Anda di halaman 1dari 45

Laporan Mini Project

PUSKESMAS JAGIR
PERIODE 24 JUNI – 14 JULI 2019

PEMBIMBING:
Dr. Sri Umijati, dr., MS.
Heni Agustina, dr.
DOKTER MUDA FK UNAIR

Fahrizal Novan Ardana 011723143014


Ramadhanti Salma Ulwanda 011723143015
Rizka Eka Prasetya 011723143082
Rizka Fitriani Section Break
011723143083
Zahra Fadhilazka TiaraInsert the title of your
011723143084
subtitle Here
Khairu Zein 011723143085
Zakirah Zuhra 011723143019
Profil Puskesmas
Misi
Visi
• Meningkatnya penggerakan dan pemberdayaan
Terwujudnya derajat
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
kesehatan yang optimal
• Meningkatnya pelayanan kesehatan yang
di wilayah kerja
bermutu dan mudah di jangkau
puskesmas Jagir menuju
• Optimalnya manajemen tata kelola, sarana, dan
kecamatan sehat
prasarana puskesmas

Motto
Kesehatan anda Prioritas Kami
Batas Wilayah Kerja
Sebelah Utara : Kec. Tegalsari
Sebelah Selatan : Kec. Wonocolo
Sebelah Barat : Kec. Dukuh Pakis
Sebelah Timur : Kec. Tenggilis Mejoyo

Jumlah Penduduk: 63.732 orang


Laki-laki : 31.392 orang
Perempuan : 32.340 orang
Sumber dari : Proyeksi Penduduk tahun 2018
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepaniteraan klinik IKM-KP yang dilaksanakan dokter muda merupakan salah satu
cara mencapai visi dan misi Universitas Airlangga. Para dokter muda diharapkan
dapat mempelajari mengenai alur pelayanan primer di puskesmas, pengelolaan
program pelayanan kesehatan di Puskesmas, cara melakukan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat, sistem pelaporan di Puskesmas, serta melatih diri untuk
mengetahui tata cara pemecahan suatu masalah kesehatan, salah satunya dengan
membuat suatu miniproject, demi tercapainya visi dan misi Fakultas kedokteran
Universitas Airlangga.
Tujuan

Tujuan Umum:
Melatih Dokter Muda untuk mengetahui tata cara pemecahan suatu masalah
kesehatan berdasarkan telaah ilmiah (Evidence Based Medicine),
serta memahami kinerja Puskesmas, utamanya dalam
pengelolaannya sebagai unit organisasi fungsional
yang melaksanakan usaha pokok kesehatan secara menyeluruh,
terarah, dan terpadu kepada masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Memahami keadaan demografis dan geografis wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya
2. Mempelajari struktur organisasi Puskesmas Jagir Surabaya.
3. Mengetahui manajemen dan sumber daya Puskesmas Jagir Surabaya.
4. Mengetahui program-program Puskesmas Jagir Surabaya, pelaksanaannya,
serta kendalanya.
5. Mengetahui bentuk pencatatan dan pelaporan Puskesmas Jagir Surabaya.
6. Memberi solusi atas masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya
yang menjadi prioritas.
Manfaat
Manfaat bagi Puskesmas:

Memperoleh masukan dari laporan dan saran yang diberikan oleh dokter
muda yang dapat digunakan penyelesaian masalah kesehatan yang menjadi
prioritas.

Memperoleh masukan dari laporan dan saran yang diberikan oleh dokter
muda untuk perbaikan serta peningkatan mutu pelayanan upaya kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya.
Manfaat bagi Dokter Muda:
1.Dokter muda mendapatkan pengetahuan mengenai struktur organisasi, fungsi
maupun manajemen Puskesmas Jagir Surabaya.
2.Dokter muda mendapatkan pengetahuan mengenai sarana dan lingkungan
Puskesmas Jagir Surabaya.
3.Dokter muda mendapatkan pengetahuan mengenai tata cara pelaporan di
Puskesmas Jagir Surabaya.
4.Dokter muda mendapatkan kesempatan untuk dapat menerapkan ilmu yang
didapat sebelum dan saat menjalani kepaniteraan di Ilmu Kesehatan
Masyarakat Kedokteran Pencegahan (IKM-KP), baik dalam bentuk promotif,
preventif dan kuratif.
5.Dokter muda mendapatkan pengetahuan tentang program pokok Puskesmas
Jagir Surabaya berikut pelaksanaannya.
6.Dokter muda memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
miniproject sebagai solusi masalah kesehatan yang menjadi prioritas di
Puskesmas Jagir Surabaya.
BAB 2.
ANALISIS MASALAH
Daftar Masalah
Upaya
Kesehatan Masya- Data yang
No Keseha- Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
rakat dlm SKDI dicari
tan
2012
1 Cakupan pelayanan Balai Pe- Data pada PKP 2018: Data pada PKP 2018
kesehatan ngobatan Pelayanan non Rawat Inap - Setiap penderita hipertensi mendapat
-Setiap penderita hipertensi pelayanan kesehatan sesuai standard: 79,14%
mendapat pelayanan kesehatan - setiap penderita DM mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standard: 100% sesuai standard: 82,26%
-setiap penderita DM mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standard: 100%

Data pada PKP 2019 Triwulan I Data pada PKP 2019 Triwulan I
Pelayanan KIA-KB -Pelayanan kesehatan untuk Ibu hamil (K1): 29%
- Pelayanan kesehatan untuk Ibu hamil (K1): 100% -Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4): 27,2%
- Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4): 100% -Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan: 25,5%
- Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan: -Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
100% kesehatan: 25,5%
- Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di -Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan: 16,1%
fasilitas kesehatan: 100% -Pelayanan kesehatan neonates 0-28 hari (KN lengkap):
- Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan: 97% 24,2%
- Pelayanan kesehatan neonates 0-28 hari (KN
lengkap): 100% -KB aktif: 241%
- KB aktif: 70% -Peserta KB baru: 3,5%
- Peserta KB baru: 10% -Akseptor KB drop out: 157,1%
- Akseptor KB drop out: <10% -Peserta KB mengalami komplikasi: 0%
- Peserta KB mengalami komplikasi: <3,5% -Peserta KB mengalami efek samping: 0%
- Peserta KB mengalami efek samping: <12,5% -PUS dengan 4T berKB: 0,8%
- PUS dengan 4T berKB: 80% -KB pasca persalinan: 17,2%
- KB pasca persalinan: 60%
PIS PK
-Keluarga mengikuti program KB: 57%
2 Morbiditas Peningkatan Pemberan- PKP 29. DBD: 29. DBD:
& mortalitas yang bermak- tasan Pe- 2019 - Angka Bebas Jentik (ABJ) >95% - Angka Bebas Jentik (ABJ): 292,5%
penyakit- na terhadap nyakit - Penderita DBD yang ditangani: 100% - Penderita DBD yang ditangani: 100%
penyakit jumlah kasus Menular
menular dan penyakit ter- TB: TB:
menular tentu (DBD, - Semua kasus Tb yg ditemukan dan diobati: 80% - Semua kasus Tb yg ditemukan dan diobati: 8,4%
TB, Kusta, - Persentase Pelayanan orang terduga TBC men- - Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan
Diare, ISPA) dapatkan pelayanan TBC sesuai standar: 100% pelayanan TBC sesuai standar: 12,3%
- Angka keberhasilan pengobatan: 90% - Angka keberhasilan pengobatan: 17,7%

KUSTA: KUSTA:
- Pemeriksaan kontak dari - Pemeriksaan kontak dari
kasus kusta baru: >80% kasus kusta baru: 48,0%
- Kasus Kusta yg dilakukan PFS secara rutin:>95% - Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin: 75%
- RFT penderita Kusta: > 90% - RFT penderita Kusta: 75%
- Penderita baru pasca pengobatan dengan score - Penderita baru pasca pengobatan dengan score
kecacatannya tidak bertambah atau tetap: >97% kecacatannya tidak bertambah atau tetap: 75%
- Kasus defaulter Kusta: <5% - Kasus defaulter Kusta: 0%

DIARE: DIARE:
- Cakupan pelayanan diare balita: 100% - Cakupan pelayanan diare balita: 18,4%

ISPA: ISPA:
- Cakupan penemuan penderita pneumonia - Cakupan penemuan penderita pneumonia
balita: 90% balita: 8,7%

RABIES: RABIES:
- Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR: 100% - Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR: 100%
- Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang - Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang
berindikasi: 100% berindikasi: 0% (tidak ada kasus)
Daftar Masalah Sumber
Upaya
Kesehatan Data yang data/
No. Keseh Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Masyarakat dicari Laporan
atan
dlm SKDI 2012 Puskesmas
3 Kesehatan lingkungan 30.Cakupan air Penye- PKP 2019 30. 86% 30. 100%
(termasuk sanitasi, air bersih dalam satu hatan Triwulan I
bersih, dan dampak wilayah Puskesmas Lingku-
pemanasan global) 31.Cakupan Rumah ngan 31. 75% 31. 80,2%
Sehat
32. Cakupan 32. 75% 32. 95,9%
Jamban Sehat Desa/kelurahan yang Desa/kelurahan yang sudah
sudah ODF: 70% ODF: 0%
33. Cakupan 33. 88% 33. 64%
pembinaan dan
pengawasan tempat
– tempat umum
34. Cakupan 34. Tidak ada data 34. Tidak ada data
pengendalian vektor
35. Pembinaan 35. Tidak ada data 35. Tidak ada data
kader lingkungan
Masalah Kesehatan
Beberapa bidang masih belum mencapai target capaian
apabila dilihat dari 21 daftar masalah sesuai dengan
SKDI 2012 pada tabel,
beberapa masalah tersebut adalah:

1. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (16,1%)

2. Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati (8,4%)

3. Desa/kelurahan yang sudah ODF (0%)


Pelayanan Nifas oleh Tenaga Kesehatan Tidak Mencapai Target

Pelayanan nifas (PKP Tribulan I Th 2019)


RUMUSAN MASALAH 1

Faktor apa saja yang menyebabkan cakupan pelayanan nifas


belum mencapai target?

Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan capaian


pelayanan nifas?
Kasus TB yang Ditemukan dan Diobati Tidak Mencapai Target

Data PKP Tribulan I Th 2019:


PKP 2018:
Terdapat satu pasien meninggal akibat TB
RUMUSAN MASALAH 2

Apa saja yang mempengaruhi rendahnya angka kasus TB yang


ditemukan dan diobati di wilayah kerja Puskesmas Jagir?

Bagaimana cara mencapai target kasus TB yang ditemukan dan


diobati?
Desa/kelurahan masih belum ODF
Hasil PKP 2018:
RUMUSAN MASALAH 3

Apa saja faktor yang mempengaruhi desa/kelurahan belum ODF?

Bagaimana cara untuk meningkatkan ODF?


Penentuan Prioritas Masalah
U S G
Masalah Kesehatan (1-4) (1-4) (1-4) Total UxSxG

Pelayanan Nifas oleh 4 4 3 11 48


tenaga kesehatan tidak
mencapai target
Kasus TB yang 3 4 3 10 36
ditemukan dan diobati
tidak mencapai target
Desa/kelurahan masih 4 3 2 9 24
belum ODF
BAB 3.
PEMECAHAN MASALAH
PENENTUAN DETERMINAN MASALAH
Gambar 4.1 Penentuan Prioritas dan Determinan Masalah Pelayanan Nifas
Menentukan Determinan Masalah
Dari hasil Ishikawa Diagram, Kami menemukan determinan sebagai berikut;
Man :
Kurangnya jumlah kader yang terlatih untuk memberi arahan terhadap ibu nifas. Jumlah bidan yang
berada di puskesmas Jagir ada 13 bidan yang dapat dikategorikan kurang. Minimnya pengetahuan ibu
nifas
mengenai pentingnya kunjungan nifas.
Money :
Belum ada anggaran dana khusus untuk pengadaan peningkatan pengetahuan ibu nifas mengenai
kunjungan nifas.
Marketing :
Penyuluhan yang dilakukan oleh kader maupun tenaga kesehatan menggunakan media penyuluhan yang
monoton sehingga kurang memberi retensi memori pada masyarakat. Peran lintas sektor juga dibutuhkan
dalam peningkatan pelayanan nifas. Pelayanan nifas di puskesmas Jagir cukup. Harga pelayanan KIA-KB
di puskesmas Jagir terjangkau. Partisipasi ibu nifas kurang.
Material :
Instrumen yang digunakan saat pelayanan nifas sudah memadai.
Method :
Pengumpulan data cukup baik, Pencatatan dan pelaporan cukup baik
Environment :
Wilayah kerja yang luas, Budaya penduduk musiman, Akses menuju pelayanan kesehatan mudah
RINGKASAN EVIDENCE BASED SEB
AGAI USULAN STRATEGI MASALAH
ARTIKEL ILMIAH

