Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SWAMEDIKASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Erdin Meisat Salen 168114132


Margaretha Arihta Lestari 168114133
Thessalonika 168114134
Theresia Jenny Haryanto 168114136
Jacinda Yakub 168114137
Ni Putu Intan Ratnadi 168114138
FSMC 2016

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
KASUS 1
Dua orang remaja putri datang ke apotek untuk membeli obat. Kedua remaja tersebut
mengalami sakit pada bagian perut setelah mengonsumsi sapi rica-rica kemarin malam.
Setelah dilakukan penggalian informasi oleh Apoteker, diketahui remaja pertama bernama
Ani berusia 19 tahun merasakan sakit pada ulu hati sampai perut bagian kiri bawah disertai
rasa panas. Ani mengatakan memang sebelum makan rica tidak sempat makan siang karena
sibuk di kampus. Ani juga mengatakan sudah sering mengalami hal seperti ini dan dia telah
minum antasida namun tidak kunjung sembuh. Remaja kedua bernama Ria berusia 20 tahun
mengalami sakit pada perut disertai BAB dengan konsistensi cair. Berdasarkan informasi,
frekuensi BAB sejak tadi malam sudah lebih dari 10 kali. Ketika datang ke apotek, Ria
mengeluhkan juga bahwa ia merasa lemas dan badannya terasa panas. Kedua remaja ini
belum memeriksakan diri ke dokter.

Diskusi :
1. Bagaimana cara anda mengumpulkan informasi klinis dan menganalisa kebutuhan
pasien untuk kasus tersebut?
Jawaban :
 Mengucapkan salam
 Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat)
 Menanyakan gejala yang dialami pasien
 Menanyakan penyebab terjadinya gejala tersebut (ada konsumsi apa sehingga
terjadi gejala tersebut)
 Sudah berapa lama gejala tersebut muncul?
 Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami hal seperti ini ?
 Apakah sebelumnya pasien sudah pernah mengonsumsi obat dengan gejala yang
sama ?
 Sudah pergi ke dokter atau belum ?
 Apakah pasien memiliki riwayat alergi obat ?
 Adakah gejala lain yang timbul ?

2. Bagaimana keluhan yang dialami pasien dapat terjadi (timbulnya gejala) ?


Jawaban :
Maag (Ani)
 Mengonsumsi makanan yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas
(rica sapi)
 Jadwal makan yang tidak teratur
Diare (Ria)
 Mengonsumsi makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri
 Alergi terhadap makanan tertentu dalam hal ini makanan pedas

3. Dari hasil analisa dan pengumpulan informasi, apakah penyakit atau gejala yang
dialami oleh pasien tersebut?
Jawaban :
Berdasarkan hasil analisa dan pengumpulan informasi, Ani diduga mengalami maag akut
sedangkan Ria diduga mengalami diare akut dan untuk pasien Ria disarankan untuk
mengukur suhu tubuh karena mengeluh badan terasa panas.

4. Hal apa yang dapat anda sarankan untuk mengatasi penyakit atau gejala tersebut?
(Farmakologi)
Jawaban:
Ani disarankan mengonsumsi Omeprazole 20 mg atau 40 mg, diberikan maksimal
sebanyak 7 tablet selama 7 hari sebelum makan jadi diberikan sebanyak 1 tablet 1 kali
sehari.
Ria disarankan mengonsumsi Oralit dan Norit (adsorben) 250 mg 3 kali sehari 1 tablet
setelah BAB dan dapat ditambahkan obat penurun panas seperti paracetamol 500 mg
dikonsumsi bila pasien demam.

5. Berikan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) untuk terapi yang diberikan !
Jawaban :
Ani
Cara minum obat : diminum 1 kali sehari 1 kapsul sebelum makan dengan cara
langsung ditelan dan tidak boleh dikunyah atau dihancurkan.
Efek samping : Pusing, mual, muntah, diare dan nyeri perut.
Penyimpanan obat : disimpan pada suhu ruang dan dijauhkan dari matahari langsung
Jika sakit masih berlanjut setelah seminggu disaranakan untuk pergi ke dokter.
Edukasi : Biasakan makan tepat waktu atau teratur dan mengurangi konsumsi makanan
pedas.
Ria
Cara minum obat : diminum 3 kali sehari 1 tablet setelah buang air besar untuk obat
diare dan untuk obat penurun panas (paracetamol) diminum bila perlu atau bila pasien
mengalami demam.
Efek samping : Sembelit
Penyipanan : disimpan pada suhu ruang dan dijauhkan dari matahari langsung serta
jangan disimpan dalam kulkas.
Jika sakit masih berlanjut dapat menghubungi dokter.
Edukasi : mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung cairan,
seperti buah dan sayuran, hindari makanan padat atau berat, minum air putih
secukupnya.
KASUS 2
Seorang pasien berusia 34 tahun datang ke apotek dengan tujuan untuk membeli obat untuk
dirinya dengan keluhan susah BAB. Pasien mengaku bahwa dirinya memiliki pola makan
yang tidak teratur. Mengkonsumsi banyak makanan yang berlemak dan tidak mengandung
serat serta ketergantungan kopi dan minuman bersoda. Sudah hampir 6 hari pasien tidak BAB
dan mengalami gejala lain seperti lemas dan sempoyongan sejak 1 hari lalu.

Diskusi :
1. Bagaimana cara anda mengumpulkan informasi klinis dan menganalisa kebutuhan
pasien untuk kasus tersebut?
Jawaban :
 Mengucapkan salam
 Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat)
 Menanyakan gejala yang dialami pasien
 Sudah berapa lama gejala tersebut muncul?
 Apakah pasien sudah diberi makanan dan minuman untuk mengurangi gejala ?
 Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami hal seperti ini ?
 Apakah sebelumnya pasien sudah pernah mengonsumsi obat dengan gejala yang
sama ?
 Sudah pergi ke dokter atau belum ?
 Apakah pasien memiliki riwayat alergi obat ?
 Adakah gejala lain yang timbul ?

2. Bagaimana keluhan yang dialami pasien dapat terjadi (timbulnya gejala) ?


Jawaban :
 Pola makan tidak teratur
 Mengonsumsi banyak makanan yang berlemak dan tidak mengandung serat
 Ketergantungan kopi dan minuman bersoda
 Kemungkinan pasien kurang minum air putih

3. Dari hasil analisa dan pengumpulan informasi, apakah penyakit atau gejala yang
dialami oleh pasien tersebut?
Jawaban :
Selama 6 hari pasien tidak BAB disertai gejala lain seperti lemas dan sempoyongan sejak
1 hari yang lalu berdasarkan keluhan tersebut kemungkinan pasien mengalami konstipasi.

4. Hal apa yang dapat anda sarankan untuk mengatasi penyakit atau gejala tersebut?
(Farmakologi)
Jawaban :
Terapi farmakologi yang dapat diberikan kepada pasien yang terdiagnosis konstipasi
adalah obat pencahar, contohnya adalah obat Laxadine yang mengandung Phenolphtalein,
paraffin cair, glycerin. (Perlu dipertimbangkan pemberian obat dalam bentuk lain yaitu
dengan sediaan yang memiliki efek kerja yang lebih cepat, seperti microlax tube yang
bekerja 1-2 jam setelah pemberian)

5. Berikan KIE untuk terapi yang diberikan !


Jawaban :
Sebagai apoteker, kita dapat menyampaikan komunikasi, informasi serta edukasi
mengenai obat kepada pasien. Hal yang dapat dilakukan adalah pemberian informasi
mengenai cara pemakaian obat konstipasi yaitu :
 Obat Laxadine diminum 1 kali sehari sebanyak 1-2 sdm (15-30 ml) sebelum tidur
 Obat diminum setelah mengonsumsi makanan
 Simpan obat pada suhu ruang, jangan disimpan pada lemari es dan tempat yang
terkena cahaya matahari langsung
Selain itu, pasien juga dapat dijelaskan mengenai efek samping yang dapat terjadi selama
mengonsumsi obat ini, seperti perut kembung, mual dan muntah. Selain itu pasien juga
dapat diberikan edukasi untuk merubah kebiasaan pola makan, contohnya :
 Memperbanyak konsumsi serat yaitu sayur, buah, biji-bijian atau kacang-kacangan
 Meningkatkan konsumsi cairan yaitu dengan memperbanyak minum air putih
 Mengurangi konsumsi minum kafein yaitu kopi
 Hindari produk susu
 Rajin berolahraga
 Jangan menahan buang air besar
 Mengatur kebiasaan buang air besar
 Mengurangi makanan berlemak
Jika setelah pemberian obat namun pasien masih mengalami konstipasi, pasien disarankan
untuk memeriksakan ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai