Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “Delegasi Keperawatan”. Diharapkan dengan adanya karya
tulis ini bisa membantu para pembaca khususnya para perawat agar lebih
memahami dan mendalami tentang pendelegasian keperawatan pada perawat
pelaksana. Penyusunan tugas yang diberikan ini telah kami buat dengan usaha
semaksimal mungkin dan sesuai dengan format yang telah ditetapkan. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Terima kasih.
Penu
lis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dengan produktivitas. Terkadang manajer harus mendelegasikan tugas rutin,
sehingga dapat menangani masalah yang lebih kompleks atau yang
membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat
mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau
memiliki keahlian yang tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan
masalah.
Marquis dan Huston (2010) mengatakan jika, sering ditemukan masalah pada
pendelegasian dalam praktik keperawatan profesional, yaitu proses
pendelegasian tidak dilaksanakan secara efektif. Manajer perawat sering
melakukan kesalahan seperti kurangnya kepercayaan manajer kepada para
staf perawat, beban pada staf perawat karena tugas pendelegasian terlalu
banyak, dan melakukan delegasi yang tidak tepat seperti mendelegasikan pada
saat yang salah, kepada orang yang salah, atau untuk alasan yang salah. Hal
ini juga termasuk mendelegasikan tugas yang melebihi kemampuan orang
yang didelegasikan. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang
sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif. Maka dari itu,
pendelegasian sangat perlu diperhatikan dalam suatu organisasi.
5
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari delegasi keperawatan?
1.2.2 Apa saja tujuan dari delegasi keperawatan?
1.2.3 Apa saja prinsip-prinsip dari delegasi keperawatan?
1.2.4 Bagaimana langkah-langkah atau prosedur dari delegasi keperawatan?
1.2.5 Apa saja hasil analis penelitian mengenai delegasi keperawatan?
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Wijayanti (2019) mengatakan jika, delegasi keperawatan merupakan
pelimpahan wewenang dari kepala ruang kepada perawat pelaksana saat
kepala ruang menjalankan tugas lain dan terpaksa meninggalkan ruangan.
Selain itu, menurut Risal (2015) pendelegasian dalam praktik keperawatan
adalah pemberian tugas atau tanggung jawab kepada perawat untuk
melakukan tugas atau prosedur asuhan keperawatan. Pendelegasian tersebut
bersifat fungsional yang dilakukan untuk jangka waktu yang pendek dimana
pemberi delegasi secara sementara dan terbatas memberikan wewenang
kepada perawat yang berkompeten. Proses pendelegasian sering ditemukan
mengalami masalah seperti perawat tidak memahami konsekwensi dari
tindakan delegasi tersebut.
8
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting
dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip delegasi
agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya.
Menurut Rose K.N (2008) dalam Kurniadi (2013) dalam Mugiyanti (2016)
pendelegasian yang baik harus melihat The five right of delegation yaitu:
a. Tugas atau pekerjaan
b. Lingkungan sekitarnya
c. Orang yang ditunjuk
d. Adanya pengarahan atau komunikasi yang baik dan dilakukan supervisi
atau evaluasi
9
Menurut Nursalam (2014) prinsip utama pendelegasian ada dua yaitu:
a. Cara pendelegasian
1. Seleksi dan susun tugas
Manajer menyediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar
tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat
dilaksanakan oleh staf. Lalu menyiapkan laporan yang kontinu,
menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan,
memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang bertanggung jawab
dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya.
Dalam menyusun daftar dibutuhkan dua kriteria penting yaitu
waktu yang diperlukan dan pentingnya bagi institusi. Hal yang
terpenting dalam mendelegasikan tugas adalah menentukan suatu
tugas pendelegasian dan wewenang secara bertahap.
10
3. Berikan arahan dan motivasi pada staf
Dalam pendelegasian harus ada arahan yang jelas yaitu dengan
tertulis dan mengajarkan pula bagaimana melaksanakan tugas
tersebut. Hal penting dalam pendelegasian yaitu kesepakatan antara
manajer dan staf mengenai hasil yang diharapakan.
11
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya
Pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas tertentu karena
manajer tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya.
Tetapi Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan oleh manajer jika
manajer mempunyai waktu untuk menyelesaikannya.
3. Penyelesaian masalah
Pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman
atau tantangan kepada staf untuk menyelesaikannya. Staf akan
termotivasi apabila mereka menerimanya sebagai suatu tantangan.
Oleh karena itu, perlu perhatian dan bimbingan khusus dalam
membantu staf untuk menyelasaikan tugas yang dilimpahkan
kepadanya.
4. Peningkatan kemampuan
Pendelegasian juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf
dan tim. Adanya pengelolaan yang sesuai, pendelegasian akan
menjadikan suatu latihan bagi staf untuk belajar.
5. Kapan pendelegasian tidak diperlukan
Tidak semua jenis tugas dapat didelegasikan karena seorang
manajer harus berhati-hati dalam mendelegasikan jenis tugas
tertentu, yaitu:
a) Tugas yang terlalu teknis, misalnya jadwal staf dan
anggaran yang merupakan tugas rutin manajer, staf harus
memiliki kemampuan teknis yang baik dan keterampilan
khusus.
b) Tugas yang berhubungan dengan kepercayaan dan
kerahasiaan, misalnya kerahasiaan suatu informasi dari
institusi.
12
Pendelegasian juga dapat mengakibatkan masalah jika tugas yang
didelegasikan tidak dilaksanakan sesuai dengan harapan. Untuk
menghindari kesalahan tersebut, maka manajer mempunyai tanggung
jawab sebagai berikut:
13
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang
jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan
pula bagaimana melaksanakan tugas tersebut.