Peran Kader Posyandu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ibu dan Anak di


Dusun Lamasanang, Kelurahan Balanipa, Kecamatan Balanipa, Kabupaten
Polewali Mandar oleh Arfan Sagita
Hambatan kader posyandu dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak antara lain
disebabkan karena jumlah kader yang tidak memadai, kurangnya pemahaman
(sosialisasi, penyuluhan, dan pendampingan), dan kurangnya perangkat penunjang
kegiatan kader.
GUIDELINE INTERNASIONAL

WHO Recommendations on Postnatal Care of The Mother and Newborn


Perawatan pasca persalinan rutin untuk semua ibu :
Periksa perdarahan, suhu, mendukung menyusui, memeriksa payudara untuk
mencegah mastitis, kelola anemia, promosikan nutrisi, dan kelambu berinsektisida,
berikan suplemen vitamin A, imunisasi toksoid tetanus lengkap jika perlu, beri
konseling dan pilihan untuk KB, rujuk untuk komplikasi seperti perdarahan, infeksi,
depresi pasca natal, nasihat tanda bahaya, dan perawatan di rumah (WHO, 2013).
PANDUAN KEMENKES

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 97 Th. 2014


Pasal 15 :
Pelayanan kesehatan ibu sesudah melahirkan paling sedikit 3x selama masa nifas,
dengan ketentuan waktu pemeriksaan meliputi :
a. 1x pada periode 6 jam – 3 hari pasca persalinan
b. 1x pada periode 4 – 28 hari pasca persalinan
c. 1x pada periode 29 – 42 hari pasca persalinan
Kegiatan meliputi :
Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, Tinggi Fundus Uteri (TFU), lokhia
dan perdarahan, jalan lahir, payudara, anjuran ASI eksklusif, pemberian kapsul
vitamin A, pelayanan kontrasepsi pasca persalinan, konseling dan penanganan risiko
tinggi dan komplikasi pada nifas.
JURNAL ILMIAH

Glazner, et al (1995), menemukan bahwa 76% wanita mengalami


sedikitnya satu masalah kesehatan 8 minggu setelah melahirkan,
namun hanya 47% yang melaporkan masalah kesehatan tersebut
kepada tenaga medis (Mac Arthur, et al, 1991).
BAB 4.
USULAN PEMECAHAN M
ASALAH
USULAN PEMECAHAN MASALAH
Masalah ibu nifas banyak yang tidak datang berkunjung saat KF-3 serta kurangnya
informasi tentang KB post partum, dengan determinan berupa man (kurangnya
peran kader dan minimnya pengetahuan ibu nifas), berdasarkan sumberdaya :
a. orang : Penanggung Jawab Program KIA – KB, 335 kader KIA
b. waktu : Juli – September 2019
c. tempat : Wilayah kerja Puskesmas Jagir
serta mempertimbangkan program terkait, yaitu pendampingan ibu hamil/nifas di
tiga kelurahan oleh kader KIA, kelas ibu hamil, dan senam ibu hamil, maka tujuan
miniproject ini adalah :
meningkatkan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan sebesar 14% dalam
kurun waktu 2 bulan, dan dikerjakan lintas sektor bersama kader KIA – KB
dari masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagir.
USULAN PEMECAHAN MASALAH

Adapun program yang kami usulkan, yaitu:


(1) Pembuatan Media Cetak BU KARTINI (Buklet KadeR Tanggap Ibu Nifas),
(2) Kartu monitoring kunjungan ibu nifas yang diisi oleh kader,
(3) Video edukasi berjudul “Ibu Nifas, Yuk Periksa”
Pembuatan Media Cetak “BU KARTINI”
(Buklet KadeR Tanggap Ibu NIfas)

Buklet berisi mengenai informasi-informasi


penting tentang masa nifas, kunjungan nifas
yang akan dijalani oleh ibu nifas, dan tabel
mengenai informasi yang dapat disampaikan
oleh kader kepada ibu nifas.
Kartu monitoring kunjungan ibu nifas yang diisi oleh kader

Dibentuk suatu target perorangan untuk tiap kader untuk


menjelaskan dan memantau masing-masing 3 ibu nifas
per tahun.

Video edukasi berjudul “Ibu Nifas, Yuk Periksa”

Berisi materi tentang pengertian ibu nifas,


pentingnya KF, jadwal dan kegiatan KF.
Ditayangkan pada monitor R.Tunggu KIA
M 1
Pembuatan media 2 Kader memberi

E cetak untuk kader


berupa buklet berisi
informasi KF
informasi mengenai
KF ke bufas sesuai
buklet

T
O 4 Pemutaran video
edukasi pada
3 Kader mengisi
Kartu Monitoring
D monitor R.Tunggu
KIA Puskesmas Jagir
Kunjungan bufas

E
Periode:
Dilakukan selama 2 bulan (Juli-September 2019)

Sasaran:
Sasaran media cetak “Bu Kartini” dan kartu “Monitoring Kunjungan Ibu Nifas”: PJ
Program KIA-KB Puskesmas Jagir, kader KIA-KB di wilayah kerja Puskesmas Jagir,
dan stakeholder terkait. Sedangkan sasaran program video edukasi berjudul “Ibu
Nifas, Yuk Periksa” ialah ibu hamil dan ibu nifas yang mengunjungi Poli KIA-KB
Puskesmas Jagir.
Pelaksana:
Petugas Puskesmas Bagian Kesehatan Ibu dan Anak

PJ:
PJ Program KIA dan KB Puskesmas Jagir
Dana
Dana JKN, dengan alokasi dana sebagai berikut:
a. Program media cetak “BU KARTINI” Rp. 3.000 x 67 buah = Rp. 210.000
b. Program kartu monitoring kunjungan ibu nifas Rp.500 x 809 buah = Rp.404.500

Indikator Capaian
Peningkatan angka pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF) sebesar 14% dalam
kurun waktu 2 bulan.

Cara Pengukuran
Evaluasi dari penanggungjawab program
Penghitungan cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF)

Waktu Evaluasi
Setiap 3 bulan sekali (per trimester)
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN SARAN
Program ini perlu dimatangkan
Berdasarkan data yang diperoleh, target pelaksanaannya melalui penguatan
pelayanan nifas adalah 97% dari 809 ibu kerjasama dengan pihak terkait untuk
nifas, namun pencapaian pelayanan nifas memberikan pelayanan yang terbaik
di wilayah kerja puskesmas Jagir 16,1% dan selalu diperbaharui menjadi lebih baik
yaitu 103 ibu nifas (PTP Tribulan I Th 2019) bagi masyarakat

Dari program yang kami usulkan, setiap ide dan masukan


yang ada dalam masyarakat
diharapkan dengan peningkatan peran
penting sekali untuk diperhatikan
kader di Puskesmas Jagir,
Pertemuan dengan stake holder
dapat membantu meningkatkan terkait:
angka kunjungan nifas (KF) sehingga 1. Camat,
2. Lurah,
ibu nifas dapat menerima pelayanan 3. Tokoh agama,
oleh petugas kesehatan 4. Babinsa,
5. Bhabinkamtibmas,
sesuai target Puskesmas Jagir yaitu 97% 6. PLKB,
dalam kurun waktu 1 tahun. 7. Ketua Penggerak PKK
8. dsb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai