Anda di halaman 1dari 20

Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah

Rumah Sakit Bunda Sejahtera

LAMPIRAN
Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Bunda Sejahtera
NO : /SK/DIR/RSBS/2018
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT KAMAR BEDAH

PEDOMAN PELAYANAN UNIT KAMAR BEDAH


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit dirasakan perlunya meningkatkan
pelayanan di Unit kamar Bedah melalui standarisasi prosedur, melakukan pengamanan
penggunaan peralatan medik, peningkatan keterampilan petugas Unit Kamar Bedah dan
peningkatan fasilitas/sarana medik, sesuai dengan kemajuan teknologi.
Dengan dilandasi prinsip bahwa setiap tindakan bedah ditujukan untuk mencapai
kesembuhan pasien dan mencegah/mengurangi kecacatan maka setiap pembedahan harus
dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dengan melakukan pemeriksaan
penyaringan, pengkajian yang menyeluruh terhadap kondisi kesehatan pasien termasuk
melakukan konsultasi multidisiplin.

A. PENGERTIAN
Pengertian Pembedahan atau operasi adalah : Semua tindakan pengobatan yang
menggunakan cara Invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan di
operasi, pembukaan tubuh umumnya menggunakan sayatan (R. Syamsuhidayat & Wim de
Jong 2010)
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan
tangan. Operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati kondisi
yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter,
2006)

B. BATASAN
1. Batasan Operasional
1) Jenis Pembedahan
a. Bedah Minor
Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara
sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nyawa pasien, seperti : membuka abses
superficial, pembersihan luka, inokulasi, superfisial necrotomi dan tenotomi

Halaman 1 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

b. Bedah Mayor
Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk
dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan risiko
terhadap nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti: bedah caesar,
mammektomi, bedah torak, bedah otak.
c. Bedah konservatif
Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk
melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat mengalami
perbaikan, daripada melakukan amputasi, seperti: koreksi dan imobilisasi dari fraktur
pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.
d. Bedah Radikal
Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari
penyakit tersebut dibuang, seperti: pembedahan radikal untuk neoplasma,
pembedahan radikal untuk hernia.

2. Sifat Operasi
a. Bedah Elektif
Bedah elektif merupakan pembedahan yang di jadwalkan dimana dapat
dilakukan penundaan tanpa membahayakan nyawa pasien.
b. Bedah Emergensi( Cito)
Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat
mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk
menyelamatkan jiwa pasien.

Kamar Bedah RS Bunda Sejahtera memberi pelayanan :


1) Pelayanan bedah rawat inap cito dan elektif
2) Pelayanan bedah rawat jalan
Jenis operasi yang bisa di lakukan di kamar bedah RS Bunda Sejahtera sesuai dengan
peralatan yang di miliki adalah sebagai berikut :
a) Bedah Umum
b) Bedah Obgyn

Halaman 2 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Kamar Bedah adalah :

Kualifikasi
No. Nama Jabatan Keterangan
Formal
1 Kordinator Kamar Bedah Dokter spesialis Bedah. -

2 Ka. Ruang Kamar bedah DIII Kep Bersertifikat Mahir Tehnik


Kamar Bedah,BHD,
Management Bangsal.
3 Perawat Anestesi DIII Kep Bersertifikat BHD, ACLS,Mahir
Tehnik Anestesi.
4 Perawat Bedah D III Keperawatan/SI Bersertifikat
BHD/ Mahir bedah dasar.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan Ketenagaan berdasarkan jumlah tindakan operasi yang sudah
terjadwal dan disesuaikan dengan jam tindakan operasi.
Untuk satu tindakan operasi dibutuhkan ketenagaan sebagai berikut :
 1 Orang Dokter operator
 1 Orang Asisten operator (dokter/perawat )
 1 Orang Instrumentator (perawat)
 1 Orang Sirkulasi (perawat bedah/perawat anastesi )
 1 Orang Dokter anastesi
 1 Orang Penata anastesi

1. Pengaturan jaga
Adalah salah satu tugas managerial kepala Ruang kamar bedah dengan adanya
pertimbangan dari segi kompetensi ketenagaan. Jadwal dinas dan jadwal on call dibuat
untuk satu bulan. Untuk pengaturan jaga per hari disesuaikan dengan jumlah tindakan
operasi dan jam operasi yang sudah terjadwal.

a. Jadwal dinas

Halaman 3 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Shift pagi mulai pukul 07.00-14.30


Shift sore mulai pukul 13.30-21.00
Shift malam mulai pukul 20.30 - 07.30
Oncal malam pukul 21.00 - 07.00 pada hari kerja
Oncall pukul 07.00 - 07.00 (hari berikutnya) pada hari libur
b. Jadwal On Call dilakukan untuk menangani operasi diluar jam kerja baik hari
biasa maupun hari libur.

