Anda di halaman 1dari 54

Patologi Telinga

Kepaniteraan THT UKRIDA


Periode 18 Juli 20 Agustus

Bentuk Daun Telinga


1. Normotia
2. Microtia

3. Macrotia
4. Clauliflower ear

5. Simetris ka/ki

Cryptotia

Lop Ear

Heliks bagian superior


Telinga kerut, kartilago heliks tersembunyi
di bawah kulit kepala bagian temporal terlipat jatuh kebawah

Ears

Ujung superior heliks tampak lancip


dengan variasi lipatan berlebihan
pada heliks

KELAINAN KONGENITAL
1. Atresia
2. Fistula preaurikular

1
2

3. Bats ear

RADANG
Kalor/panas
Dolor/nyeri
Rubor/merah
Functio laesa
Tumor/membengkak

TUMOR
Ukuran
Batas tegas/tidak tegas
Bentuk
Mobile/immobile
Nyeri tekan
Konsistensi: kenyal,lunak,keras

Mikrotia dan Atresia Liang Telinga


Mikrotia daun telinga bentuknya lebih kecil dan tak
sempurna.
Sering disertai dengan tidak terbentuknya (atresia) liang
telinga.
Kejadian pada laki-laki lebih sering daripada perempuan.
Angka kejadian 1:7000 kelahiran. Lebih sering pada telinga
kanan. Kejadian pada telinga unilateral:bilateral adalah 3:1.

Mikrotia dan Atresia Liang Telinga


Penyebab : belum diketahui dengan jelas.
Diduga faktor genetik, infeksi virus, intoksikasi bahan kimia dan
obat teratogenik pada kehamilan muda.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan melihat bentuk daun telinga
yang tidak sempurna dan liang telinga yang atresia.
Operasi bertujuan untuk memperbaiki pendengaran dan
memperbaiki penampilan secara kosmetik.

Kelainan pada Telinga Bagian Luar

Serumen prop
Komposisi Dan Produksi Serumen
Kelenjar seruminosa terdapat pada bagian kartilaginosa kanalis
akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret dari
kelenjar sebasea yang terdapat di bagian atas folikel rambut
membentuk serumen.
Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus
eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi
untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan yang
mempunyai sifat antibakteri.

Dibagi tipe basah dan tipe kering.


Serumen tipe basah lebih dominan dibandingkan tipe kering.
Tipe basah
serumen putih (White/Flaky Cerumen) mudah larut bila diirigasi
Serumen coklat (light-brown) yang sifatnya seperti jeli dan
lengket.
Tipe kering sering terlihat pada orang dewasa.
Lunak

Keras

Anak-anak

Orang dewasa

Basah dan lengket

Kering dan bersisik

> Korneosit (sel kulit


mati dari stratum
korneum)

<< Korneosit

< Sumbatan

>> Sumbatan

Patofisiologi
Serumen yang menumpuk impaksi.
Impaksi serumen gangguan dari mekanisme pembersihan
serumen atau produksi serumen yang berlebih.
Sumbatan serumen umumnya terdiri dari sekresi dari kelenjar
serumen yang bercampur dengan sebum, debris eksfoliatif, dan
kontaminan.
Pembersihan liang telinga yang tidak benar mengganggu
mekanisme pembersihan serumen normal dan mendorong
serumen ke arah membran timpani.
Dengan bertambahnya umur, kulit meatus yang semakin kering
dan perubahan dari sekret dapat menyebabkan serumen menjadi
keras dan sulit dikeluarkan.

Faktor Resiko
Faktor Risiko
- Dermatitis kronik liang telinga luar
- Liang telinga sempit
- Produksi serumen banyak dan kering
- Adanya benda asing di liang telinga
- Kebiasaan mengorek telinga

Gejala Klinis
Umum : gangguan pendengaran yang ringan,
atau telinga terasa penuh.
Rasa sakit (<) apabila mengenai membran
timpani
Gejala lainnya : telinga gatal, telinga
berdenging, pusing, dan batuk yang timbul
oleh karena rangsangan nervus vagus
melalui cabang aurikuler.

Otitis Eksterna
Peradangan dari kulit liang telinga akut maupun
kronis
Berdasarkan bentuk lesi:

Otitis eksterna sirkumskripta


Otitis eksterna difusa

Berdasarkan penyebab:
Bakteri, virus, jamur

Otitis Eksterna
Sirkumskripta
(Furunkulosis)
Furunkel berbatas tegas pada 1/3 luar
liang telinga
Kuman tersering: Staphylococcus aureus,
Staphylococcus albus

Gejala
rasa nyeri yang hebat
-> penekanan
perikondrium
Nyeri saat membuka
mulut
Gangguan
pendengaran

Terapi
salep seperti
polymixin B atau
bacitracin atau
antiseptic asam setat
2-5% dalam alcohol.
Jika dinding furunkel
tebal, -> insisi
kemudian dipasang
drainase
AB sistemik jarang
diberikan

Otitis Eksterna Difusa


(Swimmers Ear)

Mengenai 2/3 liang telinga dalam

Penyebab : Pseudomonas aeruginosa, staphylococcus


albus, Escherichia coli dan enterobacter aerogens

Manifestasi Klinis
nyeri tekan tragus
nyeri tarik liang telinga
liang telinga sempit
Kadang KGB regional > dan nyeri tekan
Sekret yang sedikit.
Pendengaran normal atau sedikit berkurang

Tatalaksana
Membersihkan liang telinga
Pemasangan tampon antibiotika
Tetes telinga polimiksin B, neomisin, hidrokortison,

kloramfenikol
Antibiotika sistemik dipertimbangkan

Kelainan pada Telinga Bagian


Tengah

Otitis Media Akut


Definisi: peradangan telinga tengah
yang terutama disebabkan oleh virus
atau bakteri dan berhubungan erat
dengan dengan infeksi hidung dan
tenggorokan.
Penyebab:
1. Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
2. Obstruksi pada saluran tuba
eustachius. (karena kuman bermigrasi
ke telinga tengah)

Manifestasi Klinis
Gejala lain:
Demam,
Pendengaran
berkurang,
tinitus, rasa
penuh

Stadium
Resolusi:
MT utuh
kembali,
penyembuhan
bergantung
pada imun
tubuh

Stadium Oklusi: Nyeri


telinga, MT suram keruh
& Retraksi

Stadium
Hiperemis:
MT hiperemis &
edema

GEJALA
OMA

Stadium Perforasi:
Cairan/nanah keluar
liang telinga, MT
perforasi

Stadium
Supurasi:
Membran telinga
edema, MT
bulging, nyeri
telinga semakin
hebat

Keadaan Membran Timpani saat


OMA

Oklusi

Penatalaksanaan OMA
Stadium Oklusi:
- Obat tetes hidung HCl
efedrin, 1% dalam larutan
fisiologis
- Penisilin 500 mg , 5 hari

Stadium Hiperemis:
- Penisilin IM
Penisilin/ampisilin 500 mg, min
7 hari
- Obat tetes hidung HCl efedrin
1%
- Analgesik

Stadium Supurasi:
-antibiotika
- Miringotomi

Stadium Perforasi:
- Obat cuci telinga H2O2
3% 3-5 hari
- Antibiotika

Stadium Resolusi:
Lanjutkan antibiotik 3
minggu

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)


Otitis Media Perforata (OMP)
Infeksi
kronis
di
telinga
tengah
denganperforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah lebih
dari 2 bulan secara terus-menerus atau
hilang timbul, sekret dapat encer atau kental,
bening atau berupa nanah.

Etiologi
Kejadian OMSK hampir selalu dimulai dengan
otitis media berulang.
Faktor risiko OMSK:
Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya
Infeksi
Infeksi saluran nafas atas
Autoimun
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius

Perjalanan Penyakit
OMSK ( > 2
bulan)
OMA stadium
Perforasi

Otitis Media
Supuratif
Subakut (< 2
bulan)

Klasifikasi
Tipe aman / tipe
mukosa / tipe
benigna
OMS
K

Tipe bahaya / tipe


tulang / tipe
maligna

OMSK aktif
OMS
K

OMSK
tenang

Letak Perforasi
A. Perforasi sentral
B. Perforasi marginal
C. Perforasi atik

Kolesteatoma
Kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel
(keratin).
Deskuamasi
kolesteatoma bertambah
besar.

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Otorrhea
Gangguan pendengaran
Otalgia
Vertigo
Curiga OMSK tipe Maligna:
Adanya abses atau fistel retroaurikular
Jaringan granulasi atau polip di liang telinga yang berasal dari
kavum timpani
Pus yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)
Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom
Perforasi marginal atau atik

Komplikasi
Telinga tengah Telinga dalam

Ekstradural

SSP

1. Perforasi
membran
timpani
persisten
2. Erosi tulang
pendengaran
3. Paralisis
nervus
facialis

1. Abses
ektradural
2. Trombosis
sinus
lateralis
3. Petrositis

1. Meningitis
2. Abses otak

1. Fistula labirin
2. Labirinitis
supuratif
3. Tuli saraf
(sensorineur
al)

Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau


dengan medikamentosa.
Medikamentosa:
Cuci telinga
H2O2 3% 3 x 3 gtt selama 3 hari

Antibiotik topikal
Polimiksin B

Antibiotik sistemik
Sefotaksim tab 500 mg 2 x 1

Otitis Media Efusi


Otitis media: peradangan sebagian / seluruh mukosa
telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan selsel mastoid.
Otitis media terbagi atas:
otitis media supuratif
otitis media non supuratif (otitis media serosa, otitis
media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media
efusi/OME, otitis media mucoid).

Otitis media dengan efusi: adanya cairan di telinga tengah


dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi.
Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan
apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media
mukoid (glue ear).

Klasifikasi
Otitis Media Serosa Akut : terbentuknya sekret secara
tiba-tiba dengan disertai nyeri.
Otitis Media Serosa Kronis : terbentuknya sekret secara
bertahap tanpa rasa nyeri.

Etiologi
Kelainan kongenital
infeksi atau alergi
Blokade tuba
OMA yang tidak sembuh sempurna

Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya


transudat / plasma yang mengalir dari pembuluh darah
ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat
adanya perbedaan tekanan hidrostatik.
Pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga
tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar yang
terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, dan rongga mastoid.

Manifestasi Klinis

Pendengaran berkurang
Rasa tersumbat pada telinga
Suara sendiri terdengar lebih nyaring (autofoni)
Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat
posisi kepala berubah
Rasa sedikit nyeri di dalam telinga
Tinitus, vertigo, atau pusing kadang ada
Otoskopi: membrana timpani retraksi, kuning kemerahan, atau
keabuan
Bisa terdapat sekret yang mengalir ke liang telinga
Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan garpu tala

Diagnosis
Diagnosis OME seringkali sulit ditegakkan karena prosesnya
sendiri yang kerap tidak bergejala (asimptomatik), dikenal
dengan silent otitis media. Dengan absennya gejala seperti nyeri
telinga, demam, ataupun telinga berair, OME sering tidak
terdeteksi.
Beberapa instrumen penunjang juga membantu menegakkan
diagnosis OME.

Otomikosis

Etiologi: Aspergillus sp (A niger), Candida sp


Faktor predisposisi: pH telinga naik, prosedur invasif ke telinga
Diagnosis dari otalgia, otorea, telinga penuh, pruritus, rasa
sensitivitas yang berlebih terhadap palpasi, dan berbagai
derajat oklusi liang telinga luar

Patogenesis:
obstruksi serumen ->retensi air,
hilangnya serumen
trauma,
perubahan pH di permukaan liang telinga luar.
Pemeriksaan Otoskopi: miselia, liang telinga: eritem dan debris jamur
Candida: berskuama dan merah, dan dapat meluas. Pada membran
timpani: sekret serosanguinous

Pemeriksaan Penunjang
Biakan jamur: pada agar Saburoud: koloni filament
berwarna putih. Mikroskop: tampak hifa-hifa lebar dan
pada ujung-ujung : sterigma dan spora berjejer melekat
pada permukaannya.
Preparat KOH: tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan
kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil
dengan diameter 2-3 m.

Tatalaksana
membersihkan dan debridement telinga luar
mengasamkan kanal: : Larutan asam asetat 2-5 %
dalam alkohol, larutan lodium povidon 5%
memberikan agen antijamur:
Tidak spesifik: thimerosal dan gentian violet. spesifik:
clotrimazole, nystatin (tetes telinga atau bubuk) dan
ketokonazol

Jaga telinga bersih dan kering, jangan pakai cotton bud


Komplikasi: perforasi dari membrane timpani (trombosis
pembuluh darah -> nekrosis avasc.) dan otitis media
serosa

Gejala pada Telinga Bagian Dalam

Tinnitus
Tinnitus merupakan gejala gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya
rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik. Keluhan dapat
unilateral dan bilateral. Serangan dapat bersifat periodik atau menetap. Keluhan suara
sangat bervariasi, dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis, mengaum, atau
berbagai macam bunyi lainnya. Suara yang didengar dapat bersifat stabil atau berpulsasi.
Penyebab tinnitus:
kelainan somatik daerah leher dan rahang
kerusakan n. Vestibulokoklearis
kelainan vaskular (pulsatil)
kelainan metabolik
kelainan neurologis
kelainan psikogenik
obat-obatan
gangguan mekanik
gangguan konduksi
sebab lainnya (tuli akibat bising, presbikusis, Sindrom Meniere)

Patofisiologi Tinnitus
Terjadi aktivitas
elektrik pada area
auditorius yang
menimbulkan
perasaan adanya
bunyi, namun impuls
yang ada bukan
berasal dari bunyi
eksternal yang
ditransformasikan,
melainkan berasal
dari sumber impuls
abnormal di dalam
tubuh pasien sendiri
Impuls abnormal

Cairan Telinga (Ear Discharge)


Purulen
Mengandung nanah / pus

Otitis eksterna
Keratosis obturans
Kolesteatom
Keganasan
Impaksi benda asing

Mukoid : terdiri dari mucus

Otitis media kronik

Mukopurulen : terdiri mucus dan pus

Otitis media akut


Otitis media kronik
Keganasan telinga tengah

Serous : terdiri dari cairan serosa

Dermatitis seboroik
Eksema
LCS otorrhea

Blood-stained otorrhea

Furunkel
Trauma
Jaringan granulasi
Keganasan
OE maligna

Anda mungkin juga menyukai