S DENGAN
KATARAK DIRUANG DAHLIA
RSUD BANYUMAS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
kasus
Tn.S usia 53 tahun pendidikan SD Pekerjaan tani dibawa ke RS oleh keluarga dengan keluhan
pandangan berkabut, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan pasien dinyatakan katarak.
Dari riwayat kesehatan sekarang didapatkan : Pasien datang ke poli mata RSUD Banyumas
tanggal 12 februari 2019 jam 10.28 dengan keluhan mata kanan penglihatannya berkabut dan tidak jelas
untuk melihat. Kabur yang dirasakan perlahan-lahan, lama kelamaan kabur semakin bertambah, terutama
pada malam hari. Penglihatan pasien tidak jelas seperti ada kabut dan pasien merasa silau saat melihat
cahaya.
Saat dilakukan pengkajian : pupil berwarna putih keabu-abuan,nucleus pada lensa berwarna
coklat keruh.Pasien dianjurkan untuk operasi katarak oleh dokter. Pasien masuk keruang dahlia pada
jam11.30 untuk persiapan operasi.
Riwayat kesehatan daluhu didapatkan data pasien pernah dirawat di RS karena katarak sebelah
kanan, pasien pernah dilakukan operasi sebelumnya, pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis. TD : 140/80 mmHg, N : 80 x/m, S
: 36.2C, RR : 20 x/m. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil : APTT 32,9 detik (normal), PT 11,7 detik
(normal), Glukosa sewaktu 93 mg/dL (normal), HBsAg (Negatif). Pemeriksaaan EKG (normal Sinus
Rythm), pemeriksaan USG mata : katarak senilis imatur.
Terapi medis yang diberikan : Captropil 3x50 mg, Amlodiphin 1x10 mg, Clonidin 2x0,15 mg, po.
Dexametason 3x500 mg, po. Cepadroxil 2x1, condocydrone 6x1 tetes/ 3 jam.
Pathways Usia
NOC
Fungsi Sensori No Indikator A T
1 Ketajaman 2 5
penglihatan
2 Respon 2 5
untuk
rangsangan
penglihatan
NIC
- Monitor Neurologik
- Perawatan Mata
- Monitor vital sign
1. Kaji ketajaman penglihatan
Rasional : untuk mengidentifikasi kemampuan visual pasien.
2. Orientasikan pasien akan lingkungan fisik sekitarnya
Rasional : untuk meningkatkan kemampuan persepsi sensori.
3. Anjurkan penggunaan alternatif rangsang lingkungan
Rasional : untuk meningkatkan kemampuan respons stimulus lingkungan
4. Cegah sinar yang menyilaukan
Rasional : untuk mencegah distress
5. Letakkan barang yang dibutuhkan /posisi bel pemanggil dalam jangkauan pada sisi yang tak
dioperasi
Rasional : Memungkinkan pasien melihat objek lebih mudah dan memudahkan panggilan untuk
pertolongan bila diperlukan
6. Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana dapat terjadi bila
menggunakan tetes mata
Rasional : Gangguan penglihatan/ iritasi dapat berakhir 1-2 jam setelah tetesan mata tetapi
secara bertahap menurun dengan penggunaan. Catatan: iritasi lokal harus dilaporkan ke dokter,
tetapi jangan hentikan penggunaan obat sementara
Ansietas b/d perubahan status kesehatan
NOC
-Kontrol kecemasan
No Indikator A T
1 Ekspresi wajah 2 5
menunjukan
berkurangnya
kecemasan
2 Pasien 2 5
mengungkapkan
kecemasan
berkurang
NIC
Pengurangan kecemasan
No Indikator A T
1 Melaporkan 2 4
nyeri berkurang
2 Menggunakan 2 4
teknik non
farmakologi
NIC
Manajemen Nyeri
NOC :
•Kontrol resiko
•Pengetahuan : infeksi
No Indikator A T
1 Klien terbebas 2 5
dari tanda dan
gejala infeksi
2 Menunjukan 2 5
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi
NIC : Kontrol Infeksi
Prognosis pasien baik, ditandai dengan tidak ada tanda dan gejala infeksi, TD =
130/80 mmHg, N = 84 x/ menit, T= 36,7C, RR = 22 x / menit. Nyeri post op
berkurang, tidak terjadi cedera, pasien dapat melakukan kebersihan diri secara
mandiri, keluarga mengerti cara perawatan mata dan penggunaan obat tetes mata.
Soal