BAB III

Halaman 4 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Kamar bedah terletak di lantai 1

B.

Pembagian Area di Kamar Bedah

1. Area Publik / Zona 4 (Un Restriktik) :

Area yang boleh di masuki oleh semua orang, seperti : ruang tunggu keluarga
pasien, koridor, dan depan kamar bedah

Halaman 5 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

2. Area semi Publik / Zona 2 dan Zona 3 (Semi Restriktik) :


Area yang hanya boleh dimasuki petugas dan petugas yang berhubungan dengan kamar
bedah yang ada tugas Nya.Menggunakan Baju,topi dan sandal khusus kamar bedah sesuai
tanda (batasan )
Area semi publik ini adalah :
a. Ruang penerimaan
b. Ruang ganti baju
c. Ruang pemulihan
d. Ruang nurse station dan Administrasi
3. Area Aseptik / Zona 1 dan Zona 0 ( Restriktik) :
Area Aseptik (restriktik ) : kamar operasi dan koridor kamar operasi. Pakai sandal
khusus Area dan Masker (kalau ada tindakan operasi)
Pembagian Daerah di Sekitar Kamar Bedah
Daerah aseptik merupakan area kamar tindakan yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang
langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah yang harus dijaga
kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a.Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.
b.Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain steril,
tempat instrumen dan tempat perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan
alat.
c. Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk.

C. Bagian-bagian Kamar Bedah


Kamar bedah terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam maupun di lingkungan
seputar kamar bedah :
1. Ruang tindakan kamar bedah : Ruang untuk tindakan di lakukan pembedahan
2. Ruang Penerimaan Pasien atau ruang persiapan : Ruang Penerimaan Pasien adalah
ruang serah terima pre operasi yang dilengkapi dengan brankar, standar infus, tensi
meter manual, meja tempat petugas melakukan serah terima dan melektakkan file
pasien.
3. Ruang Pemulihan atau Recovery Room : Ruangan ini adalah tempat pasien di
observasi setelah selesai operasi sekitar 2 jam atau sampai di nyatakan layak
kembali keruang rawat. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 3 buah tempat tidur
(standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction sentral, monitor pasien 2
set, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan administrasi. Di ruangan ini di lakukan
serah terima pasien post operasi dari perawat ruang pulih dengan perawat ruangan
(pasien kembali ke ruangan).
4. Ruang resusitasi: Ruang ini digunakan untuk resusitasi bayi lahir, dilengkapi:
incubator,infant warmer, suction,timbangan bayi

Halaman 6 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

5. Ruang Pantry : Ruang ini digunakan untuk ruang makan, dilengkapi : lemari untuk
menyimpan alat-alat makan, dan wash tafel untuk mencuci alat alat makan
6. Ruang Ganti Wanita : Ruang ini digunakan khusus untuk mengganti pakaian dengan
pakaian khusus kamar bedah. Di ruang ini terdapat toilet, rak tempat
menggantungkan pakaian, loker tempat persediaan pakaian bersih kamar bedah,
dan loker yang terkunci tempat menyimpan barang staf kamar bedah dan dokter
pengguna kamar bedah, keranjang tempat pakaian kotor.
7. Ruang Dokter : Ruangan ini digunakan untuk tempat ber istirahat atau menunggu
waktu operasi oleh dokter pengguna kamar bedah. Di ruang ini tersedia meja, sofa,
sofabed, kulkas dan TV
8. Ruang ka ruang kamar bedah : Ruangan ini di gunakan untuk kegiatan ka unit kamar
bedah dalam mengelola pelayanan di kamar bedah. Di ruangan ini tersedia meja
tulis, kursi, lemari kecil, komputer dan telefon.
9. Ruang serba guna : Ruangan ini di gunakan untuk penyimpanan dokumen kamar
bedah, tempat ber istirahat staf oncall kamar bedah, tempat menyimpan asesoris
meja orthopedi. Di ruangan ini tersedia lemari dokumen, tempat tidur, kursi (sofa)
10. Ruang Obat : Ruangan khusus penyimpanan obat dan alkes untuk kebutuhan
operasi
11. Ruang Alat steril : Tempat menyimpan alat atau instrumen yang steril

D. SARANA DAN PERALATAN


1. Dalam rangka memberikan pelayanan pembedahan yang efisien dan bermutu
tinggi maka rancang bangun Unit Kamar Bedah di buat sedemikian rupa dengan
menentukan daerah steril, dan pembatasan/ larangan masuk Kamar Bedah untuk
orang yang tidak berkepentingan.
2. Untuk menjamin ketersediaan pasokan sumber listrik yang memadai dan
berkesinambungan sehingga terjamin pembedahan yang aman maka Unit Kamar
Bedah dilengkapi dengan pasokan sumber listrik dan genset cadangan yang dapat
berfungsi dalam waktu singkat.
3. Peralatan medik di Unit Kamar Bedah disediakan berdasarkan ketentuan minimal
dan akan senantiasa ditinjau sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan
perkembangan teknologi kedokteran.
4. Disain setiap ruang fungsional di Unit Kamar Bedah sesuai dengan persyaratan
yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan aspek kenyamanan kerja,
kebutuhan pasien/petugas,efisiensi, dan senantiasa ditinjau dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pasien pelayanan dan kemajuan teknologi.
5. Alat medik yang tidak tersedia di Rumah Sakit Bunda Sejahtera dapat dibawa oleh
dokter spesialis atas persetujuan management Rumah Sakit dan diberlakukan
tarif sesuai ketentuan Rumah Sakit Bunda Sejahtera.
6. Agar peralatan medik selalu dalam kondisi siap pakai, harus dilakukan program
pemeliharaan berkala oleh bagian pemeliharaan sarana/ pihak lain termasuk
melakukan kalibrasi, pemeriksaan layak pakai dan penggantian suku cadang bila
diperlukan..

Halaman 7 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

7. Ruang serah terima atau ruang persiapan. Diruangan ini dilakukan serah terima
pasien dari perawat ruangan/kamar berasalin kepada perawat kamar bedah.
Pasien di pindahkan dari tempat tidur ruangan ke brankar , bila ada perhiasan,
alat bantu dengar dll di lepaskan dan di berikan kepada keluarga pasien.

a. Fasilitas peralatan di ruang persiapan


PERALATAN JUMLAH
Brancard + standar infus 1
Humidifier + tabung oksigen 1
Selimut 1

b. Ruang Pemulihan
Setelah selesai menjalani operasi, pasien di observasi di uang pemulihan lebih kurang 2 jam
atau sampai dinyatakan oleh dr.S pAn boleh pindah keruangan.
Fasilitas peralatan di ruang pemulihan

Patslide / easy move 1

Standart infus 1

Humidifier 1

Jam dinding 1buah

Tempat sampah infeksius 1 buah

Tempat sampah non infeksius 1 buah

Kamar Bedah RS Bunda sejahtera memiliki 2 Ruang tindakan yaitu :


1) Ruang tindakan minor /OT 1 : Tempat melakukan tindakan dengan kasus , bersih
terkontaminasi, bersih terinfeksi dan bersih

Fasilitas di kamar OT 1
PERALATAN JUMLAH
Meja operasi 1 buah
Arm buahoard rest 2 buah
Lampu Operasi 1 buah

Halaman 8 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Standart infus 2 buah


Meja instrument 1 buah
Meja instrument kecil 1 buah
Meja mayo 2 buah
Meja anestesi 1 buah
Troly anastesi 1 buah
Mesin suction 2 buah
Mesin cauter 1 buah
Dingklik 1 buah
Kursi 2 buah
Mesin anatesi 1 buah
Tempat sampah hitam 1 buah
Tempat sampah kuning 2 buah
Sharp container 1 buah
X-ray viewer 1 buah
Jam dinding 1 buah

2) Ruang tindakan 1 atau OT 1


Tempat di lakukan tindakan dengan kasus bersih seperti section caesarea.
Fasilitas di kamar operasi I
PERALATAN JUMLAH
Meja operasi 1 buah
Arm buahoard rest 2 buah
Lampu Operasi 2 buah
Standart infus 2 buah
Pengikat ( safety buahelt ) 1 buah
Meja instrument 1 buah
Meja instrument kecil 1 buah
Meja mayo 2 buah
Meja anestesi 1 buah
Troly anastesi 1 buah
Mesin suction 2 buah
Mesin cauter 1 buah

Halaman 9 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Dingklik 1 buah
Kursi 2 buah
Mesin anatesi 1 buah
Tempat sampah hitam 1 buah
Tempat sampah kuning 2 buah
Sharp container 1 buah
X-ray viewer 1 buah
Jam dinding 1 buah

B. Nama alkes dan obat di kamar bedah :


NO JENIS ALKES/OBAT NAMA BARANG
Arbsorbable
1 Benang
Non-arbsorbable
Steril
2 Sarung Tangan
Non-steril
Tricefin
Broadced
3 Antibiotik Ceftriaxon
Cefizox
Cefazol
Tramal inj
4 Analgetik Dynastat
Keterolac
Remopain
Tramal supp
Orasic
Kalnex
Adona AC
5 Anti koagulan
Dycinon
Vit K
Iv catheter
6 Cateter Catheter urine
Suction catheter

Halaman 10 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Tegaderm
7 Dressing
Hypavix, Mocropore,
Sevodex, Sojourn, Isoflurane,
8 Anastetic Sefobaxter
Sedacum, Miloz, Ketalar, Propofol
9 Relaxan Noveron, Roculac, Tramus, Tracrium

10 Spinal anestesi Buvanest, Decain

11 Marcain
Propofol lipuro
Trivam
12 General anastesi
Recofol
Fresofol
11 Guide wire Cobra
Biasa
Nasal
12 ETT Nonkingking
Plain
Silicon
13 Folley catheter 2 way
3 way
Ring as
Ringer laktat
Dextrose 5%
Gastridin
Ggelofusal
14 Cairan infus Voluven
Nacl 0,9%
RD 5%
Tridex 27A
Tridex 27B
Manitol
15 Anti emetik Narfoz
Granon

Halaman 11 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Tomit
Ranitidin
16 Jarum spinal Spinocan
Pencan
Extrace
17 Vitamin
Neurobion
Pehacain
18 Lokal anastesi Lidocain
Chrolethyl spray
Hematopoitik cardiac vasculer Dopamin,Dobuject, Cordaron
Vascon, Raivas, non ephineprine,
Vasocontriksi
Ephineprin

19 Antidot relaxan Nokoba


Anti spasmodik Atropin, Papaperine, Beladona
Neuro musculer Prostigmin
Vasocontricsi Ephedrin
Sintocynon
20 Induksin
Pospargin
Orthosplin
21 Spalk
Dynacast
Non rebreathing
Rebreathing
22 Oxygen mask
Nasal canul
Simple mask
23 Set infus Iv set micro dan macro, Blood set
1ml, 3ml, 5ml, 10ml, 20ml, 50
24 Syring
ml.Catheter tip
25 Jelly Instilla gell
26 Electroda
27 Bactigras
28 Urine bag Urogard, Urine bag
29 Tensocrepe
30 Sofband
31 Cairan desinfektan Betadine, Alkohol 70%, Microsild 4

Halaman 12 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Morphin
Pethidin
32 Narkotik
Fentanyl
Durogesic
33 Transofix
34 syringe jactor
35 guedel
36 face mask
37 Naso pharingeal airway
38 Dj stent
39 Nefhrostomi
40 Breathing circuit
41 Bacterial viral filter
42 Mesh
Suprasorb X, gelit spon, curaspon
43 Spongostan
anal/dental
44 Trocar Thorasic trocar / thorasic catheter
45 Topi Pria, Wanita
46 Topi Pria, Wanita
47 Masker Tali, Ear loop

