Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI

Arivanny Andhika Putri /201723002


Retno Wulan Wateriri /201723010
Sonya Marthalina N /201723012
Pengertian Konsep Diri

Konsep diri didefinisikan


sebagai semua pikiran,
keyakinan, dan
Menurut Surnayo (2017),
kepercayaan yang
Konsep Diri adalah semua Menurut Muhith
merupakan pengetahuan
ide, pikiran, perasaan, (2015), Konsep diri
individu tentang dirinya
kepercayaan, serta pendirian adalah mereflesikan
dan memengaruhi
yang diketahui individu pengalam interaksi
hubungannya dengan
tentang dirinya dan sosial, sensasinya juga
oranglain. Stuart (2013)
mempengaruhi individu di dasarkan bagaimana
dalam berhubungan dengan orang lain
orang lain. memandangnya.
KOMPONEN KONSEP
DIRI

1. Citra
Tubuh 2. Ideal Diri
3. Peran

4. Harga Diri
5. Identitas Diri

Yusuf, dkk (2015)


PENYEBAB GANGGUAN KONSEP DIRI

Stuart & Sunden (1995) dalam Muhith (2015)


FA K TO R YA N G ME MP EN G A RU HI K O N S EP D I RI

a). The Significant others, yaitu orang lain yang kita anggap penting atau
biasa, dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan
oranglain,
b). Reference group, Kelompok yang dipakai sebagai acuan. Kelompok
tersebut memberi arahan dan pedoman agar kita mengikuti perilaku yang
sesuai dengan norma

c). Teori perkembangan, Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian
berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan oranglain.
d). Self Perception (persepsi diri sendir), yaitu persepsi individu
terhadap dirinya sendiri dan penilaiannya,

Stuart & Sunden (1995) dalam Muhith (2015)


PSIKOPATOFLOW DIAGRAM.DOCX
Managemen treatmen/ Pengobatan

Individu Keluarga
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek 1. Diskusi dengan keluarga kemampuan
positif yang masih dimiliki pasien.
yang dimiliki pasien.
2. Membantu pasien dapat menilai
kemampuan yang dapat digunakan. 2. Anjurkan memotivasi pasien agar
Yusuf, (2015) menunjukkan kemampuan yang
3. Membantu pasien dapat dimiliki.
memilih/menetapkan kegiatan sesuai 3. Anjurkan keluarga untuk memotivasi
dengan kemampuan.
pasien dalam melakukan kegiatan yang
4. Melatih kegiatan pasien yang sudah
dipilih sesuai kemampuan. sudah dilatihkan pasien dengan
5. Membantu pasien dapat merencanakan perawat.
kegiatan sesuai kemampuannya. 4. Ajarkan keluarga cara mengamati
6. Terapi aktifitas kelompok untuk stimulasi perkembangan perubahan perilaku
meningkatkan harga diri menjadi postif.
pasien.
Yusuf (2017)
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
a. Identitas ; Nama lengkap klien, nama panggilan klien, usia, alamat, dan pekerjaan klien.
b. Alasan masuk ; Tanyakan kepada klien/keluarga :
 Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke rumah sakit ?
 Bagaimana gambarang gejala yang ditunjukkan klien?
c. Faktor Predisposisi
 Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini (perilaku yang berhubungan dengan
gannguan konsep diri; harga diri rendah, kerancuan identitas, dll).
 Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
 Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari
kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur sosial.
 Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masal ini?
 Bagaimana hasilnya?
d. Faktor presipitasi PSIKOSOSIAL KONSEP DIRI
 Tanyakan kepada klien/keluarga apakah
klien pernah mengalami gangguan jiwa
di masa lalu.
Gangguan Gambaran diri
 Tanyakan apakah klien pernah
mengalami gangguan fisik/penyakit
termasuk gangguan pertumbuhan dan Tanda gejala yang dapat dikaji pada klien :
perkembangan. 1. Klien menolak melihat dan menyentuh
 Tanyakan apakah ada ketegangan peran bagian tubuh yang berubah
hubungan dengan peran atau posisi yang 2. Tidak menerima perubahan tubuh yang
diharapkan. telah terjadi/akan terjadi
 Tanyakan pada klien apakah klien pernah 3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
melakukan dan atau mengalami dan atau 4. Persepsi negatif pada tubuh
menyaksikan penganiayaan 5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang
fisik,seksual,penolakan dari lingkungan, hilang
kekerasan dalam keluarga, dan tindakan
kriminal ataupun kejadian yang
6. Mengungkapkan keputusasaan
mengancam kehidupan. 7. Mengungkapkan ketakutan
Gangguan ideal diri Gangguan harga diri

Tanda gejala yang dapat dikaji :


Tanda gejala yang dapat dikaji : 1. Perasaan malu terhadap diri sendiri
1. Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakit dan akibat tindakan
akibat penyakitnya, misalnya; terhadap penyakit
saya tidak bisa lagi jadi 2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
peragawati karena bekas operasi 3. Merendahkan martabat. Misalnya; saya
tidak bisa, saya tidak mampu dan
dimuka saya, kaki saya yang
sebagainya
dioperasi membuat saya tidak 4. Gangguan hubungan sosial, seperti
bisa main bola menarik diri
2. Mengungkapkan keinginan 5. Percaya diri kurang
yang terlalu tinggi yang 6. Mencederai diri. Akibat HDR disertai
kenyataannya tidak dapat harapan yang suram, sehingga klien
ingin mengakhiri hidupnya
tercapai
L A N J U TA N …

Gangguan peran
Gangguan identitas
Tanda gejala yang dapat dikaji :
1. Mengingkari ketidakmampuan Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
menjalankan peran Tidak percaya diri
2. Ketidakpuasan peran Sukar mengambil keputusan
3. Kegagalan menjalankan peran Ketergantungan
yang baru Masalah dalam hubungan
4. Ketegangan menjalankan peran interpersonal
yang baru Ragu/tidak yakin terhadap
5. Kurang tanggung jawab keinginannya
6. Apatis/bosan/jenuh dan putus Projeksi (menyalahkan orang lain)
asa
SUMBER KOPING
1. Aktifitas olahraga dan aktifitas lain
diluar rumah MEKANISME
2. Hobby dan kerajinan tangan KOPING
3. Seni yang ekspresif 1. Pertahanan koping
4. Kesehatan dan perawatan diri
5. Pekerjaan dan posisi
dalam jangka pendek
6. Bakat tertentu 2. Pertahanan koping
7. Kecerdasan dalam jangka panjang
8. Imajinasi dan kreativitas 3. Mekanisme ego
9. Hubungan interpersonal
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan gangguan


citra tubuh
2. Keputusasaan berhubungan dengan harga diri rendah
3. Gangguan harga diri, harga diri rendah berhubungan dengan
ideal diri tidak realistis
4. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri
rendah
5. Isolasi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah
INTERVENSI KEPERAWATAN
EVALUASI

