Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang ”MAKALAH PANDUAN PANDUAN
PENANDAAN LOKASI” .
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari harapan pembaca yang mana di dalamnya
masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam makalah berikutnya dapat
diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
BAB I DEFINISI.......................................................................................................................................... 1
1.1. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.2. DEFINISI ................................................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN.................................................................................................................................... 2
BAB II RUANG LINGKUP ........................................................................................................................... 3
2.1. BATASAN MASALAH ..................................................................................................................... 3
2.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ................................................................................................. 3
BAB III TATA LAKSANA ............................................................................................................................. 5
3.1. PROSES ......................................................................................................................................... 5
3.1.1. Membuat Tanda .................................................................................................................... 5
3.1.2. Siapa Menandai Lokasi? ........................................................................................................ 5
3.1.3. Pengecualian Dari Penandaan ............................................................................................... 6
3.1.4. Instruksi Khusus ( yang tidak tercakup di atas ) .................................................................... 6
3.1.5. Sterilitas Dari Tanda .............................................................................................................. 8
3.2. PERSYARATAN PELATIHAN ........................................................................................................... 8
BAB IV DOKUMENTASI ............................................................................................................................ 9
ii
BAB I DEFINISI
1.1. PENDAHULUAN
Dalam pelayanan bedah besar dan kompleksada sesuatu hal yang terjadi tidak sesuai dengan
yang diharapkanseperti penandaan yang salah, prosedur salah atau orang yang salahoperasi.
Adanya suatu kebijakan yang direkomendasikan oleh National Patient Safety Agency
(NPSA)dan WHO untuk melengkapi checklist Keselamatan Pasien yang diluncurkan pada tanggal 1
Juni 2009 untuk dipatuhi.
Kementerian Kesehatan Republik Indinesia mengeluarkan suatu kebijakan yaitu : Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah sakit, yang menyatakan : setiap rumah sakit harus memenuhi Sasaran Keselamatan
pasien diantaranya adalah :
1. Ketepatan identifikasi pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
Menindaklanjuti salah satu poin dari sasaran keselamatan pasien tersebut, yakni
mendapatkan kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi, maka diperlukan
suatu panduan yang mengatur tentang pelayanan pembedahan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Cempaka Az-Zahara Banda Aceh dengan tujuan : untuk mengurangi risiko bahaya bagi pasien melalui
peningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan dan lingkungan kerja Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Cempaka Az-zahara Banda Aceh.
1.2. DEFINISI
Checklist Keselamatan Pasien yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan
kolaborasi dengan Harvard School of Public Health USA, checklist adalah: langkah –langkah kunci
dalam mengidentifikasi keamanan selama perawatan peri-operatif yang harus dicapai dalam setiap
1
operasi tunggal tidak tergantung jenis operasi. Dan ini telah secara signifikan dapat mengurangi
komplikasi dan kematian akibat operasi.
Time Out Checklistmenurut WHO adalah: berhentinya tim sesaat sebelum penyayatan kulit
untuk menverifikasi kembali kelengkapan pemeriksaan dengan melibatkan semua tim.
1.3. TUJUAN
Panduan ini dipergunakan sebagai panduan untuk menjelaskan dan menginformasikan
metode secara umumdalam pelayanan pembedahan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Cempaka Az-
zahara Banda Aceh, dimana setiap pasien yang akan menjalani pembedahan memiliki penandaan
operasi dengan tepat dan akurat .Hal ini akan :
1) Meminimalkan risiko operasi di lokasi yang salah atau pasien yang salah
2) Meminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang dilakukan
3) Menginformasikan dan memandu DPJP bedah untuk menggunakan metode penandaan
dengan menandai kulit danlokasi yang akan dioperasi.
4) Bila penandaan akan dilakukan.
2
BAB II RUANG LINGKUP
3
Kepala Ruangan
Kepala ruangan/ketua tim bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pasien telah
ditandai tepat sebelum kedatangan dikamar operasi .
4
BAB III TATA LAKSANA
3.1. PROSES
5
Penandaan boleh tidak dilakukan oleh DPJP bedah adalah penandaan operasi stoma yang
sudah direncanakan untuk operasi elektif, penandaan boleh dilakukan oleh perawat
spesialis stoma bekerjasama dengan tim bedah.
7
menunjukkantitik masuk untuk jarum - dan dibuat menggunakan spidolpermanen,
untukmembedakan tanda dari yang dibuat untuk lokasi bedah.
8
penyelesaian WHO Pelaksana OK sesuai dengan Bedah Sentral Medik
WHO checklist triwulanan
Dan pencatatan serta pendokumentasian checklist tim keselamatan pasien dari semua tim yang
terlibat(Staf petugas kamar operasi, DPJP anestesi dan DPJP bedah dan residen bedah). Dan ini
dijadikan data dasar dalam melakukan evaluasi untuk rencana tindak lanjut keselamatan pasien
kedepan.
BAB IV DOKUMENTASI
Panduan di bawah ini adalah ringkasan dari tindakan yang diperlukan. Hal ini merupakan
kewajiban bagi mereka yang terlibat dalam proses pembedahan untuk untuk dijadikan acuan dalam
melaksanakan tindakan pembedahan di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh. Pada panduan ini
dijelaskan tentang :
1. DPJP bertanggung untuk membuat tanda pada pasien yang akan dilakukan pembedahan.
2. DPJP bedah yang membuat tanda harus hadir untuk itu operasi tersebut.
3. Pasien ditandai sebelum pasien dipindahkan kelokasi pembedahan.
4. Pasien harus dilibatkan jika terjaga dan sadar, kalau tidak sadar harus diketahui oleh wali
atau orang yang bertanggung jawab terhadap pasien.
5. Penandaan adalah panah yang menunjuk ke lokasi dari prosedur operasi , sedekatmungkin
kelokasi penyatan.
6. Penandaan dibuat dengan alat yang tak mudah dihapus (waterproof) seperti : spidol hitam
permanen dan harus tetap terlihat setelah persiapan kulit dan draping.
Semua prosedur yang penyayatan, tusukan perkutan atau pemasangan instrumen harus
ditandai, semua tanda-tandaharus dibuat berhubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan pada
pasien,hasil pemeriksaan penunjang,seperti : X - ray, scan, penunjang elektronik atau hasil tes
lainnya yang sesuai. Dan memverifikasi kembali catatan medis pasien dan gelang identitas.