Halaman 13 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Pelayanan Kamar Operasi adalah Pelayanan Operasi yang dilaksanakan di Instalasi Kamar
Bedah Rumah Sakit Bunda Sejahtera.
Unit kamar bedah memberikan pelayanan pada pasien dalam waktu 24 jam, terus menerus
dan berkesinambungan, meliputi:
1. Mengelola pelayanan operasi dan menjaga keselamatan pasien
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk SDM
3. Mengelola managemen administrasi dan fasilitas
4. Mengelola tenaga medis, dan non medis
5. Meningkatkan mutu pelayanan kamar bedah
6. Melakukan koordinasi dengan semua unit di rumah sakit maupun luar rumah sakit.
Kamar Bedah RS Bunda Sejahtera memberi pelayanan :
a. Pelayanan bedah rawat inap cito dan elektif
b. Pelayanan bedah rawat jalan

Jenis operasi yang bisa di lakukan di kamar bedah RS Bunda Sejahtera sesuai peralatan yang
di miliki adalah sebagai berikut :
1. Bedah Umum
2. Bedah Obsgyn

Halaman 14 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

BAB IV
KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PELAYANAN KAMAR BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM BUNDA SEJAHTERA

Kebijakan Pelayanan Kamar Bedah :


1. Pelayanan di Kamar Bedah mencakup pelayanan anestesi dan bedah yang dilaksanakan
dalam 24 jam.
2. Semua dokter anestesi dan bedah yang berpraktek di Rumah Sakit Bunda Sejahtera
harus mengikuti pedoman pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia.
3. Pelayanan di kamar bedah harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4. Semua petugas di kamar operasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan standar
yang berlaku.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD)
serta selalu mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi.
6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
7. Asuhan setiap pasien bedah direncanakan berdasar atas informasi dari hasil asesmen
8. Diagnosis praoperasi dan rencana operasi dicatat di rekam medis pasien oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebelum operasi dimulai
9. Hasil asesmen yang digunakan untuk menentukan rencana operasi dicatat oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) di rekam medis pasien sebelum operasi mulai
10. Pasien, keluarga, mereka yang memutuskan diberikan edukasi tentang risiko, manfaat,
komplikasi, serta dampak dan alternatif prosedur / teknik terkait dengan rencana
operasi
11. Edukasi memuat kebutuhan, resiko,manfaat, dan alternatif penggunaan darah dan
produk darah
12. Edukasi dilakukan oleh dokter penanggung jawab (DPJP) dan dicatat pada bagian
pemberian informasi dalam form persetujuan tindakan kedokteran
13. Laporan operasi meliputi :
a. Diagnosis pascaoperasi
b. Nama dokter bedah dan asisten nya
c. Prosedur operasi yang dilakukan dan rincian temuan
d. Ada dan tidak ada komplikasi
e. Spesiment operasi yang dikirim untuk diperiksa

Halaman 15 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

f. Jumlah darah yang hilang dan jumlah yang masuk lewat transfusi
g. Nomor pendaftaran alat yang dipasang (implant)
h. Tanggal, waktu, tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
14. Rencana asuhan pasca-opersai dibuat oleh dokter penanggung jawab pelayanan( DPJP),
perawat, dan profesional pemberi asuhan (PPA) lsinnys untuk memenuhi kebutuhan
segera pasien pasca-operasi
15. Asuhan pasien operasi yang menggunakan implant harus memperhatikan
pertimbangan khusus tentangbtindakan yang dimodifikasi , seperti :
a. Pemilihan implan berdasar atas peraturan perundangan
b. Modifikasy surgical safety cheklist untuk memastikan ketersediaan implan di
kamar operasi dan pertimbangan khusus untuk penandaan lokasi operasi
c. Kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan
implan (staf dari pabrik atau perusahaan implan untuk mengkalibrasi)
d. Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implan
e. Proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standar/aturan pabrik
f. Pertimbangan pengendalian infesi yang khusus
g. Instruksi khusus pada pasien setelah operasi
h. Kemampuan penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan kembali (recall)
alat dengan melakukan antara lain menempelkan barcode alat di rekam medis
16. Rumah sakit menetapkan pelayanan bedah yang dapat dilaksanakan
17. Kamar operasi memenuhi persyaratan tentabg pengaturan zona berdasar atas tingkat
sterilitas ruangan sesuai dengan peraturan perundang undangan
18. Kamar operasi memenuhi persyaratan alur masuk barang-barang steril harus terpisah
dari alur keluar barang dan pakaian kotor
19. Kamar operasi memenuhi persyaratan koridor steril dipisahkan/tidak boleh bersialngan
alurnya dengan koridor kotor
20. Rumah sakit menetapkan program mutu dan keselamatan pasieen dalam pelayanan
bedah
21. Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesment prabedah, penandaan lokasi
operasi, surgical safety check list, diagnosis pre dan post operasi
22. Sesudah operasi, selesai dokter operator segera menulis laporan operasi. atau
selambat lambat nya sebelum pasien pindahkan ke Ruang perawatan.jika pasien
langsung dikirim ke icu ,laporan operasi dibuat setelah selesai operasi atau sesegera
mungkin di ruang ICU.

Halaman 16 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

Halaman 17 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

BAB VI
TATA LAKSANA

A. PENJADWALAN OPERASI
Pejadwalan operasi bisa di lakukan selama 24 jam baik cito maupun elektif
Tujuannya : Adalah untuk mengatur jam dan ruang tindakan yang akan di gunakan agar
terjadwal dengan baik sehingga terlaksana sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan.
Penjadwalan operasi bisa dari perawat ruangan, UGD, poli , dokter ruangan, dokter bedah
atau oleh dokter yang bersangkutan. Pelayanan kamar bedah untuk operasi terencana
disiapkan dari hari senin- sabtu pukul 07.00- 21.00. Waktu pelayanan dapat diperpanjang
tergantung kebutuhan dokter dan pemakaian ruangan.
Pelayanan untuk operasi emergenci disiapkan selama 24 jam dan berdasarkan on call untuk
pelayanan diluar jam kerja. Setiap operasi yang terencana harus diinformasikan kepada
petugas kamar bedah selambat lambatnya 6 jam sebelum jam tindakan. Setiap operasi
emergenci dalam jam kerja atau diluar jam kerja harus diinformasikan secara lisan kepada
petugas kamar bedah Informasi mengenai rencana operasi meliputi nama pasien, umur,
jenis kelamin, diagnosa, jenis operasi ,dan nama dokter operator.
Penentuan dokter anastesi dilaksanakan berdasarkan Jadwal harian/ '' On Call '' Setiap
perubahan jadwal operasi harus segera diinformasikan kepada dokter operator dan dokter
anastesi yang bertugas atau yang terlibat dalam operasi tersebut . Operasi elektif yang tidak
terjadwal sebelumnya dapat ditunda atau waktunya disesuaikan dengan jadwal pemakaian
ruang tindakan dan jumlah tenaga yang tersedia pada saat itu

B. PENERIMAAN DAN PENYERAHAN PASIEN


Prosedur serah terima pasien antara perawat ruangan dan perawat kamar bedah di lakukan
ssebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi pasien, serta verifikasi pasien (Rencana tindakan, Dr.
Bedah, Dr. anasthesi, penandaan bila ada indikasi ).
2. Memindahkan pasien dari tempat tidur ruangan ke brankar kamar bedah
3. Serah terima pasien dari perawat ruangan ke perawat kamar bedah
4. Melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi dan perifikasi persiapan
operasi antara lain :
a. Rekam Medis pasien dan kelengkapan administrasi (informed consent
tindakan medis dan pembiusan, acc administrasi)
b. Diagnosa, jenis tindakan , nama dokter bedah dan dokter anestesi
c. Hasil pemeriksaan penujang mis, : laboratorium, foto Rontgen, EKG, dll
d. Lama puasa, pengosongan kandung kemih, pencukuran, persiapan darah,
Riwayat penyakit , alergi dll.

Halaman 18 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

e. Persetujuan rawat ICU / ICCU bila ada indikasi.


f. Form serah terima di tanda tangani perawat ruangan dan perawat kamar
bedah, pasien di pindahkan ke brancard kamar bedah dan dibawa ke ruang
induksi.

C. PERSIAPAN OPERASI
Persiapan pasien yang akan menjalani operasi terencana di lakukan di ruang perawatan.
Persiapan di kamar bedah di lakukan sesuai dengan jenis operasi dan jenis pembiusan

D. KERJA SAMA ANTAR DISIPLIN


Pelayanan pembedahan harus dilakukan secara komperhensif melalui kerjasama antar
dokter spesialis yang terlibat dalam persiapan dan proses pembedahan sehingga pasien
mendapatkan pelayanan yang bermutu tinggi dan terintegrasi. Tindakan pembedahan
dilakukan oleh dokter spesialis bedah dan tindakan pembiusan dilakukan oleh dokter
spesialis anestesi.
1. PRE OPERASI
Penangaanan kasus bedah seyogyanya melibatkan beberapa bidang spesialisasi dalam
bentuk tim yang terdiri atas spesialis bedah,spesialis anestesi,spesialis penyakit dalam
dan spesialis lain yang terkait termasuk spesialis penunjang pelayanan seperti radiologi
patologi
Setiap dokter operator dan dokter anestesi yang akan terlibat dalam proses
pembedahan harus melakukan asessmen pra operasi terhadap pasien yang akan
menjalani operasi.
2. DURANTE OPERASI
Setiap kasus sulit sebaiknya di bicarakan dalam pertemuan antar spesialis dan telah di
tentukan langkah langkah yang akan dilakukan oleh Dokter Spesialis yang ikut dalam
Tim Bedah. Pembedahan kasus yang sulit dan kompleks dapat dilakukan secara
bersama sama oleh beberapa dokter spesialis bedah yang sama atau dengan disiplin
ilmu yang lain.
3. POST OPERASI
Dalam pelaksanaaan kerjasama antar disiplin, masing-masing dokter mempunyai
kewenangan namun tujuan utama adalah untuk memeberikan pelayanan yang terbaik
kepada pasien

E. PELAYANAN ANESTESI
1. PRA ANESTESI
Kunjungan dokter anestesi dilakukan selambat-lambatnya 6 jam sebelum operasi.
Tujuan kunjungan adalah :
a. Memeriksa kondisi pra anestesi, menetapkan status fisik sesuai (ASA) sebagai
standar dalam memperkirakan risiko pasien yang mengalami pembiusan.

Halaman 19 dari 20
Pedoman Pelayanan Unit Kamar Bedah
Rumah Sakit Bunda Sejahtera

b. Membuat rencana pengelolaan pembiusan.


c. Spesialis anestesi dapat melakukan konsultasi dengan spesialis lain sesuai
kebutuhan. Yang diharapkan dari konsultasi ini adalah diagnosis spesialistik
dan therapi/penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi pasien saat
diperiksa. Jika diperlukan dokter spesialis tersebut mendampingi dokter
spesialis anestesi selama operasi.
d. Kunjungan dokter anestesi di ruang rawat inap untuk meng evaluasi kondisi
medis pasien sebelum tindakan pembiusan di lakukan
2. DURANTE ANESTESI
Tindakan pemantauan yang di lakukan terhadap kondisi pasien selama
anestesia berlangsung, baik anastesi umum, regional maupun moni tored
anesthesia care
3. PASKA ANESTESI
Pelayanan yang di lakukan terhadap pasien paska anestesi adalah untuk :
a. Menjaga fungsi vital pasien dalam batas normal setelah pembedahan /
anestesi berakhir dan selama belum pulih dari pengaruh obat bius.
b. Sebagai pedoman bagi perawat dalam melakukan pemantauan kondisi klinis
dan hemodinamik pasien selama pemulihan. Untuk menjaga keselamatan
pasien.
c. Setelah pengakhiran anestesi, pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar untuk
pemantauan fungsi tanda-tanda vital oleh perawat anestesi terlatih. Pastikan
kondisi pasien memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang perawatan, jalan
nafas terpelihara baik, sirkulasi pasien cukup dan kesadaran makin baik score
normal (8-10)untuk pasien dengan pembiusan umum dan score 0 untuk
pembiusan regional.

F. LAPORAN OPERASI DAN ANESTESI


Setiap indakan operasi harus terdokumentasi dalam rekam medis pasien yang menjelaskan
antara lain ,petugas yang terlibat dalam operasi, tanggal ,jam mulai dan selesai tindakan ,
diagnosa pre dan post operasi ,jenis pembiusan, proses tindakan pembedahan, bahan dan
jenis yang dikirim kepatologi, penjelasan singkat tentang jalannya operasi, jumlah perkiraan
kehilangan darah selama pembedahan ,dan prosedur kerja yang dilakukan serta instruksi
post operasi dari dokter bedah dan dokter anestesi.
Semua laporan tersebut sudah di dokumentasikan sebelum pasien di pindahkan dari ruang
pemulihan keruang perawatan atau keluar dari kamar bedah.

Halaman 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai