Anda di halaman 1dari 3

Tugas Account Receivable

IndoBerkah, sebuah perusahaan yang memulai operasinya pada bulan Juli 2018
dan memilih menggunakan tahun kalender sebagai tahun fiskalnya.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Indo Berkah memiliki saldo piutang usaha
(account receivable) sebesar Rp 9.999.999 termasuk beberapa piutang yang telah
lewat jatuh temponya.

Akan tetapi, Indo Berkah belum mengetahui piutang customer mana yang
dianggap tak tertagih.

Berdasarkan data industri sejenis, IndoBerkah meng-estimasi sebesar Rp 400.000


dari piutang usahanya yang tidak akan dapat ditagih.

Dengan menggunakan estimasi tersebut, ayat jurnal penyesuaian berikut ini


dibuat pada tanggal 31 Desember 2018.

Karena pengurangan sebesar Rp 400.000 dalam piutang merupakan angka


estimasi.

Maka jumlah ini tidak dapat dikurangkan atau dikreditkan dari akun pelanggan
tertentu.

Sebagai gantinya, aset kontra yang disebut Penyisihan Piutang

Tak Tertagih (Allowance for Doubful Accounts) dikreditkan.


Sama seperti jurnal penyesuaian lainnya, ayat jurnal penyesuaian tersebut akan
memengaruhi neraca dan laporan laba rugi.

Pertama, ayat jurnal penyesuaian mencatat Beban Piutang Tak Tertagih sebesar
Rp 400.000 yang akan dipadankan.

Atau ditandingkan dengan pendapatan terkait periode tersebut di laporan laba


rugi.

Kedua, ayat jurnal penyesuaian mengurangi nilai piutang yang diharapkan


dapat direalisasikan menjadi kas.

Jumlah ini adalah Rp 9.599.999 yang merupakan selisih antara Rp 9.999.999


– Rp 400.000, disebut nilai realisasi bersih (net realizable value) dari piutang,
yang akan dilaporkan di neraca.

Perhatikan bahwa setelah ayat jurnal penyesuaian dibuat, akun piutang usaha
(account receivable) masih memiliki saldo sebesar Rp 9.999.999.

Saldo ini mencerminkan jumlah utang pelanggan dan didukung oleh akun
pelanggan individual dalam buku besar pembantu piutang.

Akun kontra piutang, Penyisihan Piutang Tak Tertagih, memiliki saldo kredit
sebesar Rp 400.000.
Terakhir diubah: 22:52

Anda mungkin juga menyukai