Anda di halaman 1dari 64

MPI 5.

KOMUNIKASI RISIKO
PENANGGULANGAN ZOONOSIS DENGAN
PENDEKATAN ONE HEALTH
MODUL HAL 201 - 231

Tim fasilitator :
1. A.A.G.R. DARMASEMAYA, MScPH
2. SASMITA DEVI
3. SUNU TRI BASUKI

1
PELATIHAN PENANGGULANGAN ZOONOSIS DENGAN PENDEKATAN ONE HEALTH UNTUK PENGELOLA PROGRAM ZOONOSIS PROVINSI BALI 2023
TEST POLA-BENTUK: KARAKTER
(MR. HENRY FAYOL)

= menyukai hal yang ringan

= menyukai hal yang praktis

= menyukai hal yang rumit

= menyukai Sex
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


melakukan komunikasi risiko Penanggulangan
Zoonosis dengan pendekatan One Health

3
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
menjelaskan :
1. Dasar-Dasar Komunikasi Risiko
2. Komponen Komunikasi Risiko
3. Komunikasi Risiko Dalam Penyebarluasan
Informasi
4. Strategi Komunikasi Risiko
4
APA YANG WAJIB DIKERJAKAN BILA WABAH
MENGANCAM KEHIDUPAN KITA

5
POKOK BAHASAN

1. Dasar-Dasar Komunikasi
Risiko
2.Komponen Komunikasi Risiko

3. Komunikasi Risiko Dalam


Penyebaran Informasi

4.Strategi Komunikasi Risiko


SUB POKOK BAHASAN

1 Dasar-Dasar Komunikasi
Risiko
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Landasan Kebijakan
5. Pembagian Tim
6. Sasaran
1. Komunikasi Risiko
Komunikasi risiko adalah proses
pertukaran informasi secara
terus-menerus, baik langsung
dan tidak langsung dengan
pemberitaan yang benar dan
bertanggung jawab yang
terbuka dan interaktif atau
berulang di antara individu,
kelompok atau lembaga.

merupakan bagian
dari rangkaian 15
KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF ATAU
BUKAN
Seoarang anak??......
menangis di malam hari,
ibunya tetap tidur, tapi tetangganya terbangun

Bukan komunikasi efektif, karena yang


dituju adalah ibunya dan ibunya tetap
tidur
. Seorang anak menangis di malam hari. Ibunya
mendengar tangisan itu, lalu bangun dan
menghampirinya

Efektif karena seluruh komponen


komunikasi dan tujuan yang
diinginkan tercapai
KOMUNIKASI dikatakan EFEKTIF
apabila :

Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana


yang
dimaksud oleh si pengirim.
Pesan disetujui oleh penerima dan ditindak lanjuti
dengan perbuatan yang dikehendaki oleh pengirim
Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang
seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti
pesan yang dikirim.
TUJUAN KOMUNIKASI RISIKO

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat


mengenai risiko penanggulangan Zoonosis yang ada di
masyarakat untuk meminimalkan risiko kesehatan
3. RUANG LINGKUP

Pasca
RISIKO

Bencana Gempa bumi, Tsunami


alam

(penyakit akibat rokok,


RISIKO Manusia kecelakaan,dll)

Alam &
manusia (Banjir, tanah longsor,, Bomb)
APAKAH KEGIATAN
KOMUNIKASI RISIKO ?
 Memberikan informasi kpd masy.ttg resiko
 Memberikan informasi kpd masy.ttg
kebijakan2 yg diambil pemerintah
 Memberikan informasi kpd masy. ttg hal2 yang dpt
dilakukan atau tidak boleh dilakukan untuk
melindungi mereka selama
kegawatan/wabah/KLB.
4. Landasan Kebijakan
UU 4 Tahun 1994 (5) 1)
Upaya Penyuluhan Kesehatan  Komunikasi Persuasif
Edukasi (mampu cegah penularan ke orang lain)

PP No.40 Tahun 1991 (17) 1) 2)


PROSES KOMUNIKASI RESIKO

Bahaya
akibat risiko
dpt di
kurangi/
dihilangkan
MASYARAKAT
SASARAN
MEDIA

KOMUNIKASI
RISIKO

18
Aturan Juru Bicara
UU 4 Tahun 2007
SK Menkes No. 342 tahun 2007 ttg Pejabat yang
berwenang memberikan informasi kpd pers dan atau
publik :
• Menkes  kebijakan
• Pejabat Es 1 dan Es2  teknis
• Pejabat Es 3 atas seijin Es 2  teknis
Media massa
5. TIM KOMUNIKASI RESIKO
TIM
KOMUNIKAS
I RISIKO
RISIK
O

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI TIM
RISIKO
MEDIA
CENTER
PEMETAAN KELOMPOK
KERJA
KOMUNIKASI RISIKO
23
5.1 TIM KOMUNIKASI RISIKO
Rumah
Sakit

