PB MB
-bercak ≥5 -bercak >5
Pemeriksaan saraf perifer:
-saraf 1 -saraf >1
n. aurikularis magnus; n. ulnaris;
-BTA (-) -BTA (+)
n. tibialis posterior; n. peroneus komunis
=> ada pembesaran kanan/kiri; ±atrofi , hilangnya
sensasi/kelemahan otot yang dipersarafi
Pemeriksaan histopatologis:
Sel Virchow (+)
Pemeriksaan bakteriologis: Pemeriksaan bakteriologis: Pemeriksaan serologis:
BTA(+) BTA(-) Uji ELISA, ML dipstick test
Tipe PB dengan lesi Tipe PB dengan Tipe MB: MDTL alternatif :
tunggal: 2-5 lesi: - rifampisin 600 mg/ - toksisitas rimfapisin
- rifampisin 600 mg - rifampisin 600 bulan Ofloxacin 400 mg / hari
- ofloksasin 400 mg mg/ bulan - DDS 100 mg / hari dengan minocycline 100 mg/
- Minoksiklin 100 mg - DDS 100 mg / - Klofamizin 300 mg/ hari selama 6 bulan,
hari bulan, diteruskan 50 diteruskan dengan ofloxacin
Lama pengobatan : mg/ hari / 100 mg 400 mg / hari atau
diberikan 1 kali Lama selang sehari/ 3 kali minocycline 100 mg/ hari
sebagai dosis pengobatan : 100 mg tiap minggu selama 18 bulan. ( DDS dan
tunggal diberikan klofazimin tetap diteruskan)
sebanyak 6 dosis Lama pengobatan : - toksisitas DDS
yang diselesaikan diberikan sebanyak MH tipe PB diganti
dalam 6-9 bulan 12 dosis yang klofazimin
diselesaikan dalam MH tipe MB tetap
12-18 bulan dilanjutkan tanpa DDS
- ps menolak pemberian
klofazimin
ofloxacin 400 mg/ hari
selama 12 bulan atau
rifampicin 600 mg/ bulan,
ofloxacin 400 mg/ bulan dan
minosiklin 100 mg/ bulan
selama 24 bulan
Status dermatologikus Status dermatologikus
Regio : wajah, ekstremitas, badan (simetris pd bokong, paha Regio : ektensor tulang terutama diatas jari, periorifisial sekitar
atas, punggung dan ekstensor lengan) mata, mulut, hidung, tibialis anterior, pergelangan tangan
Distribusi : - bagian flexor
Efluoresensi primer : makula Distribusi : lokalisata/ generalisata
Warna : hipopigmentasi Efluoresensi primer : makula
Ukuran : lentikular numular, plakat batas agak tegas Warna : hipopigmentasi/ putih seperti kapur/ susu
Jumlah : - Ukuran : miliar – plakat dengan batas tegas
Efluoresensi sekunder : skuama halus Jumlah : soliter, multipel
Konfigurasi : - Efluoresensi sekunder : -
Konfigurasi : -
KIE :
- hindari stress
- gunakan tabir surya
- hindari trauma
Status dermatologikus
Regio: di daerah seboroik (tubuh bagian atas, leher, wajah, lengan
atas)
Distribusi: -
Efluoresensi primer: makula
Warna: hipopigmentasii, kadang eritema hingga kecoklatan
Ukuran: -
Jumlah: -
Efluoresensi sekunder: skuama putih halus
Konfigurasi: -
Pemeriksaan :
- Pemeriksaan lampu Wood:
terlihat fluoresensi berwarna kuning keemasan
- Pemeriksaan langsung dengan mikroskop dan larutan KOH 20%
spaghetti and meatballs(hifa pendek, spora-spora bulat yang dapat
berkelompok
Pytriasis versikolor
Medikamentosa:
1. Topikal
Sampo selenium sulfida 1,8% dioleskan di seluruh daerah yang terinfeksi,
15-30 menit sebelum mandi, sekali/hari atau 2-3 kali seminggu. Khusus
untuk daerah wajah dan genital digunakan golongan azol topikal.
2. Sistemik
lesi luas atau sulit disembuhkan =>ketokonazol oral 200mg/hari selama
10 hari.
Obat dihentikan bila pemeriksaan klinis, lampu wood, dan pemeriksaan
mikologis langsung berturut-turut selang seminggu telah negatif
3. Kasus kronik berulang
terapi pemeliharaan dengan topikal tiap 1-2 minggu atau sistemik
ketokonazol 2x200mg/hari sekali sebulan
KIE:
Hindari suasana lembab, panas, dan keringat berlebih
Status dermatologikus
Regio: khas telapak tangan dan kaki
Distribusi: generalisata
Efluoresensi primer: makula
Warna: hipopigmentasi
Ukuran: -
Jumlah: -
Efluoresensi sekunder: - KIE:
Konfigurasi: anular 1. Penanganan pasangan seksual sedapat
mungkin dilakukan
2. abstinensia
3. Konseling:
- tentang penyakit sifilis dan penularannya, cara
pencegahan, pengobatan
- kemungkinan resiko tertular HIV
Leukoderma sifilitikum