Anda di halaman 1dari 6

Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Case Report Session

DISFONIA EC SUSPEK PARESE


PLIKA VOCALIS DEKSTRA

Oleh:
Risma Anjelina 2040312076
Aisyah 204031015

Preseptor :
dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL(K), FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMIL PADANG
2021

Case Report Session


Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Disfonia ec Suspek Parese Plika Vocalis Dekstra


Aisyah1, Risma Anelina1

Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND Riwayat Penyakit Dahulu:


(Fakultas Kedokteran Universitas Andalas)  Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol
 Riwayat DM (-), kolesterol (-), penyakit jantung (-),
PENDAHULUAN paru (-), dan stroke (-)

LAPORAN KASUS Riwayat PenyakitKeluarga:


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
IDENTITAS PASIEN
yang sama.
Nama : Tn. IS
Umur : 67 tahun
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan
JenisKelamin : Laki-Laki
Kebiasaan:
Pekerjaan : Petani
 Pasien seorang petani
No. MR : 01.10.31.00
 Pasien jarang konsumsi air putih setelah makan
Tanggal Pemeriksaan : 20 April 2021
Alamat : Desa Baru, Kerinci, Jambi  Pasien suka minum kopi
Status : Menikah  Merokok (+) dan sudah berhenti ± 40 tahun yang
NageriAsal : Indonesia lalu
Agama : Islam
Suku : Melayu PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
ANAMNESIS Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun datang ke Kesadaran Umum : Kompos mentis kooperatif
Poliklinik RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal 20 Tekanan Darah : 173/90 mmHg
April 2021, dengan: Nadi : 85 kali/menit
Nafas : 18 kali/menit
Keluhan Utama : Suhu : 36,50C
Suara serak sejak 5 bulan yang lalu SMRS Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 165 cm
Riwayat Penyakit Sekarang : Status Gizi : Baik (IMT: 20,2)
 Pasien mengeluhkan suara serak sejak 5 bulan
yang lalu sebelum masuk rumah sakit, awalnya Pemeriksaan sistemik
suara seraknya rigan, lama kelamaan seraknya Kepala : Normochepal (tidak ada kelainan)
makin memberat dan membuat pasien tidak Mata
nyaman  Konjungtiva : anemis (-)
 Keluhan diertai rasa mengganjal sejak 2 bulan  Sklera : ikterik (-)
yang lalu dan sulit menelan seperti ada yang Leher : Tidak ada pembesaran KGB
menyangkut sejak 1 bulan yang lalu, pasien Toraks
mengeluhkan kesulitan saat makan makanan  Jantung : ictus cordis tidak terlihat, S1 S2
padat sehingga sekarang pasien makan makanan reguler, gallop (-), murmur (-)
yang lunak.  Paru : pergerakan dinding dada simetris,
 Awalnya Pasien sudah berobat di RS Kerinci dan bronkovesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
mendapatkan obat Paracetamol, Cefixime, Abdomen : distensi (-), hepar-lien tidak teraba, nyeri
Omeprazol , dan Sucralfat. Pada kontrol kedua dan tekan (-), bising usus (+) normal
ketiga pasien mendapatkan obat Metilprednisolon Eksremitas : edema (-), CRT <2 detik
dan Cetrizine. Pasien akhirnya di rujuk ke RSUP
Dr.M.Djamil Padang karena tidak ada perbaikan STATUS LOKALIS THT
dari kondisi pasien.
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
 Nyeri menelan tidak ada Daun Telinga Kel. - -
 Sesak nafas tidak ada Kongenital
 Riwayat ketulangan tidak ada Trauma - -
 Demam tidak ada Radang - -
Kel. - -
 Batuk tidak ada, flu tidak ada Metabolik
Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Nyeri tarik - - Sekret Lokasi - -


Nyeri tekan - - Jenis - -
Cukup Cukup Cukup Jumlah - -
lapang (N) lapang lapang Bau - -
Dinding Sempit - - Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi
Liang Telinga Hiperemi - - inferior Warna Merah Merah
Edema - - muda muda
Massa - - Permukaan Licin Licin
Sekret - - Edema - -
Bau - - Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi
Sekret/
Warna - - Warna Merah Merah
Serumen
Jumlah - - muda muda
Jenis - - Permukaan Licin Licin
Membran Timpani Edema - -
Warna Putih Putih Septum Cukup Cukup lurus
keabuan keabuan lurus/deviasi
Refleks + + Permukaan Licin Licin
Utuh cahaya Warna Merah Merah
Bulging - - muda muda
Retraksi - - Spina - -
Atrofi - - Krista - -
Jumlah - - Abses - -
perforasi Perforasi - -
Perforasi Jenis - - Massa Lokasi - -
Kwadran - - Bentuk - -
Pinggir - - Ukuran - -
Tanda - - Permukaan - -
radang Warna - -
Fistel - - Konsistensi - -
Mastoid
Sikatrik - - Mudah digoyang - -
Nyeri tekan - - Pengaruh - -
Nyeri ketok - - vasokonstriktor
Rinne + +
Schwabach Sama Sama
Tes Garpu dengan dengan Rinoskopi Posterior
tala pemeriksa pemeriksa
Weber Tidak ada lateralisasi Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kesimpulan Pendengaran normal Cukup Cukup Cukup
Audiometri Tidak dilakukan lapang (N) lapang lapang
pemeriksaan Koana
Sempit - -
Timpanometri Tidak dilakukan Lapang - -
pemeriksaan
Warna Merah Merah
muda muda
Mukosa Edema - -
Hidung
Jaringan - -
granulasi
Pemeriksaan Kelainan
Ukuran - -
Deformitas -
Warna Merah Merah
Kelainan - Konkha
muda muda
congenital superior
Hidung luar Permukaan Licin Licin
Trauma -
Edema - -
Radang -
Adenoid Ada/tidak - -
Massa -
Tertutup - -
Muara tuba secret
Sinus paranasal eustachius Edema - -
mukosa
Pemeriksaan Dextra Sinistra Lokasi - -
Nyeri tekan - - Ukuran - -
Massa
Nyeri ketok - - Bentuk - -
Permukaan - -
Post Nasal Ada/tidak - -
Rinoskopi Anterior Drip Jenis - -

Vestibulum Vibrise ada ada


Radang - - Orofaring dan mulut
Kavum nasi Cukup lapang Cukup Cukup
(N) lapang lapang Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Sempit - - Trismus Tidak ada
Lapang - - Uvula Edema Di tengah
Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Bifida Tidak ada


Palatum Simetris/tidak Simetris Simetris
mole + Arkus Warna Merah Merah
faring muda muda Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
Edema - - Inspeksi
Bercak/eksudat - -  Lokasi : Tidak ada pembesaran KGB
Dinding Warna Merah Merah  Bentuk : Tidak ada pembesaran KGB
Faring muda muda
Permukaan Licin Licin  Soliter/multiple : Tidak ada pembesaran KGB
Tonsil Ukuran T1 T1 Palpasi
Warna Merah Merah  Bentuk : Tidak ada pembesaran KGB
muda muda  Ukuran : Tidak ada pembesaran KGB
Permukaan Licin Licin  Konsistensi : Tidak ada pembesaran KGB
Muara kripti Tidak melebar
 Mobilitas : Tidak ada pembesaran KGB
Detritus - -
Eksudat - -
Perlengketan - - Pemeriksaan Tiroid
dengan pilar Inspeksi : Asimetris kiri dan kanan, tampak
Peritonsil Warna Merah muda benolan pada leher kanan, tampak
Edema - - bendungan vena superficial, warna sama
Abses - - ki=ka.
Tumor Lokasi - - Palpasi : teraba massa berukuran 2 cm x 3 cm x 4
Bentuk - - cm, bentuk noduler, konsistensi padat,
Ukuran - - tidak ada nyeri tekan, suhu sama ki=ka
Permukaan - -
Perkusi : tidak dilakukan
Konsistensi - -
Auskultasi : bising tiroid (-), bruit (-)
Karies/radiks + +
Gigi Kesan Hygiene Hygiene
buruk buruk RESUME (DASAR DIAGNOSIS)
Warna Merah Merah Anamnesis:
muda muda Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun datang
Lidah Bentuk Normal Normal
ke Poliklinik RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal
Deviasi - -
Massa - - 20 April 2021, dengan keluhan suara serak sejak 5
bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, awalnya
Laringoskopi Indirek : suara seraknya rigan, lama kelamaan seraknya makin
memberat dan membuat pasien tidak nyaman.
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Bentuk Normal Normal Keluhan diertai rasa mengganjal sejak 2 bulan yang
Warna Putih Putih lalu dan sulit menelan seperti ada yang menyangkut
Edema - -
Epiglottis sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri menelan tidak ada dan
Pinggir Rata Rata
rata/tidak Riwayat ketulangan tidak ada. Awalnya Pasien sudah
Massa - -
berobat di RS Kerinci tetapi keluhan makin memberat
Warna Merah Merah
muda muda akhirnya pasien di rujuk ke RSUP Dr.M.Djamil
Aritenoid Edema - -
Padang.
Massa - -
Gerakan - -
Warna Merah Merah Pemeriksaan fisik :
muda muda
Ventrikular Band Pemeriksaan status lokalis THT-KL, pada
Edema - -
Massa - - pemeriksaan laringoskopi indirek didapatkan epiglotis
Warna Putih Putih
Gerakan Tertinggal Normal berwarna putih, bentuknya normal, pinggir rata, tidak
Plika Vokalis Pinggir Normal Normal ada edema dan massa. Aritenoid berwarna merah
medial
muda, tidak ada edema dan massa. Ventrikular band
Massa - -
Massa - - berwarna merah muda, tidak ada edema dan massa.
Subglotis/trachea Sekret - -
Plika vocalis berwarna putih, gerakan tidak simetris
ada/tidak
Massa - - sisi dekstra tertinggal, dan tidak ada massa. Sinus
Sinus piriformis
Sekret - - piriformis tidak ada sekret dan massa.
Massa - -
Valekule Sekret - - Pemeriksaan Tiroid pada inspeksi didapatkan
(jenisnya) leher asimetris kiri dan kanan, tampak benolan pada
Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

leher kanan, tampak bendungan vena superficial, (hipofania), hilang suara (afonia), suara tegang dan
warna sama kiri dan kanan. Pada palpasi teraba susah keluar (spastik), suara terdiri dari beberapa
massa berukuran 2 cm x 3 cm x 4 cm, bentuk noduler, nada (diplofania), nyeri saat bersuara (odinofania). 1
konsistensi padat, tidak ada nyeri tekan, suhu sama Disfonia fungsional merupakan disfonia tanpa
kiri dan kanan. Perkusi tidak dilakukan. Dan ditemukan kelainan organik, disfonia ini terjadi karena
auskultasi: bising tiroid tidak ada dan bruit tidak ada. abnormalitas tonus otot pita suara yang menimbulkan
gangguan dan irreguler osilasi, penyebab tersering
Diagnosis Utama : Disfonia ec suspek parese karena faktor kebiasaan bersuara (vocal abuse),
plica vocalis dekstra
gangguan emosional dan psikogenik. Sedangkan
Diagnosis Tambahan: Hipertensi stage II tidak disfonia organik timbul apabila adanya kelainan
terkontrol organik pita suara, misalnya laringitis akut atau kronis,
tumor jinak (polip pita suara, nodul, Reinke’s edema,
Pemeriksaan Anjuran:
kista dan papiloma), tumor ganas, trauma laring,
- Ronten Thorax presbifonia. Selain itu disfonia dapat terjadi karena
- Fiber optik laringoskopi internal disease (refluks laringofaringeal, tuberkulosis,
- Cek Laboraorium limfoma) dan disfonia karena penyakit neurologi
- USG tiroid (parese pita suara). 2,3
- CT Scan leher tanpa kontras Keluhan diertai rasa mengganjal sejak 2 bulan
yang lalu dan sulit menelan seperti ada yang
menyangkut sejak 1 bulan yang lalu, pasien
Terapi : Kontrol setelah ada hasil pemeriksaan
anjuran mengeluhkan kesulitan saat makan makanan padat
sehingga sekarang pasien makan makanan yang
Prognosis: lunak. Kesulitan menelan pada pasien disebut juga
- Quo ad Vitam : dubia et bonam dengan disfagia, merupakan salah satu geala kelainan
atau penyakit di orofaring dan esofagus. Keluhan ini
- Quo ad Sanationam : dubia et bonam
akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot
- Quo ad Functionam : dubia ad bonam menelan dan gangguan transportasi makanan dari
rongga mulut ke lambung. Manifestasi klinik yang
Edukasi : - Meningkatkan kesehatan sering diteukan ialah sensasi malanan yang
tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan.1
DISKUSI
Berdasarkan penyebabnya, disfagia dibagi atas :
Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun datang disfagia mekanik (sumbatan lumen esofagus oleh
ke Poliklinik RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal massa tumor dan benda asing, serta akibat
20 April 2021, dengan keluhan suara serak sejak 5 penekanan lumen esofagus dari luar misalnya oleh
bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, awalnya pembesaran kelenar timus, kelenar tiroid, kelenar
suara seraknya rigan, lama kelamaan seraknya makin getah bening di mediastinum, dan pembesaran
memberat dan membuat pasien tidak nyaman. Suara antung), disfagia motorik ( kelainan neuromuskular
serak yang teradi pada pasien merupakan gangguan yang berperan dalam proses menelan seperti lesi di
suara yang disebut dengan disfonia. Disfonia pusat menelan di batang otak, kelainan saraf kranial N
merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara V, N VII, N IX, NX dan N XII, kelumpuhan otot faring
yang disebabkan kelainan pada organ-organ fonasi, dan lidah serta gangguan peristaltik esofagus), dan
terutama laring, baik yang bersifat organik maupun disfagia oleh gangguan emosi (globus histerikus).1
fungsional. Disfonia bukan merupakan suatu penyakit, Pada pemeriksaan laringoskop indirek
tetapi merupakan gejala penyakit atau kelainan pada didapatkan epiglotis tenang, Aritenoid tenang, plika
laring. Gangguan suara atau disfonia ini dapat berupa vokalis asimetris sisi dekstra tertinggal, sinus piriformis
suara parau yaitu suara terdengar kasar (roughness) standing sekresi (-), dan tidak ada tumor. Plika vocalis
dengan nada lebih rendah dari biasanya, suara lemah yang tertinggal merukan kelumpuhan pita suara
Dokter Muda THT-KL Periode 7April – 8 Mei 2021 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

(parese plika vokalis). Parese plika vokalis ini ada 4. Paulsen F, Waschke J. Sabotta Atlas Anatomi
yang kongenital dan ada yang didapat. Parese plika Manusia : Kepala, Leher, dan Neuroanatomi Jilid 3.
vokalis yang didapat bisa disebabkan oleh keganasan Jakarta : EGC. 2010, hal 179.
tiroid, esofagus, dan paru.1 Plica vocalis di persarafi 5. Assagaf S.M., Lumintang N., Lampus H. 2012.
oleh N. Laryngeus recurrens dari percabangan N. Gambaran eutiroid pada pasien struma.
Vagus. Pada sisi kiri N. Laryngeus recurrens
melingkar di sekitas Arkus aorta dan pada sisi kanan
melingkar di sekitar Arteri Subclavia.4
Pemeriksaan Tiroid pada inspeksi didapatkan
leher asimetris kiri dan kanan, tampak benolan pada
leher kanan, tampak bendungan vena superficial,
warna sama kiri dan kanan. Pada palpasi teraba
massa berukuran 2 cm x 3 cm x 4 cm, bentuk noduler,
konsistensi padat, tidak ada nyeri tekan, suhu sama
kiri dan kanan. Pembesaran tiroid ini disebut juga
dengan struma. Struma adalah pembesaran pada
kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikel-
folikel terisi koloid secara berlebihan. Struma bisa
diklasifikasikan
secara fisiologik menjadi eutiroid, hipotiroid, dan
hipertiroid. Secara klinis dibagi menjadi struma toksik,
dan nontoksik. Kedua tipe struma dapat
diklasifikasikan juga berdasarkan perubahan bentuk
anatomi tiroid menjadi struma nodusa non-toksik,
struma nodusa toksik, struma difusa toksik, struma
difusa non-toksik.5
Pasien dianjurkan untuk melakukan
peneriksaan : Ronten Thorax, Fiber optik laringoskopi,
Cek Laboraorium, USG tiroid, dan CT Scan leher
tanpa kontras untuk mencari penyebab pasti dari
keluhan pasien sehingga dapat diberikan terapi yang
tepat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hermani B, Hutauruk SM.Disfonia. Buku ajar ilmu


kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan
leher edisi ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2012. pp: 209- 212.
2. Reiter R, Hoffman K.T, Pickhard A, Brosch S.
Hoarseness causes and treatments. Dtsch Arztebl
Int 2015; 112:329–37.
3. Probst R, Grevers G, Iro H. Voice disorders. In
:Basic otorhinolaryngology, a step by step learning
guide. Thieme; 2006. p.385-95.

Anda mungkin juga menyukai