Anda di halaman 1dari 16

Refarat

polip nasal

Oleh :
Mutiara Farrah Dhiba S.Ked

Pembimbing :
dr. Suherman, Sp. THT-KL, MSc
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga


hidung. Kebanyakan polip berwarna putih bening atau keabu-abuan,
mengkilat, lunak karena banyak mengandung cairan (polip
edematosa).
ETIOLOGI

Yang dapat menjadi faktor predisposisi


terjadinya polip antara lain:
1. Alergi terutama rinitis alergi.
2. Sinusitis kronik.
3. Iritasi.
4. Sumbatan hidung oleh kelainan
anatomi seperti deviasi septum dan
hipertrofi konka.
PATOFISIOLOGI

edema mukosa meatus medius stroma

menjadi v mukosa yang cairan


polipoid sembab interseluler

turun ke
mukosa yang makin rongga
sembab membesar hidung

terbentuk membentuk
polip tangkai
Polip di kavum nasi Sinusitis kronik
proses radang
rinitis alergi

vasodilatasi pembuluh
darah submukosa edema mukosa Mukosa ireguler

terdorong ke sinus membentuk struktur polip.

Biasanya terjadi di sinus maksila, kemudian sinus etmoid. Setelah


polip terus membesar di antrum, akan turun ke kavum nasi.
GEJALA KLINIS

Umumnya gejala klinik polip nasi adalah :


• Obstruksi hidung yang menetap
• Hidung yang berair terus menerus
• Penciuman berkurang
• Sakit kepala
• Post nasal drip
• Bersin
• Epistaksis
• Mendengkur
• Tetapi dapat tanpa gejala
DIAGNOSIS

hidung rasa tersumbat dari rinore mulai yang


yang ringan sampai berat jernih sampai purulen

hiposmia atau anosmia bersin-bersin

rasa nyeri pada hidung rasa sakit kepala di


daerah frontal.
PEMERIKSAAN FISIK

Polip nasi yang massif dapat menyebabkan deformitas hidung


sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat sebagai massa yang
berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah
digerakkan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Endoskopi
Endoskopi nasal memberi visualisasi yang sangat baik, terutama
polip ukuran kecil di meatus medius Juga meperlihatkan asal dari
polip dan abnormalitas anatomi

Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksan plain X-rays sinus paranasal tidak sensitif dan tidak dapat
menegakkan diagnosis polip nasi, tetapi dapat memerlihatkan adanya
opifikasi dari sinus yang terkena. Foto sinus paranasal posisi Water’s,
lateral termasuk nasofaring.
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa
Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk polip nasal adalah
kortikosteroid. Kortikosteroid lokal merupakan drug of
choice yang dapat mengurangi ukuran polip dan meperbaiki
pernapasan serta mencegah kekambuhan. Baik bentuk oral
maupun topikal, memberikan respon anti inflamasi non-spesifik.
yang mengurangi ukuran polip dan mengurangi gejala sumbatan
hidung.
Kortikosteroid oral
Pengobatan yang telah teruji untuk sumbatan yang disebabkan
polip nasal adalah kortikosteroid oral seperti prednison.

Kortikosteroid topikal hidung atau nasal spray


Untuk polip stadium 1 dan 2, sebaiknya diberikan kortikosteroid
intranasal selama 4-6 minggu.

Kortikosteriod sistemik
Pengunaan kortikosteroid sistemik jangka pendek merupakan
metode alternatif untuk menginduksi remisi dan mengontrol polip
Non medikamentosa

Operasi pengangkatan polip nasi dicadangkan untuk


kasus yang berulang dengan pengobatan medikal. Terjadinya
rekurensi sekitar 5-10%. Teknik operasi telah terbukti
berhasil membersihkan polip nasi, dalam 20 tahun terahir
dengan berkembangnya endoscopic sinus surgery .
KOMPLIKASI

Komplikasi intranasal
•sinekia
•Stenosis ostium sinus maksila
•Kerusakan duktus lakrimalis
II. Komplikasi periorbital/orbital
•Edema kelopak mata/ekinmosis/emfisema.
•Perdarahan retrobulbar.
•Kerusakan nervus optikus
•Gangguan pergerakan otot mata.
III. Komplikasi intrakranial
IV. Komplikasi sistemik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai