Anda di halaman 1dari 19

PERANAN SIK DALAM

PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TULAR VEKTOR
DAN ZOONOTIK
PERTEMUAN KE 6
OLEH
DOSEN: NI NYOMAN KRISTINA, SKM, MPH
Tujuan Pencegahan dan Pengendalian

1. Penyakit tidak
bertambah parah
2. Penyakit tidak
menyebar
3. Penyakit menuju:
• Reduksi bertahap
• Eliminasi
bertahap
• Eradikasi
bertahap
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
TO PREVENT (mencegah):
Sasaranya terutama untuk mengendalikan faktor
risiko (lingkungan, perilaku, pengetahuan, dan
awareness)

TO DETECT (deteksi):
Melalui diagnosis dini dan deteksi dini

TO RESPONSE (merespon):
Antara lain melalui : melaporkan, menangani,
menggerakan masyarakat, dll
KEBIJAKAN PROGRAM P2P

Peningkatan promotif & preventif Peningkatan perlindungan


kelompok berisiko

Penatalaksanaan epidemiologi Pencegahan dan penanggulangan


kasus dan pemutusan rantai KLB/Wabah termasuk yang
penularan berdimensi internasional

Peningkatan surveilans epidemiologi Peningkatan pemanfaatan teknologi


faktor risiko dan penyakit Menular, tepat guna Pemberdayaan dan
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa peningkatan peran swasta dan
masyarakat
Kecenderungan Imunisasi Anak 12-23 bulan,
2007-2013

Sumber Riskesdas 2013


PENGENDALIAN MALARIA
• Malaria adalah Penyakit Infeksi yang
disebabkan oleh parasite/plasmodium yang
hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia, ditularkan oleh gigitan
nyamuk malaria (anopheles sp) betina.

• Malaria dapat menyerang semua orang baik


laki-laki ataupun perempuan, pada semua
golongan umur, dari bayi, anak-anak sampai
orang dewasa, apapun jenis pekerjaannya.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN MALARIA
• Diagnosis malaria harus terkonfirmasi laboratorim
• Pengobatan menggunakan terapi kombinasi berbasis artenisirin
• Pencegahan penularan malaria melalui manajemen vector terpadu
dan upaya lain yang terbukti efektif, efisien, praktis dan aman.
• Layanan tatalaksana kasus malaria dilaksanakan oleh seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan.
• Pengendalian malaria dilaksanakan sesuai dengan azas
desentralisasi.
• Penguatan kebijakan ditujukan untuk meningkatkan komitmen
pemerintah pusat dan daerah dan meningkatkan tatakelola
program.
• Promosi program dilakukan dengan memanfaatkan forum kemitraan
nasional gebrak malaria dan memperkuat inisiasi upaya kesehatan
berbasis masyarakat (Posmaldes, JMD).
• Memperhatikan komitmen nasional, regional dan internasional.
ELIMINASI MALARIA
• Upaya menghentikan penularan malaria
setempat dalam satu wilayah geografi
tertentu dan bukan berarti tidak ada kasus
malaria impor serta sudah tidak ada vector
di wilayah tersebut, sehingga tetap
dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk
mencegah penularan kembali.
STRATEGI SPESIFIK PROGRAM MALARIA
1. AKSELERASI
Pengendalian dengan cakupan seluruh wilayah
(Universal Coverage) dengan endemisitas tinggi
(Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku dan
NTT).
- Penemuan dini-Pengobatan tepat dan lengkap.
- Kampanye kelambu berinsektisida secara
massal.
- Indoor Residual Spraying (IRS) di desa dengan
Annual Parasite Incident (API) >40% (sangat
tinggi)
STRATEGI SPESIFIK PROGRAM MALARIA
2. Intensifikasi
Pengendalian di daerah FOKUS tambang,
pertanian, kehutanan, transmigrasi, pengungsian,
dll) bagi wilayah diluar KTI

Strategi :
- Kelambu berinsektisida untuk focus/kelompok
berisiko tinggi.
- Penemuan dini-pengobatan tepat dan lengkap.
- IRS pada KLB/Peningkatan kasus
- Penemuan kasus aktif
STRATEGI SPESIFIK PROGRAM MALARIA
3. Eliminasi
Malaria pada daerah dengan eliminasi rendah.

Strategi :
- Penemuan dini-pengobatan tepat dan komplit.
- Penguatan jejaring diagnosis da tatalaksana
termasuk RS rujukan/
- Penguatan surveilans migrasi.
- Pengamatan daerah reseptif/surveilans vector.
- Penemuan kasus aktif.
PENCEGAHAN MALARIA
Menghindari Gigitan
Nyamuk

Kemoprofilaksis Membersihkan
Lingkungan

Mengurangi Banyak
Nyamuk
PENEMUAN DAN TATALAKSANA
KASUS

1. Gejala 2.
dan Tanda Diagnosis
PENEMUAN PENDERITA

1. PASSIVE 2. ACTIVE
CASE CASE
DETECTION DETECTION
(PCD) (ACD)
PENGENDALIAN ARBOVIROSIS

1. Gerakan 1
rumah 1 jumantik

6. Pokjanal 2. Jumantik
rumah

3. Jumantik
5. Supervisor lingkungan
jumantik

4. Koordinator
jumantik
PENGENDALIAN FILARIA
Pemberian obat pencegah masal 1. Tahap Awal(Demam berulang 3-
(POPM).
Kampanye nasional POPM Filaria 1. Gejala dan Tanda 5 hari; pembengkakan kelenjar
getah bening, Asbes,
di kab/kota endemis serentak dan Penyakit Kaki Pembesaran tungkai)
masal.
Gajah/Filaria 2. Tahap Lanjut (Pembesaran
menetap)

4. Pengobatan 2. Penyebab
Penyakit Kaki Penyakit Kaki
Gajah/Filaria Gajah/Filaria

Gigitan Nyamuk Infektif . 3. Cara Penularan Cacing filaria yg hidup


4-6 th dalam kelenjar
Penularan terjadi bila : Penyakit Kaki getah bening.
Ada Mikrofilaria dl darah penular.
Ada vector/nyamuk penular Gajah/Filaria
Ada manuasia yg rentan thd filaria
PENGENDALIAN KECACINGAN

• Kecacingan yang ditangani oleh program adalah


yang termasuk dalam Soil Transmitted
Helminthiasis yaitu Cacing Gelang (Ascaris
Lumbricoides), Cacing Cambuk (Trichuris
Trichiura), Serta Cacing Tambang (Anchilostoma
Duodenale dan Necator Americanus)
PENGENDALIAN KECACINGAN
Prevalensi cacingan njd <10%$
Kecacingan tidak mjd 2. Meningkatkan cakupan
pemberian obat cacing pada anak
msl kesh &
Tujuan SD
meningkatkan mutu
SDM Khusus Meningkatkan kemitraan

1.
3. Anak SD
Tujuan Petani
Sasaran Balita
Umum Ibu Hamil

Blanket Mass Treatment


(Prevalensi >50%) Kemitraan LP/LS
Selective Mass Treatment Menurunkan prevalensi
(Prevalensi 20-50%); 5. 4. Intensitas kecacingan
<20%) Pengobatan Strategi Evaluasi intensitas
kecacingan

Anda mungkin juga menyukai