Anda di halaman 1dari 25

Modul Polip hidung adalah masa yang lunak, berwarna putih atau keabu abuan yang terdapat di dalam

m rongga hidung. Polip hidung dapat timbul dari tiap bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali bilateral. Polip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang pada anak anak

Bailey Polip nasi merupakan massa edematous yang lunak berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat di dalam rongga hidung dan berasal dari pembengkaan mukosa hidung atau sinus. K.J. Lee Mukosa hidung berupa massa jaringan lunak mengisi rongga hidung dan sinus paranasal. sering disertai dengan penebalan mukosa.

Makroskopik : kelainan mukosa hidung berupa massa lunak bertangkai, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan, dgn permukaan licin,tunggal atau multiple & agak bening yang berisi cairan interseluler yang terdorong ke dalam rongga hidung oleh gaya berat.

Bailey : Etiologi polip hidung belum diketahui secara pasti. Terjadinya polip nasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : alergi, asma, rinosinusitis kronik, intoleransi aspirin. infeksi dan inflamasi dominasi eosinofil. Kerusakan jaringan setempat dalam mukosa hidung menimbulkan produksi berlebihan cairan interseluler dan cenderung membentuk polip

Berdasarkan Jenis Sel Peradangan Polip eusinofilik


Sel eosinofil terdapat pada 80-90% polip. Polip jenis ini biasanya disebabkan proses hipersensitivitas atau alergi. Eosinofil yang ditemukan pada polip pasien dengan asma bronkial dan alergi. Polip neutrofilik Netrofil terdapat pada 7% kasus polip. Polip jenis ini biasanya disebabkan oleh proses inflamasi nonalergi dan tidak berespons baik terhadap kortikosteroid

1. Peradangan kronik & berulang pada mukosa hidung & sinus paranasal 2. Gangguan keseimbangan vasomotor 3. Peningkatan tek cairan interstitial edema mukosa hidung

Teori Bernstein : Perubahan mukosa hidung akibat peradangan / aliran udara yang berturbulensi, terutama daerah sempit di KOM terjadi prolaps submukosa reepitelisasi & pembentukan kelenjar baru terjadi peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan sel retensi air polip

Teori lain : ketidakseimbangan vasomotor peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vaskular dilepaskannya sitokin dari mast sel edema dan lama kelamaan polip

Gejala utama adalah rasa sumbatan di hidung yang menetap, tidak hilang timbul dan semakin lama semakin berat keluhannya, Sekret serous atau mukoid danGangguan penciuman. Gejala sekunder : bernafas melalui mulut, halitosis, suara nasal (bindeng), mendengkur, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.

Diagnosis ditegakkan dari anamnesis & px fisik Anamnesis Kel. utama hidung tersumbat terus menerus Rinore mulai jernih sampai purulen Hiposmia / anosmia Nyeri pada hidung & kepala bagian frontal Post nasal drip

Pemeriksaan fisik : rinoskopi anterior maupun posterior. Pemeriksaan Penunjang : Tele Nasoendoskopi, Foto polos radiologi dan CT Scan. Pemeriksaan intra nasal tampak massa warna putih kelabu menggantung pada mukosa hidung dengan tangkai kecil

Inspeksi Polip nasi yang masif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung.

Rhinoskopi anterior massa berwarna pucat,semi transparan,dapat bertangkai yang berasal dari meatus medius, mudah digerakkan. Rinoskopi posterior Polip yang tumbuh kearah belakang dan membesar di nasofaring, disebut polip koana.

Naso-endoskopi Diagnosis polip stadium 1&2 dan polip Koanal. Foto polos sinus paranasal penebalan mukosa dan adanya batas udara cairan di dalam sinus

Tomografi komputer melihat dengan jelas adanya kelainan anatomi pada hidung dan rongga sinus

Menurut Mackay dan Lund 1. Stadium 1 : Polip masih terbatas pada meatus medius 2. Stadium 2 : Polip sudah keluar dari meatus medium, tampak dirongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung 3. Stadium 3 : Polip yang masif

Tujuan terapi : untuk menghilangkan keluhan, mencegah komplikasi & mencegah rekurensi Pemberian kortikosteroid pada polip nasi yang masih kecil Bailey: steroid sistemik & Intranasal adalah pengobatan yang paling umum untuk therapi polip hidung.

1. Oral : efektif untuk terapi jangka pendek 2. Topikal kortikosteroid Topikal kortikosteroid menimbulkan respon anti inflamasi non spesifik yang secara teoritik dapat mengurangi ukuran polip dan mencegah rekurensi

Polipektomi Kasus polip yang tidak membaik dengan terapi mendikamentosa atau polip yang sangat masif dipertimbangkan untuk polipektomi. Pada laporan kasus ini dilakukan Ekstraksi polip (polipektomi) dengan menggunakan jerat dan cunam dengan anestesi lokal atau umum.

Bila ada polip dalam sinus maksila, operasi dengan cara Cadwell Luc (CL) Etmoidektomi intranasal dan ekstranasal untuk polip etmoid Yang terbaik dengan fasilitas endoskop

Hindari alergi, iritasi dan serangan asma. Hidup bersih yang baik. Menjaga kelembaban rumah. Gunakan bilasan hidung atau nasal lavage.

Anda mungkin juga menyukai