Oleh:
Risma Anjelina 2040312076
Aisyah 204031015
Preseptor :
dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL(K), FICS
leher kanan, tampak bendungan vena superficial, (hipofania), hilang suara (afonia), suara tegang dan
warna sama kiri dan kanan. Pada palpasi teraba susah keluar (spastik), suara terdiri dari beberapa
massa berukuran 2 cm x 3 cm x 4 cm, bentuk noduler, nada (diplofania), nyeri saat bersuara (odinofania). 1
konsistensi padat, tidak ada nyeri tekan, suhu sama Disfonia fungsional merupakan disfonia tanpa
kiri dan kanan. Perkusi tidak dilakukan. Dan ditemukan kelainan organik, disfonia ini terjadi karena
auskultasi: bising tiroid tidak ada dan bruit tidak ada. abnormalitas tonus otot pita suara yang menimbulkan
gangguan dan irreguler osilasi, penyebab tersering
Diagnosis Utama : Disfonia ec suspek parese karena faktor kebiasaan bersuara (vocal abuse),
plica vocalis dekstra
gangguan emosional dan psikogenik. Sedangkan
Diagnosis Tambahan: Hipertensi stage II tidak disfonia organik timbul apabila adanya kelainan
terkontrol organik pita suara, misalnya laringitis akut atau kronis,
tumor jinak (polip pita suara, nodul, Reinke’s edema,
Pemeriksaan Anjuran:
kista dan papiloma), tumor ganas, trauma laring,
- Ronten Thorax presbifonia. Selain itu disfonia dapat terjadi karena
- Fiber optik laringoskopi internal disease (refluks laringofaringeal, tuberkulosis,
- Cek Laboraorium limfoma) dan disfonia karena penyakit neurologi
- USG tiroid (parese pita suara). 2,3
- CT Scan leher tanpa kontras Keluhan diertai rasa mengganjal sejak 2 bulan
yang lalu dan sulit menelan seperti ada yang
menyangkut sejak 1 bulan yang lalu, pasien
Terapi : Kontrol setelah ada hasil pemeriksaan
anjuran mengeluhkan kesulitan saat makan makanan padat
sehingga sekarang pasien makan makanan yang
Prognosis: lunak. Kesulitan menelan pada pasien disebut juga
- Quo ad Vitam : dubia et bonam dengan disfagia, merupakan salah satu geala kelainan
atau penyakit di orofaring dan esofagus. Keluhan ini
- Quo ad Sanationam : dubia et bonam
akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot
- Quo ad Functionam : dubia ad bonam menelan dan gangguan transportasi makanan dari
rongga mulut ke lambung. Manifestasi klinik yang
Edukasi : - Meningkatkan kesehatan sering diteukan ialah sensasi malanan yang
tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan.1
DISKUSI
Berdasarkan penyebabnya, disfagia dibagi atas :
Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun datang disfagia mekanik (sumbatan lumen esofagus oleh
ke Poliklinik RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal massa tumor dan benda asing, serta akibat
20 April 2021, dengan keluhan suara serak sejak 5 penekanan lumen esofagus dari luar misalnya oleh
bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, awalnya pembesaran kelenar timus, kelenar tiroid, kelenar
suara seraknya rigan, lama kelamaan seraknya makin getah bening di mediastinum, dan pembesaran
memberat dan membuat pasien tidak nyaman. Suara antung), disfagia motorik ( kelainan neuromuskular
serak yang teradi pada pasien merupakan gangguan yang berperan dalam proses menelan seperti lesi di
suara yang disebut dengan disfonia. Disfonia pusat menelan di batang otak, kelainan saraf kranial N
merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara V, N VII, N IX, NX dan N XII, kelumpuhan otot faring
yang disebabkan kelainan pada organ-organ fonasi, dan lidah serta gangguan peristaltik esofagus), dan
terutama laring, baik yang bersifat organik maupun disfagia oleh gangguan emosi (globus histerikus).1
fungsional. Disfonia bukan merupakan suatu penyakit, Pada pemeriksaan laringoskop indirek
tetapi merupakan gejala penyakit atau kelainan pada didapatkan epiglotis tenang, Aritenoid tenang, plika
laring. Gangguan suara atau disfonia ini dapat berupa vokalis asimetris sisi dekstra tertinggal, sinus piriformis
suara parau yaitu suara terdengar kasar (roughness) standing sekresi (-), dan tidak ada tumor. Plika vocalis
dengan nada lebih rendah dari biasanya, suara lemah yang tertinggal merukan kelumpuhan pita suara
Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
(parese plika vokalis). Parese plika vokalis ini ada 4. Paulsen F, Waschke J. Sabotta Atlas Anatomi
yang kongenital dan ada yang didapat. Parese plika Manusia : Kepala, Leher, dan Neuroanatomi Jilid 3.
vokalis yang didapat bisa disebabkan oleh keganasan Jakarta : EGC. 2010, hal 179.
tiroid, esofagus, dan paru.1 Plica vocalis di persarafi 5. Assagaf S.M., Lumintang N., Lampus H. 2012.
oleh N. Laryngeus recurrens dari percabangan N. Gambaran eutiroid pada pasien struma.
Vagus. Pada sisi kiri N. Laryngeus recurrens
melingkar di sekitas Arkus aorta dan pada sisi kanan
melingkar di sekitar Arteri Subclavia.4
Pemeriksaan Tiroid pada inspeksi didapatkan
leher asimetris kiri dan kanan, tampak benolan pada
leher kanan, tampak bendungan vena superficial,
warna sama kiri dan kanan. Pada palpasi teraba
massa berukuran 2 cm x 3 cm x 4 cm, bentuk noduler,
konsistensi padat, tidak ada nyeri tekan, suhu sama
kiri dan kanan. Pembesaran tiroid ini disebut juga
dengan struma. Struma adalah pembesaran pada
kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikel-
folikel terisi koloid secara berlebihan. Struma bisa
diklasifikasikan
secara fisiologik menjadi eutiroid, hipotiroid, dan
hipertiroid. Secara klinis dibagi menjadi struma toksik,
dan nontoksik. Kedua tipe struma dapat
diklasifikasikan juga berdasarkan perubahan bentuk
anatomi tiroid menjadi struma nodusa non-toksik,
struma nodusa toksik, struma difusa toksik, struma
difusa non-toksik.5
Pasien dianjurkan untuk melakukan
peneriksaan : Ronten Thorax, Fiber optik laringoskopi,
Cek Laboraorium, USG tiroid, dan CT Scan leher
tanpa kontras untuk mencari penyebab pasti dari
keluhan pasien sehingga dapat diberikan terapi yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA