3
Maps
4
Faktor Resiko
Faktor agent yaitu virus host yaitu sikap dan
dengue perilaku hidup: Lingkungan:
- Kebersihan - Kepadatan penduduk
vektornya berupa:
- Pendidikan - Kualitas perumahan
- perkembangbiakan
- Pekerjaan - Jarak antar rumah
vektor
- Umur - Mobilitas penduduk
- kebiasaan menggigit
- Suku bangsa - Curah hujan
- kepadatan vektor di
- Kerentanan paparan - Suhu
lingkungan
penyakit - Sanitasi.
- transportasi vektor dari
- Terdapat penderita di
satu tempat ke tempat
lingkungan atau
yang lain
keluarga
5
Etiologi
Demam Berdarah II Tanda dan gejala klinis seperti pada derajat I Trombositopenia (<100.000
Dengue disertai perdarahan spontan sel/mm³
Peningkatan hematokrit (≥20%)
Demam Berdarah III Tanda dan gejala klinis seperti pada derajat I Trombositopenia (<100.000
Dengue atau II disertai kegagalan sirkulasi (hipotensi, sel/mm³
nadi lemah, restlessness, tekanan nadi Peningkatan hematokrit (≥20%)
sempit ≤ 20 mmHg)
Demam Berdarah IV Tanda dan gejala klinis seperti pada derajat Trombositopenia (<100.000
Dengue III disertai syok berat; tekanan darah dan sel/mm³
nadi yang sulit dinilai Peningkatan hematokrit (≥20%)
10
11
Fase DBD
Fase Fase
Fase Kritis
Demam Pemulihan
12
FASE DEMAM FASE KRITIS FASE PEMULIHAN
5 - 7 hari 3-7 hari sejak timbulnya demam 48-72 jam setelah fase kritis
dan berlangsung selama 24-48
jam.
demam tinggi gejala demam yang menurun Keadaan umum yang membaik
sampai dengan syok
13
14
15
16
Manifestasi klinis, antara lain:
✢ Demam dengan awitan akut, tinggi dan terus-menerus, berlangsung 2 hingga
7 hari dalam banyak kasus.
✢ Manifestasi hemoragik termasuk tes tourniquet positif, petekie, purpura (di
lokasi vena puncture), ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, dan
hematemesis dan/atau melena.
✢ Pembesaran hati (hepatomegali).
✢ Syok, ditandai dengan tanda dan gejala seperti takikardia, perfusi jaringan
yang buruk dengan denyut nadi lemah dan tekanan nadi menyempit (≤20
mmHg) atau hipotensi dengan kulit yang dingin, lembab, dan/atau gelisah.
17
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
✢ Leukosit: normal atau menurun dan neutrofil adalah sel
dominan pada fase demam awal titik terendah menjelang
akhir fase demam limfositosis relatif >45% dari total
leukosit di hari ketiga dengan limfosit plasma biru pada hapusan
darah tepi >15% dari jumlah total leukosit.
18
✢ Trombosit: fase awal demam jumlah trombosit normal, kemudian
mengalami penurunan ringan pada hari ketiga sampai kedelapan
penurunan ke titik terendah akhir fase demam
19
✢ Protein: albuminuria ringan dan hipoproteinemia
✢ Enzim hati: AST dan ALT meningkat
✢ Elektrolit: hiponatremia, hipokalsemia.
✢ Asidosis metabolik dan peningkatan nitrogen urea darah dapat
terjadi pada kasus syok berkepanjangan.
✢ Isolasi virus: mengetahui karakteristik serotipe atau genotipe
virus,
✢ Asam nukleat virus.
20
✢ Antigen virus, yaitu mendeteksi glikoprotein flavivirus (NS-1)
✢ Pemeriksaan imunoserologi, meliputi:
IgM: dapat terdeteksi mulai hari ketiga sampai kelima,
meningkat hingga minggu ketiga dan menghilang setelah
60-90 hari.
IgG: mulai terdeteksi pada hari ke-14 pada infeksi primer
dan hari ke-2 pada infeksi sekunder.
✢ Lain-lain: uji NS-1 yang dapat dideteksi pada hari pertama
sampai hari kedelapan.
21
Kriteria Diagnosis
✢ Periode demam akut selama dua sampai tujuh hari,
✢ Manifestasi hemoragik, yang terdiri dari gejala berikut: tes tourniquet
positif, petekie, ekimosis atau purpura, maupun perdarahan dari mukosa,
saluran pencernaan, tempat injeksi, atau lokasi lain.
✢ Jumlah trombosit ≤ 100.000 sel/mm3
✢ Tanda kebocoran plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh
darah yang ditunjukkan dari gejala berikut:
✢ Meningkatnya hematokrit/hemokonsentrasi ≥20% dari baseline atau
perlambatan pada proses pemulihan,
✢ Bukti adanya kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau
hipoproteinemia/albuminaemia.
22
Diagnosis Banding
✢ Tifoid
✢ Campak
✢ Leptospirosis
✢ Influenza
✢ Chikungunya
23
Komplikasi
25
26