Anda di halaman 1dari 19

Nasal Polip

Anatomi hidung
Fisiologi hidung
• Fungsi respirasi
• Fungsi penghidu
• Fungsi fonetik
• Fungsi statik dan mekanis
• Refleks nasal
Definisi
• Polip hidung ialah masa lunak yang mengandung banyak
cairan dalam rongga hidung , berwarna putih keabu-
abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa

• Dapat pada semua kalangan

• Predisposisi: rinitis alergi/penyakit atopi


Epidemiologi
• Pada anak-anak sangat jarang ditemukan dan dilaporkan hanya
sekitar 0,1%.
• Di Indonesia studi epidemiologi prevalensi polip nasi sebesar
0,2%-4,3%
Etiologi
• Etiologi polip nasi belum diketahui secara pasti
• Terdapat banyak teori yang mengarahkan polip sebagai
manifestasi dari inflamasi kronis.

Faktor risiko
- Infeksi sinus
- Alergi
- Asma
- Herediter
Patogenesis
Teori Bernstein
• Terjadi perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau
aliran udara yang bertubulensi, terutama di kompleks
osteomeatal.
• Prolaps submukosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan
pembentukan kelenjar baru.
• Terjadi peningkatan natrium oleh permukaan sel epitel yang
berakibat retensi air sehingga terbentuk polip.
Patogenesis
Teori lain mengatakan karena ketidakseimbangan saraf
vasomotor
• Terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi
vaskuler
• Dilepasnya sitokin-sitokin dari sel mast yang akan menyebabkan
edema lalu terbentuk polip.
Stadium polip
Menurut Mackay & Lund 1997:
• Stadium 1 : polip masih terbatas dimeatus medius
• Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius,
tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga
hidung
• Stadium 3 : polip yang masif
Diagnosis
Manifestasi klinis
• Hidung tersumbat
• Rinore
• Hiposmia atau anosmia
• Bersin-bersin
• Rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal
• Infeksi sekunder : post nasal drip & rinorea purulen .
• Gejala sekunder : bernapas melalui mulut, suara sengau,
halitosis, gangguan tidur, penurunan kualitas hidup.
Pemeriksaan fisik
Rhinoskopi anterior dan posterior
• Tampak sebagai massa bertangkai dengan permukaan licin
• Berbentuk bulat atau lonjong
• Berwarna putih keabu-abuan
• Tunggal atau multipel
• Mudah digerakan
• Tidak terasa nyeri.
Pemeriksaan penunjang
CT scan
• Nasoendoskopi
• CT-scan
• MRI
• Biopsi
• Test alergi

MRI
Nasoendoskopi
Tatalaksana
• Tujuan utama pengobatan polip nasi adalah
menghilangkan keluhan-keluhan, mencegah komplikasi &
rekurensi polip.
• Polipektomi medikamentosa : kortikosteroid
• Terapi bedah
Terapi Bedah
• Polipektomi
• Etmoidektomi intranasal atau ekstranasal untuk polip
etmoid
• Operasi Cald well-Luc untuk sinus maksila
• BSEF (Bedah Sinus Endoskopi Fungsional)
Komplikasi
• Obstructive sleep apnea
• Dapat memperburuk riwayat asma
• Infeksi sinus
Prognosis
Polip nasi sering mengalami rekurensi
Pengobatannya juga perlu ditujukan pada penyebabnya,
contohnya adalah alergi.
Edukasi untuk menghindari kontak dengan faktor
pencetus.

• Ad vitam : bonam
• Ad fungtionam : bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
Daftar Pustaka
• Prizaky MA, Magdi YL, Rahadiyanto KY. Kesesuaian Sensasi Subyektif Sumbatan Hidung dan Pemeriksaan Objektif
Sumbatah Hidung di PoliklinikTHT-KL RSUP DR. Moh Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2018
• Naclerio RM. Pathophysiology of nasal congestion. International journal of General Medicine. 2010;47-57
• Surya IM, Wirananda V, Asthuta AR, Andi K, Saputra D. Karakteristik penderita polip hidung di poliklinik THT-KL
RSUP Sanglah Denpasar tahun 2018. 2019;10(3):781–4.
• Maharjan S, Neopane P, Tiwari M, Parajuli R. Nasal Polyposis : A Review. Global Journal Otolaryngology.
2017;8(2):19–21.
• Lund VJ. Diagnosis and treatment of nasal polyps. British Medical Journal.1995;311:1411–4.
• Amaliyah TF. POLIP NASI REKUREN BILATERAL STADIUM 2 PADA WANITA DENGAN RIWAYAT POLIPEKTOMI
DAN RHINITIS ALERGI PERSISTEN. Medula Unila. 2013;1(5):1–6.
• Snell R. Anatomi klinis berdasarkan sistem.Jakarta:EGC;2015.
• Mangunkusumo E, Wardani RS. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke-
7,Cetakan keempat. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.2015.
• Jahromi AM, Pour AS. The Epidemiological and Clinical Aspects of Nasal Polyps that Require Surgery.
2012;24(2):75–8.
• Olajide OA. Patterns , Presentations and Prognosis of Nasal Polyps. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2017;0–4
• Meymane Jahromi A, Shahabi Pour A. The Epidemiological and Clinical Aspects of Nasal Polyps that Require
Surgery. Iran journal Otorhinolaryngology. 2012;24(67):75-78.
• Newton, Ah-see. A review of nasal polyposis. 2008;4(2):507–12
• Ardani DM, Pawarti DR.Polip Hidung dan Penatalaksanaannya. SMF Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok
Bedah Kepala dan Leher Universitas Airlangga. Surabaya
• Dhingra. Disease of ear, nose, and throat fifth edition. Elseiver.2010

Anda mungkin juga menyukai