NIM : 201904057
Prodi : D3 Farmasi 5B
Matkul : Praktikum K3
Penyakit akibat kerja dengan lingkungan biologis, salah satunya adalah penyakit malaria.
Penyakit malaria disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium dan ditularkan oleh
nyamuk spesies anopheles. Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh
nyamuk anopheles betina. Nyamuk anopheles hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis,
tetapi juga bisa hidup di daerah yang beriklim sedang. Nyamuk ini jarang ditemukan pada
daerah ketinggian lebih dari 2.000-2.500 m. Tempat perindukannya bervariasi (tergantung
spesiesnya) dan dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu pantai, pedalaman dan kaki gunung.
Nyamuk anopheles betina biasanya menggigit manusia pada malam hari atau sejak senja
hingga subuh. Jarak terbangnya tidak lebih dari 0,5-3 km dari tempat perindukannya.
Golongan yang berisiko tertular malaria antara lain: ibu hamil, pelancong yang tidak
memiliki kekebalan terhadap malaria, pengungsi dan pekerja yang berpindah ke daerah
endemis malaria.
Gejala malaria timbul setidaknya dalam kurun waktu 10-15 hari setelah digigit
nyamuk. Munculnya gejala dapat melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu mengigil, sakit
kepala dan hingga demam, lalu banyak mengeluarkan keringat dan lemas. Gejala malaria
timbul dengan mengikuti berapa siklus tertentu. Berikut beberapa gelaja malaria, seperti:
Sakit kepala.
Demam tinggi.
Muntah-muntah.
Menggigil.
Berkering dan lemas.
Adapun gejala lain yang akan dialami oleh penderita penyakit malaria sebagai berikut:
1. Demam.
Sebelum timbul demam, biasanya penderita malaria akan mengeluh lesu, sakit
kepala, nyeri pada tulang dan otot, kurang nafsu makan, rasa tidak enak pada perut,
diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung. Keluhan seperti ini pada
umumnya timbul pada malaria yang disebabkan oleh P.vivax dan P.ovale, sedangkan
pada malaria yang disebabkan oleh P.falcifarum dan P.malariae, keluhan-keluhan
tersebut tidak jelas. Demam pada penyakit malaria bersifat periodik dan berbeda-beda
waktunya, tergantung dari plasmodium penyebabnya. Serangan demam yang khas
pada penyakit malaria terdiri dari 3 stadium:
a. Stadium menggigil.
Stadium ini dimulai dengan perasaan kedinginan hingga menggigil.
Penderita sering membungkus badannya dengan selimut atau sarung. Pada
saat menggigil, seluruh tubuhnya bergetar; denyut nadinya cepat, tetapi
lemah; bibir dan jari-jari tangannya biru; serta kulitnya pucat. Pada anak-
anak, sering disertai dengan kejang-kejang. Stadium ini berlangsung 15
menit sampai satu jam yang diikuti dengan meningkatnya suhu badan.
normal kembali.
3. Anemia.
Pada penyakit malaria, anemia atau penurunan kadar hemoglobin darah
sampai di bawah nilai normal disebabkan penghancuran sel darah merah yang
berlebihan oleh parasit malaria. Anemia juga dapat timbul akibat gangguan
pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
Terapi Pengobatan Penyakit Malaria.
Penderita penyakit malaria dapat sembuh total jika malaria diobati dan ditangani
secara cepat dan benar. Proses pengobatan segara dilakukan setelah diagnosis diketahui. Obat
antimalaria yang diberikan dokter tergantung pada faktor-faktor berikut:
Beberapa jenis malaria diketahui kebal atau resisten terhadap obat-obatan tertentu.
Misalnya, di Indonesia banyak kasus malaria yang ditemukan tidak dapat sembuh jika
diberikan obat antimalaria chloroquine karena sudah kebal. Jika demikian, dokter akan
menyarankan untuk mengombinasikan obat antimalaria. Apabila kasus malaria yang diderita
cukup parah terinfeksinya, obat akan diberikan dalam bentuk infus rumah sakit. Untuk
mengatasi malaria yang disebabkan oleh parasit plasmodium falciparum, obat-obatan yang
diberikan adalah:
Sedangkan, untuk malaria yang disebabkan oleh jenis parasit Plasmodium vivax akan diobati
dengan:
Cara paling efektif untuk mencegah malaria adalah dengan menjaga diri agar tidak
tergigit nyamuk. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini: