Anda di halaman 1dari 10

“ANTROPOLOGI KESEHATAN

DALAM PEMBERIAN ASUHAN


KEPERAWATAN MENGENAI
RESPON SAKIT/NYERI PASIEN”
KELOMPOK I:

ALFRIANA TOWESU
ANANDA SHESILIA LAMBE
HELRI
IBRAHIM KADIR
SARTINA
SEPTIANA
SINTA
• Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari
tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia
(Foster/Anderson, 1986; 1-3).
• Menurut International Association for Study of Pain
(IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang
tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan. Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis,
pengutaraan, atau isyarat perilaku (Mc Caffrey & Beebe, 1989
dikutip dari Betz & Sowden, 2002).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI

1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Budaya
4. Ansietas
5. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
6. Efek plasebo
7. Keluarga dan support sosial
8. Pola koping
KLASIFIKASI NYERI
1. NYERI AKUT
Berger (1992) menyatakan bahwa nyeri akut merupakan
mekanisme pertahanan yang berlangsung kurang dari enam
bulan. Secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung,
frekuensi nafas, tekanan darah, aliran darah perifer, tegangan
otot, keringat pada telapak tangan, dan perubahan ukuran pupil.

2. NYERI KRONIS
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang
menetap sepanjang satu periode waktu. Nyeri kronis dapat
tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit
untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan
respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada
penyebabnya. Nyeri kronis sering didefenisikan sebagai nyeri
yang berlangsung selama enam bulan atau lebih (Brunner &
Suddarth, 1996 dikutip dari Smeltzer 2001).
ASUHAN KEPERAWATAN
NYERI PASIEN

Pengkajian
Berdasarkan PQRST
P (Provoking) : Faktor yang mempengaruhi berat atau ringannya nyeri.
Q (Quality) : Kualitas nyeri seperti tajam, tumpul, tersayat atau tertusuk.
R (Region) : Daerah Perjalanan Nyeri
S (Saverity) : Parahnya nyeri, skala nyeri secara umum : (0-10 skala).
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-7 : Nyeri sedang
8-10 : Nyeri berat
T (Time) : Waktu timbulnya nyeri, lumayan nyeri, atau frekuensi
Nyeri.
-Data Subjektif
Pasien mengeluh nyeri, tidak bisa tidur
karena nyeri, sering mengubah posisi dan
menghindari tekanan nyeri.
-Data Objektif
Pasien terlihat meringis, pasien tampak
memegangi area yang nyeri, suhu meningkat
2. Perencanaan
A. Prioritas
Diagnosa keperawatan atau masalah
keperawatan :
Nyeri akut/ kronis berhubungan dengan:-
• Gangguan sirkulasi ditandai dengan sianosis, kulit pucat
• Iritasi pada daerah ginjal ditandai dengan nyeri pada perut bagian
bawah.
• Eliminasi urin ditandai dengan sakit/ nyeri saat pengeluaran urin.
B. Rencana Keperawatan
• Tujuan Rasa nyeri berkurang atau dapat menghilang.
• Kriteria hasil:
Pasien menunjukan penurunan skala nyeri
Pasien menggambarkan rasa nyaman dan rileks.
Intervensi Rasional
1. Kaji faktor penyebab, kualitas, lokasi, 1. Menentukan sejauh mana nyeri yang
frekuensi, dan skala nyeri. dirasakan dan untuk memudahkan
memberi intervensi selanjutnya.
2. Monitor tanda-tanda vital, perhatikan 2. Dapat mengidentifikasi rasa sakit
takikardia, hipertensi, dan dan ketidaknyamanan
peningkatan pernafasan.
3. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi. 3. Membantu pasien menjadi rileks,
menurunkan rasa nyeri, serta mampu
mengalihkan perhatian pasien dari nyeri
yang dirasakan.
4. Beri posisi yang nyaman untuk pasien. 4. Mengurangi rasa sakit, meningkatkan
sirkulasi, posisi semifowler dapat
mengurangi tekanan dorsal.
5. Beri Health Education (HE) tentang nyeri 5. Pasien mengerti tentang nyeri yang
dirasakan dan menghindari hal-hal yang
dapat memperparah nyeri.
6. Kolaborasi dalam pemberian terapi 6. Menekan susunan saraf pusat padat
analgesik seperti halamus dan korteks serebri sehigga
dapat mengurangi rasa sakit/ nyeri.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah tindakan
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya berdasarkan
tindakan yang telah dibuat, dimana tindakan yang
dilakukan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi
(Tarwoto danWartonah, 2003).
4. Evaluasi
- Penurunan skala nyeri, contohnya skala nyeri
menurun dari 8 menjadi 5 dari 10 skala yang
diberikan.
- Merasa nyaman dan dapat istirahat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai