0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan20 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus konstipasi pada seorang wanita berusia 42 tahun yang juga menderita hipertensi.
2. Pasien mengeluhkan sulit buang air besar selama 3 hari serta gejala lain seperti sakit perut, hilang nafsu makan, dan kembung.
3. Langkah pengobatan yang disarankan adalah mengganti obat hipertensi menjadi golongan A
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus konstipasi pada seorang wanita berusia 42 tahun yang juga menderita hipertensi.
2. Pasien mengeluhkan sulit buang air besar selama 3 hari serta gejala lain seperti sakit perut, hilang nafsu makan, dan kembung.
3. Langkah pengobatan yang disarankan adalah mengganti obat hipertensi menjadi golongan A
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus konstipasi pada seorang wanita berusia 42 tahun yang juga menderita hipertensi.
2. Pasien mengeluhkan sulit buang air besar selama 3 hari serta gejala lain seperti sakit perut, hilang nafsu makan, dan kembung.
3. Langkah pengobatan yang disarankan adalah mengganti obat hipertensi menjadi golongan A
2. KHOIROTIN KHUSNIA (201708017) 3. YOLANDA INTAN P. (201708027) PENGERTIAN Buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali seminggu untuk wanita dan 5 kali seminggu untuk laki-laki, atau periode lebih dari 3 hari tanpa pergerakan usus BAB yang dipaksakan lebih dari 25% dari keseluruhan waktu dan atau 2 kali atau kurang BAB setiap minggu. Ketegangan saat defekasi dan kurang dari 1 kali bab perhari dengan usaha yang minimal. PATOFISIOLOGI KONSTIPASI » GEJALA SUATU PENYAKIT » KELAINAN ATAU GANGGUAN FUNGSI ORGAN TUBUH » RENDAHNYA KONSUMSI SERAT » EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT » FAKTOR PSIKOLOGIS GANGGUAN SALURAN CERNA » Obstruksi Gastroduodenal Akibat Ulser Atau Kanker » Irritable Bowel Syndrome » Divertikulitis » Hemorrhoids, Anal Fissures » Proktitis Ulseratif » Tumor GANGGUAN METABOLISME KONSTIPASI NEUROGENIK DAN ENDOKRIN
» Diabetes Mellitus » Trauma kepala
» Hipotiroidisme » Tumor system syaraf » Panhipopituitarisme pusat » Peokromositoma » Stroke » Hiperkalsemia » Parkinson’s Disease PENYAKIT ATAU KONDISI YANG DAPAT MENIMBULKAN KONSTIPASI » Gangguan Saluran Pencernaan » Gangguan Metabolisme Dan Endokrin » Kehamilan » Konstipasi Neurogenik » Konstipasi Psikogenik » Obat – Obat Yang Menginduksi Konstipasi KONSTIPASI PSIKOGENIK » Gangguan psikiatri » Inappropiate bowel habits OBAT – OBAT YANG MENGINDUKSI KONSTIPASI 1. Analgesic 8. Diuretik (nonpotassium 2. Antikolinergik sparing) 3. Antidepresan Trisiklik 9. Ganglion blockers 4. Antasida yang 10. Preparat besi mengandung kalsium 11. Muscle blockers (d- karbonat atau aluminium tubokurarin, suksinilkolin) hidroksida 12. Polistiren sodiuin sulfonat 5. Barium sulfate 6. Blok kanal kalsium 7. Klonidin GUIDELINE KONSTIPASI AKUT (< 1 MINGGU ) 1. Senyawa yang dapat melunakkan feses dalam 1-3 hari (metil selulosa, emolien laktulosa, sorbitol. manitol) 2. Senyawa yang dapat menghasilkan feses lunak atau semifiuid dalam 6-12 jam (Bisakodil, fenolftalin, kaskara sagrada, senna, magnesium sulfat dosis rendah) 3. Senyawa yang mempermudah pengosongan usus dalam 1-6 jam (Magnesium sitrac, magnesium hidroksida, magnesium sulfit, natrium fosfat, bisakodil, polietilcn glikol) 4. Bila masih belum ada perubahan, diberi laksansia bentuk suppositoria 5. Bila tidak ada perubahan, diberikan kombinasi obat oral dan suppositoria. 6. Bila masih tidak ada perubahan, dapat dilakukan terapi pembedahan. GUIDELINE KONSTIPASI KRONIK (> 1 MINGGU ) MANIFESTASI KLINIK » Pasien mengeluh tentang rasa tidak nyaman dan kembung pada perut, pergerakan usus yang hilang timbul, feses dengan ukuran kecil, perasaan penuh, atau kesulitan dan sakit pada saat mengeluarkan feses. » Implikasi dari konstipasi dapat bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman sampai gejala kanker usus besar atau penyakit serius Iainnya. » Terapi pasien dengan mengetahui frekuensi pergerakan usus dan tingkat keparahan konstipasi, makanan, penggunaan laksatif, penggunaan obat - obat yang dapat menyebabkan konstipasi. PATOFISIOLOGI HIPERTENSI Patofisiologi terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon renin akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru- paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II adalah vasokonstriktor kuat dan memiliki efek- efek lain yang juga mempengaruhi sirkulasi. Selama angiotensin II ada dalam darah, maka angiotensin II mempunyai 2 pengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh pertama, yaitu vasokonstriksi, timbul dengan cepat. Pengaruh kedua, angiotensin II meningkatkan tetkanan arteri adalah dengan bekerja pada ginjal untuk menurunkan eksresi garam dan air. GUIDELINE HIPERTENSI (JNC 7) KASUS Wanita berusia 42 tahun mengeluhkan sulit buang air besar selama 3 hari. Menurut info yang diberikan pasien, memang belakangan ini kurang makan- makanan yang berserat, serta jarang mengkonsumsi buah dan sayur. sebelum mengalami konstipasi diketahui pasien memiliki penyakit darah tinggi, tekanan darah tingginya 140/90 diberi obat verapamil dan sudah dikonsumsi sejak 5 hari yang lalu Sebelum pergi apotek, pasien sudah mencoba mengkonsumsi 1 sachet minuman pelancar BAB, yaitu vegeta herbal, namun belum ada perubahan. Keluhan yang dirasakan berupa sakit perut, namun tidak sering, hilang nafsu makan, dan kembung. Setelah itu pasien bertanya apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan ? SUBJECTIVE Nama : Ny. Sri Umur : 42 tahun Keluhan : sulit buang air besar, sakit perut, hilang nafsu makan, dan kembung Riwayat penyakit : hipertensi stage 1 Riwayat pengobatan : tgl 14 nov s/d 19 nov = verapamil 80 mg 3x1 Tgl 20 nov = vegeta herbal 1 sachet OBJECTIVE » Tekanan darah 140/90 » Berat Badan 60kg » Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan 14 november 2019 19 november 2019 Tekanan darah 140/90 mmHg 125/85 mmHg tinggi ASSESMENT PENYAKIT PENGOBATAN KETERANGAN DRP Hipertensi Verapamil 80 mg Pengobatan tidak Adverse drug sehari 3 x 1 tablet sesuai meskipun reaction. Karena tensi turun, karena pengkonsumsian setelah tiga hari obat pengobatan, menyebabkan efek menyebabkan samping tidak konstipasi. terduga. Pengobatan hipertensi tidak sesuai guideline yang ada. konstipasi Vegeta herbal Kurang tepat, Obat tidak efektif. sehari 1 sachet seharusnya Obat yang pengobatan diberikan tidak dilakukan melalui efekitf untuk dubur, karena kondisi pasien. sudah lebih dari 3 hari konstipasi PLAN SOLUSI DRP: 1. Mengganti golongan obat antihipertensi yang digunakan untuk mencegah terjadinya efek samping yang lebih parah. Golongan Obat antihipertensi yang digunakan sebaiknya golongan ACEI, contoh : captopril, lisinopril, dll atau golongan CCB seperti amlodipine. 2. Konstipasi lebih dari 3 hari dapat diobati menggunakan sirup laksansia yang mengandung laktulosa, paraffin liquid, glycerolum, phenolphtalein, PEG. (Ex : Dulcolactol syrup, kompolax syrup, dll)
MONITORING EFEK SAMPING OBAT :
3. Captopril : neutropenia, depresi, takikardi, pruritus, hipotensi 4. Amlodipine : sakit kepala, pusing, lemah otot, kram otot, mual, mengantuk, sakit perut. 5. Dulcolactol syrup : kembung, kram, rasa tidak enak pada perut, dosis berlebihan dapat mengakibatkan diare sehingga dapat mnegganggu keseimbangan elektrolit, mual, muntah, dan mulut kering. TERAPI NON FARMAKOLOGI » KONSUMSI BUAH DAN SAYUR, SERTA KONSUMSI AIR PUTIH MIN. 2 LITER/HARI » OLAHRAGA TERATUR » KURANGI STRESS DAN KERJA BERLEBIH » KURANGI KONSUMSI GARAM » CEK TEKANAN DARAH RUTIN TERIMAKASIH