IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. MN
TANGGAL LAHIR :9-3-2002
ALAMAT : jl. Danau Toba
KLINIS : Polip Sinonasal
TANGGAL PEMERIKSAAN : 14-02-2022
ANAMNESIS
STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Tekanan Darah : 110/70
• Nadi : 85x/menit
• Respirasi : 18x/menit
STATUS LOKALIS
Telinga
Otoskopi : Dalam batas normal
Rinoskopi Anterior : konka Kangesti ada/ sulit dievaluasi
Tampak massa pucat, mukosa licin, tidak
mudah berdarah
Faringoskopi : tampak massa, hiperemis, tidak
nyeri
Laringoskopi : dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MSCT Sinus Paranasal (Tanpa Kontras)
PEMBAHASAN
DEFINISI
• Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga
hidung
• Kebanyakan polip berwarna putih bening atau keabu – abuan,
mengkilat, lunak karena banyak mengandung cairan (polip
edematosa)
• Polip yang sudah lama dapat berubah menjadi kekuning –
kuningan atau kemerah – merahan, suram dan lebih kenyal
(polip fibrosa).
• Polip kebanyakan berasal dari mukosa sinus etmoid, biasanya
multipel dan dapat bilateral
• Polip yang berasal dari sinus maksila sering tunggal dan
tumbuh ke arah belakang, muncul di nasofaring dan disebut
polip koanal
EPIDEMIOLOGI
• Polip hidung biasanya diderita oleh orang dewasa usia 30-60
tahun. Laki-laki lebih dominan dengan perbandingan 2:1 sampai
4:1
ETIOLOGI
Alergi terutama rinitis alergi.
Sinusitis kronik.
Iritasi.
Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan
hipertrofi konka
GEJALA KLINIS
• rasa sumbatan di hidung
• Sumbatan ini tidak hilang – timbul dan makin lama semakin
berat keluhannya
• dapat menyebabkan gejala hiposmia atau anosmia
LANJUTAN GK
• Bila polip ini menyumbat sinus paranasal, maka sebagai
komplikasinya akan terjadi sinusitis dengan keluhan nyeri
kepala dan rinore
• Bila penyebabnya adalah alergi, maka gejala yang utama ialah
bersin dan iritasi di hidung
PATOGENESIS
• oedem mukosa di daerah meatus medius stroma terisi
cairan interseluler mukosa sembab menjadi polipoid
• Mukosa sembab Semakin membesar turun ke dalam
rongga hidung membentuk tangkai POLIP
DIAGNOSA
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESA
Keluhan utama penderita polip hidung adalah hidung tersumbat.
Rinore mulai yang jernih sampai purulen atau post nasal drips,
gangguan penghidu, suara sengau serta rasa nyeri pada hidung
disertai sakit kepala (Lund 1995).
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat massa yang berwarna
pucat dan mudah digerakkan. Adanya fasilitas naso-endoskopi
akan sangat membantu diagnosis kasus polip stadium dini
(Mangunkusumo dan Wardani 2007).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PEMERIKSAAN
HISTOPATOLOGI
• Pemeriksaan histopatologi merupakan baku emas penegakan
diagnosa polip hidung. Menurut Hellquist (1996), ada empat tipe
histopatologi polip hidung, antara lain
1. Edematous, Eosinophilic Polyp (Allergic Polyp)
2. Chronic Inflammatory Polyp (Fibroinflammatory Polyp)
3. Chronic Inflammatory Polyp (Fibroinflammatory Polyp) dan
4. Polyp with Stromal Atypia.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
• CT scan diindikasikan pada kasus polip yang gagal terapi
medikamentosa, ada komplikasi sinusitis dan rencana tindakan
bedah terutama bedah sinus endoskopi fungsional
(Mangunkusumo dan Wardani 2007).
PERBEDAAN KONKA HIPERTOFI
DAN POLIP