1. Evaluai pasien Gangguan harga diri rendah


berhubungan dengan gangguan citra tubuh 2. Evaluasi pasien Keputusasaan
1. Klien dapat menerima perubahannya berhubungan dengan harga diri rendah
2. Klien memiliki beberapa cara untuk 1. Klien menyadari aspek positif yang
mengatasi perubahan yang terjadi. dimilikinya.
3. Klien mampu beradapatasi dengan cara 2. Klien dapat melatih kegiatan yang
yang dipilih dan digunakan. sesuai dengan kemampuannya.
Evaluasi keperawatan pasien Gangguan harga Evaluasi keperawatan pasien
diri rendah berhubungan dengan gangguan Keputusasaan berhubungan dengan harga
citra tubuh diri rendah
1. Melatih ulang klien agar mampu menerima 1. Melatih ulang klien untuk mampu
dirinya dan mampu mencari solusi dari mengungkapkan aspek positif yang
keadaannya saat ini. dimilikinya.
2. Melakukan komunikasi dengan keluarga 2. Menetapkan tujuan lanjut.
untuk memberikan semangat pada klien.
LANJUTAN…
3. Gangguan harga diri, harga diri rendah
berhubungan dengan ideal diri tidak
4. Evaluasi pasien dengan Perubahan
realistis
penampilan peran berhubungan dengan
1. Harga diri klien meningkat.
harga diri rendah
2. Klien mampu menerima dirinya dan
1. Klien mampu mengungkapkan
bersikap realistis.
perasaannya selama terjadi perubahan
Evaluasi keperawatan Gangguan harga diri,
penampilan peran yang dialaminya.
harga diri rendah berhubungan dengan
2. Klien dapat mengukur kemampuan
ideal diri tidak realistis
yang dimilikinya sesuai dengan peran
1. Melatih klien untuk dapat
yang dimilikinya sekarang.
mengungkapkan keinginan yang tidak
Evaluasi keperawatan dengan Perubahan
sesuai dengan yang di harapkan.
penampilan peran berhubungan dengan
2. Melakukan pendekatan dan hubungan
harga diri rendah
saling percaya antara klien dan perawat.
1. Membantu klien untuk dapat lebih
dalam mengungkapkan perasaan dan
pikirannya.
2. Menentukan tujuan lebih lanjut.
LANJUTAN…

5. Evaluasi pasien dengan Isolasi sosial; menarik diri berhubungan


dengan harga diri rendah
1. Klien dapat mengungkapkan perasaannya saat berada dengan
orang lain.
2. Klien mampu berinteraksi dengan orang terdekat dan orang lain
Evaluasi keperawatan dengan Isolasi sosial; menarik diri
berhubungan dengan harga diri rendah
1. Membantu klien untuk memecahkan masalah yang membuat
dirinya menarik diri dari lingkungan.
2. Membantu klien untuk dapat percaya dan berinteraksi dengan
orang lain.
KESIMPULAN

• Konsep Diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, serta pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan
dengan orang lain. Konsep diri terdiri dari citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran
diri, dan ideal diri. Akan terjadi gangguan apabila individu merespon stresor dengan
negatif . Penyebab terjadi gangguan konsep diri beragam. jika sudah terjadi
gangguan maka perawat perlu melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
masalah yang di alami klien.
DAFTAR PUSTAKA

• Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di
Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1).
Retrieved 28 April 2019 from :
• http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/716
• Agustine, I.,Handayani, S. (2017). Afirmasi positif pada harga diri rendah situasional pasien fraktur femur. Jurnal
ilmiah kesehatan keperawatan. Vol.13. hal 94-98.
Retrieved 28 April 2019 from :
https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/index
• Mannawi, J. (2016). Asuhan Kperawatan Gangguan Citra Tubuh pada Klien dengan Splenomegali.
Retrieved 23 April 2019 from :
http;//lib.ui.ac.id/file?file=digital_2017-2_20434728-PRJuwita%20Mannawijuwita.pdf
• Meryana. (2017). Upaya Meningkatkan harga diri dengan kegiatan positif pada pasien dengan harga diri rendah.
Retrieved 23 April 2019 from :
http://eprints.ums.ac.id/52274/
• Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi.Yogyakarta : CV Andi OFFSET
Retrieved 28 April 2019 from :
https://books.google.co.id/books?id=Yp2ACwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Pendidikan+Keperawatan+Jiwa+
Teori+dan+Aplikasi.&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiO2KfjrvrhAhVMT6wKHRW_AOsQ6AEIKjAA#v=onepage&q=
Pendidikan%20Keperawatan%20Jiwa%20Teori%20dan%20Aplikasi.&f=false
• Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.5. Jakarta : EGC
• Surnayo. (2017). Psikologi untuk Keperawatan. Ed 2. Jakarta: EGC
• Yusuf, Ah., Fitriyasari, R., Nihayati, H. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
Retrieved 22 April from :
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/buku%20ajar%20keperawatan%20kesehatan%20jiwa.pdf
• Yusuf, A., Fitryasari, R., & Sulistyawati, W. (2017). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Meningkatkan Harga
Diri Anak di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Ners, 2(2), 77-82.
Retrieved 23 April 2019 from :
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/4959

Anda mungkin juga menyukai