Anda di halaman 1dari 22

VARISELA PADA ANAK

Rizqi Karima Putri


N 111 14 028
Pembimbing Klinik : dr. Kartin Akune, Sp.A
PENDAHULUAN
Varisela disebabkan oleh virus Herpes
varicella atau disebut juga varicella-zoster
virus (VZV). Varisela terkenal dengan nama
chickenpox atau cacar air adalah penyakit
primer VZV, yang pada umumnya menyerang
anak.
Varisela dapat mengenai semua kelompok
umur termasuk neonatus, tetapi hampir
sembilan puluh persen kasus mengenai anak
dibawah umur 10 tahun dan terbanyak pada
umur 5-9 tahun.
Gejala prodromal timbul setelah 14-15 hari
masa inkubasi, dengan timbulnya ruam kulit
disertai demam yang tidak begitu tinggi serta
malaise.
stasium erupsi, ruam kulit muncul di muka
dan kulit kepala, dengan cepat menyebar ke
badan dan ekstremitas.
Penatalaksanaan meliputi, pengobatan
simptomatik, menjaga kebersihan, dan
pengobatan dengan antivirus
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Varisela disebabkan oleh virus Herpes
varicella atau disebut juga varicella-zoster
virus (VZV). Varisela terkenal dengan nama
chickenpox atau cacar air adalah penyakit
primer VZV, yang pada umumnya menyerang
anak
EPIDEMIOLOGI
Varisela merupakan penyakit yang sering
dijumpai pada anak. Varisela dapat mengenai
semua kelompok umur termasuk neonatus,
tetapi hampir sembilan puluh persen kasus
mengenai anak dibawah umur 10 tahun dan
terbanyak pada umur 5-9 tahun.
ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh virus,
varicella-zoster (v -z) virus, famili dari
Herpesvirus varicellae dari grup DNA virus.
Penyakit ini termasuk kelompok vesicobullous
lessions yang disebabkan oleh virus.
Varicella-zoster virus ini sangat menular dan
mungkin ditularkan dari penderita varisela
atau zoster. Penyebaran dari virus dapat
terjadi secara langsung dari orang ke orang
melalui lesi yang ada, melalui udara (airborne
droplets) atau melalui plasenta. Penularan ini
dapat dimulai pada saat 24-49 jam sebelum
timbulnya rash dan sampai terbentuknya
vesicle, biasanya 37 hari.
PATOGENESIS

Virus VZV masuk tubuh melalui


mukosa saluran nafas bagian atas atau
orofaring replikasi virus
menyebar melalui pembuluh darah
dan limfe (viremia pertama) virus
berkembang biak di sel
retikuloendotelial pada kebanyakan
kasus, virus dapat mengatasi
pertahanan non-spesifik seperti
interferon dan respon imun satu
minggu kemudian, virus kembali
menyebar melalui pembuluh darah
(viremia ke-2) timbul demam dan
malaise penyebaran ke seluruh
tubuh terutama kulit dan mukosa
lesi kulit muncul tidak bersamaan,
sesuai dengan siklus viremia. Pada
keadaan normal, siklus ini berakhir
setelah 3 hari akibat adanya kekebalan
humoral dan selular spesifik.
GEJALA KLINIS
Stadium prodromal
Gejala prodromal timbul setelah 14-15 hari
masa inkubasi, dengan timbulnya ruam kulit
disertai demam yang tidak begitu tinggi serta
malaise. Pada anak lebih besar dan dewasa
ruam didahului oleh demam selama 2-3 hari
sebelumnya, menggigil, malaise, nyeri kepala,
anoreksia, nyeri punggung, dan pada
beberapa kasus nyeri tenggorok dan batuk
Stadium erupsi
Ruam kulit muncul di muka dan kulit
kepala, dengan cepat menyebar ke badan dan
ekstremitas. Ruam lebih jelas pada bagian
badan yang tertutup dan jarang ditemukan
pada telapak kaki dan tangan. Penyebaran
lesi varisela bersifat sentrifugal.
Gambaran yang menonjol adalah
perubahan yang cepat dari makula
kemerahan ke papula, vesikula, pustul dan
akhirnya menjadi krusta. Perubahan ini hanya
terjadi dalam waktu 8-12 jam.
Penyulit
Penyulit tersering adalah infeksi sekunder bakteri pada
lesi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus
dan Streptococcus hemolyticcus grup A yang
menimbulkan impetigo, furunkel, selulitis, erisipelas
dan jarang ganggren.
Pneumonia primer akibat varisela 90% terjadi pada
orang dewasa dan jarang terjadi pada anak normal.
Gejala muncul 1-6 hari setelah lesi kulit, beratnya
kelainan paru mempunyai kolerasi dengan beratnya
erupsi kulit. Infeksi dapat pula bersifat invasif seperti
pneumonia, arthritis, osteomielitis, fascilitis bahkan
sepsis
Diagnosis varisela dapat ditegakkan secara klinis
dengan gambaran dan perkembangan lesi kulit khas,
terutama apabila diketahui ada kontak 2-3 minggu
sebelumnya. Gambaran khas termasuk : [1]
Muncul setelah masa prodromal yang singkat dan
ringan
Lesi berkelompok terutama di bagian sentral
Perubahan lesi yang cepat dari makula, vesikula,
pustula sampai krusta
Terdapatnya semua tingkat lesi kulit dalam waktu
bersamaam pada daerah yang sama.
Terdapat lesi mukosa mulut.
PENGOBATAN [2]
Pengobatan Simptomatik
Menghilangkan rasa gatal
Menurunkan panas
Menjaga kebersihan
Terutama pada daerah kuku yang sering
digunakan untuk menggaruk
Kebersihan pakaian
Pengobatan dengan antivirus
Pada saat ini acyclovir telah terbukti
bermanfaat untuk pengobatan varisela.
Acyclovir - 9 - [(2-hydroxy thonyl) methyl]
guanine merupakan ohat pilihan. Obat ini
dapat digunakan secara oral maupun
intravena.
Dosis aiklovir 80 mg/kgBB/hari per oral,
terbagi dalam dosis selama 5 hari atau 500
mg/m2, intravena tiap 8 jam selama 7 hari.
PENCEGAHAN [1]

Isolasi.
Pemberian VZIG (Varicella-zoster Immune
Globulin).
Pemberian vaksinasi.
Pemberian Vaksinasi
Pada saat ini telah tersedia vaksin untuk varisela,
yaitu Live, Attenuated Varicella Virus Vaccine. Vaksin
ini deberikan pada anak usia di atas 12 bulan. Pada
anak usia 12 bulan -12 tahun vaksin dapat diberikan
secara subkutan dengan dosis 0,5 mI. Secara rutin
vaksinasi ini dianjurkan pada usia 12 -18 bulan.
Pemberian dapat dilakukan bersamaan dengan
pemberian vaksinasi lain, seperti vaksinasi MMR
(Measles Mumps -Rubella) . Sedangkan pada anak
usia = 13 tahun diberikan dosis 0,5 ml, s.c. dengan
dua dosis. Jarak pemberian adalah 4-8 minggu
PROGNOSIS
Infeksi primer varicella memiliki tingkat
kematian 2-3 per 100.000 kasus dengan case
fatality rate pada anak berumur 1-4 tahun dan
5-9 tahun (1 kematian per 100.000 kasus).
Pada bayi rata-rata resiko kematian adalah
sekitar 4 kali lebih besar dan pada dewasa
sekitar 25 kali lebih besar. Rata-rata 100
kematian terjadi di USA sebelum
ditemukannya vaksin varicella, komplikasi
yang menjadi penyebab utama kematian,
antara lain: pneumonia, komplikasi SSP,
infeksi sekunder, dan perdarahan.
KESIMPULAN
Dari penjabaran mengenai varisela diatas, maka dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu :
Varisela disebabkan oleh virus Herpes varicella atau disebut
juga varicella-zoster virus (VZV). Varisela terkenal dengan
nama chickenpox atau cacar air adalah penyakit primer
VZV, yang pada umumnya menyerang anak.
Gejala prodromal timbul setelah 14-15 hari masa inkubasi,
dengan timbulnya ruam kulit disertai demam yang tidak
begitu tinggi serta malaise.
Stadium erupsi, ruam kulit muncul di muka dan kulit kepala,
dengan cepat menyebar ke badan dan ekstremitas. Ruam
lebih jelas pada bagian badan yang tertutup dan jarang
ditemukan pada telapak kaki dan tangan. Penyebaran lesi
varisela bersifat sentrifugal.
Gambaran yang menonjol adalah perubahan
yang cepat dari makula kemerahan ke papula,
vesikula, pustul dan akhirnya menjadi krusta.
Perubahan ini hanya terjadi dalam waktu 8-12
jam.
Penatalaksanaan meliputi, pengobatan
simptomatik, menjaga kebersihan, dan
pengobatan dengan antivirus
Pencegahan meliputi, isolasi, pemberian VZIG
(Varicella-zoster Immune Globulin), dan
pemberian vaksinasi.
DAFTAR PUSTAKA
Soedarmo, S.S.P, et al. 2010. Buku Ajar Infeksi &
Pediatri Tropis. Badan Penerbit IDAI. Jakarta.
Kurniawan, Martin, et al. 2010. Varicela Zoster Pada
Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Pelita
Harapan. Tangerang.
Lubis, C.P. 2003. Varisela Pada Anak. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Lubis, R.D. 2008. Varicella Zooster dan Herpes
Zooster. Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Medan.

Anda mungkin juga menyukai