Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

1. PERICRANIAL MUSCLE TENDERNESS:nyeri yang terjadi pada otot cranial


2. TINGHTENING BAND :suatu keadaan dimana kepala diikat seperti sabuk
3. NAUSEA :mual
4. VOMITING:muntah
5. PHONOPHOBIA :suatu keadaan orang mengalami ketakutan terhadap suara
6. BLURRY VISION:penglihatan kabur
7. PHOTOPHOBIA:rasa tidak nyaman pada mata pada cahaya yang terang
8. ANSIETAS:kekawatiran yang intens secara terus menerus
9. ANOREKSIA:gangguan makan

STEP 2
1. Apa itu nyeri kepala
2. Hubungan ansietas dan depresi dengan kasus
3. Hubungan anoreksia dan blurry vision dengan kasus
4. Penegakan dx pada skenario
5. Patogenesis skenario
6. Jenis-jenis dari nyeri kepala
7. Pemeriksaan penunjang untuk menegakan dx
8. Faktor pemicu/pencetus dari kepala
9. Prognosis dari skenario
10. Manifestasi klinis skenario
11. Tatalaksana skenario
12. Jelaskan kenapa pasien harus diperiksa matanya

STEP 3
6.-migrain
-sakit kepala tegang
-sakit kepala cluser
-Miscellaneous headache
-Headache assosiated with trauma
-Headache assosiated with vascular disorders
- Headache assosiated with neovascular intracranial disorders
-Headache assosiated with metabolic disordera

1. Nyeri kepala adalah rasa nyeri pada daerahbatas kepala memanjang dari orbita sampai ke
daerah belakang kepala ddiatas garis orbitomeatal). Adanya rangsangan struktur pela nueri di
kepala atau leher berupa traksi,inflamasi,distensi,displacement atau spasme vaskula

7.-tes darah (untuk mengetahui infeksi)


-tes tekanan bola mata
-MRI
-Pungsi lumbal

4.dapat diliat dari ananmnesis dari pasien serta pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakan dx
pada kasus ,dari hasil yang didapatkan pasien ada mengalami gangguan mata,dx semetara
skenario Tension headache

2. gangguan depresi dengan TTH, berupa suasana perasaan depresif dan minat berkurang atau
kelelahan dengan TTH Tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien dapat terjadi sebagai akibat
perjalanan penyakitnya.14 Penderita TTH umumnya tergolong dalam kelompok yang
mempunyai perasaan kurang percaya diri, ragu akan kemampuan diri sendiri dan mudah menjadi
gentar dan tegang. Dengan demikian, maka akan menghasilkan sikap hidup yang kaku, sangat
berhati-hati, cermat serta menginginkan hal yang akan dilakukan sempurna. Faktor-faktor psikis
inilah yang pada akhirnya mengakibatkan peningkatan tekanan jiwa dan penurunan tenaga dan
akan bermanifestasi membangkitkan reaksi pada otot-otot kepala, leher, bahu, kepala sehingga
timbul nyeri kepala.14,15 Perozzo et al60, melaporkan bahwa kecemasan, fobia, gejala obsesif-
kompulsif, depresi dan emosi yang labil menunjukan level yang tinggi pada penderita TTH.
Hubungan antara kecemasan dan TTH salah satunya karena adanya peran neurotransmitter.
Serotonin (5-HT) dan nor-epinefrin (NE) adalah neurotransmitter yang berperan dalam proses
nyeri maupun depresi. korteks prefrontal dan sistem limbik memodulasi terjadinya mood dan
depresi, sedangkan yang memodulasi nyeri terletak di amygdala, periaquaductal gray (PAG),
dorsolateral pontine tegmentum (DLPT), dan rostroventral medulla(RVM). Modulasi efek
serotonin di otak menunjukkan efek impulsif dan agresi. Sedangkan NE menunjukkan efek
waspada, sosialisasi, energi, dan motivasi. Apabila kerjanya bersamaan akan mengakibatkan
modulasi ansietas, iritabilitas, nyeri, mood, emosi dan fungsi kognitif.

8. Nyeri kepala migren dapat dicetuskan oleh banyak hal, seperti alkohol, obat-obatan, cahaya
terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipoglikemi; selain itu juga sering berkaitan 20dengan
menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama hamil. Penderita migren lebih suka duduk
tegak, berbeda dengan nyeri kepala akibat tumor yang penderitanya lebih suka berbaring dan
menghindari perubahan posisi, terutama bangkit dari tidur.Pada nyeri kepala tipe tegang, sebagai
faktor pencetus adalah gangguan tidur, stres emosional, menstruasi, disfungsi oromandibular,
stres psikososial, ansietas, depresi

10.Tdk terdapat gejela awal, nyeri yang terjadi biasanya intensitas ringan sampai sedang dan
biasanyadi gambarkan sebagai rasa tumpul. Yang paling sering adalah nyeri bilateral. Nyeri bisa
di gambarkan dgn pola hatband. Gejala lain yang berhubungan secara umum tdk ada
photophobia dan Phonophobia
3.adanya tnsion heden mengakibatkan penglihatan semakin buram

9.Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang diikuti selama lebih dari 10 tahun, 44%TTH
kronis mengalami perbaikan signifi kan, sedangkan 29% TTH episodik berubah menjadi TTH
kronis. Studi populasi potong lintang Denmark yang ditindaklanjuti selama 2 tahun
mengungkapkan rata-rata remisi 45% di antara penderita TTH episodik frekuen atau TTH kronis,
39% berlanjut menjadi TTH episodik dan 16% TTH kronis.Secara umum, dapat dikatakan
prognosis TTH baik.

11.1. Anti depresan

2. Anti cemas. Dapat diberikan diazepam 5-30 mg/hari. Alprazolam 0,25-0,50 mg. alprazolam
memiliki anti cemas dan anti depresi

3. Tindakan lain seperti injeksi trigger point dengan 0,25- 0,50 ml lidokain 1% dicampur
deksametason dalam volume yang dapat membantu mempercepat penyembuhan nyeri kepala
tipe tegang

4. Karena bersifat jangka panjang, hindari sedapat

mungkin zat-zat yang adiktif misalnya golongan benzodiazepin dan analgetik opiat.

5. Nyeri kepala berkaitan dengan terangsangnya susunan peka nyeri. Nyeri kemudian timbul
setelah melewati proses modulasi sebelum akhirnya dipersepsikan sebagai rasa nyeri baik
melalui mekanisme sensitisasi perifer atau sensitisasi sentral Rangsang nyeri kepala bisa
disebabkan oleh adanya tekanan, traksi, displacement maupun proses kimiawi dan inflamasi
terhadap nosiseptor-nosiseptor pada struktur peka nyeri di kepala. menurut penelitian yang
paling tertinggi penyebab nyeri kepala adalah tekanan dan traksi

12. Otot-otot yang tegang dapat menekan saraf mata yang terletak pada belakang leher,
menyebabkan aliran darah ke mata berkurang. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, migrain,
hingga mual, muntah, dan penglihatan kabur. masalah penglihatan juga dapat menyebabkan
Anda untuk menderita sakit kepala atau migrain secara teratur. Kondisi mata seperti
astigmatisme, hyperopia dan presbyopia memaksa otot-otot pada mata Anda untuk bekerja lebih
keras dan hal ini dapat menyebabkan sakit kepala.

STEP 4.

Tension headache jenis pronic tension headache

 Jenis-jenis tension

-Tension headaece hypsodic


-tension headeece episodic(intensitas berat)

-tension headece kronic

 Tatalaksana
-ibuprofen (farmako)
-beristirahat dirumah,dengarkan alunan music,jaga pola makan,dan kesehatan

 Jenis-jenis nyeri kepala


-primer
Migrain,dll
-sekunder
Stryktural selebri,dll

STEP 5
1. Perbedaan karakteristik migrain,tension headece,dan cluster headece
2. Komplikasi skenario
3. Cara menilai intensitas nyeri
4. Derajat nyeri
5. Cara anamnesis pasien untuk mengetahui dx pada no 1
6. Cara mengetahui pasien mengalami nyeri kepala yang berat
7. Pemeriksaan fisik dan neurologis,serta pemeriksaan penunjang
8. Alur tatalaksana pada nyeri kepala
9. Terapi rehabilitasi dengan pasien nyeri kepala
10. Proses rujukan pasien

Anda mungkin juga menyukai