+
PENDAHULUAN
+
Lamanya paparan, status imun dan faktor virulensi
virus mempengaruhi gejala dari infeksi pada fetus
atau bayi baru lahir
Infeksi kehamilan yang menjadi sumber infeksi
transplasenta sering tidak terdiagnosis saat
kehamilan karena asimptomatik dan memiliki tanda
dan gejala tidak spesifik
Infeksi
Intrauteri
n
+
Etiologi
Syphil
is
Varise
la
HSV
Rubell
a
Infeksi
transplasent
a intrauterin
Parvo
virus
Tuber
kulosi
s
CMV
Tokso
plasm
osis
Infeksi
transplasen
ta
intrapartum
Hepati
tis B
dan C
HIV
Gram negatif
Lain-lain
Clostridia
Bacteriodes
Treponema Pallidum
Enterococci
Campylobacter
Mycobacterium
tuberculosa
Grup B streptococcus
Citrobacter
Liseria Monositogen
Enterobacter
Streptococcus lainnya
Escherichia Coli
Staphyloccus aureus
Haemophilus
influenzae
Staphyloccocus,
coagulase ++
Klebsiella
Streptoccus
pneumonia
Neisseria Gonorea
Streptococcus
Viridans
Neisseria Menigiditis
Proteus
Pseudomonas
NON BAKTERI
VIRUS
Adenovirus
Cytomegalovirus
Enteroviruses
Herpes
simplex virus
HIV
Parvovirus
Rubella
virus
Varicella-zoster
virus
+
PROTOZA
Plasmodia
Toxoplasma
gondii
Trypanosoma
cruzi
+
FAKTOR RISIKO
+
IMUNITAS
Pada neonatus bayi cukup bulan atau prematur terjadi
konsentrasi immunoglobulin dan faktor-faktor imunologis lain
dan fungsi netrofil dan sel-sel lain yang berperan dalam
respon terhadap infeksi.
+Sistem komplemen
Netrofil
Jumlah neutrofil yang bersirkulasi meningkat setelah lahir pada BCB
dan BKB. Puncaknya pada 12 jam, dan kembali normal pada 22 jam.
Neutrofil batang berjumlah < 15% pada bayi normal dan dapat
pada infeksi dan stress lainnya seperti pada asfiksia.
Neutropenia seringpada bayi prematur dan bayi dengan intrauterine
growth restriction risiko terjadinya sepsis
+
PATOGENESIS
Selama
kandungan
(transplase
nta
Proses
penularan
Intrapartum
Rubella
CMV
Toksoplasmosis
Parvovirus
Varricella
HIV
HSV
TBC
HBV
Postpartum
+
Penyebab infeksi nosokomial
Bakteri
Jamur Candida
Virus
+
Pneumonia
Pneumonia
Pneumonia
nosokomial : staphylococcus,
bakteri aerob gram negatif, dan pada
beberapa kasus, Pseudomonas.
+
Meningitis pada neonatus
Bakteri
streptococcus
grup
B,
E.coli,
dan
L.
monocytogenes, S. pneumoniae, streptococcus
lainnya,
Haemophilus
influenzae,
staphylococcus coagulase positif dan negatif,
Klebsiella, Enterobacter, Pseudomonas, T.
pallidum, dan Mycobacterium tuberculosis.
Citrobacter
diversus
adalah
penting penyebab abses otak.
bakteri
Early onset
Late onset
Usia
ibu Biasanya
Tidak biasanya
Bervariasi
saat persalinan
Prematuritas
Sering
bermacam-macam Biasanya
Lingkungan
ibu/lingkungan
Manifestasi
Multisistem
Multisistem
fokal
atau Multisistem
atau
fokal
+
PREDISPOSISI
Prematuritas
Chorioamnionitis
Infeksi nosokomial
+
1. Prematuritas
(1) infeksi jalan lahir menyebabkan elahiran prematur,
dengan peningkatan risiko transmisi vertikal pada
neonatus.
(2) frekuensi infeksi intra-amniotic
(3) Disfungsi imun.
(4) prosedur invasif pintu gerbang masuknya
mikroorganisme.
+
2. Chorioamnionitis
+
3. Infeksi nosokomial
yang di dapat dari rumah sakit, morbiditas
dan mortalitas neonatus di rumah sakit
infeksi
+
Penelitian kohort luas dari bayi BBLSR (BBL
dibawah 1500 gr) melaporkan bahwa infeksi
nosokomial sekitar 20-25%. Jumlah
meningkat dengan penurunan usia kehamilan
dan berat bayi lahir.
The national institute of child health and
human development (NICHD) melaporkan
terdapat infeksi nosokomial sekitar 43% pada
bayi dengan berat badan lahir 401-750 gram,
28% pada 751-1000 gr, 15% pada 1001-1250
gr, dan 7% pada bayi dengan berat badan
lahir 1251-1500 gr
pneumonia
hepatosplenomegali
hiperbilirubinemia direk
anemia
trombositopenia
hydrops fetails
manifestasi kulit seperti
ptekie, purpura & vesikel
+
A. Sepsis
+
B. Demam
Pada bayi baru lahir tidak selalu menunjukan infeksi
dapat disebabkan :
Disebabkan : HSV,
enterovirus, virus
syncytial respirasi,
dan pathogen
bacterial
+
C. Rash
Manifestasi infeksi kulit termasuk impetigo, selulitis, mastitis,
omphalitis, dan abses subkutan.
+
D. Omphalitis
+
E.Tetanus
Tetanus pada neonatus infeksi yang penting pada
negara berkembang.
Tetanus Kelahiran yang tidak higenis & perawatan tali
pusat yang tidak higenis pada bayi dengan ibu yang
tidak imun terhadap tetanus.
Gejala : ketidakmampuan menghisap pada hari ke 3-10
kehidupan, kesulitan menelan, spasm, kaku, kejang
dan kematian.
+
Tetanus neonatal dapat dicegah dengan :
+
F. Pneumonia
Tanda dan gejala pneumonia tidak spesifik termasuk :
penuruan nafsu makan, letargi, iritabilitas, sianosis,
suhu yang tidal stabil dan hal-hal yang memperlihatkan
keadaan bayi tidak baik.
Pemeriksaan fisik :
dull saat perkusi, perubahan suara pernapasan, ronki
+.
Pemeriksaan rontgen dada: menunjukan infiltrate baru
atau efusi pada neonatus dengan RDS akan sulit
untuk memutuskan apakah perubahan radiologi
merupakan proses baru atau perburukan dari penyakit
yang mendasari.
Infeksi
Gemeli
Waktu
Fetal
distress
Lokasi
persalinan
Intervensi
medis
Bukti
Dasar
Pemeriksaan Laboratorium
infeksi
Kultur (darah, CSF)
Deteksi antigen (urine, CSF)
Serologi pada ibu atau anak
Autopsi
Bukti inflamasi
Leukositosis, peningkatan neutrofil
CRP,
Sitokin ; IL6
Pleositosis pada CSF atau cairan sendi sinovial
Koagulasi intravaskular ; produk fibrin
Penyakit sistem multiorgan
Penyakit asidosis ; pH,pCO2
Fungsi paru ; pO2, pCO2
Fungsi paru ; BUN, kreatinin
Fungsi hepar ; bilirubin, ALT, ammonia AST, PT, PTT
Fungsi sumsum tulang ; neotropenia, anemia,
trombostopenia
+
TORCH
Infeksi
1.
2.
3.
4.
Penelitian
laboratorium
diperlukan, dan
5.
khusus
mungkin
+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
infeksi akut dan fokus tidak jelas, dibutuhkan:
1. Kultur darah,
2. Pungsi lumbal,
3. Pemeriksaan urin (Urine harus dikumpulkan
oleh kateterisasi atau aspirasi suprapubik),
4. Pemeriksaan radiologis dada (foto thorax).
+
TERAPI
Hiperbilirubinemia : fototerapi
Kejang : antikonvulsan
Distres
pernapasan
Abnormalitas
elektrolit.
Komplikasi akibat
infeksi Bakteri
Endokarditis
Septik emboli
Pembentukan abses
Infeksi pada sendi
Osteomielitis.
infeksi bakteri kurang
dari 5%
Komplikasi
akibat infeksi
Jamur
vaskulitis
endokarditis
endophtalmitis
pembentukan
abses pada ginjal,
hati, paru-paru,
dan otak
+
TERIMAKASIH