Anda di halaman 1dari 54

SURVEILAN

S PENYAKIT
MENULAR
PELATIHAN PELATIH PENANGGULANGAN KLB/ WABAH
BAGI TIM GERAK CEPAT (TGC)
CILOTO, 26 FEBRUARI 2019
Tujuan Pembelajaran

Umum:
•Pembelajar mampu menggunakan prinsip-prinsip surveilans epidemiologi untuk
pemantauan dan monitoring kondisi penyakit menular di suatu wilayah
Khusus:
•Menjelaskan pengertian surveilans epidemiologi dan kegunaannya.
•Menyebutkan langkah-langkah surveilans epidemiologi.
•Menyebutkan data yang digunakan, sumber-sumbernya, dan alur serta tata cara
pelaporannya.
•Memperhitungkan kelengkapan, ketepatan laporan.
•Menjelaskan tentang Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa Penyakit dan
Keracunan (SKD – KLB) melalui SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons)
SURVEILAN
S
PENYAKIT
MENULAR
SURVEILAN
S
PENYAKIT
PERMENKES TDK
#45 2014 MENULAR TIM
PENYELENG
GARAAN GERAK
SURVEILAN SURVEILAN CEPAT
S S
KESEHATAN KESEHATAN
MATRA
SURVEILAN
S MASALAH
KESEHATAN
LAINNYA
TGC fokus pada penyakit
menular:
1. PD3I
2. Demam Berdarah
3. Malaria
4. Zoonosis
5. Diare
6. Hepatitis A/E
7. Pneumonia & infeksi
saluran pernafasan akut
berat
8. Penyakit infeksi
emerging
Mengapa Surveilans Penyakit Menular
Penting?
Deteksi/ kewaspadaan dini indikasi KLB dan
respon cepat

Evaluasi program pencegahan, pengendalian penyakit


menular dan penanggulangannya

Informasi situasi besaran masalah, tren penyakit


sebagai bahan pengambilan keputusan

Dasar penyampaian informasi kepada stake


holder sbg bahan pertimbangan
Apa itu Surveilans Epidemiologi?

• kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus


terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan.
Komponen Surveilans Epidemiologi

Tujuan jelas, terukur, terkait upaya intervensi program atau penelitian.

Memiliki konsep surveilans epidemiologi dalam mencapai tujuan-tujuan.

Proses pengumpulan, pengolahan data, analisis dan distribusi informasi epidemiologi.

Kegiatan penunjang surveilans epidemiologi, terutama adanya tim teknis surveilans


epidemiologi yang terdiri dari para tenaga profesional, peraturan-peraturan, dana
operasional dan sarana komputer, telepon dan faksimili serta formulir isian.

Memiliki jejaring surveilans epidemiologi.

Memiliki indikator kinerja.


Kebijakan Operasional dan Strategi

Kebijakan
Mutu Data Dan
1.Peningkatan Informasi
kemampuan Epidemiologi
surveilans
penyakit
2.Peningkatan
Kualitas Sistem kemampuan deteksi
dini KLB dan
Surveilans Sesuai
dgn Era respon
Desentralisasi KLB

Kualitas
Respon KLB

Profesionalisme
Tenaga Memberdayakan
Epidemiologi Sumber Daya Di
Semua Tingkatan
Rangkaian Kegiatan Surveilans Epidemiologi

DO Kasus/
Perekaman Pelaporan Pengolahan
Masalah Kes

Rekomendasi Diseminasi Info


Analisis Interpretasi
Tindak Lanjut for Action
Diskusi Kelompok

1. Sebutkan jenis-jenis surveilans!


2. Sebutkan sumber data surveilans!
3. Sebutkan jenis-jenis data yang dimanfaatkan dalam
surveilans!
Indikator Surveilans

Indikator Surveilans minimal sbb:


1. Kelengkapan Laporan
2. Ketepatan Laporan
Dapat ditambahkan indikator lain sesuai dengan tujuan surveilans
yang dibangun.
Alur Pelaporan Surveilans
BAGAN ALUR PELAPORAN

