Anda di halaman 1dari 4

Kelompok Riset

Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (PTVZ) pada manusia

Latar Belakang
• Sekitar 75% penyakit infeksi emerging (PIE) adalah • Diperlukan dukungan riset operasional dan implementatif
zoonosis, timbul dari interaksi faktor-faktor antropogenik, berbasis bukti untuk mendukung rencana strategi
ekologi, genetik, iklim dan sosioekonomi. kementerian kesehatan & bappenas dalam eliminasi dan
• Lebih dari 17% dari penyakit infeksi adalah penyakit tular pengendalian PTVZ prioritas nasional  (Eliminasi
vektor (PTV) seperti malaria, dengue, chikungunya, Zika, Schistosomiasis & cacingan th 2025, Eliminasi malaria &
Japanese encephalitis; PTV menyebabkan >700.000 filariasis th 2030; Pengendalian dengue dengan angka
kematian per tahun. insidensi ≤49/100000 penduduk th 2024 dan zero dengue
• Zoonosis  (Pes, rabies, flu burung, leptospirosis, death th 2030, dll)
rickettsiosis, dsb) telah  menjadi ancaman nyata dan
menimbulka kesakitan dan kematian yang tinggi dalam 1 SDM berdasarkan Jenjang dan Pendidikan (30 orang)
abad terakhir di Indonesia 
• Urbanisasi, degradasi lingkungan, perubahan iklim dan • 5 Ahli Madya | 15 Ahli Muda | 10 Ahli Pertama 
mobilisasi penduduk adalah faktor-faktor yang dapat • Doktor: 5 | Magister: 22| Sarjana: 3
meningkatkan risiko penularan Penyakit tular vektor &
zoonosis (PTVZ)
• Kebutuhan program pengendalian PTVZ prioritas secara
lokal spesifik  dan nasional –> menurunkan angka
kematian, kesakitan, serta beban penyakit 
Kelompok Riset
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (PTVZ) pada manusia

Area Riset Luaran


• Epidemiologi dan Dinamika Penularan TVZ  • Publikasi Nasional dan Internasional
• Pencegahan dan Pengendalian TVZ  • Produk/purwarupa (prototipe, formula, peta, dsb), dan
• Rekomendasi tata-laksana kasus model atau alat pengendalian PTVZ
• Pengendalian Vektor & Reservoir Penyakit (VRP) • Kekayaan intelektual (paten, hak cipta, lisensi, dsb)
• Bionomik dan genetika populasi VRP • Rekomendasi kebijakan PTVZ
• Dinamika transmisi, interaksi vektor dan reservoir
penyakit dan pathogen Anggaran
• Teknik rekayasa lingkungan dan inovasi pengendalian
• Rumah Program BRIN
VRP • Kementerian Kesehatan RI
• Pengembangan deteksi laboratorium TVZ • Donor agency 
• Riset Intervensi/Implementasi (Implementation Science)
(surveilan, pemberdayaan masyarakat, One Health)
Mitra Kerjasama dan Pemangku kepentingan
• KAP dan Determinan Sosial
• Dampak Perubahan Iklim terhadap TVZ Kementerian Kesehatan | Kementerian Pertanian | WHO |
• Pemodelan (spasial-temporal, early warning system, Big Global Fund | UNICEF | USAID | AIRPOH | Universitas
Data) (dalam/luar negeri) | CDC China | Daerah | Perhimpunan
• Pengembangan dan evaluasi teknologi tepat guna utk Pengendalian Penyakit terkait (P4I, PEKI, RNAS+, ISTM,
pengendalian TVZ dsb) | industri
Kelompok Riset
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis pada manusia

Kerangka Riset

One Health

Penyakit Penyakit
Satwa Liar Manusia
Vektor

Eco-Health Kesehatan
Masyarakat
Penyakit
Hewan

Kesehatan
Hewan
Kelompok Riset
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (PTVZ) pada manusia

No. Rencana Riset


1. Youth's empowerment: the use of photovoice to raise awareness of mass drug administration compliance
for LF. (Proposal akan disubmit ke Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene - Small Grants 2022
2. The development of integrated One Health surveillance in Indonesia: A pilot study in Sleman (Proposal
ACIAR/IDRC Research Program on One Health 2022)  berkolaborasi dengan UGM dan University of
Queensland, Australia.
  3. Dampak Perubahan Iklim terhadap Penyakit Tular Vektor (sedang berjalan).
• Luaran berupa KTI (Systematic Review) dalam proses reviu jurnal. 
• Analisis lanjutan data sekunder (2022)
4. Kajian Keberhasilan Kab/Kota di Prov Jabar dalam mencapai eliminasi LF, kolaborasi bersama BKPK
Kemenkes.
5. Pengembangan In House ELISA deteksi Leptospirosis — kolaborasi dengan PT. Konimex (proposal)
6. Metagenomics Analysis for Identification of Microbiome in Bats as Zoonotic and Emerging Infectious
Diseases Reservoir in Indonesia — kolaborasi dengan UGM dan Hokkaido University Japan (Ongoing
research 2020 - 2022)

Anda mungkin juga menyukai