Anda di halaman 1dari 25

EVALUASI SUB PROGRAM IMUNISASI CAMPAK ULANGAN PADA

BATITA PROGRAM IMUNISASI DI PUSKESMAS WAY KANDIS TAHUN


2017

Oleh
Seffia Riandini - 1518012162

Pembimbing
dr. Dian Isti Anggraini, MPH

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN

Campak adalah salah


Hasil dari program Maka kemudian
satu masalah kesehatan Di Indonesia,
imuniasi campak dosis direkomendasikan
di Indonesia yang terjadi diperkirakan lebih dari
tun ggal terjadi pemberian dua dosis
karena dapat 30.000 anak meninggal
penurunan kasus, tetapi vaksin yang
menyebabkan cacat dan setiap tahun karena
60% dari kasus yang ada mengandung campak,
merupakan salah satu komplikasi yang
terjadi pada anak yang dengan pemberian dosis
penyebab kematian anak diakibatkan oleh
berumur lebih dari 10 kedua sebelum awal
di Negara berkembang campak.
tahun masuk sekolah
termasuk Indonesia

LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN

Target yang harus dicapai Puskesmas Way Kandis


pada imunisasi Campak ulangan adalah 40% dalam
1 tahun. Pada bulan Januari sampai Juli 2017,
target yang harus di capai adalah yaitu 23.33%.

Bulan Januari-Juli 2017 Imunisasi Campak ulangan


yang telah dilakukan di Puskesmas Rawat Inap
Way Kandis hanya mencapai nilai 7%.

Mengapa pelaksanaan Program Imunisasi Campak


Ulangan di Puskesmas Rawat Inap Way kandis
belum tercapai?

PERUMUSAN MASALAH
I. PENDAHULUAN
Dipahaminya Program Imunisasi di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis
mulai perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh,
sehingga dapat meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan pada TUJUAN
masyarakat serta tercapainya derajat kesehatan yang optimal. UMUM

Mengetahui permasalahan dari pelaksanaan Program Imunisasi Campak


ulangan di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis

Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari Program Imunisasi TUJUAN


Campak ulangan di Puskesmas Rawat InapWay Kandis
KHUSUS

Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari Program


Imunisasi Campak ulangan di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis

TUJUAN PENULISAN
II. TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI CAMPAK

• Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang


ditandai dengan tiga stadium, yaitu stadium kataral,
stadium erupsi, dan stadium konvalesensi.

PENEGAKKAN DIAGNOSIS CAMPAK

• Menurut Depkes 2006, kasus konfirmasi campak adalah


kasus campak klinis disertai salah satu kriteria :
• Hasil pemeriksaan laboratorium serologis positif (Igm
positif atau kenaiakan titer antibodi 4 kali) dan atau isolasi
virus campak positif.
• Kasus campak yang mempunyai kontak langsung (ada
hubungan epidemiologi) dengan kasus konfirmasi, dalam
periode 1-2 minggu

DEFINISI DIARE
II. TINJAUAN PUSTAKA

ETIOLOGI CAMPAK

• Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus (Anonim),


yaitu virus RNA dari famili Paramixofiridae, genus Morbilivirus

EPIDEMIOLOGICAMPAK

• Campak merupakan penyakit endemik di banyak negara tertentu


di negara berkembang. Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai
5-10 kasus per 10.000 dengan jumlah kematian 1-3 kasus per
1000 orang.
• Di Indonesia, campak masih menempati urutan ke 5 dari 10
penyakit utama bayi dan anak balita (1-4 tahun) berdasarkab
laporan SKRT tahun 1985/1986.
• Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian
menyebabkan kekebalan seumur hidup

ETIOLOGI
II. TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI
II. TINJAUAN PUSTAKA

Biasanya stadium ini Koriza dan batuk-batuk Erupsi berkurang


Stadium Kataral

Stadium konvalensi
Stadium erupsi
berlangsung selama 4-5 bertambah. Timbul meninggalkan bekas yang
hari dengan disertai enantema atau titik berwarna lebih tua
panas (38,5C), malaise, merah di palatum durum (hiperpihmentasi) yang
batuk, nasofaring, dan palatum mole. lama-kelamaan akan
fotopobia, konjungtivitis, Kadang-kadang terlihat hikang sendiri. Selain
dan koriza. Menjelang pula bercak koplik. hiperpigmentasi pada
akhir stadium kataral dan Kadang-kadang terdapat anak indonesia sering
24 jam sebelum timbul perdarahan ringan pada ditemukan pula kulit yang
enantema, timbul bercak kulit. Rasa gatal, muka bersisik
koplik yang bengkak. Ruam mencapai Suhu menurun sampai
patognomonik bagi anggota bawah pada hari menjadi normal kecuali
morbili, tetapi sangat ketiga dan akan bila ada komplikasi.7
jarang dijumpai. menghilang

KLASIFIKASI
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kasus campak klinis

•Kasus campak klinis adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di


tubuh berbentuk macular popular selama tiga hari atau lebih disertai panas
badan 38C atau lebih (terasa panas) dan disertai salah satu gejalan bentuk
pilek dan mata merah.8

Kasus Campak Konfirmasi

• Kasus campak konfirmasi adalah kasus campak klinis disertai salah satu
kriteria yaitu :
• Pemeriksaan laboratorium serologis (IgM postif atau kenaikan titer
antibody 4kali) dan atau isolasi virus campak positif.
• Kasus campak yang mempunyai kontak langsung dengan kasus informasi,
dalam periode waktu 1-2 minggu.8

Diagnosa
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanpa komplikasi

Tirah baring ditempat tidur


Vitamin A 100.000 IU,apabila disertai malnutrisi
dilanjutkan 1500 IU tiap hari
Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai.
Jenis makanan disesuaikan dengan tingkat
kesadaran pasien danada tidaknya komplikasi.8

Dengan komplikasi
Ensefalalitis Otitis media akut
Perlu direduksi jumlah pemberian cairan ¾ kebutuhan Sering kali disebabkan oleh karena infeksi
untuk mengurangi odema otak, disamping pemberian sekunder, maka perlu mendapatkan antibiotic
kortikosteroid, perlu dilakukan koreksi elektrolit dan kontrimoksazol-sulfametokzasol.
gangguan gas darah. Enteritis
Brokopneumonia Pada keadaan berat anak mudah dehidrasi.
Berikan antibiotic ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 Pemberian cairan intravena dapat
dosis, sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat dipertimbangkan apabila terdapat enteritis
minum obat peroral. Antibiotik diberikan sampai tiga hari dengan dehidrasi.8
demam reda.
PENATALAKSANAAN
II. TINJAUAN PUSTAKA

IMUNISASI CAMPAK

•Imunisasi campak efektif untuk memberi kekebalan


terhadap penyakit campak sampai seumur hidup
•Jika seseorang mendapatkan imunisasi campak,
minimal dua kali yakni semasa usia 6 bulan - 9 bulan
dan masa SD (6 - 12 tahun)
•Upaya imunisasi campak tambahan yang dilakukan
bersama dengan imunisasi rutin terbukti dapat
menurunkan kematian karena penyakit campak
sampai 48%

IMUNISASI CAMPAK
II. TINJAUAN PUSTAKA

INDIKASI

• Untuk Imunisasi aktif terhadap penyakit campak

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

• Imunisasi campak terdiri dari dosis 0,5 ml yang disuntikkan


secara Subkutan, lebih baik pada lengan atas

ENVIRONMENT

•Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi


pelayanan kesehatan

IMUNISASI CAMPAK
III. BAHAN DAN METODE EVALUASI

SUMBER DATA

• Sumber data primer : Pengamatan dan wawancara dengan


petugas Puskesmas Rawat Inap Way Kandis yang bertanggung
jawab pada pelaksanaan Program Imunisasi campak ulangan
• Sumber data sekunder : Laporan bulanan Program Imunisasi
Campak ulangan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Way
Kandis pada tahun 2017.

CARA PENGAMBILAN DATA

•Data diambil dengan cara pemeriksaan Laporan Tahunan


dan wawancara dengan petugas Puskesmas Rawat Inap
Way Kandis yang terkait dengan program

PENGUMPULAN DATA
III. BAHAN DAN METODE EVALUASI
Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur
keluaran

Menentukan tolak ukur yang akan


digunakan

Menetapkan prioritas masalah

Identifikasi penyebab masalah

Membuat alternatif pemecahan masalah dan


menentukan prioritas pemecahan masalah

CARA ANALISIS
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI MASALAH
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH


V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH


V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pemilihan prioritas masalah,
didapatkan masalah yang berpengaruh besar pada
tidak tercapainya cakupan imunisasi campak ulangan
di puskesmas way kandis yakni kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pentingnya imunisasi ulangan.

Kurangnya penggalakan program promosi kesehatan


akan pentingnya imunisasi untuk kekebalan tubuh
terhadap penyakit pada batita.

Kegiatan Puskesmas hanya berupa kegiatan rutin


imunisasi yaitu pemberian imunisasi dasar di
Posyandu dan Puskesmas, tanpa dilakukan penyuluhan
mengenai pentingnya imunisasi ulangan.

MENENTUKAN PRIORITAS FAKTOR PENYEBAB MASALAH


VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

MENYUSUN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

MEMILIH PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH


VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

RENCANA KEGIATAN PENGAKTIFAN KADER


VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Penyelesaian masalah juga bisa ditambahkan dengan melakukan promosi


kesehatan yang menarik (audio visual) tentang manfaat imunisasi Campak
ulangan dan dilaksanakannya kunjungan ke rumah batita untuk
dilakukannya imunisasi campak ulangan (bekerja sama dengan bidang
Kesmas).
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan Evaluasi Program Imunisasi Campak Ulangan Pada Batita di


Puskesmas Rawat Inap Way Kandis bulan Januari-Juli tahun 2017, didapatkan
masalah kurangnya cakupan pemberian imunisasi Campak ulangan

Faktor penyebab masalah yang telah diidentifikasi meliputi masalah promosi


kesehatan yang kurang serta pengetahuan masyarakat yang rendah.

Alternatif pemecahan masalah yang dapat dipertimbangkan meliputi pengadaan


alokasi dana khusus untuk kegiatan pembuatan promosi kesehatan yang
menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat, pengaktifan peran kader
untuk memberikan informasi pada masyarakat dengan pembuatan jadwal rutin
pembinaan terhadap kader dan evaluasi kegiatan bersama bidan desa dan pihak
puskesmas dan dilaksanakannya Home visite ke rumah batita.

KESIMPULAN
VII. SARAN

1. Perlunya kreatifitas dari petugas kesehatan dan para kader untuk


mengupayakan promosi kesehatan tentang imunisas Campak ulangan dengan
biaya ringan.
2. Sebaiknya diperbanyak kegiatan penyuluhan mengenai imunisasi dan
pembagian leaflet sehingga kesadaran akan pentingnya imunisasi pada
masyarakat akan meningkat.
3. Perlunya alokasi dana khusus untuk kegiatan penyuluhan dnegan
menyediakan media intervensi dan home visite pada batita yang belum
diberikan imunisasi.

SARAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai