Disusun Oleh:
Irine Handini S.
01073170084
Pembimbing:
SERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis daoat menyelesaikan referat mengenai PERSIAPAN DI KAMAR
OPERASI. Penulisan referat ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam menempuh
kepanitraan klinik di bagian ilmu kebidanan dan kandungan di RSUD dr. Dradjat Prawinegara.
Semoga referat ini dapat menambah wawasan kita dalam dunia kesehatan kebidanan dan
kandungan, khususnya pada topik ”Persiapan di Kamar Operasi”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, semoga bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
2.3.2.1. SCRUBBING......................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang Operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai
daerah pelayanan kritis yang mengutamakan aspek hirarki zonasi sterilitas.1 Fasilitas
ini dipergunakan untuk pasien pasien yang membutuhkan tindakan operasi, terutama
untuk tindakan operasi besar. Proses operasi meskipun sebuah operasi yang komplek
akan terbagi menjadi 3 periode yaitu Prior Surgery, During Surgery, dan After Surgery.
Kegiatan pada periode prior surgery dapat dilakukan di ruang perawatan atau di ruang
persiapan operasi untuk kasus kasus One Day Care Surgery.2 Kegiatan pada periode
During Surgery tentu saja berada di kamar operasi. Sedangkan kegiatan pada periode
after surgery, pasien yangtelah selesai dilakukan tindakan operasi akan dipindahkan ke
ruang pemulihan tahap 1 selama 1 atau 2 jam. Setelah pasien siuman dapat dipindahkan
ke ruang perawatan yang tentunya tergantung dari kondisi pasien itu sendiri, jika pasien
dalam keadaan baik maka akan dipindahkan ke bangsal perawatan biasa, apabila pasien
perlu mendapatkan perawatan intensive maka akan di relokasi ke ICU.
1
BAB II
2
2.1.3. MEMBERSIHKAN DEBU DI RUANG OPERASI
Ruang operasi dibersihkan dari debu dengan menggunakan air atau kain
lembab sebelym jadwal operasi pertama pada hari tersebut. Bersamaan dengan
pembersihan debu, dilakukan juga pemeriksaan peralatan, pengaturan furnitur dan alat,
dan menyediakan lagi bahan-bahan yang dibutuhkan. Setelah debu dibersihkan dengan
larutan disinfektan, bersihkan juga lantai menggunakan larutan desinfektan.
Membersihkan debu dengan pel kering tidak pernah dilakukan di ruang operasi karena
dapat menerbangkan debu yang mengandung bakteri. Pembersihan debu pada alat dan
furnitur dimulai dari peralatan tertinggi dan turun karena metode ini membantu
pengaturan mikroorganisme di udara. Pembersihan dilakukan dari tengah ruangan ke
batas luar ruang operasi.1,2
3
Barang-barang steril harus diletakkan di atas meja di mana mereka akan
digunakan untuk menghindari harus memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain.
Beberapa contoh peletakkan item steril berupa3:
Instrumen steril yang tidak perlu segera digosok seperti tabung hisap dan
tabung kultur diletakkan di atas meja utilitas dan dibuka hanya setelah operator
menyiapkan ruang. Jangan letakkan persediaan steril di atas meja operasi atau di atas
peralatan anestesi, alat anestesi dan meja anestesi, karena area ini hanya untuk
digunakan oleh ahli anestesi saja.2,3
4
2.2. PERSIAPAN PASIEN
Pasien dibawa ke ruang operasi dengan troli pasien dengan rail terpasang di
samping dan harus ditemani oleh perawat. Perawat yang mengawal pasien harus
memberikan laporannya kepada perawat penerima dan menginformasikan mengenai
identitas dan jenis operasi pasien. Pasien dengan penyakit kronis harus ditanyakan
apakah mereka minum obat tertentu dan berapa jam sebelum operasi. Beberapa
informasi yang juga harus dipastikan berupa kondisi saluran infus, pembatasan diet dan
cairan pra-operasi dipertahankan atau tidak untuk menghindari aspirasi selama induksi
anestesi, ataupun tanda-tanda vital pasien.1,3,4
5
memudahkan pengamatan warna dasar kuku sebagai indikasi oksigenasi dan
sirkulasi.3,4
Tujuan dari persiapan kulit adalah membuat lapang operasi sebebas mungkin
dari mikroorganisme, kotoran, dan minyak dari kulit sementara sehingga sayatan dapat
dibuat melalui kulit dengan bahaya infeksi minimal. Pasien dianjurkan untuk mandi
dengan sabun dan air biasa sebelum operasi akan menghilangkan kotoran dan membuat
pasien merasa lebih baik dan lebih rapi untuk operasi. Pasien yang operasinya akan
dilakukan pada wajah, mata, telinga, atau leher disarankan untuk mencuci rambut
mereka sebelumnya. Pada meja operasi, lapangan operasi dan daerah sekitarnya harus
dibersihkan secara menyeluruh dengan agen antiseptik kerja cepat seperti povidone
iodine sesuai permintaan dokter operator.2
6
2.3. PERSIAPAN TENAGA MEDIS
Setiap atribut dari baju pruang opeasi memiliki fungsinya masing - masing.
Pakaian ruang operasi dan gaun operasi kebanyakan terbuat dari katun yang mudah
7
menyerap, bernafas dengan mudah, dan dapat dicuci pada suhu tinggi. Namun, tidak
melindungi dari percikan air sehingga dibutuhkan celemek tahan air di bawah gaun
steril jika beroperasi. Masker bedah dipakai untuk menahan dan menyaring tetesan
yang mengandung mikroorganisme yang dikeluarkan dari mulut dan nasofaring.
Masker dengan tali diikat di belakang kepala dan di belakang leher. Masker bedah
dengan noseband dapat ditekuk untuk membentuk kontur di atas jembatan hidung.
Semua penutup kepala terbuat dari kain yang bebas serabut dan dapat dibuang. Tutup
kepala harus pas untuk mencegah rambut terlepas dan membatasi penyebaran
mikroorganisme. Topi atau kerudung dipasang sebelum cuci tangan steril untuk
melindungi pakaian dari kontaminasi oleh rambut. Pelindung mata harus dipakai
sebagai bagian dari APD untuk menghalangi bahan – bahan infeksius memasuki mata
selama semua prosedur bedah invasif, termasuk prosedur endoskopi, atau dalam situasi
apa pun di mana percikan pada mata dapat terjadi. Sarung tangan steril melengkapi
pakaian untuk anggota tim operasi. Mereka dikenakan untuk memungkinkan pemakai
untuk menangani instrumen steril atau menangani jaringan luka operasi. Jika sarung
tangan steril bolong atau robek, harus segera diganti untuk mencegah keluarnya
mikroorganisme dari kulit di bawahnya.3,5
Hanya barang-barang steril yang boleh digunakan dalam bidang yang steril.
Jika ragu mengenai steril suatu benda maka benda tersebut dianggap tidak steril. Gaun
operasi dianggap steril hanya dari pinggang sampa setinggi bahu bagian depan dan
lengan baju. Beberapa hal yang harus diperhatikan berupa orang yang sudah steril
harus menjaga tangannya tetap terlihat dan pada atau di atas setinggi pinggang. Benda
yang jatuh di bawah pinggang dianggap tidak steril dan harus dibuang. Meja dan troli
Mayo hanya steril di tingkat meja dan hanya bagian atas meja yang terbungkus steril
yang dianggap steril. Tepi dan sisi linen yang membentang di bawah level meja
dianggap tidak steril. Dalam membuka linen steril, perlu diperhatikan bahwa bagian
yang jatuh di bawah permukaan meja tidak dibawa kembali ke tingkat meja. Orang
8
yang steril hanya boleh menyentuh barang atau area yang steril dan orang yang tidak
steril hanya menyentuh benda atau area yang tidak steril.4,5
2.3.2.1. SCRUBBING
Kuku dari tenaga medis yang akan scrubbing seharusnya tidak mencapai ujung
jari untuk menghindari tusukan pada sarung tangan. Cat kuku tidak diijinkan karena
dapat mengelupas sehingga memberikan tempat bagi mikroorganisme dalam retakan
pada cat kuku. Beberapa hal yang harus diperiksan sebelum scrubbing berupa periksa
tangan apakah ada luka dan lecet, lepas semua perhiasan, pastikan semua rambut
ditutupi oleh tutup kepala, dan sesuaikan masker sekali pakai dengan pas dan nyaman
di atas hidung dan mulut.3,5
Selama dan setelah menggosok, pertahankan tangan lebih tinggi dari siku untuk
memungkinkan air mengalir dari area terbersih yaitu tangan ke batas bawah lengan
atas. Scrubbing membutuhkan waktu tiga menit. Prosedur scrubbing dilakukan di
bawah air yang mengalir. Setelah tangan dan lengan dibasahkan, oleskan scrub atau
sabun antiseptik seperti chlorhexidine atau povidone iodine ke tangan dan gosok tangan
bersama selama satu menit. Kemudian, bilas di antara keduanya, cuci juga di sela-sela
9
jari, cucin lengan sampai batas atas siku selama satu menit. Lalu, bilas tangan dan ambil
larutan sabun. Bilas dari ujung jari ke siku. Selalu jaga tangan di atas tingkat siku.3,5
10
Gambar 4. Cara memakai gaun steril3
Gaun steril dipasang segera setelah scrubbing dan sarung tangan steril dipasang
segera setelah gaun. Hal yang perlu dilakukan ketika memakai gaun steril berupa
mundur dari meja, ke area yang tidak terhalang, untuk memberikan margin keamanan
yang luas saat mengenakan gaun. Memegang gaun steril yang dilipat dan dengan hati-
hati temukan neckband. Pegang bagian dalam depan gaun tepat di bawah dasi dengan
kedua tangan, biarkan gaun terbuka, atau jatuh terbuka dari troli menjaga bagian dalam
gaun mengarah ke tubuh. Jangan menyentuh bagian luar gaun dengan tangan kosong.
Setelah memakai gaun steril, dengan tangan kiri pegang sarung tangan kanan pada
bagian yang terlipat dan pasangkan pada tangan kana. Kemudian agkat sarung tangan
kiri dengan tangan kanan yang sudah tertutup sarung tangan steril pada bagian dalam
yang terlipat lalu pasang. Setelah kedua tangan masuk ke dalam sarung tangan steril,
rapikan sarung tangan dan hanya sentuh bagian steril.3,5
11
Gambar 5. Cara memakai sarung tangan steril3
12
DAFTAR PUSTAKA
13