“PENGANIAYAAN”
DISUSUN OLEH :
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Dokter Muda
PENDAHULUAN
penganiayaan pada tahun 2000 hingga 2014. Di kota Bergen, Norwegia 1803
korban penganiayaan tercatat selama kurun waktu 2 tahun. (Putra,2020)
Berdasarkan data kepolisian daerah Sumatera Barat tahun 2011 jumlah
kasus penganiayaan berat di Sumatera Barat sebanyak 743 kasus dan kasus
penganiayaan ringan sebanyak 1.359 kasus. Pada tahun 2016 jumlah kasus
penganiayaan berat meningkat menjadi 747 kasus sedangkan kasus
penganiayaan ringan menurun menjadi 758 kasus. Kasus penganiayaan berat
terus meningkat pada tahun 2013 menjadi 766 kasus sedangkan kasus
penganiayaan ringan kembali mengalami peningkatan yang signifikan menjadi
1.761 kasus. (Putra,2020)
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) itu sendiri
telah menjelaskan dan mengatur tentang penganiayaan beserta akibat hukum
apabila melakukan pelanggaran tersebut, pasal yang menjelaskan tentang
masalah penganiayaan ini sebagian besar adalah pasal 351 sampai dengan
pasal 355, dan masih banyak pula pasal-pasal lain yang berhubungan dengan
pasal tersebut yang menjelaskan tentang penganiayaan. (Irda, 2017)
Dokter , dalam kasus tindak pidana, memiliki peran dalam pembuatan
visum et repertum. Dokter membuat VeR berdasarkan temuan atau kenyataan
yang ditemukan pada korban dan setelah menghubungkan satu dengan yang
lain secara logis lalu kemudian mengambil kesimpulan. Berdasarkan hal ini,
pemberitaan yang ditulis pada VeR harus objektif dan sesuai dengan
kenyataan yang diperoleh (Purba & Silalahi, 2020).
Pengetahuan ini harus dikuasai oleh kalangan kedokteran karena dalam
melaksanakan profesi kesehatan, terutama dalam kepentingan penyidikan.
Disisi lain pengetahuan ini harus juga dikuasai oleh para penegak hukum agar
dapat memahami penjelasan yang diberikan dan disampaikan oleh ahli
kedokteran forensik (Purba,2022)
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian penganiayaan.
2. Mahasiswa diharapkan mampu membuat visum et repertum pada kasus
penganiayaan.
3. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek hukum pada kasus
penganiayaan.
BAB II
KASUS
A. Keadaan Umum
Bagian Punggung:
Bagian Lengan :
1. Ditemukan luka memar pada tangan kiri bagian lengan bawah sisi luar
dengan ukuran lima sentimeter kali nol koma lima dengan jarak satu
sentimeter dari siku.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK &
MEDIKOLEGAL
Jalan Imam BonjolNo. 14 / ( 0461 ) 21820, E-Mail : rsud_luwuk@yahoo.co.id
VISUM ET REPERTUM
PRO JUSTITIA
No. Reg/Rm
Sehubungan dengan surat
saudara:---------------------------------------------------------------------------
Nama: Sofyanto Lalona Pangkat: BRIPKA NRP: 8811030 Jabatan: an. Kepala
Kepolisian Resor Banggai KA SPKT, Nomor : VER/ 261 / XI / 2022/Sulteng/
Res-Bgi, Alamat: Tertanggal : 19 November 2022, Perihal: Permintaan Visum et
Revertum, yang kami terima pada tanggal: 20 November 2021 Pukul 01.25
WITA.------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka kami:-----------------------------------dr. Asrawati Azis, Sp FM------------------------------------
Sebagai dokter forensik pada Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal
RSUD Kabupaten Banggai, menyatakan telah dilakukan pemeriksaan terhadap
korban pada hari Jumat, tanggal 20 November 2022 Pukul 01.25 WITA, di
Instalasi Gawat Darurat RS Umum Daerah Kabupaten Banggai atas korban yang
menurut surat Saudara:-----------------------------------------------------------------------------------------
Nama : AM---------------------------------------------------------------------------------------
Umur : 20 Tahun--------------------------------------------------------------------------------
Kelamin : Laki-laki -------------------------------------------------------------------------------
Agama : Islam-------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Petani------------------------------------------------------------------------------------
Alamat : Desa Longkoga Kec. Bualemo Kab. Banggai ------------------------------------
Laki-laki tersebut korban tindak Pidana Penganiayaan yang terjadi pada hari
Sabtu tanggal 19 Desember 2021 sekitar jam 19.00 wita, bertempat di pustu desa
baya kec. Luwuk Timur kab. Korban tiba di Instalasi Gawat Darurat RS Umum
Daerah Kab. Banggai pada hari Minggu, tanggal 20 November 2021 pukul 01.25
WITA.------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Luar: -------------------------------------------------------------------------------------------
1. Kesadaran baik, tekanan darah seratus lima puluh satu per sembilan puluh
tujuh millimeter air raksa, denyut nadi tujuh puluh delapan kali per menit,
pernapasan dua puluh kali per menit, suhu badan tiga puluh enam koma lima
derajat celcius. --------------------------------------------------------------------------------------------
2. Korban berjenis kelamin laki-laki, umur dua puluh tahun.------------------------------------------
3. Properti : Korban datang dengan menggunakan topi berwarna putih, hoodie
berwarna kuning hitam, celana jeans panjang berwarna hitam, sendal jepit
berwarna putih.--------------------------------------------------------------------------------------------
4. Kepala:------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Bentuk: Oval,simetris. Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda
kekerasan.-----------------------------------------------------------------------------------------------
b. Pelipis:. Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan---------------------------------
c. Dahi : Kiri luka lecet berukuran tiga koma lima sentimeter kali satu koma
dua sentimeter terletak tiga sentimeter dari garis pertengahan depan tubuh.------------------
d. Pipi: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.------------------------------------
e. Hidung : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.-------------------------------
f. Dagu: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.-----------------------------------
g. Mata : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan
h. Mulut: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.----------------------------------
i. Leher : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.---------------------------------
5. Dada: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.---------------------------------------
6. Perut: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.--------------------------------------
7. Pundak : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. ----------------------------------
8. Punggung : Terdapat dua buah luka memar di bagian punggung, luka memar
pertama berwarna kemerahan tepat pada garis tengah tubuh bagian belakang
berukuran tiga koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter, luka
memar kedua berwarna kemerahan tepat pada garis tengah tubuh bagian
belakang berukuran tiga sentimeter kali nol koma lima dan dan berjarak
dibawah satu sentimeter pada luka memar pertama.--------------------------------------------------
9. Pinggang: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.----------------------------------
10. Panggul:Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.------------------------------------
11. Pantat : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.-------------------------------------
12. Anggota gerak atas kanan dan kiri : Ditemukan luka memar pada tangan kiri
bagian lengan bawah sisi luar --------------------dengan ukuran lima sentimeter kali nol koma
lima dengan jarak satu sentimeter dari siku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
13. Anggota gerak bawah kanan dan kiri : Tidak ditemukan kelainan dan tanda-
tanda kekerasan.-------------------------------------------------------------------------------------------
14. Alat kelamin: Tidak dilakukan pemeriksaaan--------------------------------------------------------
15. Dubur:Tidak dilakukan pemeriksaan.------------------------------------------------------------------
Tindakan/Terapi :---------------------------------------------------------------------------------------------
1. Dilakukan pemeriksaan terhadap korban. ---------------------------------------------------------
KESIMPULAN
1. Korban laki-laki berumur dua puluh tahun---------------------------------------------------------
2. Pada pemeriksaan ditemukan :
a. Luka memar pada punggung dan pada bagian tangan kiri lengan bawah. -------------------
Luka tersebut diatas akibat kekerasan tumpul ----------------------------------------------------
3. Kualifikasi luka tersebut di atas TIDAK menimbulkan penyakit, gangguan
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan/jabatan atau pencahariannya.-------------------
Dokter Pemeriksa,
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, luka korban adalah luka memar yang berada pada
punggung korban dan tangan. Luka memar merupakan salah satu luka yang
disebabkan oleh adanya trauma benda tumpul yang menyebabkan kerusakan
jaringan tanpa disertai diskontinuitas pembuluh darah dan jaringan di bawah kulit
tanpa adanya kerusakan pada kulit. Luka ini disebabkan oleh adanya kerusakan
pada kapiler darah sehingga darah yang keluar akan meresap di jaringan
sekitarnya. Pasien juga datang dengan keadaan umum yang baik, dan dapat
beraktivitas seperti biasa sehingga dari penilaian dan pemeriksaan yang ditemukan
derajat luka pasien adalah derajat luka ringan. Disebut derajat luka ringan karena
tidak menimbulkan halangan dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-
hari. Luka dapat disebut sebagai luka berat jika luka tersebut menimbulkan
penyakit yang mengakibatkan terjadinya halangan dalam melakukan aktivitas
pekerjaan, jabatan, atau pencaharian untuk sementara waktu. Penentuan derajat
luka ini menjadi penting karena setiap derajat luka dapat menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan oleh hakim ( Kelwulan et al, 2020).
Zilvia, R., Haryadi. 2020. Disparitas Pidana Terhadap Pelaku Kasus Tindak
Pidana Penganiayaan. Journal of Criminal , 1(1) : 96-105.
Purba, O., Silalahi, R. 2020. Peran Ilmu Kedokteran Forensik dalam Pembuktian
Tindak Pidana Penganiayaan. Jurnal Retenrum, 1(2) : 127-133
Suma, I.K.B.P., Rideng, I.W., Widia .I.K. 2021. Sanksi Pidana Terhadap Pidana
Penganiayaan yang Mengakibatkan Luka Berat. Jurnal Analogi Hukum, 3(2) :
225- 229.
Kelwulan, J.E., Siwu, J.F., Mallo, J.F. 2020. Penentuan Derajat Luka pada
Kekerasan Mekanik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari –
Juli 2019. e-Clinic, 8(1): 172- 176.
Aflanie, I., Nirmalasari, N., Arizal, M.H. 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Depok : Rajawali Pers.