Anda di halaman 1dari 44

MATERI INTI 6

KOMUNIKAS
I
RISIKO

TRAINING OF TRAINNER TIM GERAK


CEPAT CIMACAN, 1 MARET 20191
HENI RUDIYANTI
Jabfung Promosi Kesehatan Ahli
Muda

+62813 2518 8778


TAHUN 1997 SAMPAI DENGAN
2013
DIREKTORAT PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Tujuan Pembelajaran
UMUM

Peserta mampu melakukan


Komunikasi Risiko Penyakit Menular
sesuai
pedoman emerging
Tujuan Pembelajaran
KHUSUS

Peserta mampu
- Menjelaskan Konsep Dasar Komunikasi
Risiko
- Menjelaskan Sasaran dan Perilaku
yang mempengaruhi
- Menyusun Strategi Komunikasi Risiko
- Melakukan Teknik Komunikasi Risiko
1 Konsep Dasar
Pokok Komunikasi
Risiko
Bahasa 2
Sasaran Komunikasi,
n Perilaku dan
Sosbud
3 Strategi
Komunikasi Risiko

3 Teknik
Komunikasi
Risiko
KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF ATAU
BUKAN
1. Seoarang anak??......
menangis di malam hari,
ibunya tetap tidur, tapi tetangganya
terbangun

Bukan komunikasi efektif, karena


yang dituju adalah ibunya dan ibunya
tetap tidur
2. Seorang anak menangis di malam hari.
Ibunya mendengar tangisan itu, lalu bagun
dan menghampirinya.

Efektif karena seluruh


komponen komunikasi dan
tujuan yang diinginkan tercapai
DISKUSI
KELOMPOK
• DIBAGI 3 KELOMPOK
• KELOMPOK I : Kasus Wayan dan Ayamnya
• KELOMPOK II : KLB Flu Burung di Gandaria
• KELOMPOK III : Flu Burung Sepanjang
Sungai Keli
• DISKUSI 30 MENIT KEMUDIAN PAPARAN
MATER
I
Konsep Dasar
Komunikasi
Risiko
Komunikasi
Risiko
Komunikasi risiko adalah
proses pertukaran informasi
secara terus-menerus, baik
langsung dan tidak langsung
dengan pemberitaan yang
benar dan bertanggung jawab
yang terbuka dan interaktif
atau berulang di antara
individu, kelompok atau
lembaga.

merupakan bagian dari


rangkaian proses 1
2
TUJUAN KOMUNIKASI
RISIKO
meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat mengenai risiko penyakit menular
yang ada di masyarakat untuk meminimalkan
risiko kesehatan
APAKAH KEGIATAN
KOMUNIKASI RISIKO ?
 Memberikan informasi kpd masy.ttg risiko
 Memberikan informasi kpd
masy.ttg kebijakan2 yg diambil
pemerintah
 Memberikan informasi kpd masy.ttg hal2
yang dpt dilakukan atau tidak boleh
dilakukan untuk melindungi mereka selama
kegawatan/wabah/KLB.
RISIK
• Kemungkinan akanO
terjadi suatu yg
berbahaya
Bencana (Gempa bumi, Tsunami)
alam

RISIK Manusi (penyakit akibat


a rokok,
O
kecelakaan,dll)

Alam &
(Banjir, tanah longsor, )
manusi
a
KOMUNIKASI
RESIKO
RESIK
O

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI
RESIKO

17
PROSES KOMUNIKASI
RESIKO
Bahaya
akibat risiko
dpt di
kurangi/
dihilangkan

MASYARAK
AT
MEDI SASARAN
A

KOMUNIKASI
RISIKO

18
Kegunaan Media Komunikasi
Risiko
1. Alat bantu dalam menyampaikan pesan
2. Alat bantu untuk mendorong sasaran
untuk mengetahui dan melakukan
sesuai dengan pesan kesehatan yang
disampaikan.
MATER
I

Sasaran Komunikasi

Perilaku dan
Sosial
Sasaran
komunikasi
• Sasaran :
 Primer (semua anggota masy yang
berisiko tertular)
 Sekunder (toma, toga, petugas kes,
organisasi profesi, organisasi
kepemudaan, organisasi keagamaan,
LSM)
 Tersier (para pejabat eksekutif, legislatif,
penyandang dana, pimpinan media
massa)
Sasaran Utama Komunikasi Risiko dan
pihak- pihak terkait yang berisiko :
• masyarakat dan pihak terkait dalam
wilayah
• masyarakat dan pihak terkait di sekitar
wilayah
• masyarakat dan pihak terkait di luar
dua wilayah di atas
PERILAK
U
Tujuan akhir dari komris adalah
perubahan perilaku.
Faktor yang mempengaruhi:
• Kesiapan individu
• Adanya dorongan dalam lingkungan
individu
Sosial
Budaya
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.

