Anda di halaman 1dari 22

IMPLEMENTASI ONE HEALTH

DALAM PENGENDALIAN ZOONOSIS

Subdit Zoonosis
Direktorat P2PTVZ, Ditjen P2P, Kemenkes RI

Disampaikan pada:
Pertemuan Peningkatan Kapasitas SDM dalam Diagnosis Dini dan Tatalaksana Zoonosis
Bengkulu, 20 April 2017
SISTEMATIKA PENYAJIAN

• Konsep One Health


• Pengertian Zoonosis dan Hal-Hal Terkait
lainnya
• Implementasi One Health dalam
Pengendalian Zoonosis
Satu Kesehatan (One Health)

• Satu kesehatan merupakan pendekatan


paling baru dalam mengendalikan
zoonosis

• PENGERTIAN “SATU
KESEHATAN/ONE HEALTH”:

Interaksi antara kesehatan manusia,


kesehatan hewan, lingkungan hidup
dalam memberikan pelayanan terbaik
dengan berkolaborasi antar sektor terkait
(baik di tingkat lokal, nasional dan global)
PENGERTIAN ZOONOSIS

Zoonosis adalah suatu penyakit atau


infeksi yang secara alami ditularkan
dari hewan vertebrata ke manusia
atau sebaliknya
KENAPA ZOONOSIS
PENTING ?

 70% EID (Emerging Infectious Diseases)


adalah zoonosis
 Mortality EID tinggi, menyerang otak dan
organ tubuh lainnya.
 Dampak terhadap Perekonomian
 Ancaman terhadap kehidupan,
keselamatan dan kesejahteraan manusia
 Tidak mengenal batas wilayah
 Tuntutan internasional  PHEIC
 Ancaman bioterorisme dan bioweapon
(contoh Antraks)
TANTANGAN/KENDALA (1)

1. Ancaman Zoonosis Meningkat :


 Kedekatan manusia dg hewan (hobby,
ekonomi, dll)
 Kebutuhan protein hewani meningkat
 Semakin dekatnya manusia dg
lingkungan/satwa liar (pembukaan hutan,
pemukiman mendekati hutan, dll)
 Perubahan Iklim (Climate change), vektor
meningkat, adaptasi/mutasi mahluk hidup
menjadi lebih patogen dll
 Pola Migrasi, transportasi antar
wilayah/antar negara, pariwisata ,dll
TANTANGAN/KENDALA (2)

2. Disparitas kapasitas sumber daya Pemda


antar wilayah dan antar sektor;
3. Disparitas institusional antar Pemda antar
wilayah, antar sektor sampai ke tingkat
pelaksana di Kab/Kota serta Kecamatan;
4. Perlunya akselerasi upaya
pengendalian pada penyebab
penularan di sektor hulu  Kemtan
5. Sosio-budaya dan tradisi masyarakat harus
mendukung upaya pencegahan dan
penanggulangan zoonosis;
6. Pengawasan lalu lintas hewan belum
memadai, mobilitas hewan / manusia
yg tinggi  Kemtan
TANTANGAN/KENDALA (3)

7. Keterbatasan mobilitas operasional


(geografis, demografis dan dana);
8. Keterbatasan paramedis-medis dan
tenaga veteriner di
Kabupaten/Kota, terutama daerah
tertular  Kemtan
9. Pemahaman masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya ttg
pencegahan zoonosis masih terbatas;
10. Regulasi belum dijalankan secara
konsisten.
11. Keterbatasan penelitian dan
pengembangan tentang zoonosis;
Zoonosis Merupakan Masalah
Kesehatan Masyarakat

• Flu Burung: angka kematian tinggi dan berisiko


menimbulkan pandemi
• Rabies: angka kematian 100% dan berpotensi
menimbulkan KLB
• Leptospirosis: endemis di 15 Provinsi, penyebaran cepat
di daerah rawan, penyakit mudah berkembang menjadi
parah dan sering menimbulkan KLB
• Antraks: berpotensi menimbulkan KLB, dapat
mengakibatkan kematian, sering menimbulkan
kepanikan
• Pes: berpotensi menimbulkan KLB, terkait dengan nama
baik negara
LINGKUP PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN ZOONOSIS

Penanganan
pada sumber, • ↙ angka kesakitan
vektor & • ↙ risiko penularan
faktor risiko Reduksi atau
Eliminasi
Zoonosis
• ↗ akses pelayanan
Penanganan • ↙ angka kesakitan
pada host • ↙ angka kematian
(manusia) • Pelayanan yang efisien
& efektif
PRINSIP UMUM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN ZOONOSIS

Prevent Detect Respond


Avoidable Threats Rapidly and
Outbreak Early Effectively

Keberhasilan prevent, detect dan respon sangat ditentukan oleh


dukungan & kerjasama lintas sektor bersama seluruh masyarakat
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
ZOONOSIS

Pilar 1. Paradigma Pilar 2. Penguatan Pilar 3. Penguatan


Sehat surveilans Yankes
Program Program
• Promotif – preventif Program • Peningkatan akses
• Tim Gerak Cepat
• Pemberdayaan
terpadu FB/Zoonosis masy  Rabies
masyarakat • Surv terpadu Center
• Keterlibatan lintas •Penerapan pendekatan
Penguatan surv • Peningkatan SDM
sektor continuum
berbasisof
labcare • Mekanisme BPJS
• Peraturan/perundang • Pemenuhan
an Intervensi berbasis resiko logistik (obat, VAR
kesehatan (health risk) dll)

