Anda di halaman 1dari 36

Farmakoterapi Gangguan

Saluran Cerna dan


Nutrisi
Kelas : A1
Kelompok :1
Anggota : Keane Owen (I1021211001)
Tiara Wulan Dari (I1021211019)
Rizky Rasiqah (I1021211028)
Ersa Ananda (I1021211088)
Pembagian jobdesk
Kasus 1 Tiara Wulan Dari
Kasus 2 Keane Owen
Kasus 3 Rizky Rasiqah
Kasus 4 Ersa Ananda
Kasus 1
Subjectif
Nama Narimo
Umur 20 thn
Gejala Nyeri dan kembung pada lambung selama 1 tahun,
muntah dan sakit perut.

Obyektif
Diagnosis PUD
sementara
Karakteristik
Obat
Amoxan 500 mg
Golongan obat antibioltik penisilin
Indikasi Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, tifoid dan paratifoid,
karier/pembawa tifoid, gonero, infeksi saluran kemih tanpa
komplikasi, meingitis, sifilis, abses gigi dan otitis media.
Kontra indikasi Hipersensitif terhadap penisilin
Interasi Probenesid (Memperpanang waktu paruh amoksisilin) dan
alopurinol (Meningkatkan insidens ruam kulit)
Efek samping Reaksi hipersensitif, gagal ginal, reaksi anafilaktoid, reaksi
hematologik
Dosis 500 mg 3 kali sehari
Karakteristik Obat
Ponstan 500 mg (asam Mefenamat
Golongan obat NSAID
Indikasi Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti pada RA,Oa, otot,
trauma, nyeri gigi, nyeri pasca operasi, nyeri pasca persalinan,
dismenoro primer dan sindrom pramenstruasi
Kontra indikasi hipersensitif, pasien dengan bronkospasme, rinitis alergi, urtikaria ika
mengonsumsi asam asetilsalisilat atau NSAID lainnya, Pengobatan
nyeri CABG, gagal antung berat, penyakit ginal, gagal ginal dan hati
berat
Interasi meningkatkan afek antikoagulan kumarin, antihipertensi,
koortikosteroid, siklosporin, obat hipoglikemik, litium, metotreksat,
takrolimus
Efek samping gangguan gastrointestinal
Dosis 500 mg 3 kali sehari
Karakteristik
Obat
Rantin (Ranitidin HCL)
Golongan obat H2 Blocker Inhibitor
Indikasi ulkus lambung termasuk yang sudah resistensi terhadap
cimetidine, ulkus duodenum, hipersekresi asam lambung pada
sindrom zollinger-ellison
Kontra indikasi Hipersensitif terhadap ranitidine
Interasi Peggunaan rantin bersama dengan warfarin dapat
mempengaruhi waktu protombin
Efek samping sakit kepala, pusing dan ruam kulit
Dosis 1 tab 2 kali sehari
Karakteristik
Obat
Losec Capsul (Omeprazol 20 mg)
Golongan obat Pump Proton Inhibitor
Indikasi Tukak duedenum atau lambung, esofagitis, ulseratif sindrom
zollinger-ellison
Kontra indikasi pasien yang hipersensitifitas dengn omeprazole
Interasi Diazefam, warfarin, dan ketonazole
Efek samping sakit kepala, diare, nyeri perut, muntah,infeksi sel nafas, ruam kulit,
kontipasi, batuk, astenia dan nyeri punggung
Dosis 20mg 2 kali sehari
Karakteristik
Obat
Lambucid (alhidroksida)
Golongan obat Obat keras
Indikasi mengurangi geala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, tukak lambung, tukak usus, 12 ari dengan geala
mual kembung dan perasaan penuh dilambung
Kontra indikasi hipersensitif dan gangguan fungsi ginal yang berat
Interasi -
Efek samping sembelit, diare, mual dan muntah
Dosis 1 tablet 3 kali sehari
Penilaian pengobatan
R/ Amoxan 500 mg 15 kapsul
S.3 dd 1
R/ Ponstan 500 mg 12 Tablet
S.3 dd 1
R/ Rantin 10 Tablet
S.2 dd 1
R/ Losec capsul 10 Tab
S.2 dd 1
R/ Lambucid 15 Tablet
S.3 dd 1
Rekomendasi pengobatan
R/ Losec capsul
S.1 dd 1
R/ Amoxan 500 mg
S.3 dd 1
R/ Bicrolid 500 mg
S.2 dd 1
R/ Lambucid 500 mg
S.3 dd 1
Informasi obat
Nama obat Prosedur pemberian Lama konsumsi

Losec capsul Sebelum makan Jangka pendek

Amoxan Bersama makanan Minimal 7 hari

Bicrolid Bersama makanan Minimal 7 hari

Lambucid Sebelum makan Saat dibutuhkan


Terapi Non-Farmakologi
Menghindari makanan dan minuman penyebab dyspepsia
Terapi Non-Farmakologi
Makan dengan porsi kecil
Terapi Non-Farmakologi
Perubahan gaya hidup
Kasus 2
Subjectif

Nama Ny. A
Umur 45 thn
Keluhan Diare sejak 3 hari lalu,Mual muntah, tinja berlendir,
haus, kulit kering, dan lemah
Riwayat Loperamid
pengobatan
Kasus 2
Objektif
Pemeriksaan Tinja tanpa amuba
leukosit
TD 85/45 mmHg
Nadi 100x/menit
Penjabaran
Pasien mengalami diare non spesifik. Hal ini dikatrenakan pasien
mengalami loperamide. Loperamid merupakan obat yang
digunakan untuk diare akut tidak spesifik. Loparimid juga
merupakan obat antimotilitas yang berfungsi untuk menekan
peristatik ususnya. Pada kasus ini pasien mengeluarkan tinja darah
dan lekosit. Pasien sebaiknya diperiksa karena tinja mengeluarkan
darah. Pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium. Pasien juga
menderita tekanan darah rendah
Rekomendasi terapi

Pasien meminum loparimid dengan dosi awal sebanyak 4 mg PO.


Selanjutnya diberikan 2 mg. Dosis maksimal yang harus
diperhatikan adalah 16 mg/ hr. Pasien juga harus meminum obat
Fludrocortisone dan midodrine untuk meningkatkan tekanan darah.
Kasus 3
Subjectif

Nama tn. Sr
Umur 36 thn
Keluhan Sulit BAB dengan frekuensi 4-6 hari sekali, nyeri
setelah BAB, benjolan kecil disekitar anus,
kebiasaan mengendan, jumlah tinja sedikit dan
ukuran kecil dan konsentrasi keras. Hilang timbul
sejak 3,5 thn dan memberat 1 bulan terakhir.
Kasus 3
Objektif
TD 130/80 mmHg
Nadi 176x/menit
RR 18x/menit
suhu 36°C
TB 170 cm
BB 54 kg
Riwayat lainnya Jarang berolahraga dan tidak suka makan sayur
Identifikasi penyakit yang dialami pasien

Berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien. Dapat


didiagnosis sementara bahwa pasien mengalami konstipasi
primer kronis dengan komplikasi karena sering defekasi dengan
mengejan sehingga terjadi hemoroid.
Terapi farmakologi dan nonfarmakologi apa
yang sesuai untuk pasien
• Penderita konstipasi perlu mendapatkan terapi komprehensif untuk sedapat
mungkin mengembalikan fungsi defekasi yang fisiologis termasuk
mempertimbangkan penyebab dari konstipasi

• Pada pasien konstipasi kronik yang tidak menunjukkan tanda alarm, usia
<40tahun, tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan colok dubur dan
diduga tidak ada konstipasi sekunder, terapi empirik dapat dimulai.

