STEP 1
1. Mallampati Score (Elvira)
Mallampati score adalah score medis yang digunkan dibidang anastesiologi untuk menilai
resiko pasien yang menjalani pembedahan (Ismuzzat)
2. Detritus (+) (Dea)
Ditandai dengan munculnya bercak putih pada tonsil. Terbentuk oleh karena sel sel mati, air
liur yang lama kelamaan akan mengeras. (+) muncul pada bagian sinistra dan dekstra (Andi
Moch)
3. Personal formularium (Nada)
Personal foormularium adalah kumpulan obat yang sudah dipilih oleh setiap dokter untuk
diresepkan kepada pasien yang sudah diketahui kemanjurannya sesuai karakteristik pasien (Fika)
4. EBM (Fadila)
Suatu pendekatan medic yang didasarkan pada bukti bukti ilmiah terkini untuk kepentingan
pelayanan kesehatan (Nadiyah)
STEP 2
1. Identifikasi agen infeksi pada scenario (Ismuzzat)
2. Bagaimana prosedur dari mallampati score? dan apa tujuan dilakukannya (Elvira)
3. Bagaimana penulisan resep yang benar pada pasien (Alfryheni)
4. Bagaimana interpretasi hasil pem penunjang pada scenario (Nada)
5. Diagnosis dan diagnosis banding (Dea)
6. Gol obat apa saja yang tepat pada scenario berdasarkan EBM (Andi Moch)
7. Apa yang menyebabkan anak pasien menggorok pada saat tidur dan (Fadila)
8. Patofisiologi terjadinya keluhan pada anak (Ribka)
9. Pemeriksaan penunjang (Andi Nur )
10. Langkah –langkah dalam pemilihan p drug dalam terapi (Nadiyah)
STEP 3
Nomor 8 (Ismuzzat)
Gejala: Batuk, Nyeri Tenggorokan, Pilek
*Leukosit normal tdk ada rx inflamasi
Reaksi oleh virus , kronis
Demam, pilek nyeri tenggorokan gangguan pada struktur anatomi (tonsil, faring)
INFEKSI
Peradangan tonsil akut kalo >3 minggu kronis. Kronis artinya leukosit tidak meningkat
Nomor 10 (Andi Moch)
Langkah 1: Tentukan masalah pasien (Menentukan diagnosis)
Langkah 2: Tentukan tujuan dari pengobatan
Langkah 3: Pilihan untuk intervensi (Menentukan golongan obat yang tepat)
Langkah 4: Melakukan Pengobatan
Langkah 5: Berikan informasi kepada pasien
Langkah 6: Pantau (atau hentikan?) pengobatan
Nomor 7 (Dea)
Detritus (+) saat anak bernafas membuat bau pada mulut akibat penumpukan bakteri, sisa
makanan, dan sel kulit mati pada tonsil
Pembesaran T3 50-70% dari diameter orofaring terjadi penyempitan dari saluran nafas
mengorok atau mendengkur
Nomor 9 (Nadiyah)
Pemeriksaan Penunjang:
Pem Mikrobiologi. Bertujuan untuk identifikasi kuman atau petogen yang menyebabkan
infeksi tersebut
Pem Histopatologi
Pem foto polos nasofaring, rinofaringolaringoskopi
Nomor 2 (Alfryheni)
Skor mallampati digunakan untuk menilai hubungan antara lidah dan palatum. Penilaian dengan
cara pasien diminta duduk tegak, membuka mulut, dan menjulurkan lidah secara maksimal.
Kemudian dilihat bangunan diantara palatum dan lidah yang dapat terlihat.
- Kelas I : apabila palatum mole, fauces, pilar, uvula terlihat.
- Kelas II : terlihat palaum mole, fauces, sebagian uvula.
- Kelas III : terlihat palatum mole dan basis uvula
- Kelas IV : hanya terlihat palatum durum.
Nomor 6 (Ismuzzat)
1. Terapi kausatif
Antibiotik jika terjadi infeksi
Golongan sefalosporin
2. Terapi simptomatik
Batuk:
Antitusif untuk atasi batuk (kering)
Mukolitik memecah mukus (berdahak)
Ekspektoran melegakan bagian leher pasien
Pemilihan berdasarkan keluhan batuk pasien
Demam: antipiretik (parasetamol, dll)
Nomor 4 (Elvira)
Eritrosit (normal)
Leukosit (normal)
Hb, Hct (rendah)
Albumin (rendah)
ALT, AST (rendah) penurunan fungsi hati
Na, K, Creatinin (normal) ginjal normal
Nomor 3 (Andi Moch)
a. Officinalis
b. Spesialitis : nama dagang
c. Magistralis : resep racikan (pulv, dll)
1.Inscriptio identitas dokter, SIP, alamat, R
2.Prescriptio nama obat pokok dan jumlahnya, bahan yang membantu kerja obat, cara
pembuatan dan bentukan sediaan yang dikehendaki
3.Signatura aturan pakai, identitas pasien (Pro, nama, umur) , (Pro nama , umur, bb)
4. Subscriptio
Nomor 1 (Dea)
Infeksi bakteri Streptococcus
Infeksi virus
Bisa ditularkan melalui udara , tangan , ciuman. Biasanya terjadi pada anak anak.
Tonsilitis viral rasa nyeri pada tenggorokan, malaise, suhu tinggi dan mulut berbau. Kasus
berat : anak sulit minum dan makan melalui mulut.
Tonsilitis bacterial 2- 4 hari; mengorok, nyeri menelan, demam, suhu tinggi, tidak nafsu
makan, pada pem. tonsil terlihat pembengkakan hiperemis, detritus : folikel, lakuna
STEP 4
Nomor 5 (Ismuzzat)
Anamnesis
Batuk
Nyeri tenggorokan
Demam
Tidur mengorok
Mulut berbau
Pem. Fisik
Nomor 6 (Ribka)
Sefalosporin generasi pertama: cefadroxil oral dengan dosis 30mg/kgbb selama 10 hari
Linkosamida : klindamisin oral 7mg/kgbb selama 10 hari
Makrolida : azitromisin oral dan klaritromisin oral
Nomor 1 (Andi Moch)
Agen Infeksius:
Bakteri Streptococcus beta hemoliticus
Corynebacterium difteri
STEP 5
1. Epidemiologi tonsillitis
2. Mampu menentukan diagnosis dan diagnosis banding
3. Mampu menjelaskan tatalaksana farmakologi dan non farmakalogi
4. Mampu menetapkan personal formularium berdasarkan EBM
5. Mampu menuliskan resep secara lege artis
6. Mampu menginformasikan kepada pasien tentang efek obat, efek samping, dosis, interval
pemberian, lama pengobatan, interaksi obat