Unit Surveilans
Ditjen PP & PL Depkes RI

Unit Surveilans
Dinas Kesehatan Provinsi

Unit Surveilans
Dinas Kesehatan Kab/Kota

Unit Surveilans Puskesmas

Unit surveilans RS

Unit surveilans Laboratorium

Unit surveilans UPT

Alur umpan balik

Alur pelaporan

Alur pelaporan Puskesmas


dan RS sentinel
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
(SKD KLB) Penyakit dan Keracunan

• Adalah suatu tatanan pengamatan yang mendukung sikap tanggap


terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan dalam
masyarakat, berupa penyimpangan persyaratan yang berkaitan
dengan kecenderungan terjadinya kesakitan/ kematian atau
pencemaran makanan/lingkungan sehingga dapat segera
melakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah/
mengurangi terjadinya korban.
Pendekatan SKD KLB

Deteksi • identifikasi adanya KLB sedini mungkin, sehingga upaya


penyelidikan dan penanggulangan dapat segera

Dini KLB
dilakukan dan korban sakit atau kematian dapat
dicegah atau dikurangi

Faktor • identifikasi faktor risiko KLB, agar upaya-upaya


pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi
kemungkinan terjadinya KLB dapat dilakukan. Misalnya,

Risiko KLB identifikasi perubahan sanitasi terhadap kemungkinan


terjadinya KLB kolera.
Variabel SKD

Kasus/ • Jumlah Kasus

Kematia • Jumlah Kematian

n • Perubahan Lingkungan
• Perilaku
Faktor Risiko/ • Pelayanan Kesehatan (PWS Sanitasi, PWS Imunisasi dst)

Pra Kasus
Variabel PWS kasus maupun PWS prakasus harus sederhana, tidak komplek, baik pada
saat pengumpulan, pengolahan data, analisis-interpretasi maupun distribusi informasi
epidemiologinya
KLB Tanpa SKD
Primary 1st Report Samples Lab Response
case Case taken result
at HC begins

masalah

Kasus Kasus
dapat di
kontrol

Waktu
SKD- Berjalan Baik
HC REP

Potensi
Kasus Kasus dicegah

18
Waktu
Sistem Surveilans Kesehatan
Indicator Based- Event Based-
Surveillance Surveillance
Monthly report information of
from PHC, potential risk to public
hospital health (rumor, media,
(AFP, VPD) etc)
Weekly report Operate 24/7
(EWARS)
Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR)
Tujuan
1. Memonitor kecenderungan penyakit
menular (deteksi dini) Melakukan
Respon pengendalian KLB penyakit
menular
2. Meminimalkan kesakitan/kematian yang
berhubungan dengan KLB
3. Menilai dampak program
pengendalian penyakit
4. Stimulasi dalam melakukan respon alert
yang dihasilkan oleh sistem
Penyakit & Gejala yang
1. diamati
Diare Akut 13. AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
2. Malaria Konfirmasi 14. Kasus Gigitan Hewan Penular
3. Tersangka Demam Rabies
Dengue
15. Tersangka Antrax
4. Pneumonia
16. Tersangka Leptospirosis
5. Diare Berdarah
17. Tersangka Kolera
6. Tersangka Demam
Tifoid 18. Kluster Penyakit yg tdk lazim
7. Jaundice Akut 19. Tersangka Meningitis/Encephalitis
8. Tersangka
Chikungunya 20. Tersangka Tetanus Neaonatorum

9. Tersangka Flu Burung 21. Tersangka Tetanus


pada Manusia
22. ILI
10. Tersangka Campak
23. HFMD
11. Tersangka Difteri
12. Tersangka Pertussis
KASUS APA YANG DICATAT DAN
DILAPORKAN DLM SKDR

ADALAH SEMUA KASUS BARU


DARI PENYAKIT TERSEBUT
DIATAS.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
“KASUS BARU”

• ADALAH PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS


PENYAKIT YANG TIDAK SAMA DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT
PADA KUNJUNGAN SEBELUMNYA
ATAU
• PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT YANG
SAMA DENGAN KUNJUNGAN SEBELUMNYA TETAPI SUDAH
PERNAH SEMBUH
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENGAMATAN DALAM SISTEM
INI?
• BIDAN, MANTRI ATAU PERAWAT
• PUSTU
• PUSKESMAS
• DINAS KESEHATAN KAB/KOTA, PROPINSI
• KEMENKES (PROGRAM)
• DIDUKUNG OLEH LABORATORIUM RUJUKAN
DARI TINGKAT PUSKESMAS, KABUPATEN,
PROVINSI, DAN NASIONAL
Laborator
y Mekanisme KERJA SKDR

Verifikasi/
Validasi

Kabupaten al
Penyelidikan ert
Epidemiologi
Ke Field
Provins
i al
SM ert
S
Pusat/Surveilans
al
ert

Server SKDR
MECHANISM OF EBS REPORT
(Human Health)
Response

Port Health and


notification

Verified
rumor in
PHO
24h
Contact Center :
DHO
0812-1329-9997
0878-0678-3906
0812-1924-1850
• Verified rumour and
Source of rumour
Laboratory analized
Konfirmas • Notification and
i LAB
reporting
• Response
• Monitoring and
Evaluation
SURVEILANS DAN RESPONS

RESPONS KLB
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
KONFIRMASI KASUS
VERIFIKASI KASUS
PENELUSURAN KONTAK –
PENYEBARAN KASUS
PENEMUAN KARIER KASUS
PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN OBAT PROFILAKSIS
PENGOBATAN – TINDAKAN
LAIN ISOLASI - KARANTINA RESPONS
BERBEDA
UNTUK
PENANGGULANGAN KLB MASING-
PENANGGULANGAN MASING
VEKTOR PEMBERIAN PENYAKIT/
MASALAH
IMUNISASI INTERVENSI
LINGKUNGAN KESEHATA
N
SISTIM SURVEILANS PENYAKIT
BERBASIS MASYARAKAT
(Community Based Surveillance)
PENGERTIAN:

KEGIATAN YG DILAKUKAN SECARA TERUS


MENERUS OLEH MASYARAKAT

o MENGAMATI/ MEMANTAU
o MELAPORKAN/
o MEMBERIKAN INFORMASI
KPD PTG KESEHATAN/ TERKAIT

TERHADAP KONDISI KESEHATAN/ PENYAKIT


SERTA FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG ADA DI
MASYARAKAT & LINGKUNGANNYA
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT

DALAM RANGKA
SISTEM KEWASPADAAN DINI

TERHADAP ANCAMAN
MUNCULNYA/ BERKEMBANGNYA
PENYAKIT/ MASALAH
KESEHATAN DI MASYARAKAT.
PRINSIP
PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM
UPAYA MENCEGAH MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA
SUATU PENYAKIT MELALUI PENGAMATAN &
PEMANTAUAN SECARA TERUS MENERUS
• MASYARAKAT MENGUPAYAKAN SEC. MANDIRI
SESUAI KEMAMPUAN THD ANCAMAN PENYAKIT YG
AKAN MUNCUL/ BERKEMBANG DI BANTU PETUGAS
KESEHATAN/ TERKAIT.
PENYAKIT/MASALAH KESEHATAN YG SERING TERJADI &
PERLU DIWASPADAI

• DIARE
• DEMAM BERDARAH DENGUE
• MALARIA
• CAMPAK
• INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
ATAS
• KERACUNAN MAKANAN
• GIZI BURUK
• PERILAKU KESEHATAN YG
BURUK
JENIS SURVEILANS BERBASIS
MASYARAKAT

• SURVEILANS PENYAKIT
• SURVEILANS GIZI
• SURVEILANS LINGKUNGAN &
PERILAKU
TUJUAN
MASYARAKAT MENGETAHUI

 TANDA2 PENYAKIT SEC.DINI DAN


MELAPORKANNYA KE PETUGAS KESEHATAN/
PETUGAS TERKAIT.
 FAKTOR RISIKO MUNCUL/ BERKEMBANGNYA
SUATU PENYAKIT.
 UPAYA PENANGGULANGAN SECARA
SEDERHANA
KEMENKES
Pengumpulan, Pengolahan & Analisis Data, Feedback

DINKES PROPINSI
Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS bulanan), Umpan balik

DINKES KAB/KOTA
Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan,bulanan),
Umpan balik

TK.PUSKESMAS
Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan, bln),
Feedback

POSKESDES/ POLINDES/ PUSTU


Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan,bln)

SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT


Pengamatan, pemantauan, Penanggulangan sederhana
Kegiatan Surveilans
Berbasis
Masyarakat
TAHAPAN KEGIATAN

A. TAHAP PERSIAPAN
B. TAHAP PELAKSANAAN
C. TAHAP MONITORING & EVALUASI
TAHAP PERSIAPAN

A. PERSIAPAN
B.MUSYAWARAH TINGKAT DESA
D.PEMBENTUKAN POKJA SURVEILANS
E. MEMBUAT PERENCANAAN
KEGIATAN
TAHAP PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Surv. Di Tingkat Desa


1.Pelaksanaan surv oleh Kelompok
Kerja Surv. Desa
2.Pelaksanaan surv oleh Petugas
surv. Poskesdes.
B. Pelaksanaan Surv. Di Tingkat
Puskesmas
C. Pelaksanaan Surv. Di Tingkat
Kabupaten
TAHAP MONITORING & EVALUASI

A. MEMONITOR PELAKSANAAN
SURVEILANS
B. MENGEVALUASI HASIL
KERJA
C. MENYAMPAIKAN HASIL KEGIATAN
SURVEILANS PADA MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA.
Indikator Keberhasilan CBS
1. Input
a. SDM
b. Sarana Prasarana
2. Proses
a. Masalah kesehatan di desa terlaporkan
b. Pemetaan kasus penyakit dan faktor
risiko di Poskesdes/desa siaga.
c. Masalah kesehatan direspon cepat dengan
penanganan awal terhadap faktor risiko dan
masalah yang ada.
3. Output
a. Tidak terjadi KLB
b. Respon cepat terhadap masalah
kesehatan.
MEKANISME PELAKSANAAN

SURVEILANS DINKES
PROPINSI

SURVEILANS DINKES
KAB/KOTA

SURVEILANS PUSKESMAS

Alur laporan POSKESDES/ POLINDES/


Alur umpan balik PUSTU

SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT


Mekanisme Pelaporan dan Respon
Penyakit/Masalah Kesehatan di Tingkat Desa

DINKES KAB/
KADES KOTA
POKJA SURVEILANS
DESA

POSKESDES PUSKESMAS

Masyarakat
JENIS FAKTOR RISIKO YG BISA DIAMATI/DIPANTAU
&DILAPORKAN MASYARAKAT

FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG MUNGKIN


MUNCUL
A. Masyarakat kesulitan
memperoleh air bersih.
B. Masyarakat merasakan DIARE
kekurangan Jamban.
C. Lingkungan tidak bersih
(pengelolaan sampah tidak
baik)
D. Terlihat beberapa tetangga/
famili terserang penyakit
diare.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG MUNGKIN
MUNCUL
a. Anak balita banyak yang
tidak naik berat badannya.
b. Anak balita yg banyak
belum mendapat Imunisasi
Campak
dan Vitamin A.
c. Terlihat beberapa anak yg
terserang campak.
d. Merasakan sebagian
warganya masih
kekurangan pangan.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG
MUNGKIN MUNCUL
a. Masyarakat melihat banyak
nyamuk di wilayahnya. DEMAM BERDARAH
b. Masyarakat melihat banyak DENGUE &
air yg tergenang. MALARIA
c. Banyak kaleng-kaleng
bekas
yg tidak dikubur.
d. Banyak menemukan jentik
pada tempat-tempat
penampungan air.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG
MUNGKIN MUNCUL
a. Melihat beberapa tetangga
atau famili terserang demam
disertai batuk pilek dan sesak
nafas terutama pada anak-
anak. ISPA
b. Terjadinya kebakaran hutan
yg dapat memunculkan kabut
asap dan mengganggu
pernafasan.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG
MUNGKIN MUNCUL
a. Masyarakat melihat
munculnya kasus diare,
muntah-muntah ataupun
Keracunan makanan
pingsan dari beberapa orang
sehabis menyantap makanan
secara bersama-sama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai