Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAKSANAAN KEPALA RUANG

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG BOUGENVILE
RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :
Auliya Rochmatul Umah
1811040014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit
yang berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati
proporsi terbesar dibanding tenaga kesehatan lain dan merupakan tenaga
profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010).
Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah
rumah sakit. Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu
menentukan strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi
organisator yang cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan
rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan
yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi. (Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala
ruang juga meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning,
organizing, actuating dan controling. Pengorganisasian yang dilakukan
pimpinan meliputi kewenangannya, tanggung jawabnya, pendelegasian tugas
termasuk pengorganisasian perawatan di tingkat ruang dalam memberikan
asuhan keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan fungsi
pengarahan kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi
terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf,
mengkoordinasi dan memotivasi staf keperawatan. Fungsi pengarahan ini
adalah merupakan fungsi dari kepemimpinan seorang kepala ruangan secara
menyeluruh seperti, bagaimana gaya kepemimpinannya, bagaimana mengelola
konflik dan sebagainya (Pratiwi dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer
keperawatan di ruangan yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi
perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat
memadukan berbagai kegiatan pelayanan di ruang rawat inap baik perawatan
maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya sesuai kebutuhan pasien
(Aditama, 2010).
Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional.
Untuk dapat melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa
keahlian manajemen yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan yang optimal dengan cara meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh
karena itu dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I keperawatan dan sudah
mengambil pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan pendidikan berguna
untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola pelayanan
keperawatan kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat
juga diharapkan mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-
masalah yang ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan
peningkatan kualitas pelayanan. Namun kondisi saat ini masih banyak perawat
S-I yang belum mengambil ners, diharapkan 3 semua pendidikan yang ada di
rumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat profesional
(lulusan D-III Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80%
perawat berpendidikan ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada
pelayanan keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin
yang dapat meberdayakan dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan
tugasnya (Sofarelli and Brown, 2008). Untuk mengelola dan memimpin para
petugas keperawatan tersebut, kepala ruang memerlukan suatu pemahaman
tentang mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya mengelola
orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang
dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta
meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan
(Nursalam, 2014). Selain itu, kemampuan kepala ruang dalam memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan staf keperawatan
akan menentukan efektifitas fungsi kepala ruangan (La Monica, 2008).
Pelayanan keperawatan di RSUD Banyumas diruang Bougenvile harus
diakui dalam manajemen keperawatan di ruangan tersebut mendapat
perhatian khusus. Hal ini terlihat saat diruangan bahwa seorang kepala ruang
rawat inap perlu waktu banyak diruangan serta diluar ruangan saat ada
panggilan rapat dalam mengurusi akriditasi dikarenanakan kepala ruangan di
ruang unit Bougenvile menjadi salah satu tim akriditasi di rumah sakit.
Sehingga penerapan fungsi manajemen keperawatan sebagai suatu pelayanan
profesi yang mandiri, sudah dilakukan meskipun belum optimal. Hal tersebut
berdasarkan data observasi pada tanggal 22 Juli – 17 Agustus 2019 diruang
Bougenvile RSUD Banyumas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap?
2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap?

C. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi fungsi dan peran kepala ruang
2. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000)
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan
peraturan - peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan
biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan
rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,
menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang
paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta
melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power
serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari,
orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi
staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian,
komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika
aspek legal, dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam
mengerjakan kelima fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam
berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, personalia dan lain - lain.
B. Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan,
mengembangkan dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung
jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan
memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung
jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya,
dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry,
2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan
keperawatan, Perlu melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang
menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan
penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan
pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan
jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang
bersangkutan.

C. Uraian Tugas Kepala Ruangan


Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut
Depkes (1994) adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga
lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku
(Bulanan, Mingguan, harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau
tenaga lain yang bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan
pengadaan sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan
lain yang diperlukan di ruang rawat.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
j. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya.
k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa
pasien dan mencatat program pengobatan
l. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
untuk tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang sedang dialami pasien.
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
o. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam
batas wewenangnya.
p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan
asuhan keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan
benar.
r. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh
kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah
Sakit
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan
lain, pasien dan keluarga pasien yang dirawat.
t. Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungan.
u. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
v. Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/
meneliti ulang saat pengkajianya.
w. Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
x. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian,
meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan, melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan
pengetahuan keterampilan di bidang perwatan.
b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan
dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah tangung jawabnya
untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/ golongan, melanjutkan
sekolah).
c. Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan
serta obat - obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang


Kegiatan
No
Kepala Ruang
Membuka Meeting Morning

1. a. Melaporkan informasi Apel Pagi


b. Menyampaikan POA
c. Melakukan sosialisasi tentang post confrence
2. Melakukan Operan Jaga
3. Mengikuti Pre-Confrence
Melakukan komunikasi langsung dengan ketua TIM maupun Perawat
4.
pelaksana mengenai Asuhan keperawatan kepada pasien.
5. Mengecek ulang keadaan pasien kelolaan
6. Mengikuti Post-Confrence
7. Operan Jaga / timbang Terima bersama Ketua TIM, Perawat pelaksana

B. Pengorganisasian

Kepala Ruang
Auliya Rochmatul U, S.Kep
Ketua TIM
Tatik Wahyu Istikomah, S.Kep

Perawat Pelaksana 1
Rofik Julianto, S.Kep
C. Perencanaan tenaga

Data Kebutuhan Perawat Menurut Shif Jaga


Menurut Douglas

Klasifikasi Kebutuhan Tenaga Perawat


Pasien Pagi Sore Malam
Minimal Care 0,17 x 1 = 0,17 0,14 x 1 = 0,14 0,07 x 1 = 0,07
Parsial Care 0,27 x 10 = 2,7 0,15 x 10 = 1,5 0,10 x 10 = 1
Total Care 0,36 x 0 = 0 0,30 x 0 = 0 0,20 x0 = 0
Jumlah 2,87 1,64 1,07

Jadi, perawat yang dibutuhkan di Ruang bougenfile menurut Douglas :


Pagi 2,87 dibulatkan menjadi 3 orang
Sore 1,64 dibulatkan menjadi 2 orang
Malam 1,07 dibulatkan menjadi 1 orang
Jadi dihitung menurut formula Douglas adalah 3 + 2 + 1 = 6 orang
Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 23 tempat tidur, sedangkan tempat
tidur yang terisi sebanyak 11 tempat tidur. Maka untuk perhitungan BOR
dapat dilihat sebagai berikut :
BOR = 11/23 X 100% = 48 %

D. Perencanaan kegiatan
1. Peningkatan tingkat kenyamanan klien diantaranya pengontrolan jumlah
pengunjung, peningkatan komunikasi terapeutik, hendaknya
memperkenalkan diri kepada klien terutama klien baru.
E. Kontroling
1. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan klien
2. Melalui manager area :
Pengawasan langsung melalui inspeksi, pengamatan sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/pengawasi kelemahan –
kelemahan yang ada saat ini.
3. Pengawasan tidak langsung
Mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan Harian Kepala Ruang Bougenvile

Nama : Rofik Julianto., S.Kep Ruang : Bougenfile Tanggal : 31 Juli 2019


Jumlah Perawat : 3 Jumlah Pasien :

Waktu Kegiatan Keterangan


07.15 – 07.40 Mengikuti apel Pagi Disampaikan pada meeting morning diruangan
1. Berdoa sebelum meeting morning
2. Menyampaikan apel pagi mengenai
 Perencanaan membentuk komite etik Rumah sakit
Melakukan Meeting Morning agar memberikan pelayanan yang optimal dan
07.30 – 07.50 a. Melaporkan informasi Apel Pagi
memiliki tanggung jawab terhadap karyawan dan
pegawai rumah sakit dan institusi lain yang ada di
Rumah Sakit.
07.45 – 08.30 Mengikuti Operan Jaga Penyampaian Kondisi Umum pasien kelolaan, meliputi :

Nama : Ny. P
Dx medis : Abdominal paint
Kamar : C3

S : Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan

O : Keadaan umum pasien Baik


 TD : 110/70 mmHg
 HR :80 x/menit
 RR : 21 x/menit
 S : 36,6° C
A: -
P : pasien Blpl

Nama : Ny. M
Dx.Medis : Anemia, CKD, CHF, DM

Kamar : C6
S : pasien mengatakan lemes kembung
O : Ku sedang
Terlihat bintik bintik merah di muka
Akral hangat
Anak terlihat rewel
 GCS 15
 TD :140/80
 HR : 80 x/menit
 RR : 18 x/menit
 S : 38,3°C

A : inefektif perfusi jaringan ginjal

P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor keadaan unum dan vital sign
2. Monitor Nutrisi

Nama : Ny. M
Dx medis : CHF, HHD, IHD
Kamar : C7
S : Pasien mengatakan lemas dan peut nek
O:
- Pasien terlihat lemas dan hanya berbaring
- Pasien terlihat pucat
- TD: 110/80 mmHg
- S : 37,3°C

A : inefektif pola nafas

P : Discarge Planing ( Pasien Pulang)


1. Monitor Ku dan vital sign
2. Adm medikasi
3. Monitor nutrisi
4. Terapi O2

Nama : Ny. R
Dx medis : Hemiparase

Kamar : C8
S : Pasien mengatakan lemas dan peut nek di ulu hati (mua
berkuang )
O:
 Ku : cukup
 Kebutuhan ADL di bantú oleh keluarga
 TD: 180/80 mmHg
 S : 37°C

A : Ketidakefektifan kadar gukosa darah

P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor KU
2. Monitor TTV
3. Monitor Nutrisi
4. Kolaborasi pemberian obat

Nama : Ny. R
Dx medis : Hemiparase

Kamar : C13
S : Pasien mengatakan belum bisa BAB sejak hari jumat yang
lalu, sesak sudah berkurang, masih nyeri
O:
 Ku : sedang
 TD: 110/60 mmHg
 S : 36,8°C

A : Nyeri Akut

P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor KU
2. Monitor TTV
3. Monitor Nyeri

08.00 – 08.15 Mengikuti Pre-confrence Program Pagi


Nama : Ny. M
Dx medis : Anemia, CKD, CHF, DM
Kamar : C3
- Aff infus

Nama : Ny. M
Dx medis : Anemia, CKD, CHF, DM
Kamar : C6
- Transfusi
- Monitor TTV
- Lacak hasil USG

Nama : Ny. M
Dx.Medis : CHF, HHD, IHD
Kamar : C7
- Monitor Ku & Vital sign
- Terapi O2

Nama : Ny. R
Dx medis : DM,Colitis
Kamar : C8
- Monitor Ku dan Vital sign
Nama : Ny. S
Dx medis : Efusi pleura ec. TB
Kamar : C13
- Monitor Ku dan vital sign
- Monitor nyeri
09.00 – 09.15 Mengecek keadaan Pasien Kebutuhan pasien baik terapi dan kebutuhan khusus lainnya
sudah dipenuhi oleh PP dengan baik.
Melakukan komunikasi langsung
dengan ketua TIM maupun
Perawat pelaksana menyampaikan mengenai kondisi pasien
09.30 – 10.00 Perawat pelaksana mengenai
beserta dokter yang visit
Asuhan keperawatan kepada
pasien kelolaan
Mengecek ulang keadaan pasien
12.00 – 12.20 Keadaan umum pasien kelolaan makin membaik
kelolaan
Post conference dilakukan oleh Ketua Tim (Tatik Wahyu
13.00 – 13.30 Mengikuti Post - Confrence Istikomah., S.Kep) dan perawat pelaksana (Rofik Julianto.,
S.Kep) melaporkan keadaan umum pasien kelolaan.
Operan jaga dilakukan Ketua Tim (Tatik Wahyu Istikomah.,
Melakukan Operan jaga/Timbang
14.00 – 14.30 S.Kep) kepada perawat pelaksana yang jaga sore (Hidayati
terima
Diana Pertiwi., S.Kep).
B. Evaluasi
1. Evaluasi Kerja Tim
a. Kurangnya pemahaman pada teori yang akan di aplikasikan pada saat
menjadi kepala ruang
b. Kurangnya koordinasi antara katim dan perawat pelaksana
c. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama
2. Evaluasi Kerja Ketua Tim dan Perawat Pelaksana
a. Ketua tim (Tatik Wahyu Istikomah., S.Kep) : Melaksanakan tugasnya
dengan baik.
b. Perawat Pelaksana (Rofik Julianto., S.Kep) : Melaksanakan tugasnya
dengan baik.
3. Evaluasi Kegiatan
a. Proses meeting morning dibuka oleh Kepala ruang (Auliya Rochmatul
Umah., S.Kep ) berjalan dengan baik, dan membahas tentang apel pagi
dan masalah yang ada di ruang bougenfile saat pengkajian yang akan
dilakukan diruang Bougenfile.
b. Proses timbang terima (operan jaga) berjalan dengan baik.
c. Proses pre conference yang dipimpin oleh (Tatik Wahyu Istikomah.,
S.Kep) pada Perawat pelaksana (Rofik Julianto., S.Kep) berjalan
dengan baik tentang rencana terhadap pasien kelolaannya.
d. Perawat pelaksana (Rofik Julianto.,S.Kep) melaksanakan masukan
dari Ketua tim (Tatik Wahyu Istikomah., S.Kep)
e. Proses post conference berjalan dengan baik tentang hasil
implementasi Perawat Pelaksana (Rofik Julianto., S.Kep) terhadap
pasien kelolaannya kepada Ketua tim (Tatik Wahyu Istikomah.,
S.Kep).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kepala ruang (Auliya Rochmaatul Umah., S.Kep) dibawahi ketua tim
(Tatik Wahyu Istikomah., S.Kep) beserta perawat pelaksana (Rofik Julianto.,
S.Kep), teman- teman berperan sebagaimana mestinya, melaporkan hasil
asuhan keperawatan kepada ketua tim, setelah itu ketua tim melaporan hasil
shift pagi ke shift sore dan selanjutnya sampe malam ke pagi.

B. Saran
1. Lakukan pre conference setiap pergantian shif dari Sore ke Malam
2. Lakukan post conference setiap shift
3. Lakukan koordinasi yang optimal karu, katim dan PP

Anda mungkin juga menyukai