Bandara
Oleh KKP Terminal

Karantina Rumah

Diluar
daerah
Karantina , Terminal
monitoring Terminal
bandara dan
pelabuhan
Transmisi antar manusia
Polisi/TNI

PLBD
Karantina
Oleh KKP
Pelabuhan
Oleh KKP
Contoh : Flu Burung
FAS
E
(Tidak ada kasus pada manusia hanya pada unggas)
Menginformasi kepada masyarakat terkait
PHBS berhubungan dengan hewan, melalui
saluran komunikasi yang sdh ada
Meningkatkan intensitas informasi kepada
masyarakat terkait PHBS berhubungan
dengan hewan, melalui saluran komunikasi
yang sdh ada

Meningkatkan hubungan dengan lintas sektor


dan lintas program
FAS
E(Ada penularan dari unggas ke manusia)
- Menguatkan tim Komunikasi Risiko
- Diseminasi penanggulangan dan pencegahan penularan
- Menguatkan jejaring pelaporan antar lintas sektor
- Memberikan informasi tentang kewaspadaan dan sistem rujukan

- Mendorong masyarakat untuk melakukan pelaporan dini


- Meningkatkan pertemuan dengan tokoh masyarakat sebagai
agent kesehatan
- Melakukan advokasi
- Meningkatkan intensitas penyebaran iformasi melalui sosial media
dan media konvensional dalam bentuk berita atau iklan

- Juru bicara aktif memberikan informasi untuk menghilangkan


kepanikan namun tetap waspada
- Mengeluarkan informasi secara berkala agar masyarakat terus
FASE
(Ada penularan luas antar manusia yang berkelanjutan)
- Mengeluarkan informasi secara berkala agar
masyarakat terus waspada terkait :
penutupan fasilitas, pembatasan movilitas,
penundaan kegiatan, menginformasikan
karantina
- Menyiagakan pos komunikasi 24 jam

- Menteri Kesehatan dan Menteri terkait


menginfokan tentang kesiapsiagaan ttg RS,
kesiapan obat, kesiapan lainnya

- Menkes menyatakan negara dalam keadaan


wabah dan bertanggung jawab
FAS
E
- Mengeluarkan informasi bahwa kondisi sudah
terkendali

- Mengapresiasi semua pihak, khususnya


masyarakat atas kepatuhan dan kepercayaan
kpd pemerintah

- Menkes menyatakan sudah terkendali


5.2 TIM MEDIA CENTER
TIP BERKOMUNIKASI DENGAN MEDIA / PRES
Penyebar-luasan Informasi
1. Siapkan rencana kontenjensi
2. Pesan2 kunci (key messages) untuk
disampaikan secara terus menerus
3. Siapkan berita perkembangan kasus
(press release) secara rutin (harian)
4. Tunjuk juru bicara
5. Gunakan saluran dan sarana yang
tepat; manfaatkan mekanisme yang
sudah ada dengan kreatif
6. Sediakan hotline untuk masyarakat
7. Tunjuk konsultan/tenaga ahli ahli
komunikasi untuk membantu
8. Pastikan kegiatan komunikai risiko
merupakan bagian integral dari kegiatan
Tim Pengendalian
9. Perkuat hubungan dg media massa dan
pihak terkait lain sejak sebelum terjadi
wabah
10.Lakukan monitoring dan evaluasi
PENYEBARAN INFORMASI
MEDIA DI PESAWAT TERBANG
Misalnya penyebaran informasi kesehatan
melalui media tradisional
23
SUB POKOK BAHASAN

2 Komponen Komunikasi
Risiko

1. PERILAKU
2. SOSIAL BUDAYA

35
X
3 FAKTOR MEMPENGARUHI PARTISIPASI

KESIAPAN
K INDIVIDU
MERUBAH

ADANYA DORONGAN
PERILAKU A PADA
LINKUNGAN INDIVIDU

P PERILAKU
INDIVIDU
SENDIRI
Sosial Budaya
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur - struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.

21
SENSITIFITAS BUDAYA
• Pertimbangkan adat istiadat dan bahasa lokal
• Pertimbangkan budaya yg sesuai untuk
mengatasi masalah kesehatan
• Pertimbangkan kelompok2 di masyarakat:
Ibu2, anak2, usia lanjut, orang cacat, pekerja,
keluarga pasien, orang miskin, tokoh2 kunci di
Masyarakat.
KAJIAN SOSIAL BUDAYA
FORMAT IDENTIFIKASI
SASARAN
NO SASARAN PESAN MEDIA PERILAKU SALURAN MITRA BT
1 PRIMER
2 SEKUNDER
3 TERSIER

42
SUB POKOK BAHASAN
Komunikasi Risiko 
3 Penyebarluasan Informasi

1. PERSIAPAN
2. PELAKSANAAN

43
UPAYA APA PERLU DILAKUKAN ?

44
5 PILAR STRATEGIS DALAM KOMUNIKASI RISIKO

Sumber IHR,2005 external Evaluation 45


Implementasi 5 PILAR: Komunikasi Risiko

1. Sistem komunikasi risiko (structure).


2. Koordinasi internal dan dengan partner
(partnering) Kolaborasi Pentahelix
3. Komunikasi publik saat emergensi (public
communication).
4. Komunikasi pelibatan komunitas yang
terdampak (community engagement).
5. Penanganan persepsi, perilaku berisiko dan
misinformasi (listening).

46
Analisa Audiens penting : Komunikasi Risiko

Mendengarkan semua pihak

Menentukan pihak sasaran call to action

Menentukan pesan kunci

47
a. Persiapan Pesan Kunci

o Persepsi risiko dan takut terhadap penyakit zoonosis.


o Tingkat pengetahuan terhadap penyebab, gejala dan penularan.
o Tingkat kepercayaan, sikap dan kepedulian mengenai
penyebab, gejala dan transmisi penyakit Zoonosis.
o Stigma, sebaran rumor dan hoax.
o Aspek sosial dan budaya yang mempengaruhi perilaku.
o Perilaku umum yang perlu ditangani segera.
o Faktor penghambat dan pendorong terhadap perubahan/adopsi
perilaku baru

48
Pesan Kunci : sebelum, saat dan pasca

49
b. Pelaksanaan Komunikasi Risiko (Sebelum)

50
b.Pelaksanaan Komunikasi Risiko (Saat Wabah)

51
b.Komunikasi Risiko (Saat Wabah)

52
b. Pelaks. Komunikasi Risiko (Pasca Wabah)

53
SUB POKOK BAHASAN

4 Strategi Komunikasi
Risiko

54
4. STRATEGI KOMUNIKASI RISIKO

a. Komunikasi dalam keadaan krisis kepada


masyarakat
b. Komunikasi dalam keadaan krisis kepada
pengambil keputusan
c. Komunikasi dalam keadaan krisis kepada media
d. Prinsip Pesan-pesan Komunikasi Risiko

55
Startegi Komunikasi dalam Situasi Krisis

KEPERCAYAA
N

PEMBERITAHUA
PERENCANAAN
N PERTAMA

PENDAPAT DAN
TRANSPARANSI
SIKAP MASY
JENIS KOMUNIKASI RISIKO BERBAGAI SITUASI

57
PRINSIP PESAN KOMUNIKASI RISIKO

1. KENALI AUDIENS
2. UMUMKAN DENGAN SEGERA
3. MEMBANGUN KEPERCAYAAN
4. MENJAMIN KETERBUKAAN
5. MAU MENDENGAR & MELIBATKAN
MEDIA MASSA SERTA MASYARAKAT
6. MENUNJUKKAN EMPATI & RASA HORMAT
7.PENTINGNYA PERENCANAAN &
PELATIHAN DASAR KESEHATAN (Wartawan)

58
SEKARANG SAYA TAHU !!!

MOHON BACA MODUL KEMBALI


Hal. 206; 208; 222; 230.

59
Q/A….

60
SEKIAN DAN
TERIMAKSIH

62
PELATIHAN PENANGGULANGAN ZOONOSIS DENGAN PENDEKATAN ONE HEALTH UNTUK PENGELOLA PROGRAM ZOONOSIS PROVINSI BALI 2023
PENUGASAN KELOMPOK
1. KASUS PENYAKIT ZOONOSIS: AVIAL INFLUENZA
2. KASUS PENYAKIT ZOONOSIS: RABIES
3. KASUS PENYAKIT ZOONOSIS: STREPTOCOCUS
4. KASUS PENYAKIT ZOONOSIS: ANTRAKS
5. KASUS PENYAKIT ZOONOSIS: MENINGITIS

KELOMPOK MENGORGANISIR TIM KERJA KOMUNIKASI RISIKO DENGAN


MENIDENTIFIKASI SASARAN, PERILAKU SERTA SOSIAL BUDAYA & AGAMA DI
MASYARAKAT DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI TERKAIT RISIKO YANG
AKAN DIHADAPI, APA HAMBATAN DAN BAGAIMANA MENGATASINYA

DISKUSI SELAMA 30 MENIT DAN PRESENTASIKAN SETIAP KELOMPOK 7-10


MENIT.

PEMBULATAN OLEH FASILITATOR


63
PENUGASAN KELOMPOK 2

a. MOHON BACA KASUS 1 PADA MODUL HAL.231-232


WAKTU DISKUSI (35’) DAN PENYIAPAN PRESENTASI @ (10’)

b. MOHON BACA KASUS 2 PADA MODUL HAL,233-234


WAKTU DISKUSI (30’) DAN PRESENTASI @ (10’)

c. MOHON BACA KASUS 3 PADA MODUL HAL. 235-236


WAKTU DISKUSI (30’) DAN PRESENTASI @ (10’)

64

Anda mungkin juga menyukai