OLEH :
CANTIKA DINIA ZULDA (1010311012)
MUHAMMAD LINGGA PRIMANANDA (1110312008)
PRESEPTOR :
DR. DOLLY IRFANDY, SP.THT-KL
BAB 1
Latar Belakang
Polip nasi merupakan masalah medis dan
masalah sosial karena dapat mempengaruhi kualitas
hidup penderita baik pendidikan, pekerjaan, aktivitas
harian dan kenyamanan
Tujuan
Makalah ilmiah ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman mengenai penegakan
diagnosis dan penatalaksanaan kasus polip nasi.
BAB 2
Anatomi Hidung
Fisiologi Hidung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Definisi Polip
Polip nasi merupakan kelainan mukosa hidung
berupa massa lunak yang bertangkai, berbentuk bulat
atau lonjong, berwarna putih keabuan, dengan
permukaan licin dan agak bening karena mengandung
banyak cairan. Umumnya sebagian besar polip ini
berasal dari celah kompleks osteomearal (KOM) yang
kemudian tumbuh ke arah rongga hidung.
Tatalaksana
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PRIBADI
Nama
No MR
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Suku Bangsa
: Ny.A
: 999452
: 47 tahun
: Perempuan
: Padang
: Minang
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Hidung kiri tersumbat sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang:
Hidung kiri terasa tersumbat sejak 1 tahun yang lalu
Keluhan hidung tersumbat semakin bertambah sejak 2 bulan yang
lalu
Keluhan hidung tersumbat tidak menyebabkan gangguan pada
jalan pernafasan. Pasien masih bisa bernafas lewat hidung
Pasien merasakan dan adanya benjolan pada hidung kiri sejak 2
bulan yang lalu
Pasien mengeluh adanya penurunan penciuman pada hidung kiri
Keluhan hidung tersumbat disertai dengan hidung berair, cairan
kental berwarna agak kekuningan
Adanya cairan yang mengalir dari hidung ke tenggorokan ada
Keluhan nyeri pada pipi tidak ada
Tidak ada riwayat hidung berdarah
Tidak ada riwayat demam, batuk pilek sebelumnya
Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
kooperatif
Keadaan umum
: sakit sedang
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit, reguler
Frekuensi Napas
: 20 x/menit
Temperatur
: 36,9 o C
Pemeriksaan Sistemik:
Kepala
Mata
tidak ikterik
Leher
KGB
Paru
Jantung
Abdomen
Extremitas
Hidung :
a.Dextra
:
Kavum nasi lapang, Konka inferior eutrofi, konka
media eutrofi, sekret (+) mukopurulen, massa
bulat bertangkai warna putih bening pada meatus
media dengan permukaan licin
b. Sinistra :
Kavum nasi sempit, Konka inferior eutrofi, konka
media sukar dinilai, sekret (+) mukopurulen,
massa bulat bertangkai warna putih bening pada
meatus media dengan permukaan licin memenuhi
cavum nasi
Orofaring dan Mulut :
arkus faring simetris, uvula di tengah, T1-T1
Diagnosis
:
Polip Nasi KNS Stadium 3 , Polip Nasi KND Stadium 2 Sinusitis
kronik
Diagnosis Banding : Inverted Cell Papilloma
Pemeriksaan Anjuran :
CT Scan SPN potongan koronal dan aksial
Kultur dan sensitivity test
Naso-endoskopi
Terapi :
Antibiotik : Penisilin
FESS untuk polip cavum nasi sinistra stadium 3
Polipektomi medikamentosa untuk polip cavum nasi dextra
stadium 2
Prognosis :
Quo ad Vitam
: bonam
Quo ad Sanam
: dubia ad bonam
Diskusi
Telah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik pada seorang pasien perempuan berumur 47
tahun dengan diagnosis Polip Nasi KNS Stadium 3,
Polip Nasi KND Stadium 2 dan Sinusitis kronik
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Anamnesis :
Keluhan hidung tersumbat semakin bertambah
sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan hidung tersumbat
tidak menyebabkan gangguan pada jalan
pernafasan. Pasien masih bisa bernafas lewat
hidung. Pasien merasakan dan adanya benjolan
pada hidung kiri sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
mengeluh adanya penurunan penciuman pada
hidung kiri.Keluhan hidung tersumbat disertai
dengan hidung berair, cairan kental berwarna agak
kekuningan. Adanya cairan yang mengalir dari
hidung ke tenggorokan .
b.
Pemeriksaan fisik :
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya massa
berwarna putih bening di bagian meatus media kiri dan
kanan, terlihat bertangkai. Hal ini menunjang ke arah
diagnosis polip nasi. Pada hidung kiri, didapatkan masa
polip yang menutupi seluruh rongga hidung sehingga
didiagnosa dengan polip kavum nasi sinistra stadium 3.
Sedangkan pada hidung kanan, didapatkan masa polip
yang keluar dari meatus media tetapi tidak menutupi
rongga hidung, sehingga didiagnosa dengan polip kavum
nasi dextra stadium 2.