SWAMEDIKASI KONSTIPASI
Kelompok : VI
Nama Anggota : Indah Febriana (201904052)
Lulu’atul Jannah ( 201904054)
A. Dasar Teori
Konstipasi adalah gejala defekasi yang tidak memuaskan,yang ditandai oleh
buang air besar kurang dari 3 kali dalam 1 minggu atau kesulitan dalam evakuasi
feses akibat feses yang keras. Konstipasi dipicu oleh berbagai faktor risiko, di
antaranya aktivitas fisik kurang, asupan makanan yang kurang, diet rendah serat,
obat-obatan, depresi, dan riwayat pelecehan seksual. Beberapa kondisi klinis juga
bisa menghadirkan konstipasi, misalnya penyakit saraf seperti Parkinson dan stroke,
penyakit metabolik: diabetes mellitus, hiperkalsemia, dan hipotiroid, penyumbatan
semu usus, atau secara mekanik memang ditemukan tumor, penyumbatan usus, dan
divertickulosis.
Konstipasi sendiri sebenarnya bukanlah suatu penyakit, tetapi lebih tepat
disebut gejala yang dapat menandai adanya suatu penyakit atau masalah dalam
tubuh, misalnya terjadi gangguan pada saluran pencernaan (irritable bowel
syndrome), gangguan metabolisme (diabetes), maupun gangguan pada sistem
endokrin (hipertiroidisme).
Konstipasi biasanya menyebabkan anoreksia dan kurangnya kenaikan berat
badan, yang akan membaik jika konstipasinya diobati. Berbagai posisi tubuh,
menyilangkan kedua kaki, menarik kaki kanan dan kiri secara bergantian ke depan
dan belakang (seperti berdansa) merupakan manuver menahan feses dan kadang
kala perilaku tersebut menyerupai kejang. Selain itu, jika feses berada lama di
rektum, lebih banyak bakteri berkolonisasi di perineum sehingga akan
meningkatkan risiko infeksi saluaran kemih.
B. Kasus
E. KIE
Ny. B mengeluhkan susah buang air besar selama dua hari dikarenakan tidak
suka makan sayur, keadaan sedang hamil 7 bulan tidak mempunyai riwayat alergi
obat. Ny . B hanya banyak meminum air putih tetapi masih sulit buang air besar.
Ny. B mengalami konstipasi pada kehamilan atau dikenal dengan sembelit
merupakan ganguan pencernaan yang sangat umum dialami oleh wanita yang
sedang mengandung. Hal ini di sebabkan oleh hormon progesteron yang menjadi
salah satu hormon kehamilan yang membuat otot usus menjadi lebih rileks sehingga
gerakanpun menjadi lebih lambat. Penyebab konstipasi pada kehamilan yaitu
meningkatnya hormon progesteron, perut semakin besar dan penekanan rectum ,
perubahan pola makan dan kurang serat, mengkonsumsi zat besi, tidak olahraga dan
stres. Konstipasi yang di alami Ny.B dikarenakan usia kandungan yang sudah mulai
membesar serta tidak mengkonsumsi sayuran dan hanya banyak meminum air
putih.
Ny. B diberikan obat Mikrolax gel dengan dosis 5ml ( 1 tabung) yang aman
untuk ibu hamil digunakan pada pagi hari. Kandungan dari obat mikrolax gel ini
adalah natrium lauril sulfoasetat 0,045 gram, natrium sitrat 0,450 gram,
polyethylene glycol(PEG) 400 dan sorbitol 2,465 gram. Mikrolax bekerja dengan
cara menyerap air ke usus besar, melunakkan tinja, dan melumasi bagian bawah
rectum agar tinja lebih mudah dikeluarkan. Untuk pemakaiannya buka tutup tabung
lalu tekan tabung secara perlahan sampai gel keluar sedikit. Pastikan berada pada
posisi jongkok atau berbaring tengkurap, sebelum memasukkan seluruh leher
tabung Microlax ke dalam dubur.
Selanjutnya, tekan tabung obat secara perlahan sampai seluruh isi kemasan
masuk ke dalam rektum. Setelah itu, kencangkan otot anus seperti saat menahan
buang air besar agar gel Microlax tidak mengalir keluar. Keluarkan leher tabung
Mikrolax dari anus dan tunggu selama sekitar 5–30 menit sampai muncul rasa ingin
buang air besar. Untuk terapi non farmakologinya Ny. B dapat meningkatkan
asupan serat, meminum jus buah dan sayuran, asupan cairan yang cukup, jangan
melakukan aktivitas berat, hindari makanan dalam porsi besar, jangan stres dan
cemas, jangan menunda buang air besar karena akan memperbesar resiko konstipasi
serta jangan mengkonsumsi minuman yang bersoda, alkohol dan kopi.
G. KESIMPULAN
Pada kasus konstipasi pada kehamilan yang di alami Ny. B diberikan obat
mikrolax gel dengan dosis untuk dewasa diberikan satu tabung penuh (5ml) dan
digunakan pada pagi hari. Obat mikrolax sangat aman digunakan oleh ibu hamil
dan tidak menimbulkan efek samping . Ny B dapat melalukan pengobatan secara
alami dengan banyak makan- makan yang berserat serta banyak minum air putih,
menghindari dari stres dan cemas, jangan melakukan aktivitas yang berat serta
jangan mengkonsumsi minuman yang bersoda, alkohol dan kopi.
H. DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/373518338/Klp-2-Swamedikasi-
Konstipasi ( diakses 1 desember 2021)
https://www.alodokter.com/microlax ( diakses 1 desember 2021)
Buku ISO volume 45 tahun 2010 s/d 2011