ASMA
BRONKIAL
Irine Handini S (01073170084)
Pembimbing: dr. Irene Akasia Oktariana, Sp.A
Definisi
Asma adalah mengi berulang dan atau batuk persisten dengan karakteristik
sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari
(nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, serta terdapat riwayat asma atau
atopi lain pada pasien dan atau keluarganya.
1. Asma pada orang tua (didiagniosis 1. Rinitis alergi yang didiagnosis oleh
oleh dokter) dokter
2. Eksema pada anak (didiagnosis 2. Mengi di luar selesma (common
oleh dokter) cold)
3. Eosinofilia (≥ 4% dari jumlah
leukosit)
2004: asthma predictive index yang dimodifikasi
Risiko asma pada anak: 2 kriteria mayor ATAU 1 kriteria mayor
dengan 2 kriteria minor.
Anak < 5 tahun sulit tes fungsi paru atau pemeriksaan hiperresponsivitas Diagnosis asma melalui klinis
Asma sering didiagnosis sebagai bentuk varian bronkitis dan mendapatkan pengobatan yang tidak tepat
seperti antibiotik dan obat batuk.
Persistent wheezing
■ Minimal 1 kali penyakit saluran pernapasan bawah,
mengi dalam 3 tahun pertama kehidupan dan terus
menetap sampai usia 6 tahun.
■ Anak pada kelompok ini banyak mempunyai ibu dengan
riwayat asma.
■ Pada usia 6 tahun: fungsi parunya paling rendah
dibanding dengan kelompok lain dan nilai IgE lebih
tinggi
Pemeriksaan Fungsi Paru
Uji fungsi parus dapat mengevaluasi:
1. Volume paru
2. Fungsi jalan napas dilakukan manuver ekspirasi
paksa secara maksimal yang dapat dilakukan anak >
6 tahun. Dapat dilakukan pengukuran:
a) Spirometer: Forced expiratory volume 1 second
(FEV1) dan vital capacity (VC)
b) Peak Flow Meter: Peak expiratory flow (PEF)/Arus
Puncak Ekspirasi (APE)
3. Pertukaran gas dengan pulse oxymeter, BAKU
EMAS: analisis gas darah
PEF diukur secara serial dalam 24 jam dan
dibandingkan dengan variabilitas.
– Variabilitas harian = perbedaan nilai
(peningkatan/penurunan) PEF dalam 1 hari.
– Dilakukan pada pagi dan malam hari, hari yang sama,
dan secara konsisten (sebelum atau sesudah
pemberian bronkodilator)
– Pada asma intermiten atau asma berat: variabilitas
PEF tidak selalu ditemukan.
■ Paparan faktor pencetus paling sering: infeksi virus atau alergen atau
kombinasinya.
Antibiotik
■ Pada keadaan infeksi respiratorik oleh bakteri ditemukannya pneumonia, sputum
yang purulen, atau diduga terdapat rinosinusitis yang menyertai asma
**Pemberian antihistamin juga tidak memiliki efek yang menguntungkan karena dapat
memperkental sputum.
Terapi Suportif
Oksigen
■ Pertahankan saturasi sekitar 95%.
2. Zafirlukast
■ Untuk anak usia > 7 tahun
■ Efek samping: mengganggu fungsi hati (meningkatkan trasnaminase) pada bulan-bulan pertama
penggunaannya sehingga diperlukan pemantauan fungsi hati.
■ Dosis 10 mg diberikan 2 kali dalam sehari saat perut kosong.
3. Teofilin Lepas Lambat