PELAYANAN BEDAH
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas anugerah dan hidayahNya, sehingga
dapat terselesaikan Panduan Pelayanan Bedah dengan tepat waktu. Tidak lupa diucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi bimbingan dalam proses
penyusunan Panduan Pelayanan Bedah ini.
Penyusunan Panduan Pelayanan Bedah ini telah dilakukan secara optimal, namun Tiada
Gading yang Tak Retak demikian pula dengan Panduan Pelayanan Bedah ini, oleh karena itu
sangat diharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan. Akhir kata semoga Panduan
Pelayanan Bedah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak di Rumah Sakit Parindu.
Penyusun
ii
TIM PENYUSUN
Nurmansyah, S.Kep.Ns
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR . ii
TIM PENYUSUN............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I DEFINISI
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Definisi ................................. 1
1.3 Tujuan .................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP
2.1 Lingkup Area ........................... 2
2.2 Tiga Elemen ............................. 2
BAB III TATA LAKSANA
3.1 Pra Bedah/ Operasi ...................... 3
3.2 Intra/ Durante Bedah/ Operasi ..................... 5
3.3 Paska Bedah/ Operasi .............................. 5
BAB IV DOKUMENTASI
4.1 Lembar Pengkajian Pre Operasi ....................... 7
4.2 Lembar Penandaan Lokasi Operasi ..................... 7
4.3 Lembar Check List Keselamatan Pasien Operasi ............................ 7
iv
v
BAB I
DEFINISI
1.2 Definisi
Pelayanan bedah adalah pelayanan yang diberikan pada pasien dengan tindakan
pembedahan mulai dari pra bedah, durante / intra bedah dan paska bedah.
1.3 Tujuan
a. Meningkatkan keamanan tindakan bedah dengan menciptakan standarisasi prosedur
yang aman.
b. Mengurangi tingkat mortalitas, morbiditas, dan disabilitas/kecacatan akibat
komplikasi prosedur bedah.
c. Me-recall memory, terutama pada hal-hal kecil yang gampang terabaikan pada
keadaan pasien yang kompleks.
BAB II
RUANG LINGKUP
1
Pada setiap prosedur invasif, terdapat tiga elemen penting yang harus selalu berinteraksi
dan bekerjasama secara efektif dan efisien, yaitu:
a. Kamar operasi atau ruang prosedur.
b. Pasien itu sendiri.
c. Tim bedah.
BAB III
TATA LAKSANA
2
9. Kecemasan pasien
10. Status nutrisi
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah medis, keperawatan dan tim kesehatan lain pada format
perumusan masalah masing-masing pada rekam medis sesuai dengan hasil
pengkajian awal.
C. Perencanaan
Perencanaan ini dilakukan oleh seluruh disiplin ilmu yang terkait: medis, perawat
dan tim kesehatan lain pada format perencanaan masing-masing pada rekam medis.
b. Dokter Anestesi:
1. Melakukan assesmen pra anestesi
2. Memberikan edukasi pra anestesi dan meminta persetujuan tindakan anestesi.
c. Perawat Ruangan:
3
Melakukan asuhan keperawatan dan melaksanakan tindakan sesuai dengan SPO
perawatan pasien pre/pra operasi.
d. Perawat Anestesi:
Menerima pasien dari ruangan di ruang premedikasi/penerimaan pasien operasi
sesuai dengan format serah terima pasien, kemudian pasien dibawa ke tempat
tindakan/kamar operasi.
4
5. Keperawatan melaksanakan tindakan sesuai dengan SPO keperawatan paska operasi.
6. Apabila paska operasi pasien membutuhkan tim kesehatan lain yang belum terkait
maka operator / DPJP mengisi lembar konsultasi, selanjutnya jika direncanakan
rawat bersama tim kesehatan tersebut mendokumentasikan di lembar catatan
perkembangan masing-masing dan lembar tindakan pelayanan terintegrasi.
BAB IV
DOKUMENTASI
5
6