Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI GI DAN RESPIRASI

“KONSTIPASI & IBD”


Pengampu:
Dian Oktianti,S.Farm,Apt

Disusun oleh :
1. Dewi Fitriana (050110a012)
2. Eka Sulistiono (050111a010)
3. Endang Hermawati (051313a005)
4. Fatimah Azahra (050111a016)
5. L. Ali Akbar (050111a031)
6. Zainal Abidin (050111a056)
Kelompok : VI, Gelombang I

PROGRAM STUDI ILMU FAMASI


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2014
KONSTIPASI
Konstipasi adalah sulit buang air besar pengerasan feses (kotoran) yang
disebabkan hormon progesteron  yang meningkat, usus bergeser akibat desakan
rahim yang membesar atau konsumsi zat besi.

Faktor–Faktor yang Menyebabkan Konstipasi.


1. Perubahan  hormon yang menyebabkan tonus otot menurun sehingga akan
menghambat gerakan  peristatik usus. Jika hal ini terjadi pada wanita hamil
yang mengalami kesulitan buang air besar.
2. Fisiologik, dehidrasi, diet rendah serat. 
3. Psikologenik atau tingkah laku  kebiasaan buruk (mengabaikan keinginan
untuk buang air besar) dan lemas.   Hormonal yaitu efek relaksasi pada otot-
otot halus seluruh tubuh. Perut lebih lambat dan usus kecil menjadi lebih
santai sehingga gerakan konstraksi usus berkurang dan sering terjadi
konstipasi.
4. Tablet zat besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya tablet Fe tersebut
menyebabkan warna feses (tinja) kehitaman. 
5. Pola hidup. Pola hidup dengan diet rendah serat seperti terdapat pada sayuran,
buah dan biji-bijian dan tinggi lemak seperti dalam Keju, mentega, telur dan
daging.
6. Peningkatan hormon progesteron  yang memperlambat proses pencernaan
yang membuat kondisi feses cenderung lebih keras dan lebih sulit keluar.
7. Kurang minum.  
8. Kurang olah raga.  
9. Kebiasaan buang air besar yang buruk.
10. Rahim yang membesar menekan kolon dan rektun sehingga menganggu
ekskresi.
11. Peningkatan relaksasi pada otot-otot saluran pencernaan akibat meningkatnya
hormon-hormon tertentu selama kehamilan sehingga sistem pembuagan sisa-
sisa makanan menjadi lambat.

Ciri-ciri penderita konstipasi


1. Merasa defekasinya menjadi sulit dan nyeri. 
2. Tinja Keras. 
3. Mengejan pada defekasi.  
4. Lelah 
5. Tidak nyaman . 
6. Defekasi hanya tiga kali atau kurang dari seminggu.    
7. Perut kembung.
8. Malas. 
9. Kurang enak badan. 
10. Nyeri pinggang bagian bawah. 
11. Warna tinja kehitam-hitaman. 
12. Perut mual-mual. 
13. Mulut terasa pahit.  
14. Lidah kering. 
15. Kepala pusing.  
16. Nafsu makan menurun.
URAIAN KASUS

Mrs. MS is 8 months pregnant and following a normal healthy pregnancy


now complains of constipation. She also complains of external heemorrhoids that
are painful. She has avoided taking any medicines apart from prescribed vitamins
during her pregnancy but now considers that medication is necessary to relieve
her constipation.
Question :
What advice would you give ?

