Anda di halaman 1dari 6

Early Warning System (EWS) Atau

Sistem Peringatan Dini

Kelompok V
Yhefin Sampe Parenden
Chadija Alang
Pardiayasan
Andrian Bima Wicksono
Nilam Sari
Judul Penulis, Tempat, Dan Metode Dan Sampel Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
ANALISIS Aries Munandar , Deicy Penelitian menggunakan Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
EFEKTIFITAS Silvia , dan J. Ronny metode eksperimen Kaum Tuli hampir mutlak tidak dapat
SOUND BASED Wenas dengan teknik single mengenali isyarat peringatan bahaya dari
EARLY system design. sound bases early warning system
WARNING
SYSTEM DALAM
penelitian dilakukan di sehingga dibutuhkan perangkat peringatan
RANGKA kota-kota sebagai Penelitian ini melibatkan dini tambahan seperti peralatan Sistem
PENGURANGAN berikut : Batam, Medan, 180 orang kaum Tuli Peringatan Dini Berbasis Visual (Visual
RISIKO Bandar Lampung, sebagai sampel yang Based Early Warning System / VisEWS)
BENCANA BAGI Rangkas Bitung, berasal dari 10 kota dari dan Peralatan Sistem Peringatan Dini
KAUM TULI DI Jakarta, Semarang, 34 provinsi di Indonesia Berbasis Getaran Kejut (Vibration Based
INDONESIA Surabaya, Pontianak, yang didukung pula oleh Early Warning System /
Balikpapan, dan 223 orang relawan. VibEWS).VisEWS diaplikasikan dengan
Kupang. menggunakan lampu tanda bahaya,
sedangkan VibEWS diaplikasikan dengan
Juni 2019 penggunaan perangkat cerdas seperti
gelang, jam tangan cerdas, atau cincin
cerdas.
Judul Penulis, Tempat, Dan Metode Dan Sampel Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
MODIFIKASI Veronika Hutabarat , Metode yang digunakan Hasil survei melalui pengisian kuisioner
ASESMEN Enie Novieastari, dan adalah metode action pada 36 perawat diruangan rawat inap area
EARLY Satinah. research. respirasi terdapat distribusi umur
WARNING didominasi umur 20 – 30 tahun sebanyak
SYSTEM Rumah Sakit Pusat total sampling dengan 66,7%. Masa kerja perawat sebanyak
UPAYA Rujukan Pernapasan jumlah 37 orang dari total 33,3% 0 – 2 tahun dan 22,2% masa kerja 3
PENINGKATAN Persahabatan Jakarta. 46 orang. Sembilan orang – 5 tahun. Sedangkan jenjang PK yang
PENERAPAN exclude dikarenakan tidak paling banyak yaitu Pra PK ddan PK1
KESELAMATA Juli 2020 bersedia berpartisipasi yaitu 22,2 % dan 38,9% sedangkan PK2,
N PASIEN dalam penelitian. dan PK3, sebesar 19,4%, dan 19,4%.
Judul Penulis, Tempat, Dan Metode Sampel
Tahun Penelitian
Predicting severe Aleksander Rygh Holten, Methods: Prospective, observational, single centre study in
a secondary/tertiary care hospital in Oslo, Norway. Patients Of the 175 hospitalized
COVID-19 in the Kristin Grotle Nore , were assessed upon hospital admission using the following COVID-19 patients
Emergency Caroline Emilie Van scoring systems; quick Sequential Failure Assessment
included in our study, 38
(qSOFA), Systemic Inflammatory Response Syndrome
Department Woensel Kooy Tveiten , criteria (SIRS), National Early Warning Score 2 (NEWS2), were defined as severe
Theresa Mariero CURB-65 and Pneumonia Severity index (PSI). The ratio of
Olasveengen, and Kristian arterial oxygen tension to inspiratory oxygen fraction (P/F- disease; non-survivors or
Memprediksi Tonby.
ratio) was also calculated. The area under the receiver
operating characteristics curve (AUROC) for each scoring
by need of intensive care
COVID-19 Parah system was calculated, along with sensitivity and specificity treatment.
for the most commonly used cut-offs. Severe disease was
Dalam Keadaan Prospective, observational, defined as death or treatment in ICU within 14 days.
Darurat single centre study in a Dari 175 pasien yang di
secondary/tertiary care Metode: Studi prospektif, observasional, pusat tunggal di
Departemen rumah sakit perawatan sekunder / tersier di Oslo, Norwegia.
rawat di rumah sakit yang
hospital in Oslo, Norway Pasien dinilai saat masuk rumah sakit menggunakan sistem termaksuk dalam
penilaian berikut; Quick Sequential Failure Assessment penelitian kami, 38
Studi prospektif, (qSOFA), kriteria Systemic Inflammatory Response
Syndrome (SIRS), National Early Warning Score 2 didefinisikan sebagai
observasional, pusat
tunggal di RS perawatan
(NEWS2), CURB-65 dan indeks Pneumonia Severity (PSI). penyakit parah;tidak
Rasio tekanan oksigen arteri terhadap fraksi oksigen
sekunder/tersier di Olso, inspirasi (rasio P / F) juga dihitung. Area di bawah kurva selamat atau
Norwegia. karakteristik operasi penerima (AUROC) untuk setiap sistem membutuhkan perawatan
penilaian dihitung, bersama dengan sensitivitas dan
spesifisitas untuk cut-off yang paling umum digunakan.
intensif.
Year 2020 Penyakit berat didefinisikan sebagai kematian atau
pengobatan di ICU dalam waktu 14 hari.
Hasil
Results: 38 of 175 study participants developed severe disease, 13 (7%) died and 29 (17%)
had a stay at an intensive care unit (ICU). NEWS2 displayed an AUROC of 0.80 (95%
confidence interval 0.72-0.88), CURB-65 0.75 (0.65-0.84), PSI 0.75 (0.65-0.84), SIRS 0.70
(0.61-0.80) and qSOFA 0.70 (0.61-0.79). NEWS2 was significantly better than SIRS and
qSOFA in predicating severe disease, and with a cut-off of 5 points, had a sensitivity and
specificity of 82% and 60%, respectively.

38 dari 175 peserta penelitian mengembangkan penyakit parah, 13 (7%) meninggal dan 29
(17%) tinggal di unit perawatan intensif (ICU). NEWS2 ditampilkan AUROC 0,80 (interval
kepercayaan 95% 0,72 0,88), CURB-65 0,75 (0,65 0,84), PSI 0,75 (0,65 0,84), SIRS O,70
(0,61 0,80) dan qSOFA 0,70 (0,61 0,79). NEWS2 secara signifikan lebih baik daripada SIRS
dan qSOFA dalam memprediksi penyakit berat, dan dengan batas 5 poin, memiliki sensitvitas
dan spesifisitas masing-masing 82% dan 60%.
SEKIAN DAN TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai