“HIPERBILIRUBINEMIA NEONATUS”
Oleh :
Nuryanti Fardila
NIM : 21904101017
Dosen Pembimbing :
dr. H. Abdul Hamid Nawawi,Sp.A
TOPIK YANG DIBAHAS
1BAB I PENDAHULUAN
GAP PENTING
Bagi mahasiswa Referat ini dapat bermanfaat untuk melakukan pembelajaran tentang
penyakit Hiperbilirubinemia pada neonatus dan mengetahui cara penegakan diagnosis serta
penatalaksanaanya.
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Ikterus Fisiologis
Ikterus pada hari ke 2-3 biasanya
merupakan ikterus fisiologis.
Penatalaksanaan
Fototerapi Intravena immunoglobulin (IVIG)
Fototerapi dapat digunakan tunggal atau 01 04 Pemberian IVIG digunakan
dikombinasi dengan transfusi pengganti untuk pada kasus yang berhubungan
menurunkan bilirubin. dengan faktor imunologik.
Penghentian ASI
02 Pada hiperbilirubinemia akibat pem-
Transfusi pengganti 05
berian ASI, penghentian ASI selama
untuk mengatasi anemia akibat eritrosit
24-48 jam akan menurunkan bilirubin
yang rentan terhadap antibodi erirtosit
serum.
maternal; menghilangkan eritrosit yang
tersensitisasi; mengeluarkan bilirubin Terapi medikamentosa
serum; serta meningkatkan albumin 06
Phenobarbital dapat merangsang hati untuk
yang masih bebas bilirubin dan
menghasilkan enzim yang meningkatkan
meningkatkan keterikatannya dangan
konjugasi bilirubin dan mengeks-kresikannya.
bilirubin
Molekul bilirubin pada kulit yang terpapar sinar akan
Mekanisme Fototerapi mengalami reaksi fotokimia yang relatif cepat menjadi isomer
konfigurasi, dimana sinar akan merubah bentuk molekul
bilirubin. Bentuk bilirubin 4Z, 15Z akan berubah menjadi
bentuk 4Z, 15E (isomer non-toksik yang bisa diekskresikan).
Isomer bilirubin ini mempunyai bentuk yang berbeda dari
isomer asli, lebih polar dan bisa diekskresikan dari hati ke
dalam empedu tanpa mengalami konjugasi.
Reaksi fototerapi menghasilkan suatu fotooksidasi
melalui proses yang cepat. Produk fotooksidasi ini lebih
sedikit jumlahnya dibandingkan dengan pembentukan isomer
konfigurasi (4Z,15E).
Fototerapi juga menghasilkan lumirubin, dimana
lumirubin ini mengandung 2% sampai 6% dari total bilirubin
serum. Lumirubin diekskresikan melalui empedu dan urin.
Panduan Fototerapi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi
hiperbilirubinemia ialah toksisitas pada basal
ganglia dan nuklei di batang otak. Kondisi ini
dapat menimbulkan Acute bilirubin
encephalopathy dan Kernicterus.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis
baik, kecuali pada
kernicterus yang dapat
menyebabkan kematian.3
PENUTUP
Kesimpulan
• Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan
kadar bilirubin >5 mg/dL pada darah, yang sering ditandai oleh
adanya ikterus. Pada bayi baru lahir, hiperbilirubinemia sering
terjadi oleh kare-na kemampuan hati bayi yang masih kurang
untuk mengekskresikan bilirubin yang terus diproduksi.
• Etiologi hiperbilirubunemia perlu di-deteksi secara pasti,
fisiologik atau non-fisiologik, sebagai dasar pemeriksaan dan
tindak lanjut penanganan neonatus.
• Pengobatan hiperbilirubinemia ber-tujuan untuk menurunkan
kadar bilirubin yang tinggi. Pemantauan dan pemeriksaan yang
tepat sangat dibutuhkan untuk menentukan jenis pengobatan
yang akan dipergunakan.
Saran
• Dalam penegakan diagnosis Hiperbilirubinemia
pada neonatus diperlukan anamnesa, pemeriksaan
fisik, dan sarana pemeriksaan penunjang yang
memadai.