EVALUASI

1. Evaluai pasien Gangguan harga diri rendah


berhubungan dengan gangguan citra tubuh 2. Evaluasi pasien Keputusasaan
1. Klien dapat menerima perubahannya berhubungan dengan harga diri rendah
2. Klien memiliki beberapa cara untuk 1. Klien menyadari aspek positif yang
mengatasi perubahan yang terjadi. dimilikinya.
3. Klien mampu beradapatasi dengan cara 2. Klien dapat melatih kegiatan yang
yang dipilih dan digunakan. sesuai dengan kemampuannya.
Evaluasi keperawatan pasien Gangguan harga Evaluasi keperawatan pasien
diri rendah berhubungan dengan gangguan Keputusasaan berhubungan dengan harga
citra tubuh diri rendah
4. Melatih ulang klien agar mampu menerima 3. Melatih ulang klien untuk mampu
dirinya dan mampu mencari solusi dari mengungkapkan aspek positif yang
keadaannya saat ini. dimilikinya.
5. Melakukan komunikasi dengan keluarga 4. Menetapkan tujuan lanjut.
untuk memberikan semangat pada klien.
LANJUTAN…
4. Evaluasi pasien dengan Perubahan
penampilan peran berhubungan dengan 3. Gangguan harga diri, harga diri rendah
harga diri rendah berhubungan dengan ideal diri tidak
1. Klien mampu mengungkapkan realistis
perasaannya selama terjadi perubahan 1. Harga diri klien meningkat.
penampilan peran yang dialaminya. 2. Klien mampu menerima dirinya dan
2. Klien dapat mengukur kemampuan bersikap realistis. 
yang dimilikinya sesuai dengan peran Evaluasi keperawatan Gangguan harga
yang dimilikinya sekarang. diri, harga diri rendah berhubungan dengan
Evaluasi keperawatan dengan Perubahan ideal diri tidak realistis
penampilan peran berhubungan dengan 3. Melatih klien untuk dapat
harga diri rendah mengungkapkan keinginan yang tidak
3. Membantu klien untuk dapat lebih sesuai dengan yang di harapkan.
dalam mengungkapkan perasaan dan 4. Melakukan pendekatan dan hubungan
pikirannya. saling percaya antara klien dan perawat.
4. Menentukan tujuan lebih lanjut.
LANJUTAN…

5. Evaluasi pasien dengan Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan


harga diri rendah
1. Klien dapat mengungkapkan perasaannya saat berada dengan orang lain.
2. Klien mampu berinteraksi dengan orang terdekat dan orang lain
Evaluasi keperawatan dengan Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah
3. Membantu klien untuk memecahkan masalah yang membuat dirinya menarik
diri dari lingkungan.
4. Membantu klien untuk dapat percaya dan berinteraksi dengan orang lain.
 
KESIMPULAN
 Konsep Diri adalah semua ide, pikiran, perasaan,
kepercayaan, serta pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri terdiri dari
citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran diri, dan ideal
diri. Akan terjadi gangguan apabila individu merespon
stresor dengan negatif . Penyebab terjadi gangguan
konsep diri beragam. jika sudah terjadi gangguan maka
perawat perlu melakukan asuhan keperawatan sesuai
dengan masalah yang di alami klien.
DAFTAR PUSTAKA
 Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan
Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 9(1).
Retrieved 28 April 2019 from :
 http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/716
 Agustine, I.,Handayani, S. (2017). Afirmasi positif pada harga diri rendah situasional

pasien fraktur femur. Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan. Vol.13. hal 94-98.
Retrieved 28 April 2019 from :
https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/index
 Mannawi, J. (2016). Asuhan Kperawatan Gangguan Citra Tubuh pada Klien dengan
Splenomegali.
Retrieved 23 April 2019 from :
http;//lib.ui.ac.id/file?file=digital_2017-2_20434728-PRJuwita%20Mannawijuwita.pdf
 Meryana. (2017). Upaya Meningkatkan harga diri dengan kegiatan positif pada pasien dengan
harga diri rendah.
Retrieved 23 April 2019 from :
http://eprints.ums.ac.id/52274/
 Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : CV Andi OFFSET

Retrieved 28 April 2019 from : https


://books.google.co.id/books?id=Yp2ACwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Pendidikan+Keperawatan
+Jiwa
+Teori+dan+Aplikasi
.&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiO2KfjrvrhAhVMT6wKHRW_AOsQ6AEIKjAA#v=onepage&q =
Pendidikan%20Keperawatan%20Jiwa%20Teori%20dan%20Aplikasi .&f=false
  Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.5. Jakarta : EGC

 Surnayo. (2017). Psikologi untuk Keperawatan. Ed 2. Jakarta: EGC


 Yusuf, Ah., Fitriyasari, R., Nihayati, H. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :

Salemba Medika.
Retrieved 22 April from : http
://ners.unair.ac.id/materikuliah/buku%20ajar%20keperawatan%20kesehatan%20jiwa.pdf
 Yusuf, A., Fitryasari, R., & Sulistyawati, W. (2017). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi

Persepsi Meningkatkan Harga Diri Anak di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Ners, 2(2), 77-82.
Retrieved 23 April 2019 from :
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/4959
SELAMAT MEMPELAJARI
LEBIH LENGKAP

Anda mungkin juga menyukai