24
SENSITIFITAS

BUDA YA
Pertimbangkan adat istiadat dan bahasa
lokal
• Pertimbangkan budaya yg sesuai
untuk mengatasi masalah kesehatan
• Pertimbangkan kelompok2 di
masyarakat:
Ibu2, anak2, usia lanjut, orang cacat, pekerja,
keluarga pasien, orang miskin, tokoh2 kunci
di masy.
MATER
I
Strategi
Komunikasi
Risiko
Strategi Komunikasi
• Risiko
Komunikasi dalam Situasi Krisis
1. Kepercayaan
2. Pemberitahuan Pertama
3. Transparansi
4. Pendapat Masyarakat
5. Perencanaan
• Komunikasi dengan Media Massa
Media cetak, elektronik maupun media dalam
jaringan merupakan saluran yang sangat
efektif dalam penyebarluasan informasi
Tips dalam Melakukan Komunikasi
dengan Media/ Pers
• Terus menerus mengembangkan materi atau bahan
untuk media massa.
• Menggunakan berbagai media yang ada
untuk menyampaikan pesan kepada publik.
• Membangun dan memelihara kontak dengan
media massa.
• Memposisikan organisasi sebagai sumber informasi
handal untuk media massa untuk bidang tertentu
(kesehatan).
• Selalu berhubungan dengan bagian lain untuk
memperoleh informasi mutakhir.
• Perhatikan tenggat waktu penayangan berita.
• Jangan pernah berbohong. Bicara benar, atau diam.
• Jangan membuka pertengkaran yang tak perlu.
KAPAN
DILAKUKAN???
komunikasi risiko harus dilakukan sebelum,
saat, dan sesudah krisis terjadi, dengan tujuan
mencegah perilaku yang tidak efektif, didorong
ketakutan, dan berpotensi merusak yang bisa
dilakukan masyarakat saat berespon terhadap
keadaan genting atau KLB
KEGIATAN INTI KOMUNIKASI
RISIKO
Tim • Menggerakkan masyarakat
• Menyampaikan informasi secara
Komunika baik langsung dan tidak
langsung
si Risiko • Menggalang kemitraan

• Media Center (untuk


Tim pengumpulan informasi dari dan
penyebaran informasi kepada
Media masyarakat dalam dan luar
negeri melalui media massa)
Center
PETA WILAYAH KERJA
KOMUNIKASI RISIKO
Kemitraa
n pandemi influenza tidak
Penanggulangan episenter
dapat ditanggulangi oleh sektor kesehatan saja tetapi
harus dilakukan secara kemitraan dengan sektor-sektor
lain.

beberapa sektor-sektor lain seperti :


• Pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota)
• LSM dan Ormas
• Dunia usaha
• Lembaga internasional
• Individu ,dll
- PRINSIP KEMITRAAN -
MATER
I
Teknik
Komunikasi
Risiko
Teknik Komunikasi dalam
Penyebarluasan Informasi

B
PENDIDIKAN KOMUNIKASI
A KESEHATAN KRISIS
H

A
BINA SUASANA
Y

A PENENANGAN
/ MASSA

H
A
Z
KEKUATIRAN / OUTRAGE
A
Adaptasi dari: Peter Sandaman, Four Kinds of Risk Communication, 2003

R
Pendidikan Kesehatan: Bahaya
Tinggi, Kekuatiran Rendah (Masa
bodoh)
Audiens : Apatis, tidak ada perhatian, dan tidak tertarik
berbicara mengenai permasalahan untuk bahaya
mengancam. Ini adalah situasi umumatau yang terjadi
yang
pada hampir setiap masyarakat, setiap waktu dan setiap
masalah.
Tugas : Mengembangkan dan menyebar-luaskan informasi yang
singkat, padat dan mengena. Untuk masalah yang serius, ini
dapat berarti memprovokasi audiens.

Media : Media massa, secara monolog.

Tantangan Ketidak-pedulian audiens, besarnya jumlah audiens,


: keengganan media massa, penyusunan informasi yang
menarik, dan implikasi dari provokasi.

Dukungan Tidak perlu mendengarkan, atau memikirkan keinginan dan


: keberatan audiens. Biasanya mereka tidak ambil pusing.
Bina Suasana : Bahaya Sedang, Kekuatiran
Sedang (Waspada/ Perhatian)
Audiens : Peduli, perhatian, namun tidak panik atau marah. Audiens
ideal, jarang terjadi.

Tugas : Membahas masalah secara terbuka dan rasional,


menjelaskan kebijakan dan program, menjawab pertanyaan
dan keingin-tahuan audiens.

Media : Dialog interaktif, didukung dengan media massa khusus


(website, newsletter, dsb).

Tantangan Tidak ada, kecuali mungkin inefisiensi pada dialog


: personal, serta perlunya mempersiapkan materi teknis
lengkap (karena audiens inilah satu-satunya yang ingin
mendengarkannya).

Dukungan Ini adalah suasana terbaik untuk berkomunikasi.


: Menciptakan suasana seperti ini merupakan tujuan
dari ketiga jenis komunikasi resiko yang lain.
Penenangan Massa : Bahaya Rendah,
Kekuatiran Tinggi (Panik/Marah)
Audiens : Sekelompok orang yang marah atau panik. Kelompok ini
biasanya kecil, namun sering diikuti oleh orang-orang yang
mengamati apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tugas : Meredam kemarahan dan kepanikan dengan


mendengarkan, menunjukkan pengertian, meminta maaf,
membagi pengalaman dan penguasaan keadaan, dsb.
Kemarahan biasanya akan berakhir setelah kelompok ini
merasa ’menang’.

Media : Komunikasi langsung. Beri kesempatan audiens untuk lebih


banyak berbicara.

Tantangan Kemarahan audiens terhadap petugas, kemarahan petugas


: terhadap audiens, dan keharusan petugas untuk
berkonsentrasi pada tugas menurunkan
kepanikan daripada menjelaskan substansi teknis.
Dukungan Setidaknya auidens menunjukkan kepedulian terhadap
: masalah kesehatan yang dihadapi.
Komunikasi Krisis : Bahaya Tinggi,
Kekuatiran Tinggi
Audiens : Publik luas yang sangat kuatir. Dalam situasi seperti ini,
biasanya bukan kemarahan yang muncul, namun
kepanikan, ketidak-berdayaan dan kebingungan. Sikap
yang muncul selanjutnya dapat berupa pengingkaran, teror
atau depresi.

Tugas : Membantu audiens untuk mengatasi rasa takut dan


kebingungan. Strategi komunikasi mencakup menghindari
jaminan yang berlebihan, menjelaskan dilema yang ada,
bersikap manusiawi dan empatik, serta memberikan tips
tentang hal-hal yang harus dilakukan.

Media : Media massa, secara monolog. Jika


komunikasi langsung
memungkinkan,
dengan masyarakat. Dalam situasi ini
sesungguhnya tidak ada ’audiens’ atau ’publik’, karena
setiap orang terlibat langsung.
Tantangan Stres akibat krisis itu sendiri. Komunikasi krisis berbeda
: dengan kegiatan komunikasi atau kehumasan rutin. Jubir
yang terlatih untuk komunikasi rutin harus
melakukan adaptasi untuk komunikasi krisis.

Dukungan Kemarahan masyarakat tidak tertuju pada petugas,


: setidaknya hingga krisis berakhir.
Penyebarluasan
1. Informasi
Siapkan rencana kontenjensi
2. Pesan2 kunci (key messages)
untuk disampaikan secara terus
menerus
3. Siapkan berita perkembangan
kasus (press release) secara rutin
(harian)
4. Tunjuk juru bicara
5. Gunakan saluran dan sarana yang
tepat; manfaatkan mekanisme
yang sudah ada dengan kreatif
6. Sediakan hotline untuk masyarakat
7. Tunjuk konsultan/tenaga ahli
ahli komunikasi untuk
membantu
8. Pastikan kegiatan komunikai risiko
merupakan bagian integral dari
kegiatan Tim Pengendalian
9. Perkuat hubungan dg media massa
dan pihak terkait lain sejak sebelum
terjadi wabah
10.Lakukan monitoring dan evaluasi
FILM SIMULASI PANDEMI
INFLUENZA
• Menyimak KEGIATAN KOMUNIKASI RISIKO
dalam film Simulasi Pandemi Influenza
• Masing – masing kelompok
mendiskusikan dan memberi tanggapan.
EVALUAS
I
RANGKUMAN

Kesimpula
n
TERIMA KASIH

44

Anda mungkin juga menyukai