MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BESUKI TENTANG PANDUAN HAND
HYGIENERUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI.
Kedua : Panduan Hand HygieneRumah Sakit Umum Daerah
Besuki sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
keputusan ini.
Ketiga : Panduan Hand HygieneRumah Sakit Umum Daerah
Besuki sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat
keputusan ini harus digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pelayanandi rumah sakit.
Keempat : Penerapan Panduan Hand HygieneRumah Sakit Umum
Daerah Besuki dilaksanakan olehseluruh staf Rumah Sakit
Umum Daerah Besuki dan dipantau oleh Kepala Ruang
dan Kepala Unit masing-masing.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dan atau perubahan dalam
penetapannya.
Ditetapkan di : Besuki
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN SITUBONDO
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BESUKI
Jl. Olah Raga No.55 Kecamatan Besuki
Telp./ Fax (0338) 891505, 891118 kode pos 68356
e-mail : rsud_besuki@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Healthcare Associated Infections adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan
di rumah sakit, atau di fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tetapi muncul setelah
pulang juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan.
Kebersihan tangan merupakan suatu tindakan yang sederhana dan sangat efektif,
untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dan dapat menurunkan angka kejadian
infeksi di rumah sakit (HAIs).
Kebersihan tangan merupakan bagian dari universal precaution/kewaspadaan standar
yang harus dijalankan di rumah sakit. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan
pilar dari pengendalian infeksi.
Penelitian Semmelweis (1861) dan penelitian-penelitian lainnya menyebutkan bahwa
penularan penyakit menular dari pasien ke pasien terjadi melalui tangan petugas
kesehatan. Menurut Boyke dan Pittet (2002) kegagalan melakukan kebersihan tangan
merupakan penyebab utama Healthcare Associated Infections, penyebaran kuman
multiresisten.
Petugas kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam terjadinya perpindahan
kuman dari satu pasien ke pasien lain (infeksi silang). Kebersihan tangan dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh infeksi silang.
Kebersihan tangan harus dijalankan oleh seluruh petugas kesehatan di rumah sakit
karena kebersihan tangan merupakan pilar utama pengendalian infeksi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengurangi risiko infeksi dengan melakukan kebersihan tangan petugas kesehatan
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Besuki, baik petugas klinis maupun
petugas non klinis.
2. Tujuan Khusus :
a. Membangkitkan kesadaran petugas klinis maupun non klinisakan pentingnya
kebersihan tangan.
b. Petugas mengetahui Panduan dan SPO Kebersihan Tangan.
c. Petugas mampu melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN
A. DEFINISI
1. Kebersihan tangan secara umum terdiri dari kebersihan tangan sosial/umum,
kebersihan tangan aseptik, kebersihan tangan handrub berbasis alkohol,
kebersihan tangan surgical.
2. Kebersihan tangan aseptik adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
antiseptik.
3. Kebersihan tangan handrub berbasis alkohol adalah membersihkan tangan dari
mikroorganisme.
4. Kebersihan tangan surgical adalah mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik
sebelum operasi untuk menghilangkan kuman transient dan menurunkan kuman
resident flora di tangan.
5. Flora Transien dan Flora Residen
Istilah ini menggambarkan dimana bakteri dan mikroorganisme berada dalam
lapisan kulit. Flora Transien :Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi (Mis : meja periksa, toilet,
lantai) selama bekerja. Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat
sebagian dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air. Flora
Residen :Tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan
keras dengan sabun dan air bersih. Untungnya pada sebagian besar kasus, flora
residen kemungkinan kecil terkait dengan infeksi yang menular
6. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk
diminum serta pemakaian lainnya (misalnya mencuci tangan dan membersihkan
instrument medis) karena memenuhi standart kesehatan yang telah ditetapkan.
Pada keadaan minimal air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan memiliki
turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut)
7. Sabun
Produk-produk pembersih (batang,cair, lembar, atau bubuk) yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran,dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa
memerlukan gosokan untuk melepas mikroorganisme secara mekanik, sementara
sabun antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dan hampir semua mikroorganisme
8. Agen Antiseptik atau antimikroba
Bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup lain untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang
merupakan penghuni tetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri.
Contohnya adalah :
a. Handrub
b. Clorhexidine 4%
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air
C. JENIS-JENISKEBERSIHAN TANGAN
Jenis-jenis kebersihan tangan ada 2 jenis, yaitu
1. Kebersihan tangan dengan air mengalir terbagi menjadi 3 jenis, antara lain:
a. Kebersihan tangan sosial yaitu kebersihan tangan dengan air mengalir dengan
menggunakan sabun netral. Kebersihan tangan sosial dilakukan pada saat
tangan tampak kotor atau pada tangan yang tampak terdapat noda.
b. Kebersihan tangan aseptik yaitu kebersihan tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun cair antiseptik yang mengandung clorhexidin
2%. Kebersihan tangan aseptik dilakukan pada saat akan melakukan tindakan
aseptik pada pasien atau pada saat akan kontak dengan pasien dengan
kondisi tertentu, misal pasien dengan imunitas rendah.
c. Kebersihan tangan surgical
Kebersihan tangan surgical yaitu kebersihan tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun cair antimikroba yang mengandung clorhexidin
4%. Kebersihan tangan surgical dilakukan pada saat akan melakukan
tindakan pembedahan. Tindakan ini dilakukan di ruang operasi dan ruang
bersalin.
2. Kebersihan tangan tanpa air/ kebersihan tangan dengan handrub berbasis
alkohol
Alternatif lain dari mencuci tangan dengan air mengalir adalah mencuci tangan
dengan handrub berbasis alkohol. Handrub antiseptik tidak menghilangkan
kotoran atau zat organik sehingga jika tangan sangat kotor atau terkontaminasi
darah atau cairan tubuh harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dulu. Tidak ada alternatif lain mencuci tangan dengan handrub berbasis alcohol
dilakukan oleh petugas jika dalam keadaan:
a. Fasilitas untuk mencuci tangan tidak ada atau jauh dari petugas
b. Tangan terlihat bersih tetapi petugas akan kontak dengan pasien lain atau
melakukan prosedur yang lain
c. Untuk mengurangi penumpukan emollient pada tangan setelah pemakaian
handrub berulang, tetap diperlukan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setiap 6 kali aplikasi handrub.
Diadoptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care: First Global
Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
E. KEBERSIHAN TANGAN DENGAN HANDRUB BERBASIS ALKOHOL
Langkah-langkah Cuci Tangan dengan cairan berbahan dasar alkohol :
1. Tuangkan handrub berbasis alcohol untuk dapat mencakup seluruh permukaan
tangan dan jari ( 3 s/d 5 cc) atau 1 x tekanan jika menggunakan Push Container
2. Ratakan dengan kedua telapak tangan
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kanan dengan tangan kiri dan
sebaliknya
4. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
7. Gosok dengan memutar ujung jari-jari telapak tangan kiri dan sebaliknya
8. Biarkan tangan mengering dengan sendirinya
Diadaptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
7. Analisa
Setelah dilakukan audit hasil dikumpulkan, dilakukan pengolahan dan analisa
data, sehingga dapat diketahui:
a. Gambaran petugas yang melakukan kebersihan tangan pada momen
yang dinilai.
b. Gambaran kepatuhan petugas untuk tidak menggunakan perhiasan dan
atau jam tangan.
c. Gambaran kondisi kuku petugas.
d. Gambaran ketepatan penggunaan sabun oleh petugas.
e. Gambaran pelaksanaan kebersihan tangan petugas
8. Pelaporan
Hasil analisa yang telah dibuat dalam bentuk laporan, diserahkan kepada
Komite PPI dan Direktur. Umpan rencana tindak lanjut balik dari direktur akan
disampaikan kepada unit terkait.
9. Rencana Tindak Lanjut
dibuat berdasarkan hasil analisa, umpan balik Direktur. Rencana tindak lanjut
meliputi Sosialisasi ulang, monitoring pelaksanaan kebersihan tangan dengan
melakukan audit setiap 6 bulan sekali.
B. SPO
SPO Kebersihan Tangan dengan Handrub
SPO Kebersihan Tangan Sosial
SPO Kebersihan Tangan Aseptik
SPO Kebersihan Tangan Surgical
SPO Audit Kelengkapan Fasilitas Kebersihan Tangan
SPO Audit Kepatuhan Kebersihan Tangan
SPO Survey Alergi Handrub
SPO Pencatatan dan Pelaporan Audit Kebersihan Tangan
C. FORM
1. Survei alergi pemakaian handrub alkohol/sabun
2. Audit kebersihan tangan
3. Audit kelengkapan sarana kebersihan tangan.
D. INDIKATOR
Ketaatan cuci tangan dengan standar ≥ 75 %
E. SISTEM PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan mengacu pada SPO Pencatatan dan Pelaporan
AuditRumah Sakit Umum Daerah Besuki.