Translate :
Nyonya MS hamil 8 bulan dengan kehamilan normal dan sehat, sekarang
mengeluh sembelit. Dia juga mengeluh wasir eksternal yang menyakitkan. Dia
telah menghindari mengkonsumsi obat selain vitamin yang diresepkan selama
kehamilan, tapi sekarang menganggap bahwa obat-obatan diperlukan untuk
meringankan sembelit nya.
pertanyaan:
Apa nasihat yang akan Anda berikan?
PENYELESAIAN KASUS DENGAN METODE SOAP

1. SUBJEKTIF
Pasien : Nyonya MS
Riwayat penyakit : -
Keluhan : sembelit dan wasir eksternal

2. OBJEKTIF
 Pemeriksaan fisik : tidak ada
 Pemeriksaan lab : tidak ada
 Riwayat pengobatan : ada

3. ASSESMENT
1. Indikasi yang tidak diobati : tidak ada
2. Terapi obat yang digunakan tetapi tidak mengindikasikan : tidak ada
3. Pemilihan obat yang tidak tepat : tidak ada
4. Kegagalan dalam menerima obat : ada
5. Over dosis : tidak ada
6. Reaksi efek samping : tidak ada
7. Interaksi obat : tidak ada
8. Kepatuhan pasien : ada

4. PLAN
a. Terapi farmakologi
 Nama obat : Paracetamol 500 mg
Indikasi : Analgetik, Antipiretik
Dosis : 3-4 x sehari 1 tablet jika perlu, diminum sesudah
makan.
Efek samping : Ruam kulit, reaksi alergi lainnya, penggunaan
dalam jangka lama dapat mengganggu fungsi hati.
 Nama obat : Bisacodyl Supp.
Komposisi : Bisacodyl Supp. 10 mg.
Indikasi : Pengobatan Konstipasi.
Dosis : Sehari sekali 1 Supp. (masukkan lewat dubur),
jika perlu.
Efek samping : Rasa tidak enak di perut, diare.

 Nama obat : Barraginol-N


Komposisi : Ekstrak akar litospermi 0,09 mg, etil amino
benzoat 10 mg, dibukain hidroklorida 0,25 mg,
difenhidramin hidroklorida 0,25 mg, setrimid 1,25
mg tiap gram salep.
Indikasi : Wasir dalam dan luar
Dosis : Oleskan 2-5 g pada sepotong kain kasa pembalul
lalu tempelkan pada tempat radang ganti sehari 2-3
kali.
Efek samping : -

b. Terapi non farmakologi


Konstipasi
 Hindari makanan yang halus yang dapat menyebabkan konstipasi.
 Konsumsi makanan yang berserat tinggi yang sangat bermanfaat
untuk melunakkan feses sehingga memudahkan eliminasi
(pengeluaran kotoran tubuh). 
 Hindari terlalu sering mengkonsumsi daging . 
 Minum cairan minimal delapan gelas sehari.
 Hindari penggunaan obat pencahar kecuali memang dianjurkan
oleh dokter . 
 Tunggu sampai keinginan buang air  besar muncul untuk ke toilet,
jangan terburu-buru dan jangan menunda keinginan untuk buang
air besar muncul untuk ke toilet. 
 Lakukan olah raga ringan teratur seperti berjalan (jogging). 
 Konsultasikan kedokter anda bila anda tetap sulit buang air besar.
 Istirahat yang cukup.
 Makan-makanan seimbang dengan banyak roti, gandum, buah
dan sayuran.
 Makan kulit buah seperti apel dan pear.

Wasir Eksternal
 Menghindari mengejan ketika buang air besar.
 menghindari mengangkat beban berat

 MONITORING
1. Memantau ESO ( Efek Samping Obat) selama penggunaan
2. Memantau reaksi yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat
3. Memantau kepatuhan pasien
4. Menanyakan pada pasien bagaimana respon setelah menjalani
terapi farmakologi

 KIE ( Komunikasi,Informasi,Edukasi)
1. Informasikan kepada pasien atau keluarga pasien tentang cara
penggunaan obatnya.
2. Konsultasikan kedokter anda bila anda tetap sulit buang air
besar.
DAFTAR PUSTAKA

1) Ikatan sarjana farmasi indonesia.2008. ISO Farmakoterapi.PT ISFI: jakarta


2) Tjay, Hoan tan ,dkk.2007.Obat-Obat Penting Edisi Keenam. Gramedia :
jakarta
3) F,Charles Lacy.2009.Drug Information Handbook.18 thEdition. Lexi-camp :
Amerika
4) Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai