Anda di halaman 1dari 49

GANGGUAN TUMBUH

KEMBANG ANAK
dr Aji Sakti Wiguna
Kepala Puskesmas Banjarmasin Indah
GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK

Masalah yang sering timbul dalam


pertumbuhan dan perkembangan anak
meliputi gangguan pada:
PERTUMBUHAN FISIK
PERKEMBANGAN MOTORIK
PERKEMBANGAN BAHASA
PERKEMBANGAN BALITUNG

PERILAKU
PERKEMBANGAN EMOSI
GANGGUAN PERTUMBUHAN FISIK

GANGGUAN GANGGUAN
PERTUMBUHAN DI PERTUMBUHAN DI
ATAS NORMAL BAWAH NORMAL

BERAT BADAN
LINGKAR KEPALA

GANGGUAN PENGELIHATAN

GANGGUAN PENDENGARAN
BERAT BADAN
• Menggunakan KMS
• Menurut Soetjiningsih,
Grafik BB >120  kemungkinan anak
mengalami obesitas atau kelainan hormonal.
Grafik BB < normal , kemungkinan
anak mengalami kurang gizi, menderita
penyakit kronis, atau kelainan hormonal.
OBESITAS
• Terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan dari yang diperlukan untuk
fungsi tubuh yang normal .
• Masih banyak tanggapan “anak yang gemuk
adalah sehat” (Soetjiningsih, 2012)
• Tidak semua orang yang mempunyai berat
badan lebih disebut sebagai obesitas.
Klasifikasi OBESITAS
1. Obesitas sederhana (simple obesity)
gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan
hormonal/mental/fisik lain. Terjadi karena
faktor nutrisi
2. Bentuk khusus obesitas
a. Kelainan endokrin/hormonal
b. Kelainan somatodismorfik
c. Kelainan hipotalamus
penyebab OBESITAS
1. Masukan energi yang melebihi dari
kebutuhan tubuh
2. Penggunaan kalori yang kurang
3. Hormonal  kelenjar pituitary dan hipotalamus.

masukan ≠ pengeluaran
penyebab OBESITAS
Obesitas dipengaruhi juga oleh faktor-faktor
predisposisi
lainnya, misalnya :
1. Herediter (faktor keturunan)
2. Suku/bangsa
3. Pandangan masyarakat yang salah
“bayi sehat = bayi gemuk”
4. Anak cacat  anak aktifitasnya (-) karena problem
fisik/cara mengasuh
5. Umur orang tua yang sudah lanjut, anak tunggal,
anak “mahal”, dll.
6. Meningkatnya keadaan ekonomi seseorang
komplikasi
1. Terhadap kesehatan
2. Saluran pernapasan
Risiko infeksi saluran pernapasan bagian bawah, karena terbatasnya
kapasitas paru-paru.
Syndrom Chubby Puffer  hipertrofi tonsil dan adenoid
mengakibatkan obstruksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan
anoksia dan saturasi oksigen rendah
3. Kulit  sering lecet, merasa gerah, sering disertai miliria dan jamur pada
lipatan kulit.
4. Ortopedi  pergerakan lambat
5. Efek psikologis  kurang percaya diri
6. Efek saat dewasa : Hipertensi, hiperlipidemia, diabetes,,
dll, dst,dsb..
pengobatan pencegahan

 Mengubah pandangan bahwa


 Memperbaiki faktor penyebab
bayi sehat= gemuk
 Motivasi penderita obesitas
 Memberikan ASI sesuai
tentang perlunya pengurusan
kebutuhan.
badan (dewasa) dan
 Tidak memberikan
memperlambat kenaikan
berat badan (anak) makanan/minuman setiap
anak menangis kecuali benar
 Diit rendah kalori yang
benar lapar.
seimbang
 Memantau pertumbuhan anak
 Anjuran untuk olahraga dengan KMS.
teratur/anak bermain aktif  Mengenalkan anak pada
sehingga banyak energi yang
aktifitas fisik, baik bermain
digunakan. ataupun olahraga.
OBESITAS
Kurang gizi

Coursin menyatakan :

“kekurangan gizi dapat menimbulkan


kekacauan struktural dan metabolisme
sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya untuk melaksanakan
tugas saraf menjadi sangat terbatas.”
Akibat Kurang gizi
PEMBENTUKAN TUBUH KEPRIBADIAN
mengalami kelambatan mudah tersinggung, pemurung,
pertumbuhan sulit diharapkan, tidak dapat
BESAR KECILNYA TENAGA diduga, dan sangat gugup
lemah dan kurang minat terhadap KECERDASAN
aktivitas di sekelilingnya. Pada masa
puber dan kurang gizi, hal ini dapat pada usia selanjutnya anak akan
menyebabkan kekurangan darah kesulitan belajar
KESEHATAN PENAMPILAN
sering terserang penyakit kulit tidak bercahaya dan kendur,
KEADAAN EMOSIONALITAS mata tidak jernih, tungkai kaki
emosi anak selalu meninggi, cenderung melengkung, gigi
dipengaruhi juga oleh lingkungan. banyak berlubang, gusi keabu-
abuan, dan mungkin bernanah.
Kurang gizi

PF
PF
LINGKAR KEPALA
Menggambarkan isi kepala termasuk otak dan
cairan serebrospinal.
Lebih dari normal : hidrosephalus,
megaensephali, tumor otak atau hanya variasi
normal.
Kurang dari normal : retardasi mental,
mikrocephal, malnutrisi kronis ataupun hanya
variasi normal.
HIDROCEPHALUS
Pengertian :
Keadaan patologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya CSS dengan atau pernah
dengan tekanan intrakranial meninggi
sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirkan CSS
HIDROCEPHALUS
Klasifikasi :
Berdasarkan gejala

Obstruktif Komunikans
(obstruksi pd salah satu tmpt antara
pembentukan CSS o/ plexus koridalis (tanpa penyumbatan
dan keluarnya ventrikel IV melalui
foramen luscha dan magendie)
sistem ventrikel)
HIDROCEPHALUS
Penyebab Pengobatan :
1. Kelainan bawaan : 1. (-) produksi CSS  merusak
stenosis aquaductus sebagian plex koroidalis dgn
tindakan reseksi atau
sylvii, spina bifida dan
koagulasi
kranium bifida, sindrom
2. Memperbaiki hub antara
dandywalker, dll. tmpt produksi CSS dgn tmpt
2. Infeksi absorbsi. (ventrikel &
3. Neoplasma subarakhnoid)
4. pendarahan 3. Pengeluaran CSS ke dalam
organ ekstrakranial
hidrocephalus
RETARDASI MENTAL
DEFINISI :
- Menurut WHO :
kemampuan mental yang tidak mencukupi.

- Menurut Crocker AC :
apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang
rendah, yang disertai adanya kendala dlam
penyesuaian perilaku, dan gejalanya timbul pada
masa perkembangan (di bawah usia 18 tahun).
- IQ <70
Penyebab RETARDASI MENTAL
Faktor yang potensial sebagai penyebab
1. non-organik
kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis, sosiokultural,
interaksi pengasuh yang tidak baik, penelantaran anak, dll.
2. Organik
prakonsepsi : penyakit metabolik, kelainan kromosom, dll.
pranatal : infeksi intrauterin, disfungsi plasenta, kelainan
kongenital dari otak, zat teratogen, dll.
perinatal : trauma lahir, meningitis, sangat prematur, dll.
post natal : neuro toksin (msl: logam berat), anoksia, dll.
Tipe RETARDASI MENTAL
1. Retardasi mental ringan 3. Retardasi mental berat
- mampu didik (sampai kelas - keterlambatan motorik dan
4-6 SD) dan diajarkan bahasa.
keterampilan dan mandiri. - dilatih higiene dasar dan
bahasa sederhana.
- Rentan stres  butuh - Tidak dapat diajarkan
bimbingan dari orang tuanya. keterampilan
2. Retardasi mental sedang - Butuh pengawasan
- kemampuan intelektual sepanjang hidupnya.
sampai kelas 2 SD,
4. Retardasi mental sangat
- dapat dilatih kete-
berat
rampilan tertentu, tapi perlu - gejala mental dan fisik.
pengawasan. - kemampuan bahasa sangat
- Kurang mandiri. Rentan minimal
stres. - seluruh hidup bergantung
pada org sekitar.
Retardasi mental
Makrocephal & Mikrocephal
• Lebih besar dari normal, • Tidak tumbuhnya
bentuk masih normal jaringan otak dengan
• >97 persentil gejala retardasi, ukuran
kepala lebih kecil dari
normal, tapi bentuk
masih normal
• <3 persentil
GANGGUAN
PENDENGARAN
Tuli konduksi
Tuli sensorineural.

Menurut Hendarmin (2000) tuli pada anak


dipengaruhi oleh faktor :
- prenatal : genetik atau infeksi TORCH
- postnatal : infeksi baktero atau virus
GANGGUAN
PENGELIHATAN
Gangguan pengelihatan biasanya berupa
maturitas visual yang terlambat,
gangguan refraksi, juling, nistagmus,
ambliopia, buta warna, dan kebutaan
akibat katarak, neuritis optik,
glaukoma, dll.
GANGGUAN
PENGELIHATAN
GANGGUAN PERKEMBANGAN
MOTORIK
• Bisa terjadi karena kelainan tonus otot atau penyakit
neuromuskular.
• Contohnya adalah :
Cerebral palsy sebagai akibat dari spastisitas,
ataksia, hipotonia, dan atheosis.
Kelainan sumsum tulang seperti spina bifida
Penyakit neuromuskular seperti muscular ditrofi
memperlihatkan keterlambatan dan kemampuan berjalan.
Anak yang sering digendong atau diletakkan di
baby walker juga dapat mengalami keterlambatan dalam
mencapai kemampuan motorik.
CEREBRAL PALSY
Pengertian Menurut Bax :
Palsi serebralis adalah suatu kelainan gerakan dan
postur yang tidak progresif, oleh karena suatu
kerusakan/ gangguan sel sel motorik pada susunan
saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selsai
pertumbuhannya.
PENYEBAB CEREBRAL PALSY
1. Prenatal - postmaturitas
- infeksi intrauterin : - hiperbilirubinemia
TORCH dan sifilis - bayi kembar
- radiasi 3. Postnatal
- asfiksia intrauterin, - Trauma kepala
dll. - Meningitis
- Racun : logam berat, CO
2. Perinatal
- anoksia/hipoksia
- pendarahan otak
- prematuritas
SPASTIC
ATHETOID
KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY
Berdasarkan derajat kemampuan fungsional
1. Golongan ringan  masih dapat melakukan
pekerjaan/aktivitas sehari hari, hanya sedikit
membutuhkan bantuan
2. Golongan sedang  aktivitas sangat terbatas,
membutuhkan bantuan/pendidikan khusus
3. Golongan berat  samasekali tidak dapat beraktivitas
fisik dan tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain.
PENATALAKSANAAN CEREBRAL PALSY
ASPEK MEDIS ASPEK NON
aspek medis umum (gizi, imunisasi, MEDIS
perawatan kesehatan, dll.)
terapi dgn obat-obatan (relaksasi
otot, antikejang, dll.) pendidikan
terapi melalui pembedahan
ortopedi  stabilitas, melemahkan
pekerjaan  harga diri
otot yg terlalu kuat,dll. bagi yang bersangkutan
fisioterapi (stretching, motor problem sosial
function training)
terapi wicara lain lain  rekreasi,
olahraga, kesenian, dll.
FISIOTERAPI PADA PENDERITA CEREBRAL
PALSY
SPINA BIFIDA
Pembagian :
1. Spina bifida okulta  arkus vertebra
Pengobatan :
tanpa herniasi jar. • Spina bifida okulta
2. Meningokel spinalis  duramater tanpa gangguan
dan arkus spinalis neurologis tidak
3. Meningomielokel  herniasi berisi membutuhkan
leptomeningen, CSS, saraf. tindakan.
4. Mielomeningosistokel  herniasi dgn • Spina bifida yang
leptomeningen, CSS, saraf tidak tertutup kulit
membentuk kista.  pembedahan
5. Rakiskisis spinal lengkap  tulang segera.
belakang terbuka sepenuhnya.
SPINA BIFIDA
SPINA BIFIDA
GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA

• Melibatkan kemampuan motorik, psikologis,


emosional dan perilaku.
• Faktor genetik, gangguan pendengaran,
intelegensia rendah, kurangnya interaksi
dengan lingkungan, maturasi terlambat, dan
faktor keluarga, kelainan fisik seperti bibir
sumbing dan cerebral palsy.
PERKEMBANGAN BAHASA
NORMAL
• Hemisfer kiri merupakan 94% pusat
kemampuan bahasa pada orang dewasa kanan
dan 75% pada org dewasa kidal.
• 3 area utama : area broca dan korteks motorik
(anterior) serta area wernicke (posterior)
PENYEBAB GANGGUAN
BICARA
Lingkungan Masalah pendengaran
 sosek (-)  terlambat  Kongenital
 tekanan keluarga  gagap  didapat
 keluarga bisu  terlambat
pemerolehan bahasa Cacat bawaan
 Bilingual  Palatoschizis
 sindrom down
Emosi Kerusakan otak
 Ibu yang tertekan  kelainan neuromuskular
 Gangguan serius pada ortu  kelainan sensorimotor
 Gangguan serius pada anak
 Palsi serebral
Perkembangan terlambat  Kelainan persepsi
GANGGUAN PERKEMBANGAN BACA, TULIS,
HITUNG (BALITUNG)
Gangguan perkembangan baca tulis disebut :
disleksia
Gangguan perkembangan berhitung disebut :
diskalkulia
– Yang terlihat : cara membaca yang sangat lambat dan
ragu, salah atau terbalik, dilewati, ditambah atau
didistorsikan.
– Gejala penyerta : gang neurologik samar, sulit
membedakan kanan dan kiri atau kidal, gang
koordinasi ringan  disfungsi jaringan otak.
GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU
EMOSI  PERILAKU

Katarsis emosi
Pembersihan sistem energi yang terkurung, yang terjadi
apabila ekspresi emosi dikendalikan.

Energi fisik yang dibina utk persiapan bertindak tidak


dilepaskan  keseimbangan tubuh terganggu

Keadaan mental yang menyertai emosi tidak ditangani


secara tepat  sikap yang tidak menyenangkan 
penyesuaian pribadi dan sosial anak kurang baik
Bahaya Dalam Perkembangan Emosi

• Keterlantaran emosional  pemberontakan thd


otoritas saat remaja.
• Terlalu banyak kasih sayang  memusatkan kasih
sayang pada satu/dua org saja
• Dominasi emosional yang tidak menyenangkan 
canggung, malu, duka cita
• Emosionalitas yang meninggi (fisik, psikologis,
lingkungan)
• Kegagalan belajar mengendalikan emosi
• Kegagalan belajar toleransi emosi.
GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU

• Paling sering terjadi  KECEMASAN


• Misal : fobia sekolah, kecemasan berpisah,
fobia sosial, dan kecemasan setelah
mengalami trauma.
GANGGUAN PERKEMBANGAN PARVASIF

• Yang termasuk : Autisme, gangguan


perilaku dan interaksi sosial

• Autisme adalah kelainan neurobiologis yang


menunjukkan gangguan komunikasi, interaksi,
dan perilaku. Ditandai dengan terhambatnya
perkembangan bahasa, munculnya gerakan
gerakan aneh seperti berputar putar,melompat
lompat atau mengamuk tanpa sebab
Sindrom DOWN
• Trisomi 21
• Penyebab :
1. genetik
2. Radiasi
3. Infeksi
4. Autoimun
5. Umur ibu
6. Umur ayah
PENYULUHAN PADA ORANG TUA
GANGGUAN PERKEMBANGAN
Gangguan makan :
Penolakan makan, pika, gangguan Gangguan tidur:
regurgitasi pada bayi, anoreksia - Gangguan tidur error
nervosa, bulimia - Gangguan tidur jalan

Enurisis fungsional dan


enkorisis fungsional
Enurisis : pengeluaran urin involunteer Gangguan stereotipik :
siang atau malam pd anak >4 tahun Gangguan tik sepintas, gangguan tik
Enkopresis : pengeluaran tinja di celana motorik kronis, sindrom tourette
tidak terkontrol, berulang pada anak >4
tahun
TERIMAKASIHHH 

Terimakasih juga untuk Orang Tuaku


Yang Selalu Menjaga Tumbuh
Kembangku 

Anda mungkin juga menyukai