14
BAB III
ANALISIS PENELITIAN
3.1.1.2 I (Intervention)
15
3.1.1.3 C (Comparison)
16
47,9% (35 responden), cukup sebesar 45,2% (33 responden) dan kurang
memadai 6,8% (5 responden).
3.1.1. 4 O (Outcome)
17
Hidayati, dan Risma (2020) penerapan delegasi keperawatan dapat berhasil
dengan dukungan dari tim manajemen dengan menetapkan regulasi dan
kebijakan mengenai delegasi. Regulasi dan kebijakan dapat berupa standar
prosedur operasional (SOP), dokumen, formulir tentang pelaksanaan delegasi,
dan dokumen okum lainnya yang melindungi akseptor delegasi secara legal.
Selain itu, dapat membentuk suatu program penyegaran dan evaluasi MDK’R
terkait pendelegasian tugas dan motivasi untuk menyelesaikan tugas yang
didelegasikan menggunakan model ‘Relactor’.
3.3.1.2 I (Intervention)
18
tanggal 28 Mei sampai tanggal 9 Juni 2014. Analisis data secara univariat
dan bivariat memakai uji statistik chi square sedangkan analisis data
secara multivariat menggunakan uji statistik regresi logistik ganda dengan
tingkat kepercayaan CI 95% , ∝.= 0,05.
3.3.1.3 C (Comparison)
Hasil penelitian milik Ovari, Setyowati dan Yasmi (2017) dengan judul
“Pendelegasian Tugas Kepala Ruangan Menurut Persepsi Perawat
Pelaksana Dapat Meningkatkan Kepuasan Kerja” menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara pelaksanaan fungsi pengorganisasian
kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat menurut persepsi perawat
pelaksana yaitu nilai p = 0,037, α = 0,05. Hal tersebut dikarenakan kepala
ruangan telah mendapat kepercayaan dari perawat pelaksana serta menjadi
contoh bagi perawat pelaksana. Selain itu keberadaan kepala ruangan
diterima dan dihargai, sehingga apa yang disampaikan oleh kepala
ruangan, perawat pelaksana bisa menerima dan melaksanakannya dengan
senang. Fungsi pengorganisasian yang dilaksanakan oleh kepala ruangan
secara baik dan efektif menghasilkan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan yang dapat memenuhi harapan pasien, sehingga pasien
merasakan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana.
Kemudian variabel dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat
pelaksana adalah pendelegasian tugas, nilai p = 0,02, ∝ = 0,05.
19
kerja perawat adalah peran manager khususnya pendelegasian tugas,
apabila pendelegasian tugas yang dilakukan oleh manajer efektif atau baik
maka dapat menimbulkan persepsi perawat yang baik sehingga kepuasan
kerja perawat dapat tercapai.
3.3.1.4 O (Outcome)
20
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pendelegasian merupakan suatu pelimpahan tugas kepada seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi. Delegasi keperawatan
merupakan pelimpahan wewenang dari kepala ruang kepada perawat
pelaksana untuk melakukan tugas atau prosedur asuhan keperawatan.
Tujuan dari delegasi yaitu staf merasa dihargai dan dikembangkan,
sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Perawat
yang melakukan pendelegasian juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
delegasi keperawatan. Selain itu juga perlu memahami langkah-langkah
pendelegasian keperawatan agar dapat berjalan dengan baik. Kemudian
berdasarkan penelitian yang pertama mengenai “Gambaran Penerapan
Delegasi Keperawatan Relactor (MDK'R') pada perawat kepala ruang”
bahwa penerapan MDK’R sangat baik dilakukan oleh kepala ruang di unit
rawat inap Rs Roemani. Sedangkan dalam penelitian yang kedua
mengenai “Pendelegasian Tugas Kepala Ruangan Menurut Persepsi
Perawat Pelaksana Dapat Meningkatkan Kepuasan Kerja” bahwa
pendelegasian tugas kepala ruangan mempengaruhi kepuasan kerja
perawat pelaksana.
1.2 Saran
Perawat yang bekerja di Rumah Sakit dapat menerapkan Model Delegasi
Keperawatan Relactor (MDK’R’) dan kepala ruangan perlu memberikan
pendelegasian tugas kepada perawat pelaksana agar kepuasan kerja
perawat bisa meningkat. Perawat yang diberikan pendelegasian juga
diharapkan dapat melaksanakan sesuai dengan langkah-langkah delegasi
keperawatan agar dapat berjalan dengan baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ovari, I., Setyowati, S., & Yasmi, Y. (2017). Pendelegasian tugas kepala ruangan
menurut persepsi perawat pelaksana dapat meningkatkan kepuasan kerja.
Jurnal Ipteks Terapan, 11(3), 194-207.
Pohan, V. Y., Gayatri, D., & Hidayati, E. (2018). Pengalaman Perawat Kepala
Ruang Tentang Pelaksanaan Model Delegasi
Keperawatan’Relactor’(MDK’R’). Jurnal Keperawatan Indonesia, 21(3),
189-198. Doi: https://dx.doi.org/10.7454/jki.v21i3.669
Pohan, V. Y., Gayatri, D., Hidayati, E., & Risma, H. (2020). A study on the
implementation of ‘relactor’nursing delegation model by delegated nurse at
semarang. The Malaysian Journal of Nursing (MJN), 11(3), 26-30.
22
Retrieved from: https://ejournal.lucp.net/index.php/mjn/article/view/923
23