Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BST

Preseptor : Dr. dr. Yusri Dianne Jurnalis, Sp.A (K)


Nama : Nesa Chairani
No.BP : 2040312089
Kelompok :3

Dosis OAT
Obat utama TB (first line) saat ini adalah rifampisin (R), isoniazid (H), pirazinamid
(Z), etambutol (E), streptomisin (S)
Nama Obat Dosis harian Dosis maksimal Efek Samping
(mg/kgBB/hari) (mg per hari)
Isoniazid 5-15 300 Hepatitis, neuritis perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin 10-20 600 Gastrointestinal, reaksi kulit,
hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan
tubuh berwarna oranye
kemerahan
Pirazinamid 15-30 2000 Toksisitas hati, atralgia,
gastrointestinal
Etambutol 15-20 1250 Neuritis optik, ketajaman mata
berkurang, buta warna merah-
hijau, penyempitan lapang
pandang, hipersensitivitas
gastrointestinal
Streptomisin 15-40 1000 Ototoksik, nefrotoksik

i. Bila isoniazid dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi


10mg/kgBB/hari
ii. Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain karena dapat
mengganggu bioavailabilitas rifampisin. Rifampisin diabsorpsi dengan baik
melalui sistem gastrointestinal pada saat perut kosong (satu jam sebelum makan).
Pengobatan TB dibagi menjadi dua fase
1. TB Paru
a. Fase intensif (2 bulan pertama) : diberikan minimal 3 jenis obat
(rifampisin, isoniazid, pirazinamid)
b. Fase lanjutan (4 bulan atau lebih) : rifampisin dan isoniazid
2. TB berat (TB pulmonal dan ekstrapulmonal)
a. Fase intensif (2 bulan pertama) : diberikan minimal 4 jenis obat
(isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin)
b. Fase lanjutan (4 bulan atau lebih) : rifampisin dan isoniazid

Sumber : Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto D. Buku Ajar Respirologi Anak Edisi


Pertama. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2018: 197-201

Anda mungkin juga menyukai