• Disarankan pasien melakukan pemeriksaan anorektal (colok dubur) untuk


mengecek hemoroid.
Terapi non-farmakologis
(modifikasi gaya hidup):
 Meningkatkan konsumsi makanan berserat dan minum air yang cukup (minimal 30-
50 cc/kgBB/hari untuk orang dewasa sehat dengan aktivitas normal)
 Mengkonsumsi probiotik (strain Bifidobacterium sp. sepertiBifidobacterium
animalis lactis DN-173 010, misalnya ACTIVIA™) •
 Meningkatkan aktivitas fisik
 Mengatur kebiasaan defekasi:1.2.3. 9
 Menghindari mengejan
 Membiasakan buang air besar setelah makan (melatih reflekspost-prandial bowel
movement ) atau waktu yang dianggapsesuai dan cukup.
 Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi
Terapi farmakologis
 Laksatif emolien (Laktosa = 10-20 gram atau dapat ditingkatkan
40 gram, per oral 1x1 )
 Polietilen glikol: 17 gram dilarutkan dalam 120-240 ml air, per
oral, digunakan sekali sehari, selama maksimal 7 hari
 Sorbitol: 30-150 ml sebagai larutan 70% diberikan satu kali
secara oral, atau 120 mL sebagai larutan 25-30% diberikan satu
kali sebagai enema[3,11,15]
Algoritma
• Apabila pasien didiagnosis hemoroid maka perlu penambahan serat +
probiotik cth ACTIVIA, suppositoria dan enema
Terapi Empirik
Terapi empirik ini dievaluasi selama 2-4 minggu. Bila tidak ada perbaikan maka
harus dilakukan investigasi lebih lanjut.

• Pada slow transit constipation, dianjurkan digunakan terapi kombinasi laksatif


stimulan dan prokinetik, selain terapi non-farmakologis.
• Pasien dengan disfungsi anorektal (disfungsi dasar panggul), selain dengan
pengobatan non farmakologis dan laksatif, dapat dianjurkan untuk diberikan
terapi biofeedback  atau injeksi toksin botulinum tipe A ke dalam otot
puborektalis.
• Terapi operatif dipertimbangkan untuk konstipasi yang tidak responsif
terhadap berbagai terapi medikamentosa, dengan syarat tanpa kelainan
anorektal
Kasus 4
Subjectif
Nama Nn.SA
Umur 2 thn
Gejala Gejala yang dirasakan demam, nafas sangat cepat dan
dalam, dan kulit terlihat keriput. Balita kelihatan lamah
dan merengek bila menangia serta mata sangat cekung.

