SPINAL ANASTHESIA
(DEBRIDEMENT)
Irine Handini / 00000008865
Penguji: dr. Erwin Mulyawan, SpAn
Identitas Pasien
■ Nama : Bpk. I
■ Usia : 19 tahun
■ Jenis Kelamin : Laki - laki
■ Pekerjaan : Mahasiswa
■ Alamat : Tangerang
■ Status : belum menikah
■ No. MR : 7985xx
Anamnesis
Mata Konjugtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ptosis (-), pupil bulat, sama besar
dan bentuk (isokor) berdiameter 3mm/3mm, refleks pupil langsung dan
tidak langsung normal (+/+), jarak antar mata simetris, pergerakan bola
mata normal, air mata normal, strabismus (-)
Hidung Septum nasal normal, bekas luka (-), mukosa hiperemis (-), masa (-),
deformitas (-), pendarahan (-)
Telinga Bekas luka (-), deformitas (-), pus (-), pendarahan (-), rongga telinga normal,
serumen (+/+)
Gigi dan mulut Sianosis (-), gigi utuh tanpa caries, mukosa mulut normal, lidah normal,
palatum normal, faring normal, tonsil (T1/T1)
Leher Bekas luka (-), trakea simetris di tengah tanpa deviasi, pembesaran tiroid (-),
pembesaran kelenjar parotis (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax
Jantung Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicular sinistra
Perkusi Batas jantung normal, tanpa pembesaran
Auskultasi Suara jantung S1 dan S2 normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru Inspeksi Gerakan paru-paru kanan dan kiri simetris, pigeon chest (-), barrel chest (-), pectus
excavatum (-), pectus carinatum (-), masa (-), bekas luka (-), spider angioma (-),
discolorasi (-), retraksi intercostal (-), retraksi supraclavicular (-), penggunaan otot
pernapasan abdomen (-)
Auskultasi Bunyi nafas vesiocular dan simetris, wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen Inspeksi Distensi (-), kemerahan (-), kekuningan (-), bekas luka (-), striae (-), caput medusa (-),
spider navy (-), masa (-)
Auskultasi Bising usus 30x/menit, bruit aorta abdominalis (-), bruit arteri renalis (-), clicking
sound (-), metallic sound (-)
Tata Laksana
■ Debridement dan pemasangan backslab
pada pedis dextra
Rencana Anastesi
■ Spinal Anasthesia
LAPORAN
ANASTESI
Evaluasi Pre Operatif
■ Prosedur yang akan dilakukan: Debridement dan
pemasangan backslab pada pedis dextra
■ Umur: 19 tahun
■ Jenis kelamin: laki – laki
■ BB/TB: 60 kg/167 cm
■ Nadi: 86 x/mnt
■ Respirasi: 16x/mnt
■ Suhu: 36,4ºC
Riwayat
X
sedasi/anastesi/operasi
Komplikasi
sedasi/anastesi X
sebelumnya
Obat-obatan yang
X
dikonsumsi
Alergi X
Riwayat komplikasi
sedasi/anastesi pada X
keluarga
Pemeriksaan Jalan Napas
Obstruksi jalan napas Tidak ada
Thoraks/abdomen Dalam batas normal
Wajah Dalam batas normal
Buka mulut (3 jari) Ya
Jarak Thyro-mental (3 jari) Ya
Skor Malampati
Pergerakkan leher:
Menggerakkan leher ke depan Ya
Flexi dan ekstensi kepala dan leher Ya
Menggunakan penyangga leher Tidak
Jalan napas sulit Tidak
Pemeriksaan Sistem
Merokok Tidak
Alkohol Tidak
Laboratorium
Hb/Ht/WBC/Platelet 16,1 / 48,1 / 14,58 / 309
Na/K/Cl 140 / 4 / 101
Ur/Cr 25 / 1,07
PT/APTT 10,8 (11) / 29,5 (32,9)
Daftar masalah/diagnosis:
Open fracture metatarsal dextra 3 dan 4
PS ASA
Plan of Care Sedasi/Anastesi
C. ALAT MONITORING
√ NIBP, kanan
√ ECG, lead II
√ Pulse oxymeter
√ Selimut penghangat
■ D. TEKNIK SEDASI/ANASTESI
o Spinal Anasthesia Block
o Lokasi: L4 – L6 midline
o Obat: Marcaine (Bupivacane) 0,5% 12 mg
o Anastesi lokal: fentanyl 10 mcg
Oksigen 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ketorolac 30
Ondansetron 8
Epedhrine 5 5
RL 500
Saturasi O2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ECG SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR
HR 115 96 88 93 89 88 89 88 80 85 80 86 78
Diastol 75 34 35 48 39 43 40 45 40 40 41 49 48
RR 13 12 11 13 13
Posisi supine
Recovery Post Operatif
■ BP: 114/64, HR: 91 x/mnt, RR: 17 x/mnt, SpO2: 100%\
Aldrete
0’’ 15’’ 30’’ 45’’ 60’’ 90’’ 120’’
Score
Sirkulasi 2 2 2 2 2
Kesadaran 2 2 2 2 2
Saturasi O2 2 2 2 2 2
Discharged
Pernapasan 2 2 2 2 2
Aktivitas 1 1 1 1 2
Total 9 9 9 9 10
Pain Score 0’’ 15’’ 30’’ 45’’ 60’’ 90’’ 120’’
VAS 0 0 0 0 0 Discharged
Bromage 0’’ 15’’ 30’’ 45’’ 60’’ 90’’ 120’’
Complete
√ √ √ √
Almost complete
√
Partial
Discharged
None
■ Instruksi lebih lanjut:
– Terapi sesuai IMR
– Boleh langsung makan dan minum
TINJAUAN
PUSTAKA
Debridement
■ Semua jaringan kulit, jaringan subkutan dan lemak,
fasia, otot, dan tulang yang sudah terpisah dari
supply darah atau terkontaminasi harus dibuang.
– Kulit insisi untuk evaluasi struktur
– Fascia insisi bila dicurigai adanya
compartment syndrome
– Otot 4C (color, consistency, contraction,
capability to bleed) yang tidak adekuat sebagai
indikasi eksisi
– Tulang pecahan di singkirkan dan ujung
tulang dibersihkan
Backslab
■ Plaster slab di
pasang secara
longitudinal
terhadap
ekstremitas dan
dibalut dengan
perban elastis.
Tipe – tipe anastesi
Spinal anasthesia
subarachnoid block
= injeksi obat anastesi pada cairan
cerebrospinal pada rongga subaraknoid yang
akan memblokir transmisi neural pada
percabangan saraf medulla spinalis
• Anterior syaraf
efferen dan
autonomik
• Posterior syaraf
aferen (sensasi
somatik dan viseral)
Indikasi Kontraindikasi
■ Operasi di bawah
leher. Terutama
operasi abdomen
bawah, inguinal,
urogenital, rektal,
dan ekstremitas
bawah
Penggunaan antiplatelet dan
antikoagulan
Warfarin
•Pencapaian normal PT dan INR
Antiplatelet
•Ticlopidine tunggu 14 hari, Clopidogrel tunggu7 hari, Abciximab
tunggu 2 hari, Eptifibatide tunggu 8 jam
Heparin
•Systemic intraoperative heparin anastesi 1 jam sebelum pemberian
heparin
Low Molecular Weight Heparin
•LMWH dapat diberikan 24 jam setelah operas menghindari spinal
hematoma
Trombolitik atau Fibrinolitik
• Anastesi spinal tidak dapat dilakukan
Anatomi
Dural sac
Medulla
and rongga
spinalis
subaraknoid
Dewasa - L1 - S2
Anak - L3 - S3
Local Anasthetic Mechanism
of Action
■ NORMAL
Depolarisasi pada axon syaraf perifer (Stimulus) aktivasi voltage gated
Sodium channel Na+ influx depolarisasi
■ Dengan ANASTESI
LOKAL
Syaraf preganglionik
simpatetis: T1 – L2
Syaraf preganglionik
parasimpatetis: CNS III, VII,
IX, dan S2, S3, S4
Syaraf simpatetik
dari T1 - T4 Bradikardi
Ephedrine = β-adrenegic secara
Syaraf cardiac
langsung ataupun tidak langsung
accelerator
✓ ↑ nadi
✓ ↑ kontraktilitas
✓ vasokonstriksi
MoA Autonomik - Paru
Otot abdomen
tidak bisa Sedikit penurunan
digunakan pada vital capacity
forced expiration
MoA Autonomik - Gastrointestinal
Syaraf simpatetik
Kontraksi usus
Dominasi
dari T5 – L1 tonus vagus
dan peristaltis
aktif
Blok pada
kontrol simpatis
dan Retensi urin
parasimpatetis
vesica urinaria Bila kateter urin tidak dipasang
sepanjang operasi:
• Gunakan obat anastesi durasi
pendek
• Volume minimal cairan
intravenous
MoA Autonomik – Sistem Metabolik
dan Endokrin
Trauma surgical
■ Posisi Jackknife
– Untuk operasi anorectal
Prosedur: Approach
■ Midline
Palpasi area antara processus
spinosus
↓
Sterilisasi area dan taruh kain
steril
↓
Lokal anastesi dengan jarum kecil
↓
Jarum spinal ditusuk dengan
sedikit mengarah ke atas
↓
Tusuk sampai melampaui ligamen,
dura, dan arachnoid layer
■ Paramedian
– Pada pasien arthritis, kyphoscoliosis, atau baru saja
operasi tulang punggung
Obat – obatan Anastesi
Hypobaric Hyperbaric
Gagal Jantung
Nyeri Punggung
Neurological Injury