KASUS TURUN
KELUARGA SEHAT FREK .KLB TURUN
ELIMINASI
KOORDINASI, SINERGI DAN KOLABORASI
DALAM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN ZOONOSIS (1)

Pencegahan & Pengendalian zoonosis


(Lintas Sektor)

Surveilans terpadu &


sharing Informasi
Faktor risiko
Menurunkan

Kolaborasi
Koordinasi

penelitian
Respon
MEKANISME KOORDINASI
LINTAS SEKTOR
Keberhasilan pencegahan & pengendalian zoonosis sangat ditentukan
oleh koordinasi, sinergi & kolaborasi lintas sektor dengan dukungan
seluruh masyarakat 13
KOORDINASI, SINERGI DAN KOLABORASI
DALAM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN ZOONOSIS (2)
Kemenko PMK: Peternakan Kemendikbud:
• Fungsi - Penanganan sumber - Peningkatan
Koordinasi antar - Lalin hewan pengetahuan melalui
K/L anak sekolah
• Advokasi - UKS
- Pramuka
Kemendagri :
- Koordinasi pimpinan Perdagangan:
daerah PENCEGAHAN Pengawasan import
- Pemenuhan kebutuhan & hewan
SDM di daerah
- PKK
PENGENDALIAN UNIV:
ZOONOSIS - Pemenuhan SDM
LITBANG: - KOMLI
Dukungan penelitian - Penelitian
tepat guna
KLHK : KEMENDES : Swasta:
- Forum Kab/Kota sehat
Pengawasan Satwa Liar Pemberdayaan - Pemberdayaan masy
Masyarakat - KIE

Slide ini menggambarkan peran dari berbagai sektor dalam pencegahan


dan pengendalian pandemi
TUJUAN
PENGENDALIAN ZOONOSIS

. • Menurunkan angka kesakitan dan


1. kematian akibat zoonosis

• Mencegah/membatasi/menanggulangi
Kejadian Luar Biasa/wabah zoonosis
2.
• Mencegah dan membatasi keluar masuknya
KLB/Wabah zoonosis antar daerah/wilayah serta
masuknya zoonosis dari dan ke Indonesia pada
3. situasi Pandemi.
SASARAN
PENGENDALIAN ZOONOSIS

. • Masyarakat umum: mampu melindungi


1. diri dan menerapkan PHBS

• Kelompok risiko: mampu melindungi diri


dan segera mendapatkan yankes bila
2. tertular Penyakit Zoonosa.

• Kelompok Strategis: dukungan kebijakan,


peraturan perundangan, dana, tenaga,
3. sarana, dll
Kegiatan Pokok Pengendalian ZOONOSIS
1 Surveilans terpadu

2 Penemuan & tatalaksana kasus

3 Kerjasama Lintas sektor

Pengendalian 4 Peningkatan peran serta masy

Zoonosis 5 SKD dan penanggulangan KLB

6
Penyuluhan
7
Capacity building
8
Monev
Implementasi
Konsep One Health (1)

• Penyusunan Road map Pelaksanaan Satu


Kesehatan di Indonesia(Rentranas 2012-
2017)
• Melakukan perlindungan bagi kelompok
risiko tinggi (vaksinasi/imunisasi);
• Memanfaatkan secara optimal perangkat
yang sudah ada (PDSR, DSO, TGC, SMS
Gateway, Laboratorium Regional/Rujukan,
RS Rujukan, KKP, B/BTKL);
• Mengintensifkan upaya penemuan dengan
surveilans terpadu (Penyelidikan
Epidemiologi) dan penanganan kasus
zoonosis secara terintegrasi
Implementasi
Konsep One Health (2)

• Membangun Pusat Informasi Satu Kesehatan


melalui WEB Komisi Nasional Pengendalian
Zoonosis yang memuat : data, informasi,
epidemiologi, bakteriologi dan virologi

• Penyiapan dukungan sumber daya

• Penelitian yang saling mendukung antar sektor


terkait

• Simulasi Penanggulangan Episenter Pandemi


Influenza di Jembrana- Bali, di Makassar -
Sulawesi Selatan dan simulasi lainnya (Bandar
Udara, Pelabuhan Laut, TNI Perbekalan, RSPAD
Jakarta)
Implementasi
Konsep One Health (3)

• Pencanangan Gerakan Peternak Sehat Ternak


Sehat (PSTS) di Sukabumi tahun 2010 oleh
Menkes dan Mentan
• Kegiatan Harmonisasi Surveilans Epidemiologi
dan Virologi Influenza (H5N1 dan Influenza
lainnya) berbasis sentinel di Jakarta Timur
• Pertemuan Ahli : Analisis Epidemiologi, Virologi,
Kegiatan program dan Rekomendasi, dihadiri
oleh Pemangku kepentingan, termasuk
Universitas.
• Pencetakan media KIE Terpadu
Penutup

Pengendalian Zoonosis harus terintegrasi


dengan pendekatan One Health. Pelibatan
tiga sektor utama (Kesehatan Manusia,
Kesehatan Hewan dan Lingkungan Hidup)
tidaklah cukup sehingga perlu pelibatan
sektor lainnya termasuk peranserta
masyarakat yang merupakan obyek
sekaligus subyek pengendalian penyakit
(zoonosis).
22

Anda mungkin juga menyukai