Obyektif
BB 11 kg
Diagnosis Diare
sementara
Karakteristik
Obat
Cefixime
- Indikasi : ISK tak terkomplikasi, otitis media; faringitis, tonsilitis, bronkitis akut, eksaserbasi akut dari bronkitis kronik.
- Dosis : Kaps Dws & anak ≥30 kg 100 mg 1-2 x/hr, dpt ditingkatkan s/d 200 mg 2 x/hr pd infeksi berat. Sir kering Anak 1.5-3
mg/kg BB 2x/hr, dpt ditingkatkan s/d 6 mg/kg BB 2 x/hr pd infeksi berat.
- Pemberian Oral : setelah makan
- Kontra indikasi : Riwayat syok atau hipersensitivitas.
- Perhatian khusus : Riwayat hipersensitif thd penisilin & sefalosporin lain, ada riwayat alergi secara personal atau dlm keluarga
misalnya asma bronkial, ruam kulit, urtikaria; ggn fungsi ginjal berat; asupan nutrisi oral yg rendah; terapi bersama dg nutrisi
parenteral. Hamil, laktasi. Lanjut usia, pasien dlm kondisi lemah fisik. Anak <6 bln (termasuk bayi baru lahir & bayi prematur).
- ES : Syok, reaksi hipersensitif, perubahan hematologik, peningkatan SGOT/SGPT/fosfatase alkalin, ggn fungsi ginjal, efek
pada Gl, pneumonia interstisial, stomatitis atau kandidiasis, defisiensi vit K atau vit B, sakit kepala, hasil tes Coomb positif.
- S/K : Kaps 100 mg x 2 x 10 (Rp280,000). Sir kering 100 mg/5 mL x 30 mL x 1 (Rp60,000).
Karakteristik Obat
Paracetamol
- Indikasi : Meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi ssdh
pencabutan/ekstraksi, nyeri otot. Demam krn imunisasi.
- Dosis : Tab Dws 1-2 tab, anak 6-12 thn 1/2-1 tab. Diberikan 3-4 x/hr. Sir Anak 6-12
thn 10-20 mL, 1-5 thn 5-10 mL, <1 thn 2.5-5 mL. Diberikan 3 x/hr.
- PO : sesudah / sebelum makan
- KI : Ggn fungsi hati berat.
- Perhatian khusus : Penyakit ginjal, konsumsi alkohol.
- ES : Mual, muntah, diare, diaforesis, wajah pucat, & nyeri perut. Ggn fungsi hati
(pd penggunaan jangka lama & dosis tinggi).
- INT : Alkohol, vasopresin, polisorbat, antihip ertensi, propantelin, metoklopramid.
- S/K : Tab 500 mg x 5 x 4 (Rp37,000). Sir 120 mg/5 mL x 60 mL (Rp7,000).
Karakteristik
Obat
Zinc
- I: Diare pada anak yg disertai dengan penggunaan oralit.
- D: Anak 6-5 th 5 mL/hr selama 10 hari. Bayi 2-6 bln 2.5 mL/hr selama 10 hari.
- KI: Hipersensitivitas
- P: Suplemen Zn & goralit harus diberikan selama diare. Ibu menyusui harus menjaga atau
meningkatkan frekuensi menyusui selama & setelah diare. Tidak utk digu nakan>14 hari
karena kemungkinan reaksi khelat dengan tembaga.
- ES: Mual, rasa pahit, muntah & iritasi mulut. Konsentrasi plasma lipoprotein yang menu
run & penyerapan tembaga dapat menye babkan anemia, neutropenia & efek lainnya.
- INT: Zn harus diberikan beberapa jam sebelum atau setelah mengambil Fe. Mengurangi
absorpsi & efek anti-infeksi tetrasiklin & kuinolon spt, ciprofloxacin & norfloxacin
- S/K: Sir (botol) 20 mg/5 mL x 60 mL x 1
Karakteristik
Obat
Lacto-B
- Komp: Per sachet Viable cell counts 1 x 107 CFU/g
(Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longun,
Streptococcus ther mophillus), vit C 10 mg, vit B, 0.5 mg,
vit B2 0.5 mg, vit Be 0.5 mg, niacin 2 mg, protein 0.02 g,
fat 0.1 g. Energi: 3.4 kal.
- I : Pengobatan diare & pencegahan intoleransi laktosa.
- D: Anak 1-6 thn 3 sachet/hr, <1 thn 2 sachet/hr.
- PO: seduah atau sebelum makan, Dpt diberikan bersama
makanan utk mengurangi ketidaknyamanan pada Gl.
- S/K: Bubuk untuk lar oral (sachet) 40 (Rp236,000).
Penilaian pengobatan
R/ Cefixime syr 1 fls
S2dd1C
R/ Paracetamol syr 1 fls
S3dd1cth
R/Zinc Syr 1 fls
S1dd1cth
R/Lacto-B sachet V
S1dd1sach
Rekomendasi pengobatan
R/ Paracetamol syr 1 fls
S3dd1cth
R/Zinc Syr 1 fls
S1dd1cth
R/Lacto-B sachet V
S1dd1sach
R/ Oralit
Informasi obat
Nama obat Prosedur pemberian Lama konsumsi

Paracetamol Sebelum/sesudah makan Jangka pendek

Zinc Sesudah makanan Saat dibutuhkan

Lacto-B Bersama makanan Saat dibutuhkan

Oralit Setelah makan Saat dibutuhkan


Terapi Non-Farmakologi

Makanan yang sehat dan hindari Sering mencuci


Menghindari laktosa
makanan padat tangang
Gomawo

Anda mungkin juga menyukai